Anda di halaman 1dari 25

Politik dan Strategi

Nasional
Dosen pengampu : Mochamad Arinal Rifa, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh : 
 Apilianti (222210066)
 Amanda Priantika (222210086)

TUJUAN DAN DASAR FAKTOR- PROSES


PENGERTIAN IMPLEMENTASI KESIMPULAN
FUNGSI PEMIKIRAN FAKTOR PENYUSUNAN
Politik dan Strategi Nasional

Pengertian

Pengertian Politik
Secara etimologis, kata “politik” berasal
dari bahasa Yunani, yakni Politeia. Politeia
berasal dari akar kata polis dan teia. Polis
mengandung arti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri, yaitu negara. Sedangkan
teia mengandung arti urusan. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
yang kita kehendaki.
Politik dan Strategi Nasional

Pengertian

Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yakni
strategia, yang artinya adalah seni seorang
panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan (the art of general). Dalam
pengertian umum, strategi adalah cara
untuk mendapatkan kemenangan atau
pencapaian tujuan.   
Politik dan Strategi Nasional

Pengertian

Pengertian Nasional  
Nasional berasal dari bahasa Inggris,
yakni “national” yang akar katanya
adalah “nation”, yang dalam bahasa
Indonesia berarti bangsa. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan
“nation” adalah sesuatu yang
berhubungan atau berkaitan dengan
skala nasional yang merujuk pada
bangsa dan negara. 
Politik dan Strategi Nasional

Pengertian

• Politik dan Strategi Nasional


Politik nasional adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan
negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan
nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dengan demikian,
strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
arti mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik
nasional.
Politik dan Strategi Nasional

melakukan melindungi hak semua


mewujudkan
pengembangan warga Indonesia dengan
Tujuan dan Fungsi kesejahteraan dalam
pendidikan yang tetap mempertahankan
semua aspek kehidupan
tentunya berdampak kepemimpinan dalam
seluruh bangsa
 dalam kehidupan implementasi kasus
Indonesia.
bangsa. geostrategis.

menciptakan rasa aman


mengembangkan sistem
dan nyaman bagi
perekonomian
masyarakat.
Politik dan Strategi Nasional

Dasar pemikiran
POLTRANAS

Ideologi
Pancasila
Politik dan Strategi Nasional

Dasar pemikiran
POLTRANAS

UNDANG-
UNDANG
DASAR
1945
Politik dan Strategi Nasional

Dasar pemikiran
POLTRANAS

Wawasan
nusantara
Politik dan Strategi Nasional

Dasar pemikiran
POLTRANAS

Ketahanan
Nasional
Politik dan Strategi Nasional

A. Perkembangan Global
Aspek global yang sedang
berkembang, khususnya yang
Faktor - Faktor berhubungan dengan isu demokrasi,
HAM, lingkungan hidup, terorisme,
globalisasi, pasar bebas dan
perdagangan bebas. khususnya yang
terkait dengan hubungan luar
negeri, politik luar negeri dan
perdagangan internasional.
Politik dan Strategi Nasional

B. Perkembangan Regional
dalam skala regional, seperti kejahatan
transnasional, perbatasan, keamanan
regional, dan organisasi regional dalam
Faktor - Faktor kerangka ASEAN dan APEC sangat
penting bagi terwujudnya kawasan
regional Asia Tenggara yang aman,
damai, sejahtera, dan dinamis,
sehingga politik dan strategi nasional
yang disusun harus mampu
mengadaptasi perkembangan regional.
Politik dan Strategi Nasional

C. Perkembangan Nasional
perkembangan skala nasional yang
meliputi asta gatra (tri gatra dan panca
gatra). Perkembangan geografi,
Faktor - Faktor demografi, sumber kekayaan alam,
ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan,
yang terjadi di Indonesia sebenarnya
termanifestasikan dalam politik dan
strategi nasional.
Politik dan Strategi Nasional

D. Perkembangan Nasional
Dalam penyusun politik dan strategi
nasional, aspek lokal, seperti
berkembangnya otonomi daerah,
desentralisasi, dan nilai-nilai kearifan
Faktor - Faktor lokal juga menjadi bahan pertimbangan.
Proses penyusunan politik dan strategi
nasional memperhatikan jati diri
masyarakat Indonesia di tingkat lokal
dengan mengadopsi mekanisme
musyawarah mufakat, semangat
toleransi, gotong royong, dan nilai-nilai
kemasyarakatan lainnya.
Politik dan Strategi Nasional

1. Orde Lama
pada era Orde Lama diliputi situasi, kondisi dan keadaan
masyarakat dan negara yang serba tidak memuaskan. Pada
masa Orde Lama ditujukan untuk merancang pola
pembangunan masyarakat adil dan makmur atau masyarakat
sosialisme Indonesia. Adapun tujuan itu harus dicapai dengan
pembangunan nasional, semesta, dan berencana. Pola
Pembangunan Nasional Semesta Berencana ini merupakan
Tripola karena terdiri dari 3 pola, yaitu : (1) Pola Proyek; (2)
Pola Penjelasan; dan (3) Pola Pembiayaan. Namun demikian,
Proses Penyusunan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang
ditetapkan oleh Pemerintah ketika itu tidak berjalan lama
karena pada tahun 1965 – 1966 terjadi konflik politik dan
ketidakstabilan politik yang menyebabkan tumbangnya
pemerintahan Orde Lama pimpinan Presiden Soekarno
digantikan dengan Pemerintahan Orde Baru pimpinan Presiden
Soeharto.
Politik dan Strategi Nasional
2. Orde Baru
Proses penyusunan politik dan strategi nasional pada era Orde Baru
didasarkan pada UUD 1945, khususnya pasal 3 (sebelum di
amandemen), di mana MPR menetapkan Undang - Undang Dasar dan
Garis - Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Wujud nyata politik dan
strategi nasional saat itu adalah GBHN yang ditetapkan oleh MPR
melalui TAP MPR kemudian diserahkan kepada Presiden untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional. Dalam melaksanakan GBHN, presiden menyusun Rencana
Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Repelita disusun oleh
Presiden dengan bantuan Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS). Namun demikian, karena terjadi krisis
Proses Penyusunan
ekonomi yang mengarah pada krisis politik, krisis kepercayaan dan
krisis multidimensional pada tahun 1997 – 1998, maka Pemerintahan
Presiden Soeharto jatuh pada tanggal 21 Mei 1998 oleh gelombang
reformasi mahasiswa bersama rakyat yang tidak puas dengan
program pembangunan nasional yang dijalankan ketika itu. Akhirnya
TAP MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN Tahun 1998 – 2003 dicabut
oleh Sidang MPR melalui TAP MPR No. IX/MPR/1998.
Politik dan Strategi Nasional

3. era Transisi
pada era transisi reformasi diawali dengan diterbitkannya
beberapa ketetapan MPR sebagai respon terhadap berbagai
tuntutan reformasi yang sangat deras ketika itu. Berkaitan
dengan politik dan strategi nasional, MPR hasil Pemilu 1999
pada Rapat Paripurna ke-12 Sidang Umum MPR pada tanggal
19 Oktober 1999 menetapkan TAP MPR No. IV/MPR/1999
Tentang GBHN Tahun 1999 – 2004. GBHN 1999-2004 tersebut
memuat arah kebijakan penyelenggaraan negara untuk
Proses Penyusunan menjadi pedoman bagi penyelenggara negara, termasuk
lembaga tinggi negara, dan seluruh rakyat Indonesia, dalam
melaksanakan penyelenggaraan negara dan melakukan
langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan
pengembangan pembangunan, dalam kurun waktu tersebut.
Politik dan Strategi Nasional

4. Era Reformasi
pada era reformasi diawali dengan diterbitkannya UU No. 25
Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN). Dalam UU SPPN dinyatakan secara jelas bahwa
terdapat tiga dokumen perencanaan pembangunan nasional,
yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
yang berlaku 20 tahunan, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) yang berlaku 5 tahunan, dan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang berlaku tahunan.
Sedangkan untuk perencanaan pembangunan daerah ditetapkan
Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang
berlaku 20 tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) yang berlaku 5 tahunan, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) yang berlaku tahunan.
Politik dan Strategi Nasional

1. Orde Lama
Politik dan strategi nasional yang tertuang dalam
Garis - Garis Besar Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961 - 1969
sangat didominasi oleh kebijakan Presiden Soekarno
yang anti terhadap Blok Barat dan cenderung ingin
bersahabat dengan negara-negara Blok Timur.
Pembangunan yang dijalankan lebih diarahkan pada
pembangunan politik sehingga sebagian besar
program dan kegiatan pembangunan ekonomi tidak
dapat berjalan dengan baik yang pada akhirnya
menyebabkan krisis ekonomi yang menyebabkan
Implementasi ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan
Presiden Soekarno.
Politik dan Strategi Nasional

2. Orde Baru
Pada kurun waktu 1969–1997, bangsa Indonesia berhasil menyusun
rencana pembangunan nasional secara sistematis melalui tahapan lima
tahunan. Pembangunan tersebut merupakan penjabaran dari Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN) yang memberikan arah dan pedoman bagi
pembangunan negara untuk mencapai cita-cita bangsa sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Proses pembangunan pada kurun waktu tersebut
sangat berorientasi pada output dan hasil akhir. Sementara itu, proses
dan terutama kualitas institusi yang mendukung dan melaksanakan tidak
dikembangkan dan bahkan ditekan secara politis sehingga menjadi rentan
terhadap penyalahgunaan dan tidak mampu menjalankan fungsinya secara
profesional. Ketertinggalan pembangunan dalam sistem dan kelembagaan
Implementasi politik, hukum, dan sosial menyebabkan hasil pembangunan menjadi
timpang dari sisi keadilan dan dengan sendirinya mengancam
keberlanjutan proses pembangunan itu sendiri.
Politik dan Strategi Nasional
3. Transisi Reformasi
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga perencanaan,
Bappenas telah menyelesaikan penyusunan Program Pembangunan
Nasional lima tahun (Propenas). Propenas adalah merupakan rencana
program pembangunan nasional untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan.
Selama 32 tahun terakhir, rencana program pembangunan nasional lima
tahunan negara kita disusun dalam apa yang disebut dengan Repelita.
Paradigma yang digunakan dalam perumusan Repelita pada waktu itu
sangat mendalam (komprehensif) yaitu menguraikan secara panjang lebar
dan terinci rencana pembangunan menurut sektor dan daerah. Sedangkan
dalam Propenas digunakan paradigma yang menekankan pada skala
prioritas dalam perumusan masalah dan penyelesaiannya (strategic
choices). Dalam Propenas agenda-agenda kebijakan yang penting,
mendesak, dan mendasar yang menjadi prioritas bagi bangsa pada masa
Implementasi lima tahun ke depan lebih diutamakan dan ditonjolkan. Propenas
kemudian dirinci ke dalam Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) yang
memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Politik dan Strategi Nasional
4. Orde Reformasi
Pada Orde Reformasi seluruh komponen bangsa sepakat menetapkan
sistem perencanaan pembangunan melalui Undang - Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN)
yang di dalamnya diatur perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka
menengah (5 tahun), dan pembangunan tahunan. Belajar dari pengalaman
masa lalu dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan Undang -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diperlukan
perencanaan pembangunan jangka panjang untuk menjaga pembangunan
yang berkelanjutan dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bernegara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu (1) melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2) memajukan
kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (4) ikut
menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
Implementasi abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka mewujudkan tujuan
pembangunan nasional tersebut perlu ditetapkan visi, misi, dan arah
pembangunan jangka panjang Indonesia.
Politik dan Strategi Nasional

Kesimpulan
Politik nasional adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional
untuk mencapai tujuan nasional. Dalam penyusunan politik dan strategi nasional, tentunya harus
berlandaskan pada dasar pemikiran yang absah, legal, dan jelas sehingga akan mencerminkan
kepentingan nasional seluruh komponen bangsa Indonesia. Proses penyusunan politik dan strategi
nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Dalam
penyusun politik dan strategi nasional, aspek lokal, seperti berkembangnya otonomi daerah,
desentralisasi, dan nilai-nilai kearifan lokal juga menjadi bahan pertimbangan. Proses penyusunan
politik dan strategi nasional selalu memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, baik dalam
skala global, regional, nasional maupun lokal. Sejak Indonesia merdeka sampai dengan sekarang ini,
Pemerintah telah menyusun politik dan strategi nasional, baik pada masa Orde Lama, Orde Baru,
Transisi Reformasi, dan Orde Reformasi.
POLTRANAS

ADA YANG MAU DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai