Anda di halaman 1dari 10

Landasan Ilmiah & Pedagogis

Bimbingan dan Konseling


KELOMPOK C

 MERIANA JALLI (2020015050)


 ONGKY FIRNANDA (2020015057)
 HARRY DEWANTARA (2020015060)
 ANNISA INDRIA KOMALA (2020015064)
 AZMINATUN BIDIYAH (2020015337)
DEFINISI LANDASAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak
dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama.
Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah
atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari
oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan
dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien).
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999), ada beberapa landasan bimbingan dan konseling, yaitu
Landasan filosofis, landasan religius, landasan psikologi, landasan sosial budaya, landasan ilmiah dan
teknologi, serta landasan pedagogis.
LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI

Landasan Ilmiah dalam bimbingan dan konseling memberikan isyarat bahwa


praktik bimbingan dan konseling harus dilaksanakan atas dasar keilmuan.
Maksudnya ialah siapapun yang berada dalam dunia bimbingan dan konseling
harus memiliki ilmu tentang bimbingan dan konseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang
memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan
kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan layanan itu secara
berkelanjutan.
•   Keilmuan Bimbingan dan Konseling • Peran Ilmu Lain dan Teknologi dalam
Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat
kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar
multireferensial, artinya ilmu dengan rujukan berbagai ilmu
keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun yang lain. Beberapa disiplin ilmu lain telah memberikan
prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan sumbangan bagi perkembangan teori dan praktek bimbingan
konseling disusun secara logis dan sistematis. dan konseling, misalnya ilmu statistik dan evaluasi
memberikan pemahaman dan tehnik-tehnik. Pengukuran dan
Selayaknya ilmu-ilmu yanglain, ilmu bimbingan
evaluasi karakteristik individu; biologi memberikan
dan konseling memiliki objek kajiannya sendiri, pemahaman tentang kehidupan kejasmanian individu,
dengan menggunakan berbagai metode, seperti: psikologi, ilmu pendidikan, filsafat, sosiologi, antroplogi,
ilmu ekonomi, manajemen, ilmu hukum dan agama. Beberapa
pengamatan, wawancara, analisis dokumen,
konsep dari disiplin ilmu tersebut telah diadopsi untuk
prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris kepentingan pengembangan bimbingan dan konseling, baik
yang dituangkan dalam bentuk laporan dalam pengembangan teori maupun prakteknya.
penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan ilmiah
lainnya.
• Pengembangan Bimbingan Konseling Melalui Penelitian
Pengembangan teori dan pendekatan bimbingan dan konseling boleh jadi dapat dikembangkan
melalui proses pemikiran dan perenungan, namun pengembangan yang lebih lengkap dan
teruji didalam praktek adalah apabila pemikiran dan perenungan itu memperhatikan pula hasil-
hasil penelitian dilapangan. Melalui penelitian suatu teori dan praktek bimbingan dan
konseling menemukan pembuktian tentang ketepatan/ keefektifan dilapangan. Layanan
bimbingan dan konseling akan semakin berkembangan dan maju jika dilakukan penelitian
secara terus menerus terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan bimbingan dan
konseling.
LANDASAN PEDAGOGIS

Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari


tiga segi, yaitu:
(a) Pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan
merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan;
(b) Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan
(c) Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan
konseling.
LANDASAN PEDAGOGIS DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DITINJAU DARI
TIGA SEGI, (PRAYITNO DAN ERMAN AMTI 2004:181-186) YAITU:

1. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan 2. Pendidikan Sebagai Inti Proses Bimbingan Dan
Individu: Konseling

Bimbingan Merupakan Bentuk Upaya Bimbingan dan konseling mengembangkan proses belajar
Pendidikan.Pendidikan adalah upaya yang dijalani oleh klien-kliennya. Kesadaran ini telah
memanusiakan manusia. Seorang bagi manusia tampil sejak pengembangan gerakan Bimbingan dan
Konseling secara meluas di Amerika Serikat . pada tahun
hanya akan dapat menjadi manusia sesuai dengan
1953, Gistod telah menegaskan Bahwa Bimbingan dan
tuntutan budaya hanya melalui pendidikan. Tanpa
Konseling adalah proses yang berorientasi pada belajar,
pendidikan, bagi manusia yang telah lahir itu tidak
belajar untuk memahami lebih jauh tentang diri sendiri,
akan mampu memperkembangkan dimensi belajar untuk mengembangkan dan merupakan secara
keindividualannya, kesosialisasinya, kesosilaanya efektif berbagai pemahaman.. (dalam Belkin, 1975). Lebih
dan keberagamaanya. jauh, Nugent (1981) mengemukakan bahwa dalam
konseling klien mempelajari ketrampilan dalam
pengambilan keputusan.
3. Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan
konseling
Tujuan Bimbingan dan Konseling disamping memperkuat tujuan-tujuan
pendidikan, juga menunjang proses pendidikan pada umumnya. Hal itu
dapat dimengerti karena program-program bimbingan dan konseling
meliputi aspek-aspek tugas perkembangan individu, khususnya yang
menyangkut kawasan kematangan pendidikan karier, Kematangan personal
dan emosional, serta kematangan sosial, semuanya untuk peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP) dan pendidikan menengah
(Borders dan Drury, 1992). Hasil-hasil bimbingan dan konseling pada
kawasan itu menunjang keberhasilan pendidikan pada umumnya.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai