Anda di halaman 1dari 11

Nama : Shofiatul Hasanah

Npm : 0412

Resume : Bimbingan Konseling

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Pengertian Bimbingan Konseling


Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Bimbingan Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan Kepada individu secara
berkelanjutan daan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat
latihan Khusus, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya dan
lingkungannya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan
dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
B. Hubungan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling merupakan dua kegiatan kerja yang daling melengkapi.
Konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara
keseluruhan,yaitu dengan memberikan bantuan secara individual (face to face
relationship).Guidance dan counseling mempunyai hubungan yang sangat erat.
Perbedaannya terletak di dalam tingkatannya. Pandangan inilah yang paling banyak
dianut dan diikuti dalam kegiatan-kegiatan praktik.
Menurut Bimo Walgito (1988: 6-7), apabila diteliti antara pengertian bimbingan dan
pengertian konseling, kita akan mendapati kesamaan disamping adanya sifat-sifat
yang khas yang ada pada kegiatan konseling. Hal ini dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a) Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan.
b) Dalam konseling terdapat masalah tertentu.
c) Konseling pada prinsipnya dijalankan secara individu.
C. Macam macam bimbingan konseling
Seperti yang dikemukakan oleh blum dan Halinsky, ada tiga jenis utama konseling :
kejuruan, pendidikan, dan pribadi
D. Tujuan dan fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

BAB 2

Perkembangan bimbingan dan konseling

A. Sejarah bimbingan Konseling

Menurut bimo walgito, bimbingan dan penyuluhan yang kemudian saat ini lebuh dikenal
sebagai bimbingan dan konseling mulai timbul di Amerika, yang dipelopori oleh tokoh-tokoh
seperti Frank Parsons, Jesse B. Davis, Eli Wever, John Brewer, dan sebagainya.

Pada tahun 1908 di Boston, Frank Parsons mendirikan suatu biro yang dimaksudkan untuk
mencapai efisiensi kerja. Jesse Davis yang bertugas sebagai konselor sekolah di Central High
School di Detroit. Pada tahun 1910 -191, dia memberikan kuliah mengenai bimbingan dan
konseling.

Setelah perang Dunia kedua, bimbingan dan konseling ini lebih menampakkan manfaatnya
bagi masyarakat. Dengan demikian, jelaslah bagi kita bahwa bimbingan dan konseling yang
kita dapati sekarang ini merupakan perkembangan lebih lanjut yang dirintis oleh Frank
Parsons.

Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia.

Dengan demikian, cukup jelas bahwa bimbingan dan konseling, yang

pada awal perkembangan ilmu ini lebih dikenal dengan istilah bimbingan

dan penyuluhan, merupakan terjemahan dari istilah guidance and counseling.

Dr. Tohari Musnawar (1985), menyebutkan bahwa menurut Akhmad Sudrajat

(nakciremai.com/2008), riwayat penggunaan istilah penyuluhan sebagai

terjemahan counseling, sudah dimulai sejak tahun 1953. Pencetusnya adalah

Tatang Mahmud, M.A., seorang pejabat di Departemen Tenaga Kerja Republik

Indonesia. Pada tahun tersebut, ia menyebarkan suatu edaran untuk meminta

persetujuan kepada beberapa orang yang dipandang ahli, untuk

menerjemahkan istilah "guidance and conseling" dengan kata bimbingan dan


penyuluhan. Pada waktu itu, tidak ada yang menolaknya.

Sejak saat itu, populerlah istilah bimbingan dan penyuluhan sebagai

terjemahan istilah guidance and counseling. Akan tetapi, dalam perkembangan

bahasa Indonesia selanjutnya, pada tahun 1970 sebagai awal dari masa

pembangunan Orde Baru, istilah penyuluhan yang merupakan terjemahan

dari kata counseling dan mempunyai konotasi psychological-counseling, banyak

pula dipakai dalam bidang-bidang lain, seperti penyuluhan pertanian dll.

BAB 3

Dasar, Prinsip dan Pendekatan Bimbingan dan Konseling

Asas-asas Bimbingan dan Konseling

Adapun Asas-asas Bimbingan dan Konseling yaitu ada 12 yaitu :

Asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kegiatan, asas kemandirian, asas
kekinian, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih
tangan kasus, dan asas tut wuri handayani.

Prinsip – prinsip Bimbingan dan Konseling

Dalam menguraikan prinsip bimbingan konseling, imron fauzi menyatakan bahwa manusia
adalah makhluk filosofis, artinya manusia mempunyai pengetahuan dan berpikir. Pada
dasarnya, bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan untuk menunjukkan
perkembangan manusia secara optimal.

Kode Etik Bimbingan dan Konseling

Dasar/ landasan

Landasan kode etik konselor adalah pancasila, mengingat bahwa profesi konseling
merupakan usaha layanan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membina warga
negara yang bertanggung jawab.

