Anda di halaman 1dari 18

MODEL, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Makalah ini dibuatuntuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Metode Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : M, Ikhwanul Hakim, M.Pd

Oleh : Kelompok VII (4F)

Muhammad Sabri
Muhammad Amin
Tuhfatul Mardiyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
IAI HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
TAHUN 2022
MODEL, SETRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami
perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di
segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan
meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana
pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga pendidik), mutu
pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu
menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi
pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut
bertujuan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih baik.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu
pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di
segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik
di tingkat lokal, nasional, maupun global (Mulyasa, 2006). Memasuki masa
era globalisasi, bangsa Indonesia tidak mati-matinya selalu melakukan
pembangunan disegala bidang kehidupan baik pembangunan material
maupun spiritual termasuk di dalamnya sumber daya manusia, salah satu
faktor yang menunjang pembangunan atau peningkatan sumber daya manusia
yaitu melalui pendidikan mendapat prioritas utama.
Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran. Belajar adalah
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti
arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif,
proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses
yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai
pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mewujudkan dan
menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif. Pada
sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas
belajar sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara maksimal.
Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk
kepentingan siswa, agar senang dan bergairah belajar. Guru berusaha
menyediakan dan menggunakan semua potensi dan upaya. M asalah motivasi
adalah factor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik
pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi sangat
bervariasi dari segi tinggi rendahnya maupun jenisnya. Guna mewujudkan
tujuan itu bukan suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan
sebuah tekad dari berbagai pihak 3 guna meraih kebersamaan tujuan dan visi
yang sama dalam menciptakan keterpaduan pencapaian dalam tujuan
pembelajaran.
B. MODEL PEMBELAJARAN PAI
1. Pengertian Model Pembelajaran PAI
Model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu (Suprijono, 2009). Sedangkan Model
pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
(Bahtiar, 2016). model pembelajaran juga dapat dimaknai suatu kerangka
konseptual, yang dapat dijadikan acuan atau pedoman oleh pemangku
pendidikan guna mengaplikasi suatu kegiatan pembelajaran (Reksiana,
2018). model pembelajaran adalah sebagai suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran, baik digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas atau tutorial. Terkait
pengertian dan pemaknaan model, Fathurrohman memberikan
keterangan, bahwa, model pembelajaran dapat dipahami sebagai :
a. Suatu tipe atau desain
b. Suatu deskripsi atau analogi yang dapat dengan lansung diamati
c. Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan inferensi-inferensi yang
digunakan menggambarkan secara sistematis atau objek atau
peristiwa.
d. Suatu desain yang disederhanakan
e. Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner
f. Penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan
sifat bentuk aslinya (Fathurroman, 2016).
Pengertian berikutnya terkait model pembelajaran, diberikan oleh
Endang Mulyatiningsih, menurutnya, model merupakan suatu istilah
yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar
mengajar dari awal sampai akhir (Mulyatiningsih, Dalam Reksiana,
2018). Model pembelajaran mencerminkan penerapan suatu pendekatan,
strategi, metode, teknik, ataupun taktik pembelajaran secara sekaligus
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran.
Berkaitan dengan itu Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menyebutkan
tiga tipe orang dengan gaya belajar yang berbeda yaitu:
a. Tipe visual: orang tipe visual lebih mengingat apa yang dilihat dari
pada apa yang didengar, pembaca cepat dan tekun, tidak begitu
terganggu oleh kebisingan, akan tetapi dia mempunyai masalah
untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis.
b. Tipe auditorial: tipe ini lebih mampu belajar dengan mendengarkan
dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat atau
dibaca, senang membaca dengan suara keras dan mendengarkan,
sulit untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita, suka berbicara,
berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, dan
bermasalah dengan pekerjaan- pekerjaan yang melibatkan
visualisasi.
c. Tipe kinestetik: orang-orang kinestetik lebih mampu belajar dengan
praktik, banyak menggunakan isyarat tubuh, berkeinginan untuk
melakukan segala sesuatu, menyukai permainan yang menyibukkan,
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, dan tidak dapat duduk
diam untuk waktu yang lama.
Fathurrohman menyatakan bahwa di dalam model pembelajaran
terdapat atribut-atribut seperti adanya sebuah sudut pandang tentang apa
yan harusnya dipelajari dan bagaimana siswa belajar. Dengan begitu,
dapat dipastikan bahwa penggunaan model pembelajaran haruslah sesuai
dengan materi pelajaran. Selain atribut-atribut tersebut, Fathurrohman
juga menyatakan bahwa di dalam model pembelajaran terdapat ciri-ciri
yang bisa dikenali seperti:
a. Rasionalti dan logis yang disusun oleh para pengembang model
pembelajaran.
b. Memiliki landasan pemikiran yang kuat mengenai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan untuk penerapan model.
d. Lingkungan belajar yang kondusif diperlukan untuk tujuan
pembelajaran.
Kemudian ciri-ciri inilah yang menurut Fathorrohman
mengindikasikan bahwa model pembelajaran memiliki konsep
pertimbangan ilmiah karena besandarkan pada konsep keilmuan dan
memiliki prosedur sistematik (Fathurrohman, 2016). Sehingga model
pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya, para guru boleh
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai
tujuan pendidikan.
2. Pengertian PAI
Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran
yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan
formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah
satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu.
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “`didik”
dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti
“perbuatan” (hal, cara atau sebagainya). Istilah pendidikan ini semula
berasal dari bahasa Yunani “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian ditejemahkan dalam bahasa
Inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan
beberapa istilah antara lain, al-ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’dib, al-ta’lim
berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian
pengetahuan dan ketrampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik
dan al-ta’dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada
penyempurnaan akhlak/moral peserta didik (Samsul Nizar, 2001).
Namun, kata pendidikan ini lebih sering diterjemahkan dengan
“tarbiyah” yang berarti pendidikan.
pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam
secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup
(Daradjat, 1987). pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam
lingkup Al-Qur’an dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan
sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,
sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablun
minallah wa hablun minannas), Jadi pendidikan agama Islam merupakan
usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan
peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian
tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu berikut ini :
a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara
berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam
arti ada yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam peningkatan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap
ajaran Islam.
c. Pendidikan atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang
melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan secara
sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan
agama Islam.
d. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
ajaran agama Islam dari peserta didik, yang disamping untuk
membentuk kesalehan pribadi, juga sekaligus untuk membentuk
kesalehan sosial.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
1. Pengertian Strategi Pembelajaran PAI
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan
gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata
kerja, stratego berarti merencanakan (to plan).Istilah strategi pertama
kali hanya di kenal dikalangan militer, khususnya strategi perang. Dalam
sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seseorang (komandan)
yang mengatur strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat
strategi yang digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besar
kemungkinan untuk menang. Biasanya, sebuah strategi disusun dengan
mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, pelengkapan
perang dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, istilah strategi di dunia militer tersebut
diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi
digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan
baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat
dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang di
desain untuk mencapai tujuan pendidikan.
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut
strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi
pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan
belajar yang dilakukan pesrta didik. Strategi pembelajaran merupakan
pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujaun umum
pembelajaran. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan
pengertian strategi pembelajaran. Ada berbagai pengertian  strategi
pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran
(instructional technology), di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Kozma dan Sanjaya secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih,
yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
c. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran (Majid, 2013).
Dengan demikian, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang menjelaskan tentang
komponen-komponen umum dari suatu rangkaian bahan pembelajaran
pendidikan agama Islam dan prosedur-prosedur yang akan digunakan
bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Komponen-komponen Setrategi Pembelajaran PAI
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu
pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan.sebagai sebuah sistem, pembelajaran meliputi suatu
komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi,
dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus
diorganisasikan sehingga antarsesama komponen terjadi kerjasama. Oleh
karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen komponen
tertentu misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus
mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Berikut komponen-
komponen dalam strategi pembelajaran yaitu:
a. Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru
merupakan faktor yang terpenting. Ditangan gurulah sebenarnya
letak keberhasilan pembelajaran. Komponenguru tidak dapat
dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, tapi guru mampu
memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi.
Komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi.
Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah untuk membentuk
lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang
diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya
peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang
diharapkan dan pembelajaranya harus berdasar pada kurikulum yang
berlaku.
b. Peserta didik
Siswa atau yang biasa disebut dengan peserta didik merupakan
salah satu dari komponen pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan,
karena tanpa adanya peserta didik tidak akan mungkin proses
pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik merupakan komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-
mengajar. Didalam proses belajarmengajar, peserta didik sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian
ingin mencapainya secara optimal.
c. Tujuan
Merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan
strategi, materi, media, dan evaluasi pembelajaran. Dalam strategi
pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama
kali harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan pembelajaran
merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
d. Bahan pembelajaran
Merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
merupakan materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis
sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tuntutan masyarakat.menurut suharsimi bahan ajar
merupakan komponen inti yang terdapatdalam kegiatan
pembelajaran.
e. Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka
dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan
komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses
pembelajaran.
f. Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat
menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.
g. Alat
Alat yang digunakan dalam pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsisebagai pelengkap.
h. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran bisa
diperoleh. Sumber belajar dapat berasal dari masyarakat, lingkungan,
dan kebudayaannya.
i. Evaluasi
Evaluasi adalah komponen yang berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan atau terus menerus,
bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapidi mulai sebelum memulai
pembelajaran (Arifin & Supriyanto, 2022).
j. Situasi atau lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan
strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan
keadaan fisik.
3. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran PAI
a. Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar
berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan.
Pada strategi ini termasuk didalamnya metode-metode ceramah,
praktek dan latihan serta demonstrasi. Strategi pembelajaran
langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau
mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.
b. Strategi pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk
keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi,
penyelidikan, penggambaran yang berdasarkan data.  Dalam
pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah
menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal. Guru
merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk
terlibat, dan mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, dan
sumber-sumber manusia.
c. Strategi pembelajaran interaktif
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi
dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz
mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau
kelompok, serta mencoba mencari alternative dalam berpikir.
d. Strategi pembelajaran melalui pengalaman
Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk
sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada
aktivitas, penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman
adalah pada proses belajar dan bukan hasil belajar. Guru dapat
menggunakan strategi ini baik didalam kelas maupun diluar kelas.
e. Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk membangun inisiatif individu kemandirian, dan
peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri
oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa
dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta
didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan
kekurangnnya adalah peserta belum dewasa, sulit menggunakan
pembelajaran mandiri (Majid, 2013).

D. METODE PEMBELAJARAN PAI


1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI
Metodologi merupakan pembahasan tentang metode atau cara-cara.
Ditinjau dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Yunani “methodos”
kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti
melalui/melewati dan “hodos” yang berarti jalan/cara(Majid, 2013).
Dalam bahasa Inggris dikenal term method dan way yang diterjemahkan
dengan metode & cara dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan
dalam berbagai kata seperti kata at-thoriqoh, al manhaj, dan al wasilah.
At thoriqoh berarti jalan, al manhaj berarti sistem, dan al wasilah berarti
mediator/perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling dekat
dengan arti metode adalah ath-thoriqoh (Ismail, 2008). Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya jika kata metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan
Islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk menanamkan
pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi
obyek sasaran, yaitu pribadi Islami. Selain itu metode dapat pula
membawa arti sebagai cara untuk memahami, menggali, dan
mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang sesuai dengan
perkembangna zaman. Inilah pengertian-pengertian metode yang dapat
dipahami dapat dipahami dari berbagai pendapat yang dibuat para ahli.
Dari pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih
menunjukkan kepada jalan dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yakni
jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu kepada cara yang
mengantarkan seseorang untuk sampai pada tujuan yang ditentukan.
Namun demikian, secara terminologis atau istilah kata metode bisa
membawa kepada pengretian yang bermacam-macam sesuai dengan
konteksnya. Hasan langgulung mengatakan, karena pelajaran agama
sebagaimana diungkapkan di dalam Al Quran itu bukan hanya satu segi
saja, melainkan bermaca-macam, yaitu ada kognitifnya seperti tentang
fakta-fakta sejarah, syarat-syarat sah sholat, ada aspek afektifnya, seperti
penghayatan pada nilai-nilai keimanan dan akhlak, dan ada aspek
psikomotorik seperti praktek sholat, haji, dan sebagainya, maka metode
Menurut Ahmad tafsir metode pengajaran agama Islam adalah cara
paling efektif dan efisien dalam mengajarkan agama Islam (Tafsir, 2002).
Pemilihan metode yang tepat disamping efektif dan efisien juga akan
membawa suasana belajar yang menarik bagi siswauntuk
mengajarkannya pun bermacam-macam, sehingga metode pendidikan
islam itu dapat diartikan sebagai metode pengajaran yang disesuaikna
dengan materi atau bahan pelajaran yang terdapat dalam islam itu sendiri.
Karena muatan ajaran islam itu luas, maka metode Pendidikan islam pun
luas cakupannya.
.
2. Macam-macam Metode Pembelajaran PAI
a. Metode ceramah
Ceramah merupakan metode adalah metode tradisional, yaitu
menyampaikan suatu pelajaran dengan jalan penuturan secara lisan
pada peserta didik. Ciri metode ini yang sangat menonjol adalah
peran guru di dalam kelas tampak sangat dominan, sehingga peserta
didik hanya berperan sebagai obyek bukan sebagai subyek
pendidikan.
b. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara
pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-
kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai
tujuan.
c. Metode tanya jawab
Metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode
ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran
sejauh mana dapat mengerti dan dapat mengungkap apa yang telah
diceramahkan (Daradjat, 1996).
d. Metode teladan
Dalam Al Qur’an kata teladan diproyeksikan dengan kata
uswah yang kemudian diberi sifat dibelakangnya seperti sifat
hasanah yang berarti baik. Metode ini dianggap penting karena aspek
agama yang terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan
afektif yang terwujud dalam bentuk tingkah laku (behavioral).
e. Metode kisah
Kisah atau cerita sebagai suatu metode pendidikan mempunyai
daya tarik yang menyentuh perasaan. Islammenyadari sifat alamiah
manusia untuk menyenangi cerita itu, dan menyadari pengaruhnya
yang besar terhadap perasaan. Oleh karena itu Islam mengeksploitasi
cerita itu untuk dijadikan salah satu teknik pendidikan. Ia
menggunakan berbagai jenis cerita; cerita sejarah faktual yang
menampilkan suatu contoh kehidupan manusia yang dimaksudkan
agar kehidupan manusia bisa seperti pelaku yang ditampilkan oleh
contoh tersebut.
f. Metode pembiasaan
Cara lain yang digunakan oleh Al Qur’an dalam memberikan
materi pendidikan adalah melalui kebiasaan yang dilakukan secara
bertahap. Al Qur’an menjadikan kebiasaan itu sebagai salah satu
teknik atau metode pendidikan. Lalu ia mengeubah seluruh sifa-sifat
baik menjadi kebiasaan peserta didik. Sehingga peserta didik dapat
menuanikan kebiasaan itu tanpa terlalu payah (Nata, 2014).
g. Metode diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan dalam meyelesaikan masalah serta dapat memperluas
pengetahuan. Proses diskusi dapat dilakukan dengan cara bertukar
pikiran/pendapat maupun dengan bantah-bantahan sampai akhirnya
menemukan satu kesimpulan. Metode ini baik digunakan dalam
mengasah penalaran peserta didik(Yusuf, 1995).
h. Metode demonstrasi
Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar
tiruan.
i. Metode inquiry
Merupakan salah satu metode pengajaran dengan cara guru
menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang mengandung teka-
teki dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah.
Metode ini ditelusuri dari fakta menuju teori.
j. Metode problem solving
Problem solving adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dengan jalan dimana siswa dihadapkan pada suatu permasalahan dan
dituntut untuk mencari solusinya. Dalam mata pelajaran PAI metode
baik digunakan dalam meyajikan materi fikih. Yakni dengan
menyajikan permasalahan khilafiah ulama maupun permasalah
kontemporer yang tidak disebutkan hukumnya secara eksplisit dalam
AlQur’an dan Hadits.

E. KESIMPULAN
Model pembelajaran pendidikan agama islam adalah perencanaan atau
pola yg digunakan untuk membina peserta didik agar memahami ajaran islam
secara menyeluruh. Kemudian Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam. Strategi
pembelajaran pendidikan agama islam mempunyai beberapa komponen di
antaranya: Guru, Peserta didik, Tujuan, Bahan pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Metode, Alat, Sumber belajar, Evaluasi, dan Situasi atau
lingkungan.
metode pendidikan islam dapat diartikan sebagai metode pengajaran
yang disesuaikna dengan materi atau bahan pelajaran yang terdapat dalam
islam itu sendiri. Dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan di antara: Metode ceramah, kerja kelompok, tanya jawab,
dan lain sebagainya

F. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. & Supriyanto. (2022). Evaluasi pembelajaran: teori & aplikasi.
Jogjakarta : KMB Indonesia
Bahtiar, A, R. (2016). Prinsip-Prinsip & Model Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Makassar
Bakry, S. (2005). Menggagas Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka
Bani Quraisy
Daradjat, Z. (1987). Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan. Jakarta : Bulan
Bintang
Daradjat, Z. (1996). Metodologi pengajaran agama islam. Bumiaksara :
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen
Agama
Fathurroman, M. (2016). Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogjakarta :
Ar-Ruzz Media.
Hamruni. (2012).  Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani
Ismail, S, M. (2008). Strategi pembelajaran agama islam berbasis paikem.
Semarang : RaSAIL Media Group
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2004 : Panduan Pembelajaran
KBK. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nata, A. (19970. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu
Nizar, S. (2001). Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam.
Jakarta : Gaya Media Pratama
Reksiana. (2018). Diskursus Terminologi Model, Pendekatan, Strategi, Dan
Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal pendidikan
agama islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 2
Suprijono, A. (2009). Coperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM.
Surabaya : Pustaka Pelajar Aksara
Tafsir, A. (2002). Metodologi pengajaran Agama Islam, Bandung : Remaja
Rosdakarya
Thoha, C. (1999). Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Yusuf, T. (1995). Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab Jakarta :
Raja Garafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai