PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah bimbingan konseling sudah sangat populer saat ini, bahkan sangat
penting peranannya dalam sistem pendidikan kita. Ini semua terbukti karea bimbingan
dan konseling telah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan indonesia. Bimbingan
dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita, mengingat
bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang
diberikan kepada individu pada umunya, dan siswa pada khususnya disekolah dalam
rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan
bahwa pendidikan itu adalh merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat, dan
kemampuannya). Kepribadian menyangkt masalah perilaku atau sikap mental dan
kemampuannya melipti masalah akademik dan keterampilan. Tingkat kepribadian dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang merupakan suatu gambaran mutu dari orang
yag bersangkutan.
Pada masyarakat yang semakin maju ini, masalah penemuan identitas pada
individu menjadi semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju
kepada anggota-anggotanya menjadi lebih berat. Persyaratan untuk dapat diterima
menjadi anggota masyarakat bukan saja kematangan fisik, melainkan juga
kematangan mental psikologis, intelektual, religius, dan lain-lain. Kerumitan ini akan
meningkat pada masyarakat yang sedang membangun, sebab perubahan cepat yang
terjadi pada masyarakat yang sedang membangun, akan menjadi tantangan pula bagi
individu atau siswa. Keadaan semacam inilah yang menuntut diselenggarakannya
bimbingan konseling dilingkup sekolah atau yang lebih luas lagi. Agar tercapainya
tujuan tersebut maka seorang konselor hendaklah mengetahui apa saja unsur-unsur
yang ada pada bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi bimbingan dan konseling?
2. Apa hubungan antara bimbingan dan konseling?
3. Apa saja landasan bimbingan dan konseling?
4. Apa saja ruang lingkup bimbingan dan konseling?
5. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
6. Apa saja azas-azas bkmbingan dan konseling?
7. Apa saja sifat-sifat bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
2. Untuk memahami definisi, hubungan, landasan, ruang lingkup, prinsip-prinsip,
azas-azas, dan sifa bimbingan konseling.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi bimbingan dan konseling
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintahan nomor 29/90, “bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.” (Depdikbud,
1994).
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta
didik mengenal kelebihan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya
secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik
mengenal secara objektif mengenal lingkungan, baik lingkumgan social dan
lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan
dinamis pula. Pegenalan lingkungan itu, yang meliputi linkungan rumah,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan alam sekitar, serta lingkungan
yang lebih luas, diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta didik
dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan, sedangkan bimbingan
dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu
mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri.
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri,
sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkunganya. Sedangakan pakar yang lain
mengatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
seseorang atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi
pribadi yang mandir.
Dengan membandingkan pengertian tentang bimbingan yang telah
dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang yang secara terus
menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu tau sekelompok
individu menjadi pribadi yang mandiri.
2. Pengertian konseling
Menurut Rocman Natawidjaja, konseling merupakan satu jenis layanan
yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai
hubungan timbal balikantara dua individu, dimana yang seorang (konselor)
berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya
sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu
yang akan datan. (Rochman,1987:32)
Pakar lain mengungkapkan bahwa konseling itu merupakan upaya bantuan
yang diberikan kepada klien supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan
2
diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada
masa yang akan datang. Dalam pembentukan konsep yang sewajarnya mengenai:
(a) Dirinya sendiri, (b) orang lain, (c) pendapat orang lain tentang dirinya, (d)
tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan (e) kepercayaan. (Moh. Suriya,1988:38)
Dengan membandingkan pengertian tentang konseling yang dikemukakan
pakar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling merupakan suatu
upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor
dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, manusiawi, yang dilakukan dalam
suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien
memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah
lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.
3
C. Landasan bimbingan dan konseling
1. Landasan filsofis
2. Landasan religius
3. Landasan psikologis
4
5. Landasan ilmiah dan teknologi
6. Landasan pendagogis
Ada beberapa runag lingkup yang emnjadi sasaran dalam bimbingan konseling,
antara lain:
5
Mutu kehidupan didalam masyarakat Sebagian besar ditentukan oleh
mutu keluarga. Pelayanan bimbingan konseling keluarga bertujuan
menangani permasalahn dalam sebuah keluarga seperti perceraian, dan
sebagainya.
2. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas
Permasalahan masyarakatjuga berlaku dilingkungan perusahaan,
industry, kantor-kantor, dan Lembaga kerja lainnya serta organisasi
masyarakat seperti panti jompo, rumah yatim piatu dan lain lain yang tidak
terlepas dari masalah dan memerlukan jasa bimbingan konseling.
6
1. Perorangan/individu
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada
sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu
memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
4. Ruang Lingkup Dari Segi Masalah
a. BK pendidikan: siswa, prestasi, pergaulan, dan lain-lain
1. pengembangan kemampuan belajar, yatu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajardalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
2. Bimbingan sosial-pribadi-emosional, yaitu jenis bimbingan yang membantu
para siswa daam mebghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial-
pribadi-emosional, seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflil,
penyesuaian diri, dan sebagainya.
b. BK karir: pekerja, motivasi, dan lain-lain
Pengembangan karir yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, sera memilih dan mengambl,
keputusan karir.
5. Ruang Lingkup Dari Segi Sosial Budaya
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
7
b) Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu
1) BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu
dalam lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial ekonomi
dan sebalinya pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu tersebut.
2) Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi sera
kebudayaan dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
c) Prinsip berkaitan dengan program Layanan Prinsip dalam layanan BK,yaitu:
1) BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk itu
BK akan dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan .
2) Program BK akn fleksibel sesuai kebutuhan individu .
3) Program akan disusun sesuai jenjang pendidikan,mulai dari terendah
sampai tertinggi.
8
6) BK berlangsung disemua situs kehidupan,bukan hanya lingkungan konseli tetapi
keluarga,masyarakat,lingkungan pendidikan dan bangsa negara.
7) BK merupakan integral layanan pendidikan karena itu akan mencapai tujuan
pendidikan nasional.
8) BK dilaksalanakan dalam lingkungan budaya Indonesia.Intergrasi guru dan siswa
harus selaras dengan budaya yang ada.
9) BK bersifat fleksibel dan adiftif serta berkelanjutan dengan memperthatikan sarana
dan prasanan mendukung.
10) BK dilaksanakan oleh tangan yang kompeten seperti guru BK atau konselor yang
akademik sarjana pendidikan dalam Bimbingan dan Konseling serta telah lulus dalam
Pendidikan Profesi Konselor dari Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan.
11) Program bimbingan harus sesuai dengan kebutuhan individu dalam aspek
perkembangan
12) Program tersebut harus dievaluasi untuk melihat keberhasilan layanan dan
pengembangan program lebih lanjut.
F. Asas Bimbingan dan konseling
1) Asas Kerahasiaan
Asas ini berhubungan dengan rahasia klien atau individu bersifat data atau
persoalan yang dihadapi.Dalam hal ini pembimbing akan menjaga rahasia dari data
individu terhadap orang lain dan menjamin rasa aman terhadap pandangan buruk
dari orang lain.Biasanya semua data disimpan ditempat khusus dan hanya dapat
diakses oleh pembimbing tersebut.
2) Asas Kesukarelaan
Asas yang menghendaki individu dalam melakukan layanan Bimbingan dan
Konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang
diberikan.Dalam hal ini konselor akan mengembangkan kesukarelaan tersebut
sehingga individu dapat mengeluarkan pemikirannya dalam persoalan yang
sedang dihadapi.
3) Asas Keterbukaan
Asas ini diharapkan kepada individu untuk bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura baik dalam data diri maupun persoalan yang akan diberikan layanan,agar
program yang diberikan oleh konselor tepat sasaran.Dalam hal ini konselor akan
mengembangkan sikap terbuka dan menerima lapang dada hal yang akan
dikeluarkan.Hal tersebut juga akanmembantu asas kerahasian untuk kelancaran
dalam penyelenggaraan program layanan Bimbingan dan Konseling.
4) Asas Kegiatan
Asas ini menghendaki individu ikut aktif dan berpartisipasi dalam program
layanan yang diberikan bimbingan.Dalam hal ini konselor akan mengikutsertakan
individu dalam program tersebut,jika tidak ikut serta maka program yang
dijalankan tidak akan berhasil.Sebab program tersebut berguna untuk
menyelesaikan persoalan individu bukan konselor.
9
5) Asas Kemandirian
Sesuai dengan tujuan umum dari Layanan Bimbingan dan Konseling dimana
individu akan bersikap mandiri dalam menghadapi persoalan baik dalam diri
sendiri maupun lingkungan sekitar.Untuk itu diharapkan dalam layanan ini tercipta
individu yang bersikap mandiri tinggi agar tidak bergantung kepada orang lain
yang membuat individu seperti pengecut dan manja.
6) Asas Kekinian
Dimana asas ini diharapkan layanan yang diberikan konselor terkait dengan
persoalan sekarang atau masa kini untuk bisa diberikan gambaran masa lalu dan
masa datang sesuai situasi dan kondisinya.Gambaran masa depan itu akan
berpengaruh terhadap keputusan yang diambil masa kini,untuk itu layanan yang
diberikan bisa membantu individu menyelesaikan persoalan sekarang secara
matang agar tidak berpengaruh terhadap masa depan.
7) Asas Kedinamisan
Asas ini diharapkan indvidu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling bergerak maju dan tidak monoton.Isi yang diharapkan tetap berkembang
selama proses layanan berlangsung agar mencapai sifat mandiri dan matang dalam
mengambil keputusan dengan tanggung jawab yang tepat.Dalam hal ini konseli
akan memantau perkembangan individu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi.
8) Asas Keterpaduan
Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling baik dari guru atau orang lain bisa diterima secara terpadu.Dalam hal ini
keterkaitan atau keikutsertaan dari pihak lain dalam proses layanan akan membantu
individu lebih bisa mengontrol diri dan siap menghadapi persoalan lain dengan
pemikiran yang logis dan efisien.
9) Asas Kenormatifan
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan tidak
bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku,yaitu norma hukum,agama,adat
istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.Bimbingan dan Konseling
terjadi bukan hanya hasil tetapi proses dalam mendapati hasil tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku.Layanan yang diberikan seharusnya akan
membantu individu untuk meningkatkan nilai dan norma agar tidak hilang dan
dibantah oleh kalangan.
10)Asas Keahlian
Asas Bimbingan dan Konseling diharapkan dalam memberikan layanan harus
ditangani oleh orang yang professional.Dalam hal ini layanan yang diberikan oleh
tenaga yang benar ahli dalam bidangnya,bukan sembarang orang.Keahlian guru
harus bisa dibenarkan dalam memberikan layanan sesuai dengan kaidah dan
prinsip agar tidak terjadi hal yang melenceng.Ahli akan memberikan layanan
sesuai dengan kode etik dan peraturan yang berlaku serta dengan pengalaman
dalam melakukan bimbingan.
11)Asas Alih Tangan
Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan Bimbingan
dan Konselig terhadap individu tidak menemukan titik temu maka konselor harus
mengalihkan ke 7 tangan yang lebih ahli dan berpengalaman.Guru bisa mengalih
tangan kepada keluarga atau konselor lain dengan memberikan gambaran persoalan
10
individu supaya konselor baru bisa memahami dan mempersiapkan program
layanan yang diharapkan mampu menemukan titik temu persoalan individu.
12)Asas Tut Wuri Handayani
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan dapat
mengayomi,memberikan rasa aman dan nyaman,megembangkan
keteladanan,memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada individu
untuk bergerak maju.Dalam hal ini konselor akan memberikan kesempatan
terhadap gambaran pemikiran individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
kehendak tetapi masih dalam batas wajar. Bimbingan dan Konseling akan
memberikan layanan tepat guna dan bermanfaat kepada individu dalam
memecahkan persoalan.Layanan tersebut akan menuntun dalam kemandirian untuk
bersikap dan dewasa dalam mengambil keputusan.Layanan itu diharapkan agar
individu dapat berkembang dan terus maju untuk melukis masa depan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar
individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.
2. Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata
atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik,
manusiawi, yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-
norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri
sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa
yang akan datang.
3. Antara bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di
antara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam
memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah
pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif.
4. Landasan dalam bimbingan dan konseling ada 6:
a. Landasan filosofis
b. Landasan religius
c. Landasan psikologis
d. Landasan sosial dan budaya
e. Landasan ilmiah dan teknologi
f. Landasan pendagosis
5. Ada 5 hal yang menjadi ruang lingkup dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling yaitu:
a. Pelayanan
b. Fungsi
c. Sasaran
d. Masalah, dan
e. Sosial budaya
6. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling ada 12 azas yang bisa menjadi
titik acuan dalam berfikir atau berpendapat: (1)Asas Kerahasiaan, (2)Asas
Kesukarelaan, (3) Asas Keterbukaan, (4) Asas Kegiatan, (5) Asas Kemandirian,
(6)Asas Kekinian, (7) Asas Kedinamisan, (8)Asas Keterpaduan, (9) Asas
Kenormatifan, (10)Asas Keahlian, (11)Asas Alih Tangan, (12)Asas Tut Wuri
Handayani .
7. Sifat-sifat dalam bimbingan konseling antara lain:
a. Pencegahan
b. Pengembangan
c. Penyembuhan
d. pemeliharaan
12
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah. Jakarta: Rineka cipta.
Hallen. 2002. Bimbingan dan konseling dalam islam. Jakarta: ciputat press.
https://www.kompasiana.com/putri-wulan/5aafe11bdd0fa84417303063/mengetahui-
hubungan-antara-bimbingan-dan-konseling. 18 oktober 2023.
Kristanti, asti debora, dkk.2020. Makalah Landasan bimbingan dan konseling. Surabaya:
universitas PGRI adi buana.
13