Kualifikasi dan kegiatan profesional Konselor

Hubungan kelembagaan dan hak serta


BAB 4

Teknik- teknik Bimbingan dan Konseling

Jenis-jenis Masalah Individu

Masalah pendidikan, masalah pribadi dan sosial, masalah pekerjaan.

Proses dan langkah pelaksanaan studi kasus

Dalam buku Bimbingan dan Konseling, disebutkan bahwa program bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan layanandan kegiatan pendukung yang dilaksanakan pada periode
tertentu. Terkait dengan proses dan langkah-langkah pelaksanaan, terdapat berbagai program
sesuai dengan waktu yang tersedia yaitu:

a) Jenis prograam
b) Materi program
c) Rincian program.
d) Tahap pelaksanaan progdam satuan kegiatan

Metode Mendapatkan Data untuk Bimbingan dan Konseling

Adapun metode yang dapat dipergunakan untuk memperoleh data dalam Bimbingan dan
Konseling yaitu:

a) Observasi
b) Questionnaire
c) Interview
d) Sosiometri
e) Tes
f) Case Studi (Studi kasus)
g)

Metode Bimbingan dan Konseling agama

Adapun Metode Bimbingsn dan Konseling agama yaitu:

a) Wawancara
b) Fakta yang diperoleh dari anak di catat secara teratur dalam buku catatan.
c) Metode group-guidance (bimbingan kelompok)
d) Metode Nondirektif
e) Metode psikoqnalistis
f) Metode direktif
g) Metode yang berkaitan dengan sikap sosial dalam hubungan dengan pergaulan anak
bimbing sering dipakai metode sosiometri

Langkah-langkah Bimbingan dan Konseling

Proses Langkah-langkah Bimbingan dan Konseling

a) Mengadakan penelitiab terhadap diri Siswa


b) Wawancara
c) Guru mengunjungi orang tua murid

Langkah -langkah bimbingan

Dalam memberikan bimbinga, terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

a) Langkah identifikasi anak


b) Langkah diagnosis
c) Langkah prognosis
d) Langkah terapi
e) Langkah evaluasi dan follow-up

Teknik -teknik Bimbingan dan Konseling

Bimbingan Kelompok

Beberapa bentuk khusus cara bimbingan kelompok ialah sebagai berikut :

a) Home room program


b) Karyawisata
c) Diskusi kelompok
d) Kegiatan kelompok
e) Organisasi siswa

Konseling Individual (Individual Konseling

Konselinh merupakan salah satu cara pemberian bantuan secara perseoranga dengan secara
langsung.pemberian dilaksanakan secara face to face relationship, atau hubungan empat
maya antara konselor dan anak.

BAB 5
Agama dan Psikologi sebagai Landasan dalam melaksanakan Bimbingan dan
Konseling

Peranan Agama dalam melaksanakan Bimbingan dan konseling

Pendidikan Agama islam berperan membentuk manusia indonesia yang terpercaya dan takwa
kepada Allah. Menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehdiupan sehari hari,
baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Dengan hal ini, islam memberi perhatian pada proses bimbingan. Allah menunjukkan adanya
bimbingan, nasihat ,atau petunjuk bagi manusia yang beriman dalam melakukan perbuatan
terpuji.

Selanjutnya, ditemukan bahwa agama islam mempunyai fungsi -fungsi pelayanaan


bimbingan, konseling, dan terapi yang filosofnya didasarkan atas ayat Al-qura’an dan sunnah
rosul. Proses pelaksanaan bimbingan , konseling, dan psikoterapi dalam islam, membawa
umatnya pada peningkatan iman, ibadah dan jalan hidup yang diridhai Allah swt.

Peranan Psikologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling

Ahmad sudrajat memaparkan bahwa landasan psikologis merupakan landasan yang dapat
memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran klien.
Berikut beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah:

a) Motiv dan motivasi


b) Pembawaan dan lingkungan
c) Perkembangan undividu
d) Belajar
e) Dan kepribadian

Tes psikologi merupakan bagian daalam bimbingab dan konseling

Tes adalah kegiatan mengamati atau mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki
individu secara sistematis dan terstandar.

BAB 6

Bimbingan Karir Bimbingan dan jabatan

Pengertian Bimbingan Karir/jabatan


Bimbingan karir atau jabatan adalah suatu program yang disusun untukmembantu
perkembangan siswa agar ia memahami dirinya, mempelajari dunia kerja untuk mendapatkan
pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan dan mendapatkan
pekerjaan.

Tujuan Bimbingan/ Karir

Secara umum , tujuan bimbingan karir dan konseling adalah sebgai berikut:

a) Memiliki pemahaman dirri (kemampuan,minat, dan kepribadian) yang terkait dengan


pekerjaan.
b) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja daninformasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi saja.
c) Memahami relevansi kompetensi belajar dengan persyaratab keahlian atau
keterampulan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya di masa depan.

Materi bimbingan karir / jabatan

Menuruy Donald Super, perkembangan karir manusia dalat dibagi menjadi lima fase yaitu :

a) Fase pengembangan (growth)


b) Fass eksplorasi (exploration)
c) Fase pemantapan (establishment)
d) Fase pembinaan (maintenance)
e) Fase kemunduran (decline)

Langkah- langkah pelaksanaan bimbingan karir/ jabatan

Langkah- langkah pelaksanaan bimbingan karir/ jabatan sebagai berikut :

a) Bersama pendidik dan personal sekolah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif
dapam kegiatan bimbingan karir dan konseling yang bersifat rutin, insidental, dan
keteladanan.
b) Program bimbingan karir dan kknseljnh yang direncanakan dalam bentuk satuan
layanan (SATLAN) dan satuan pendukung (SATKUNG) dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, subtansu, jenus keguatan, waktu, tempat dan pihak- pihak yang terkait.

BAB 7

Program Bimbingan di sekolah


Fungsu dan ayarat bimbingan di sekolah

Uman suhermab menyatakan bahwa secara umum fungsu bimbingan konseling dapat di
uraikab sebagai berikut :

a) Fungsi pemahaman
b) Fungsi preventif
c) Fungsi pengembangan
d) Fungsi penyembuha
e) Fungsi penyaluran
f) Fungsi adaptasi
g) Fungsi penyesuaian
h) Fungsi perbaikan
i) Fungsi fasilitasi
j) Fungsi pemeliharaan

Prinsip- prinsip program Bimbingan

Untuk menumbuhkembangkan pelayanan BK disekolah ada prinsip yang harus dipenuhi


yaitu sebagai berikut:

a) Sasaran layanan
b) Berkenaan dengan yang dialami individu
c) Program pelayanan bimbingan dan konseling
d) Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan layanan

Langkah- langkah penyusunan dan pelaksanaan program pelayanan bimbingan

Permasalahan bimbingan dan konseling disekolah

Dalam website konseling di Indonesia, Ifdil dahlali menyatakan, dalam orkatik


penyelenggaraan disekolah, banyak kendala yang dihadali.Permasalahan yang sering
dihadapi diantaranya adalah banyaknya konselor sekolah yang belum mengstahui hitungan
jam bagi konselor.

Program mengatasi masalah belajar

Untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar, antara lain dilakukan beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah belajar yaitu :
1. Peningkatan motivasi belajar
2. Peningkatan keterampilan belajar
3. Pengembangan sikap dabn kebiasaan belajar yang baik
4. Pengajaran perbaikan
5. Kegiatan pengayaan

Pelaksanaan program layanan Bimbingan

1. Observasi atau pengamatan


2. Wawancara
3. Pengumpulan data
4. Pelaksanaan usaha bimbingan belajar

Implikasi -implikasi program bimbingan

Implikasi -implikasi program bimbingan diantaranya:

Fasilitas

Tersedianyya perangkat elektronik

Buku – buku panduan

Kelengkapan administrasi

Tersedianya trnaga guru pembimbing

BAB 8

ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING.

Perlunya organisasi bimbingan dan Konseling

Organisasi adalah sarana untuk melakukan kerja sama antara orang orang daalam rangka
mencapai tujuan bersaama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Dasar-dasar dan prinsip- prinsip organisasi bimbingan dan Konseling

Adapun prinsip-prinsip organisasi, secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas


b) Prinsip skala hierarki
c) Prinsip kesatuan perintah
d) Prinsip pendelegasian wewenang
e) Prinsip pertanggungjawaban
f) Prinsip pembagian pekerjaan
g) Prinsip rentang pengendalian
h) Prinsip fungsional
i) Prinsip pemisahan
j) Prinsip keseimbangan
k) Prinsip fleksibilitas
l) Prinsip kepemimpinan

Pola dan struktur organisasi bimbingan dan konseeling

Struktur

Personal

Mekanisme Kerja Organisasi

Layanan bimbingan dan konseling dilakaanakan dibawah tanggung jawab kepala sekolah dan
seluruh staf. Koodinator dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
bimbingan dan konseling secara operasional. Personal lain yang mencakup wakil kepala
sekolah, guru pembibmbing, guru bidang studi, dan wali kelas.

BAB 9

Peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peran sangat besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan disekolah.

Sebagai seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah harus mampu

1. Mampu menolong stafnya untuk memahami tujuan bersama yang akan dicapai
2. Mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi
3. Bisa mengatur lingkungan sekolah dengan baik
4. Memiliki kewajiban untuk mengisi instrumen data sekolah serta instrumen tenaga
kependidikan atau guru.

Bab 10

Peranan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling


Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan

Peranan guru yang begitu besar dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit

Dalam arti luas, guru mengemban peranan- peranan sebagai ukuran kognitif, sebagai agrn
moral, inovator dan kooperatif.

Guru berkewajiban mempersiapkan dan mengorganisasikan lingkungan belajar siswa untuk


menyosialisasikan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai