Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah bimbingan konseling sudah sangat populer saat ini, bahkan sangat
penting peranannya dalam sistem pendidikan kita. Ini semua terbukti karea bimbingan
dan konseling telah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan indonesia. Bimbingan
dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita, mengingat
bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang
diberikan kepada individu pada umunya, dan siswa pada khususnya disekolah dalam
rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan
bahwa pendidikan itu adalh merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat, dan
kemampuannya). Kepribadian menyangkt masalah perilaku atau sikap mental dan
kemampuannya melipti masalah akademik dan keterampilan. Tingkat kepribadian dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang merupakan suatu gambaran mutu dari orang
yag bersangkutan.
Pada masyarakat yang semakin maju ini, masalah penemuan identitas pada
individu menjadi semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju
kepada anggota-anggotanya menjadi lebih berat. Persyaratan untuk dapat diterima
menjadi anggota masyarakat bukan saja kematangan fisik, melainkan juga
kematangan mental psikologis, intelektual, religius, dan lain-lain. Kerumitan ini akan
meningkat pada masyarakat yang sedang membangun, sebab perubahan cepat yang
terjadi pada masyarakat yang sedang membangun, akan menjadi tantangan pula bagi
individu atau siswa. Keadaan semacam inilah yang menuntut diselenggarakannya
bimbingan konseling dilingkup sekolah atau yang lebih luas lagi. Agar tercapainya
tujuan tersebut maka seorang konselor hendaklah mengetahui apa saja unsur-unsur
yang ada pada bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi bimbingan dan konseling?
2. Apa hubungan antara bimbingan dan konseling?
3. Apa saja landasan bimbingan dan konseling?
4. Apa saja ruang lingkup bimbingan dan konseling?
5. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
6. Apa saja azas-azas bkmbingan dan konseling?
7. Apa saja sifat-sifat bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
2. Untuk memahami definisi, hubungan, landasan, ruang lingkup, prinsip-prinsip,
azas-azas, dan sifa bimbingan konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi bimbingan dan konseling
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintahan nomor 29/90, “bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.” (Depdikbud,
1994).
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta
didik mengenal kelebihan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya
secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik
mengenal secara objektif mengenal lingkungan, baik lingkumgan social dan
lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan
dinamis pula. Pegenalan lingkungan itu, yang meliputi linkungan rumah,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan alam sekitar, serta lingkungan
yang lebih luas, diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta didik
dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan, sedangkan bimbingan
dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu
mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri.
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri,
sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkunganya. Sedangakan pakar yang lain
mengatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
seseorang atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi
pribadi yang mandir.
Dengan membandingkan pengertian tentang bimbingan yang telah
dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang yang secara terus
menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu tau sekelompok
individu menjadi pribadi yang mandiri.
2. Pengertian konseling
Menurut Rocman Natawidjaja, konseling merupakan satu jenis layanan
yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai
hubungan timbal balikantara dua individu, dimana yang seorang (konselor)
berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya
sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu
yang akan datan. (Rochman,1987:32)
Pakar lain mengungkapkan bahwa konseling itu merupakan upaya bantuan
yang diberikan kepada klien supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan

2
diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada
masa yang akan datang. Dalam pembentukan konsep yang sewajarnya mengenai:
(a) Dirinya sendiri, (b) orang lain, (c) pendapat orang lain tentang dirinya, (d)
tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan (e) kepercayaan. (Moh. Suriya,1988:38)
Dengan membandingkan pengertian tentang konseling yang dikemukakan
pakar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling merupakan suatu
upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor
dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, manusiawi, yang dilakukan dalam
suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien
memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah
lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.

B. Hubungan bimbingan dan konseling


Bimbingan dan konseling pada dasarnya merupakan suatu pembahasan yang
lebih difokuskan pada permasalahan manusia sebagai upaya bantuan untuk
mewujudkan kemampuan perkembangan secara optimal baik secara kelompok
maupun individual, sesuai dengan hakekat kemanusiaanya dengan berbagai potensi,
kelebihan dan kekurangan, kelemahan, serta permasalahanya.
Kata bimbingan dan konseling merupakan kata yang tidak dapat dipisahkan
karena saling berkaitan. istilah bimbingan selalu dirangkai dengan istilah konseling.
Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan
yang integral. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di
antara beberapa teknik lainnya. Sedangkan bimbingan itu kebih luas, dan konseling
merupakan alat yang paling penting dari usaha pelayanan bimbingan.
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh Nana Syaodih Sukmadinata yang
menjelaskan bahwa, konseling merupakan salah satu teknik layanan dalam
bimbingan, tetapi karena peranannya yang sangat penting, konseling disejajarkan
dengan bimbingan Dengan demikian sesungguhnya konseling merupakan suatu upaya
untuk mengubah pola hidup seseorang. Untuk mengubah pola hidup seseorang tidak
bisa hanya dengan teknik-teknik bimbingan yang bersifat informatif, tetapi perlu
teknik yang bersifat terapeutik atau penyembuhan.

Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa antara bimbingan dan konseling


merupakan dua pengertian yang berbeda, karena konseling lebih identik dengan
psikoterapi, yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami
kesukaran dan gangguan psikis yang serius. Sedangkan bimbingan oleh pandangan ini
dianggap identik dengan pendidikan.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa antara bimbingan dan


konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di antara keduanya saling
melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam memecahkan suatu
permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah pola hidup yang salah
menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif. Sehingga klien dapat
mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari seorang pembimbing
atau konselor yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing. Sesuai
dengan firman Allah yaitu: “ … dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S Asy Syura: 52)

3
C. Landasan bimbingan dan konseling

Ada beberapa landasan dalam bimbingan dan konseling, diantaranya:

1. Landasan filsofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan


pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan
bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggung jawabkan secara logis,
etis maupun estetis. Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling terutama
berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis
tentang: apakah manusia itu? Untukmenemukan jawaban tersebut, tentunya tidak
dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat yang ada. Dengan memahami hakikat
manusia tersebut maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak
menyimpang dari hakikat tentang manusia itu sendiri.

2. Landasan religius

Landasan religius berusaha mendudukan konseli (klien) sebagai makhluk


ciptaan tuhandengan segala konsekuensi religiusitsnya, landasan ini juga
memberikan makna bahwa proses konseling yang dilakukan oleh seorang
konselor perlu berlandaskan nilai-nilai agama, nilai atau seperangkat ketentuan
agama berusaha diintegrasikan dalam layanan bimbingan konseling yang
dilaksanakan. Dalam landasan religius bimbingan konseling diperlukan
penekanan pada tiga hal pokok, yaitu:

3. Landasan psikologis

Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman


bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran (konseli). Untuk
kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu
dikuasai oleh konselor adalah tentang:

a. motif dan motivasi,


b. pembawaan dan lingkungan,
c. perkembangan individu,
d. belajar
e. kepribadian.

4. Landasan sosial dan budaya

Landasan sosial dan budaya merupakan landasan yang dapat memberikan


pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan
sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu
pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosialbudaya dimana ia hidup. Sejak
lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola
perilaku sejalan dengan tuntutan sosialbudaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan
dalam memenuhi tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari
lingkungannya.

4
5. Landasan ilmiah dan teknologi

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional


yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya,
pelaksanaannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara
berkelanjutan. Landasan ilmiah dan teknologi membicarakan sifat keilmuan
bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling sebagai ilmu yang
multidimensional yang menerima sumbangan besar dari ilmu-ilmu lain dan
bidang teknologi. Sehingga bimbingan dan konseling diharapkan semakin kokoh.
Dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat.
Disamping itu penelitian dalam bimbingan dan konseling sendiri memberikan
bahan-bahan yang yang segar dalam perkembangan bimbingan dan konseling
yang berkelanjutan.

6. Landasan pendagogis

Pedagogis merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan


anak Jadi pedagogi mencoba menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak,
pendagogie merupakan teori pendidikan anak Landasan pendagogis dalam layanan
bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu:

a. Pendidikan sebagai upaya pengembangan individu


b. Pendidikan sebagai inti proses bimbingan konseling
c. Pendidikan lebih lanjut sabagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling

D. Ruang lingkup bimbingan dan konseling

Ada beberapa runag lingkup yang emnjadi sasaran dalam bimbingan konseling,
antara lain:

1. Ruang lingkup dari segi pelayanan:

a. Pelayanan bimbingan konseling di sekolah:

1. Keterkaitan antara bidang pelayanan bimbingan konseling dan bidang-


bidang lain. Terdapat tiga layanan pendidikann yaitu:

a. bidang kurikulum dan pengajaran meliputi semua bentuk


pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran yaitu
keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
b. Bidang administrasi dan kepemimpinan, yaitu bentuk-bentuk kegiatan
perencanaan, pembiayaan, saran fisik, dan pengawasan.
c. Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan
kegiatan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual.

2. Tanggung jawab konselor di sekolah


dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab, konselor menjadi
pelayan bagi pencapaian tujuan Pendidikan secara menyeluruh.

b. Pelayanan bimbingan konseling diluar sekolah


1. Bimbingan dan konseling keluarga

5
Mutu kehidupan didalam masyarakat Sebagian besar ditentukan oleh
mutu keluarga. Pelayanan bimbingan konseling keluarga bertujuan
menangani permasalahn dalam sebuah keluarga seperti perceraian, dan
sebagainya.
2. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas
Permasalahan masyarakatjuga berlaku dilingkungan perusahaan,
industry, kantor-kantor, dan Lembaga kerja lainnya serta organisasi
masyarakat seperti panti jompo, rumah yatim piatu dan lain lain yang tidak
terlepas dari masalah dan memerlukan jasa bimbingan konseling.

2. Ruang Lingkup Dari Segi Fungsi


Fungsi bimbingan konseling:
a. Fungsi Pemahaman
Dalam fungsi pemahaman, terdapat beberapa hal yang perlu kita pahami, yaitu:
1. Pemahaman tentang masalah lien. Dalam pengenalan, bukan saja hanya
mngenal diri konseli, melainkan lebih dari itu yaitu pemahaman yang
menyangkut latar belakang pribadi koseli, kekuatan dan kelemahannya, serta
kondisi lingkungan konseli.
2. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas. Lingkungan klien ada dua,
ada sempit, ada luas. Lingkungan sempit yaitu kondisi sekitar individu yang
secara langsung mempengaruhi individu, contohnya rumah tempat tinggal,
kondiso sosio ekonomi, sosiso emosional kelarga, dan lain-lain. Sedangkan
lingkungan yang lebih luas adalah lingkungan yang memberikan informasi
kepada individu, seperti informasi pendidikan dan jabatan bagi siswa,
informasi promosi dan pendidikan tempat lanjut bagi karyawan, dan lain-
lain.
b. Fungsi pencegahan
Fungsi ini berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun
gangguan tingkat lanjut dari hidupnya, serta tidak memasuki hal-hal yang
berbahaya, yang mana perlu pengobatan yang rumit pula.
c. Fungsi pengentasan
Dalam bimbingan dan konseling, konselor bukan ditugaskan untuk
mengentas menggunakan unsur-unsur fisikyang berada diluar diri konseli, tapi
konselor mengentas dengan mengunakan kekuatan-kekuatan yang berada
didalam diri klien sendiri.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala yang baik yang ada pada
diri individu, baik hal yang merupakan pembawaan, maupun dari hasil
pengembangan yang telah dicapai selama ini. Dalam bimbingan dan konseling,
fungsi pemeliharaan dan pengembang dilaksanakan melalui berbagai peraturan,
kegiatan, dan program.
3. Ruang Lingkup Dari Segi Sasaran
Dari segi sasarannya, bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi konseli
dengan tujuan agar konseli secara perseorangan mencapai perkembangan optimal
melalui kemampuan pengungkapan, pengenalan, penerimaan diri dan lingkungan,
pengambilan putusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu,
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, akan terdapat prioritas dalam dalam
sasaran bimbingan dan konseling tersebut.

6
1. Perorangan/individu
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada
sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu
memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
4. Ruang Lingkup Dari Segi Masalah
a. BK pendidikan: siswa, prestasi, pergaulan, dan lain-lain
1. pengembangan kemampuan belajar, yatu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajardalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
2. Bimbingan sosial-pribadi-emosional, yaitu jenis bimbingan yang membantu
para siswa daam mebghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial-
pribadi-emosional, seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflil,
penyesuaian diri, dan sebagainya.
b. BK karir: pekerja, motivasi, dan lain-lain
Pengembangan karir yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, sera memilih dan mengambl,
keputusan karir.
5. Ruang Lingkup Dari Segi Sosial Budaya
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

E. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling


1. Pengertian Prinsip dan Asas
Prinsip Bimbingan dan Konseling berarti aturan main yang dilakukan dalam
mengambil peran untuk pelayanan BK.Prinsip ini akan menjadi landasan dalam
program pelaksanaan bimbingan agar lebih terarah dan teratur.Landasan dalam
langkah awal memberikan program yang sesuai terhadap kemampuan pola fikir serta
kemampuan psikologis dalam individu.
Asas merupakan suatu tumpuan atau titik acuan dasar dalam berfikir atau
berpendapat.Asas menjadi dasar dalam hukum dasar layanan Bimbingan dan
Konseling.Secara umum asas adalah sumber dasar hukum dalam menjalankan suatu
hubungan dengan orang lain sesuai norma dan ketentuan yang berlaku.
2. prinsip bimbingan konseling
a) Prinsip berkaitan dengan Sasaran Layanan
1) BK melayani semua individu,tanpa memandang umur,warna kulit,kenis
kelamin,agama,status dan sosial ekonomi .
2) BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis .
3) BK akan memperhatikan perkembangan individu .
4) BK akan memperhatian perbedaan individual yang akan menjadi
pedoman dalam melakukan layananya.

7
b) Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu
1) BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu
dalam lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial ekonomi
dan sebalinya pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu tersebut.
2) Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi sera
kebudayaan dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
c) Prinsip berkaitan dengan program Layanan Prinsip dalam layanan BK,yaitu:
1) BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk itu
BK akan dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan .
2) Program BK akn fleksibel sesuai kebutuhan individu .
3) Program akan disusun sesuai jenjang pendidikan,mulai dari terendah
sampai tertinggi.

d) Prinsip berkaitan dengan Pelaksanaan Layanan


1) BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga bisa
mengambil keputusan dalam permasalahan.
2) Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari
orang lain
3) Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan .
4) Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keberhasilan
layanan .
5) Pemgembangan program BK melalui pemamfaatan dari pengukuran
nilai terhadap individu dalam proses pelayanan dan program bimbingan
dan konseling (Hanen,2002)
Prinsip Bimbigan dan Konseling tercantum dalam lampiran Pemendibud no.111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidika
Menengah.Terdapat 12 prinsip yang harus dipegang oleh guru bk atau konselor,yaitu:
1) Bimbingan dan Konseling untuk semua peserta didik dan konseli tidak
deskriminatif.Prinsip ini dimana setiap individu akan menerima bimbingan secara
menyeluruh oleh konseli dengan adil dan sesuai dengan programnya.
2) BK sebagai proses individuasi,maksudnya individu berbeda dan unik serta dinamis
sehingga dibutuhkan konseli dalam membantu pembentukan diri.
3) BK menekankan nilai positif,maksudnya konseli akan memberikan nilai positif
terhadap semua permasalahan yang akan dicari solusinya.
4) Bimbingan dan konseling adalah tanggung jawab bersama,maksudnya semua ikut
berperan dalam melaksanakan peran bk dilingkungan sekolah
5) Pengambilan keputusan adalah hal esensial dalam BK,maksudnya BK akan
memberikan arahan dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan persoalan
individu.

8
6) BK berlangsung disemua situs kehidupan,bukan hanya lingkungan konseli tetapi
keluarga,masyarakat,lingkungan pendidikan dan bangsa negara.
7) BK merupakan integral layanan pendidikan karena itu akan mencapai tujuan
pendidikan nasional.
8) BK dilaksalanakan dalam lingkungan budaya Indonesia.Intergrasi guru dan siswa
harus selaras dengan budaya yang ada.
9) BK bersifat fleksibel dan adiftif serta berkelanjutan dengan memperthatikan sarana
dan prasanan mendukung.
10) BK dilaksanakan oleh tangan yang kompeten seperti guru BK atau konselor yang
akademik sarjana pendidikan dalam Bimbingan dan Konseling serta telah lulus dalam
Pendidikan Profesi Konselor dari Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan.
11) Program bimbingan harus sesuai dengan kebutuhan individu dalam aspek
perkembangan
12) Program tersebut harus dievaluasi untuk melihat keberhasilan layanan dan
pengembangan program lebih lanjut.
F. Asas Bimbingan dan konseling
1) Asas Kerahasiaan
Asas ini berhubungan dengan rahasia klien atau individu bersifat data atau
persoalan yang dihadapi.Dalam hal ini pembimbing akan menjaga rahasia dari data
individu terhadap orang lain dan menjamin rasa aman terhadap pandangan buruk
dari orang lain.Biasanya semua data disimpan ditempat khusus dan hanya dapat
diakses oleh pembimbing tersebut.
2) Asas Kesukarelaan
Asas yang menghendaki individu dalam melakukan layanan Bimbingan dan
Konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang
diberikan.Dalam hal ini konselor akan mengembangkan kesukarelaan tersebut
sehingga individu dapat mengeluarkan pemikirannya dalam persoalan yang
sedang dihadapi.
3) Asas Keterbukaan
Asas ini diharapkan kepada individu untuk bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura baik dalam data diri maupun persoalan yang akan diberikan layanan,agar
program yang diberikan oleh konselor tepat sasaran.Dalam hal ini konselor akan
mengembangkan sikap terbuka dan menerima lapang dada hal yang akan
dikeluarkan.Hal tersebut juga akanmembantu asas kerahasian untuk kelancaran
dalam penyelenggaraan program layanan Bimbingan dan Konseling.
4) Asas Kegiatan
Asas ini menghendaki individu ikut aktif dan berpartisipasi dalam program
layanan yang diberikan bimbingan.Dalam hal ini konselor akan mengikutsertakan
individu dalam program tersebut,jika tidak ikut serta maka program yang
dijalankan tidak akan berhasil.Sebab program tersebut berguna untuk
menyelesaikan persoalan individu bukan konselor.

9
5) Asas Kemandirian
Sesuai dengan tujuan umum dari Layanan Bimbingan dan Konseling dimana
individu akan bersikap mandiri dalam menghadapi persoalan baik dalam diri
sendiri maupun lingkungan sekitar.Untuk itu diharapkan dalam layanan ini tercipta
individu yang bersikap mandiri tinggi agar tidak bergantung kepada orang lain
yang membuat individu seperti pengecut dan manja.
6) Asas Kekinian
Dimana asas ini diharapkan layanan yang diberikan konselor terkait dengan
persoalan sekarang atau masa kini untuk bisa diberikan gambaran masa lalu dan
masa datang sesuai situasi dan kondisinya.Gambaran masa depan itu akan
berpengaruh terhadap keputusan yang diambil masa kini,untuk itu layanan yang
diberikan bisa membantu individu menyelesaikan persoalan sekarang secara
matang agar tidak berpengaruh terhadap masa depan.
7) Asas Kedinamisan
Asas ini diharapkan indvidu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling bergerak maju dan tidak monoton.Isi yang diharapkan tetap berkembang
selama proses layanan berlangsung agar mencapai sifat mandiri dan matang dalam
mengambil keputusan dengan tanggung jawab yang tepat.Dalam hal ini konseli
akan memantau perkembangan individu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi.
8) Asas Keterpaduan
Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling baik dari guru atau orang lain bisa diterima secara terpadu.Dalam hal ini
keterkaitan atau keikutsertaan dari pihak lain dalam proses layanan akan membantu
individu lebih bisa mengontrol diri dan siap menghadapi persoalan lain dengan
pemikiran yang logis dan efisien.
9) Asas Kenormatifan
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan tidak
bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku,yaitu norma hukum,agama,adat
istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.Bimbingan dan Konseling
terjadi bukan hanya hasil tetapi proses dalam mendapati hasil tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku.Layanan yang diberikan seharusnya akan
membantu individu untuk meningkatkan nilai dan norma agar tidak hilang dan
dibantah oleh kalangan.
10)Asas Keahlian
Asas Bimbingan dan Konseling diharapkan dalam memberikan layanan harus
ditangani oleh orang yang professional.Dalam hal ini layanan yang diberikan oleh
tenaga yang benar ahli dalam bidangnya,bukan sembarang orang.Keahlian guru
harus bisa dibenarkan dalam memberikan layanan sesuai dengan kaidah dan
prinsip agar tidak terjadi hal yang melenceng.Ahli akan memberikan layanan
sesuai dengan kode etik dan peraturan yang berlaku serta dengan pengalaman
dalam melakukan bimbingan.
11)Asas Alih Tangan
Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan Bimbingan
dan Konselig terhadap individu tidak menemukan titik temu maka konselor harus
mengalihkan ke 7 tangan yang lebih ahli dan berpengalaman.Guru bisa mengalih
tangan kepada keluarga atau konselor lain dengan memberikan gambaran persoalan

10
individu supaya konselor baru bisa memahami dan mempersiapkan program
layanan yang diharapkan mampu menemukan titik temu persoalan individu.
12)Asas Tut Wuri Handayani
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan dapat
mengayomi,memberikan rasa aman dan nyaman,megembangkan
keteladanan,memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada individu
untuk bergerak maju.Dalam hal ini konselor akan memberikan kesempatan
terhadap gambaran pemikiran individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
kehendak tetapi masih dalam batas wajar. Bimbingan dan Konseling akan
memberikan layanan tepat guna dan bermanfaat kepada individu dalam
memecahkan persoalan.Layanan tersebut akan menuntun dalam kemandirian untuk
bersikap dan dewasa dalam mengambil keputusan.Layanan itu diharapkan agar
individu dapat berkembang dan terus maju untuk melukis masa depan

G. Sifat bimbingan dan konseling


Sifat bimbungan dan konseling menurut andi mapiere dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pencegahan (preventive) yaitu pemberian bantuan, terytama kepada konseli
sebelum konseli menghadapi kesulitan atau persoalan yang serius.
2. Pengembangan (development) yaitu usaha bantuan tang diberikan kepada konseli
dengan mengiringi perkembangan mentanya, yang dimaksudkan untuk
menetapkan jalan berfikir dan bertindaknya konseli sehingga dapat berkembang
secara optimal.
3. Penyembuhan (currative) yaitu usaha bantuan yang diberikan pada konseli selama
atau setelah murid mengalami persoalan serius, dengan maksud agar murid
terbebas dari kesulitan.
4. Pemeliharaan (treatment) yaitu usaha bantuan yang dimaksudkan untuk memupuk
dan mempertahankan mental kesehatan konseli yang bersangkutan.
Dari keempat sifat yang telah disebutkan diatas, satu dengan lainnya sangat berbeda
dalam penggunaannya, namun saling berkaitan satu sama lain.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar
individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.
2. Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata
atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik,
manusiawi, yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-
norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri
sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa
yang akan datang.
3. Antara bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di
antara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam
memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah
pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif.
4. Landasan dalam bimbingan dan konseling ada 6:
a. Landasan filosofis
b. Landasan religius
c. Landasan psikologis
d. Landasan sosial dan budaya
e. Landasan ilmiah dan teknologi
f. Landasan pendagosis
5. Ada 5 hal yang menjadi ruang lingkup dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling yaitu:
a. Pelayanan
b. Fungsi
c. Sasaran
d. Masalah, dan
e. Sosial budaya
6. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling ada 12 azas yang bisa menjadi
titik acuan dalam berfikir atau berpendapat: (1)Asas Kerahasiaan, (2)Asas
Kesukarelaan, (3) Asas Keterbukaan, (4) Asas Kegiatan, (5) Asas Kemandirian,
(6)Asas Kekinian, (7) Asas Kedinamisan, (8)Asas Keterpaduan, (9) Asas
Kenormatifan, (10)Asas Keahlian, (11)Asas Alih Tangan, (12)Asas Tut Wuri
Handayani .
7. Sifat-sifat dalam bimbingan konseling antara lain:
a. Pencegahan
b. Pengembangan
c. Penyembuhan
d. pemeliharaan

12
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah. Jakarta: Rineka cipta.
Hallen. 2002. Bimbingan dan konseling dalam islam. Jakarta: ciputat press.
https://www.kompasiana.com/putri-wulan/5aafe11bdd0fa84417303063/mengetahui-
hubungan-antara-bimbingan-dan-konseling. 18 oktober 2023.
Kristanti, asti debora, dkk.2020. Makalah Landasan bimbingan dan konseling. Surabaya:
universitas PGRI adi buana.

13

Anda mungkin juga menyukai