Anda di halaman 1dari 3

1.

Sejarah BK di AMerika
Latar belakang perlunya BK dari aspek
Pendiidkan
Psikologis
Sosiologis
Kesehatan mental
2. - Kosmep dasar Bk
- Prinsip
- Tujuan BK di pendidikan dan vokasi

Konsep dasar

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu kata “
Guidance” berasal dari kata kerja“to guidance” yang mempunyai arti menunjukkan,
membimbing,
menuntun, ataupun membantu, sesuai dengan istilahnya, maka secara umum dapat diartikan
sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Ada juga yang menerjemahakan kata “Guidance” dengan
arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan berarti bantuan, tuntunan
atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan, tuntunan atau pertolongan berarti
konteksnya bimbingan.
Miller (1978) mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum di
sekolah, keluarga dan masyarakat.
Dilain pihak, Shertzer dan Stone (1981) mengemukakan “Guidance is the process of helping
individuals to understand themselves and their world” (Bimbingan adalah proses membantu
individu untuk memahami dirinya sendiri dan dunianya).

Dari pengertian bimbingan yang telah dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa
bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang
secara terus menerus dan sistematis oleh konselor kepada individu atau sekelompok individu
klien) menjadi pribadi yang mandiri. Bimbingan ini penekanannya bersifat preventif
(pencegahan) artinya proses bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang
(klien) supaya bisa mencegah agar suatu masalah bisa diselesaikan.

Sedangkan kata konseling secara etimologis, kata konseling berasal dari kata “counsel” yang
diambil dari bahasa Latin yaitu “counsilium”, artinya “bersama” atau “bicara bersama”.

Menurut ASCA dalam SCIARA (2004), “Counseling is confidential relationships which the
counselor conducts with students individually and in small groups to help them resolve their
problems and developmental concerns.” (Konseling adalah hubungan yang bersifat rahasia
dalam mana konselor melakukannnya dengan siswa-siswa secara individual dan dalam
kelompok-kelompok kecil untuk membantu mereka memecahkan masalah-masalah dan
kerisauan-kerisauan dalam perkembangan mereka).
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pengertian bimbingan dan konseling adalah
Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain
yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar orang tersebut
mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan
kebahagian hidup saat sekarang dan dimasa yang akan datang.

Memilihi salah satu

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu menjadi insan yang berguna
dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian,
dan keterampilan serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Secara spesifik Prayitno (2004:23) menyebutkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada peserta didik adalah dalam rangka upaya agar peserta didik dapat menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Membantu individu dalam rangka
menemukan pribadinya sehingga mampu memahami kelebihan dan kekurangan dirinya

Menurut Syaiful Akhyar (2015: 27-30), ada beberapa tujuan dari konseling, yaitu: 1) Menyediakan
fasilitas untuk perubahan tingkah laku. 2) Meningkatkan hubungan antar perorangan dan pembinaan
kesehatan mental. 3) Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi masalah. ) Menyediakan fasilitas
untuk pengembangan kemampuan. 5) Meingkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan.

Tujuan akhir dari bimbingan dan konseling adalah agar klien terhindar dari berbagai masalah, apakah
masalah tersebut berkaitan dengan gejala penyakit mental (neurona dan psychose), sosial maupun
spritual, atau dengan kata lain agar masing-masing individu memiliki mental yang sehat.

Prinsip2 BK

Prinsip merupakn hasil paduan antara kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sbg pedoman
pelaksanaan sesuatu yg dimaksudkan

Dalam bukunya yang berjudul Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di Sekolah (1977)
Prayitno dkk mengemukakan sejumlah prinsip bimbingan dan konseling diantaranya:

1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan a. Bimbingan dan konseling melayani semua
individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosila ekonomi. b. Bimbingan
dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis. c. Bimbingan dan
konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu. d. Bimbingan
dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok
pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu a. Bimbingan dan konseling berurusan
dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental (fisik) individu terhadap penyesuaian dirinya
di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak social dan pekerjaan, dan

sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. b. Kesenjangan sosial,
ekonomi, dan kebudayaan, merupakan faktor timbulnya masalah pada individu dan kesemuanya
menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.

3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan a. Bimbingan dan konseling merupakan
bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, karena itu program bimbingan harus
disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik. b. Program
bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan
kondisi lembaga. c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. d. Terhadap isi dan dan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling perlu adanya penilaian yan g teratur dan terarah.

4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan a. Bimbingan dan konseling harus
diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam
menghadapi permasalahan. b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan
hendak dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan
atas desakan dari pembimbing atau pihak lain. c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli
dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. d. Kerjasama antara pembimbing, guru
dan orang tua sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan. e. Pengembangan proram pelayanan
bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan
penilaian terhadap individu yang terlihat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling
itu sendiri.

(Nasution et al., n.d.)Nasution, H. S., Ag, S., & Pd, M. (n.d.). Buku Bimbingan dan Konseling Komplit.
Nasution, H. S., Ag, S., & Pd, M. (n.d.). Buku Bimbingan dan Konseling Komplit.
(Nasution et al., n.d.)

Nasution, H. S., Ag, S., & Pd, M. (n.d.). Buku Bimbingan dan Konseling Komplit.

Anda mungkin juga menyukai