Anda di halaman 1dari 12

Makalah pendidikan kewarganegaraan

“Politik Dan Strategi”

Dosen pengampuh :

Edi Sumanto, M.Ag

Disusun oleh :

1. Rahma Ardita (2111330005)


2. Agustina (2111330006)

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UIN FATMAWATI SEOKARNO BENGKULU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Pendidikan
kewarganegaraan dengan judul ’’politik dan strategi’’ Penyusunan makalah semaksimal
mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak dan sumber yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah
ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat
mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar
keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang
relevan pada makalah-Makalah selanjutnya

Bengkulu ,13 maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................

Daftar isi......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A.Latar Belakang
...............................................................................................................................................

B.Rumusan Masalah
...............................................................................................................................................

C.Tujuan
...............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

A.Pengertian Politik, Strategi, Dan Polstranasi


............................................................................................................................................

B.Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional


...............................................................................................................................................

C.Stratifikasi Politik
............................................................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A.Kesimpulan
...............................................................................................................................................

B.Saran
...............................................................................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................................................
BAB III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Politik
yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara mewujudkannya
berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan kerangka rencana untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu yang
berhubungan erat dengan cara-cara untuk mencapai tujuan nasional.Politik nasional pada
hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini dikarenakan, politik nasional merupakan
landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi nasional merupakan
pelaksanaan dari kebijakan nasional.Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu
diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah
kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.Pelaksanaan politik dan
strategi nasional yang dilakukan oleh negara Indonesia mencakup beberapa bidang yang
dianggap central bagi penyelarasan kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat
Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik,
bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah,
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan
keamanan.Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki
manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh
rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas,
semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi
panutan bagi warganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Politik, Strategi, Dan Polstranasi
2. Bagaimana Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional
3. Apa SajaStratifikasi Politik

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Politik, Strategi, Dan Polstranasi
2. Untuk mengetahui Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional
3. Untuk mengetahui Stratifikasi Politik

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Politik, Strategi, Dan Polstranasi
a) Pengertian Politik
Kata” politik”secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar
katanya adalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara
dan teia, berarti urusan.Dalam bahasa indonesia,politik dalam arti politics mempunyai
kepentingan umum warga negara kesatuan bangsa.Politik merupakan suatu rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan , cara , dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
yang dikehendaki.Dalam bahasa inggris,politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan, adalah pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang dikehendaki.Dengan demikian,
politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
1. Negara Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.Boleh dikatakan negara merupakan
bentuk masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah
yang berdaulat.
2. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya.Dalam politik yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kekuasaan itu
diperoleh, bagaimana mempertahankannya, dan bagaimana melaksanakannya.
3. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik.Dalam
pengambilan keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk
siapa keputusan itu dibuat.Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana
umum.Keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara.
4. Kebijakan Umum Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh
seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
Dalam pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama
yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu rencana yang mengikat yang
dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang berwenang.
5. Distribusi Yang dimaksud distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai
(values) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting.Ia harus
membagi secara adil.Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian
nilai-nilai secara mengikat.

b) Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.Karl von
Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan tempuran untuk memenangkan peperangan.Sedangkan perang itu sendiri
merupakan kelanjutan dari perang.Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk
mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.Strategi pada dasarnya merupakan seni
dan ilmu menggunakan danmengembangkan kekuatan ( ideologi, politik, ekonomi, sosial-
budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c) Politik dan Strategi Nasional


Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional.Dengan demikian definisi politik
nasional adalah asas, haluan,usaha serta kebijakan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

B. Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional


Penyusunan politik dan strategi nasional harus memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandasan ideologi pancasila, UUD
1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.Landasan pemikiran dalam sistem
manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik
dan strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan
konsep strategi bangsa indonesia.

Penyusunan dan strategi Nasional


Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran
pemerintah dan lembaga-lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur
politik”.Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden,Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Badan
Pemeriksa Keuangan ( BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam
masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang
ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media
massa,kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure
group).Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang.Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat
suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR.Dalam melaksanakan tugas ini
presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang
merupakan badan koordinasi, seperti dewan stabilitas ekonomi nasional, Dewan
Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom, DewanPenerbangan Antariksa
Nasional RI, Dewan Maritim,Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan
Keamanan.Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan
sasaran yang akan dicapai oleh rakyat indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional,
penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua
lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun
bidang Hankam Akan selalu berkembang karena:
1. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
3. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
4. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

C. Stratifikasi Politik
Nasional Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia
adalah sebagai berikut::
Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
a) Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara
nasional dan mencakup :penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah
makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national goals)
berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.
b) Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti yang
tercantum pada pasal 10 s.d 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak ini
juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara.

Tingkat Kebijakan Umum


Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan
puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai
masalah-masalah makro strategis guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan
kondisi tertentu. Hasil-hasilnya yang dapat berbentuk :
1. Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden dengan
persetujuan DPR (UUD 1945, pasal 5 ayat (1) atau peraturan pemerintah pengganti
undang-undang (Perpu) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa).
2. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenang
penerbitannya berada ditangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat (2).
3. Keputusan atau instruksi presiden,yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan
pemerintah yang wewenang pengeluarannya berada di tangan presiden dalam rangka
pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan yang berlaku (UUD 1945,
pasal 4 ayat (1).
4. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan Maklumat Presiden.

Tingkat Penentu Kebijakan khusus


Kebijakan khusus adalah penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area)
pemerintahan.Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan
strategi,administrasi, sistem, dan prosedur dalam bidang utama tersebut.

Tingkat Penentu Teknis


Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas
dalam bentuk prosedur serta teknik mengimplementasikan rencana, program, dan ku
kegiatan.

Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah.


1. Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak di
tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah
yuridiksinya masing-masing.
2. Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan
persetujuan DPRD.Perumusan hasil kebijakan tersebut diterbitkan sebagai kebijakan
daerah dalam bentuk peraturan daerah tingkat 1, atau 2, keputusan dan instruksinya
kepala daerah tingkat 1, atau 2.

Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan
salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk
otonomi kepada dua daerah’ yaitu otonomi terbatas bagi daerah provinsi dan otonomi luas
bagi daerah kabupaten/kota.
Perbedaan antara undang-undang yang lama dan yang baru ialah :
● Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat ( Central
Government looking )
● Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah ( Local
Government looking ). Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah
sesuai dengan tuntutan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan
pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani

Kewenangan Daerah
Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud poin ( 1 ), meliputi kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengadilan pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara,
pembinaan serta pemberdayaan sumber daya manusia, pemberdayaan daya alam,
teknologi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.
Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, daerah mempunyai
mempunyai kewenangan yang lebih luas dibandingkan ketika UU No.5 tahun 1974
tentang pokok-pokok pemerintahan di Daerah dan UU No.5 tahun 1979 tentang
pemerintahan Desa masih berlaku.Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 kewenangan
daerah mencakup mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali
kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter
dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
Bentuk dan Susunan pemerintahan daerah:
● DPRD sebagai badan Legislatif Daerah sebagai dan pemerintahan daerah sebagai
eksekutif daerah dibentuk di daerah.
● DPRD Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana untuk
melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila.

DPRD mempunyai tugas dan wewenang yaitu :


● Memilih gubernur/wakil gubernur , Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali
Kota
● Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari utusan daerah.
● Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati,Walikota/ Wakil Walikota.
● Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
● Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Gubernur, Bupati,
dan WaliKota.
● Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati,
dan WaliKota, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, kebijakan
daerah, dan dan pelaksanaan kerjasama internasional, di daerah. Memberikan
pendapatan dan pertimbangankepada pemerintah atas rencana perjanjian internasional
yang menyangkut kepentingan daerah. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi
daerah dan masyarakat.

D. POLITIK DALAM NEGERI


1) Menegaskan arah politik luar indonesia yang bebas aktif berorientasi pada kepentingan
nasional ,menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang yang mendukung
negara kemerdekaan.
2) Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut
kepentingan dan hajat orang banyak harus mempersatukan lembaga perwakilan rakyat.
3) Meningkatkan kualitas kinerja aparatur luar negeri melakukan deformasi proaktif dalam
segala bidang.
4) Meningkatkan kualitas dipormasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pem
banguananmelalui kenerja ekonomi regional maupun internasionl.
5) Meningkatkan kesiapan indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan
bebas terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,APEC DAN WTO.
6) Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara sahabat beserta memperlancar
prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan bagian penyelesaian bagi penyelesaian
masalah perkara pidana .
7) Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan
langsung dengan kawasan ASEAN untuk memelihara kestabilan, pembangunan dan
kesejahteraan.
penyelenggaraan negara
1. Membersihkan penyelenggara negara dari praktek korupsi .kolusi ,dan nepotisme
dengan memberikan snk seberat – beratnya sesuai sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
2. 2. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan da
prefesionaliseserta memerlukan sistem karier berdasarkan presentasi dengan prinsip
pemberian.
3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat – pejabat pemerintahan sebelum dan
sesudah memengku abataan dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.
4. Meningkatkan fungsi dan profesionalisme birokrasi dalam melayani masyarakat serta
dalam mengelola kekayaan negara secara transparan.
5. Meningkatkan kinerja kesejahteraan pegawai negeri sipil ,tentara nasional dan
kepolisian nasional republik indonesia.
6. Memantapkan netralitas politik pegawai negeri degan menghargai hak politik.
Komunikasi ,informasi,dan media massa.
1. Meningkatkan pemanfaatan peranan komunikasi melalui media massa modern dan
tradisional untuk menjelaskan kehidupan bangsa.
2. Meningkatan Kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa
menghadapi tantangan global isi.
3. Meningkatkan peran pers yang dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan isan
pres.
4. Membanguan jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah dan serta
antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
5. Memperkuat kelembagaan ,sumber daya manusia ,sarana dan prasarana penerangan
khusus dari luar negeri.
Agama
1. Memantapkan fungsi peranan,dan kebudayaan agama sebagai landasan
moral ,spiritual ,dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar
segala peraturan perundang – undangan.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sitem pendidikan
agama.
3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama untuk
menciptakan suasana harmonis dan saling menghormati .
4. Mempermudahkan umat agama dan menjalankan ibadahnya .
5. Meningkatkan peranan dan fungsi lembaga – lembaga keagamaan dalam mengatasi
dampak perubahaan yang terjadi di semua aspek kehidupan.
Pendidikan
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu tinggi.
2. Meningkatkan kemampuan akademis,profesional, dan jaminan kesejahteraan bagi
para pendidik.
3. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan ,termasuk pembaruan kurikulum untuk
melayani keagamaan pendidik.
4. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah.
5. Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan
prinsip desentralisasi otonomi keilmuan.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35698364/Makalah_PKN_Politik_dan_Strategi_Nasional

https://id.scribd.com/doc/144818937/Makalah-Politik-Dan-Strategi-Nasional

Anda mungkin juga menyukai