Supriyanto
ABSTRACT
A large number of areas in indonesia consisting of the sea so long. So that areas in indonesia
being in the region coast. Not be denied that the area around parts of the coast has great
potential to make in the coastal areas in the shore as livelihoods the people in the
surrounding. Not only optimize fisheries products, but people in the area parts of the coast
and eventually made the region for areas object tourism. Its strategic location make coastal
into a center for trade and industry because they are too strategic. However , currently ,
coastal most not well managed , so coastal environment is weak consideration , many
pollution and environmental damage that eventually threatening the development of regional
potential the coastal. Hence , need to the concrete steps of management , control and
environmental monitoring sustainable. It was because the sources of pollution and
environmental damage derived from activities of land and sea. Management measures to do
is waste management and application of integrated management ( integrated coastal
management ) involving all parties. The pollution control over the of the coastal areas needs
to be undertaken by preventing, handling and recovery destruction or pollution that has
happened
ABSTRAK
Sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia terdiri dari lautan yang sangat luas. Sehingga
daerah-daerah yang ada di Indonesia berada di wilayah pesisir pantai. Tak dipungkiri bahwa
daerah sekitar pesisir pantai memiliki potensi yang besar untuk menjadikan wilayah pesisir
pantai sebagai mata pencaharian penduduk di sekitarnya. Tidak hanya mengoptimalkan hasil
laut, tetapi masyarakat di wilayah pesisir pantai juga berpotensi menjadikan daerahnya
sebagai daerah objek pariwisata. Letaknya yang strategis dapat menjadikan daerah pesisir
pantai menjadi pusat perdagangan dan industri karena letaknya yang strategis. Namun
demikian, saat ini, daerah pesisir pantai sebagian besar belum dikelola secara baik, sehingga
kualitas lingkungan pesisir masih kurang diperhatikan, banyak pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang akhirnya mengancam pengembangan potensi daerah pesisir tersebut. Oleh
karena itu, perlu langkah nyata berupa pengelolaan, pengendalian dan pemantauan
lingkungan yang berkesinambungan. Hal ini dikarenakan sumber pencemar dan kerusakan
lingkungan berasal dari kegiatan di daratan dan lautan. Langkah pengelolaan yang harus
dilakukan adalah pengelolaan limbah dan penerapan manajemen terpadu (Integrated Coastal
Management) yang melibatkan semua pihak. Langkah pengendalian terhadap terjadinya
pencemaran dan kerusakan daerah pesisir perlu dilakukan dengan melakukan pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan kerusakan atau pencemaran yang telah terjadi.
alam pantai. Pada saat badai terjadi pasang surut, angin, arus, gelombang,
gelombang yang mempunyai energi besar, jenis dan ukuran sedimen serta adanya
sering pertahanan alami pantai tidak bangunan di daerah pantai.
mampu menahan serangan gelombang, Karakteristik sedimen yang meliputi
sehingga pantai dapat ter-erosi . bentuk ukuran partikel dan
Setelah gelombang besar reda, distribusinya, serta spesifik gravity
pantai akan kembali ke bentuk semula oleh sangat penting untuk diketahui karena
pengaruh gelombang normal. Tetapi berpengaruh terhadap proses
adakalanya pantai yang ter-erosi tersebut pengendapan/kecepatan jatuhnya
tidak kembali ke bentuk semula karena partikel sedimen setelah terapung.
material pembentuk pantai terbawa arus ke
tempat lain dan tidak kembali ke lokasi Indonesia merupakan negara
semula. Dengan demikian pantai tersebut kepulauan yang memiliki potensi untuk
mengalami erosi. Material yang terbawa pengembangan wisata bahari dan
arus tersebut akan mengendap di daerah pelayaran. Namun masih banyak wisata
yang lebih tenang, seperti muara,Teluk, bahari yang belum dikembangkan secara
Pelabuhan, dan sebagainya sehingga professional. Keanekaragaman flora dan
mengakibatkan terjadinya sedimentasi. fauna di wilayah pesisir dan laut dapat
Wilayah pantai adalah daerah yang dijual sebagai obyek wisata. Potensi wisata
secara intensif dimanfaatkan untuk bahari yang dapat dikembangkan antara
kegiatan manusia seperti, Industri, lain: wisata pantai, menyelam dll. Jasa
Pemukiman, Pelabuhan, Pertambakan, transportasi laut juga belum dikembangkan
Pertanian, Pariwisata yang semuanya itu secara optimal. Pihak asing masih
menimbulkan peningkatan kebutuhan menguasi jasa pelayaran di Indonesia.
alam, prasarana dan lainnya. Hal–hal ini Permasalahan dalam pengelolaan
mengakibatkan timbulnya masalah baru wilayah pesisir di Indonesia pada dasarnya
seperti : adalah masalah pengelolaan dan masalah
a. Erosi Pantai , yang merusak kawasan teknis yang bersumber dari daratan dan
pemukiman dan prasarana kota, yang lautan. Pengelolaan pesisir belum
berupa mundurnya garis pantai yang dilaksanakan secara terpadu, namun masih
disebabkan oleh gelombang, arus, sektoral. Dalam pelaksanaan program
kegiatan manusia seperti penebangan tidak didasarkan pada rencana strategis
hutan bakau, pengambilan karang pengelolaan wilayah pesisir yang disusun
pantai penambangan pasir, dengan melibatkan semua stakeholder atau
pembangunan pelabuhan atau sudah ada rencana strategisnya namun
bangunan pantai lainnya. pelaksanaan program atau proyeknya tidak
b. Sedimentasi, Tanah timbul yang berdasarkan pada rencana strategis yang
menyebabkan majunya garis pantai telah dibuat tersebut. Koordinasi yang
majunya garis pantai disatu pihak belum baik juga merupakan salah satu
dapat dikatakan menguntungkan kendala, beberapa daerah belum
karena timbulnya lahan baru, membentuk Tim Teknis Pengelolaan
sementara dipihak lain menyebabkan Wilayah Pesisir Secara Terpadu, sehingga
tersumbatnya muara sungai dan koordinator atau leading sector yang
saluran drainase yang mengakibatkan menangani pengelolaan pesisir dan laut ini
banjir dan genangan. Proses tidak jelas. Pemahaman atas pengelolaan
sedimentasi dan erosi sangat pesisir secara terpadu oleh aparat
tergantung pada sedimen dasar dan pengelola belum merata atau tidak paham
pengaruh hidrodinamika gelombang sama sekali. Masalah pengelolaaan yang
dan arus. Transport sedimen secara lain adalah kurangnya data dan informasi
fisik dipengaruhi oleh interaksi antara yang valid atau belum adanya data base
154
management untuk pengelolaan pesisir, pesisir dan laut dapat diakibatkan oleh
adanya ego sectoral, lemahnya penegakan limbah buangan kegiatan atau aktifitas di
hukum, rendahnya komitmen, tidak daratan (land-based pollution), maupun
adanya dana yang berkelanjutan, kegiatan atau aktivitas di lautan (sea-based
perpindahan staf yang cukup sering, belum pollution). Kontaminasi lingkungan laut
adanya kebersamaan dan keterpaduan akibat pencemaran dapat dibagi atas
antar sektor, belum adanya tata ruang kontaminasi secara fisik dan secara
pesisir dan laut, kerangka hukum untuk kimiawi.
pengelolaan pesisir di daerah masih lemah, a) Pencemaran bersumber dari aktivitas
keterlibatan ilmuwan atau pakar belum di daratan (Land-based pollution)
optimal sehingga hasil kajian ilmiah belum Secara umum, kegiatan atau aktivitas
dipakai sebagai salah satu dasar di daratan yang berpotensi mencemari
pengambilan keputusan, serta lingkungan pesisir dan laut, antara lain
permasalahan lain yang masing-masing adalah :
daerah berbeda sesuai dengan situasi dan (1) Penebangan hutan (deforestation)
kondisi setempat. Sering pengelolaan (2) Buangan limbah industri (disposal
pesisir tidak mendasarkan pada prinsip of industrial wastes)
good environmental governance, yaitu: (1) (3) Buangan limbah pertanian
partisipasi, (2) penegakan hukum, (3) (disposal of agricultural wastes)
transparansi, (4) kesetaraan, (5) daya (4) Buangan limbah cair domestik
tanggap, (6) wawasan ke depan, (7) (sewege disposal)
akuntabilitas, (8) pengawasan, (9) efisien (5) Buangan limbah padat (solid
dan efektif, (10) profesionalisme. Adanya waste disposal)
kelemahan pengelolaan ini, (6) Konvensi lahan mangrove &
mengakibatkan pengelolaan pesisir sampai lamun (mangrove swamp
batas 12 mill belum dapat dilakukan secara conversion)
optimal. Potensi pariwisata, sumberdaya (7) Reklamasi di kawasan pesisir
perikanan, mineral dan lain-lainnya belum (reclamation)
digarap secara terpadu untuk menaikkan b) Pencemaran bersumber aktivitas di
pendapatan daerah maupun pendapatan laut (Sea-based pollution)
masyarakat pesisir. Dilain pihak, mutu Sedangkan, kegiatan atau aktivitas di
lingkungan pesisir dan laut makin laut yang berpotensi mencemari
menurun dari tahun ke tahun. Selain lingkungan pesisir dan laut antara lain
masalah pengelolaan seperti tersebut di adalah :
atas, masalah teknis yang muncul adalah (1) Pelayaran (shipping)
menurunnya kualitas wilayah pesisir dan (2) Dumping di laut (ocean dumping)
laut yang diakibatkan oleh kegiatan yang (3) Pertambangann (mining)
ada di daratan dan di lautan. (4) Eksplorasi dan eksploitasi minyak
(oil exploration and exploitation)
Pencemaran dan Kerusakan (5) Budidaya laut (marine culture)
Lingkungan Wilayah Pesisir (6) Perikanan (fishing)
Pencemaran Laut adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, Sedangkan perusakan laut adalah
energi, dan/atau komponen lain ke dalam tindakan yang menimbulkan perubahan
lingkungan laut oleh kegiatan manusia langsung atau tidak langsung terhadap sifat
sehingga kualitasnya turun sampai ke fisik dan/atau hayatinya yang melampaui
tingkat tertentu yang menyebabkan kriteria baku kerusakan laut. Bentuk
lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan kerusakan lingkungan wilayah pesisir di
baku mutu dan/atau fungsinya. Dalam beberapa daerah antara lain berupa
perspektif global, pencemaran lingkungan hancurnya terumbu karang akibat
155