Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“POLITIK NASIONAL DAN KONSEP STRATEGI NASIONAL”

Nama : Muhammad Zaidan

Nim : 20221326122010

Dosen : Dr. Taufik Arbain, S.Sos.,M.Si

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES INTAN MARTAPURA

2022/2023

Jl. Sumadi No.1,Jawa,Kec. Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan

Email : stikesintanmartapura@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Politik Nasional Dan Konsep Strategi
Nasional" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah
perkembagan manajemen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andin Muhaimin,S.AP,MAP


selaku dosen mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan . Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Martapura, 11 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang........................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

2.1 Pengertian Politik Nasional.................................................... 4


2.2 Dasar Pemikiran Dan Penyusunan Politik Nasional .............. 5
2.3 Pengertian Strategi Nasional................................................... 6
2.4 Dasar Pemikiran Politik Strategi Nasional............................. 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan............................................................................. 10
3.2 Saran....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politikmempunyai makna kepentinganumum
warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara
dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.Politik nasional
adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan(perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaankekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk
kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah,
lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan
serta jalan,cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu
keadaanyang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan
untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.
Strategi nasional menjadi pokok bahasan kita kali ini. Dewasa ini hampir di semua
kalangan lazim menggunakan kata strategi, baik pada urusan militer, ekonomi, budaya dan
olahraga serta urusan lainnya. Pada dasarnya strategi merupakan suatu kerangka rencana dan
tindakan yang disusun dan ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari politik nasional?
2. Apa pengertian dari strategi nasional?
3. Bagaimana cara penyusunan politik nasional?
4. Apa tujuan dari politik nasional dan strategi nasional?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari politik nasional.
2. Untuk mengetahui pengertian dari strategi nasional.
3. Untuk mengetahui cara penyusunan politik nasional.
4. Untuk megetahui tujuan dari politik nasional dan strategi nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik Nasional


Kata” politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar katanya
adalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu Negara dan teia,
berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik mempunyai artikepentingan umum warga
negara satuan bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan , cara ,
dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki.
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prisip), keadaan, cara,dan alat
yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Sedangkan policy,yang dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah pertimbangan- pertimbangan
yang dianggap dapat menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atautujuan yang
dikehendaki. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitandengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi ataualokasi sumber
daya.Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakanuntuk
mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik
nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan negara tentang pembinaan(perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaankekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.

2.2 Dasar Pemikiran dan Penyusunan Politik Nasional


Penyusunan politik nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yangterkandung
dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila,UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik nasional yang telah berlangsung
selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 .sejak tahun 1985
telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”
Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA .Sedangkan
badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang
mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok
penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama
dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik nasional di tingkat
suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR .Sedangkan proses penyusunan
politik nasional di tingkat infrastruktur politk dilakukansetelah presiden menerima
GBHN .Salah satu wujud pengapilikasian politik nasionaldalam pemerintahan adalah sebagai
berikut:
a). Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakansalah satu
wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentukotonomi
kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah
Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
(centralgovernment looking)
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah
(localgovernment looking).

b). Kewenangan Daerah


1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,
kewenangandaerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali
kewenangandalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal,agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai
eksekutifdaerah dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana
untukmelaksanakan demokrasi-
- Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati , dan Wali kota/Wakil Wali kota
- Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah

- Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur,Bupati/Wakil


Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
- Membentuk Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/WakilWalikota.
- peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
- Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersamagubernur, Bupati,
Walikota.
- Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaanAPBD,
kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, danmenampung serta
menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
C. Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik nasional di NKRI, yakni sebagai berikut:
1) Tingkat penentu kebijakan puncaka.
a. Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup
penentuan undang-undang dasar. Menitikberatkan pada masalah makro politik bangsa
dan negara untuk merumuskan idaman nasional berdasarkan falsafahPancasila dan
UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak dilakukanb oleh MPR.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara sepertitercantum
pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncaktermasuk
kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum darikebijakan nasional
yang ditentukan oleh kepala negata dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala
negara.
2) Tingkat kebijakan umum
Merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan puncak, yanglingkupnya
menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategiguna
mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
3) Tingkat penentu kebijakan khusus
Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan iniadalah
penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistemdan
prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan khusus ini berada
ditanganmenteri berdasarkan kebijakan tingkat diatasnya.
4) Tingkat penentu kebijakan teknis
Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari bidang utamadalam
bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, programdan
kegiatan.
5) Tingkat penentu kebijakan di Daerah.
a. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di Daerah terletak
pada Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di
daerahnyamasing-masing.
b. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan
persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah
(Perda)tingkat I atau II.Menurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan
gubernur dan bupati atauwalikota dan kepala daerah tingkat I atau II disatukan
dalam satu jabatan yangdisebut Gubernur/KepalaDaerah tingkat I, Bupati/Kepala
Daerah tingkat II atauWalikota/Kepala Daerah tingkat II
D. Implementasi Politik Nasional
1. Implementasi di bidang hukum
- Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk
terciptanyakesadaran dan kepatuhan hukum.
- Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui
danmenghormati hukum agama dan hukum adat.
- Menegakkan hukum secara konsisten unyuk lebih menjamin kepastian
hukum,keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, menghargai HAM.
- Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan dengan
HAMsesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa.
- Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum,
termasuk NKRI, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan
meningkatkankesejahtera, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta
pengawasanyang efektif.
- Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa
dan pihak manapun

2. Implementasi di bidang ekonomi


- Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasaryang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan
pertumbuhanekonomi.
- Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan
terjadinyastruktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif yang
merugikanmasyarakat.
- Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar.
- Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil
bagimasyarakat.
- Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologidengan membangun keunggulan disetiap daerah.
- Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomisecara terkoordinasi dan sinergis
gunamenentukan .

3. Implementasi di bidang politik


- Memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang bertumpu
padakebhinekatunggalikaan.
- Menyempurkan UUD 1945.
- Meningkatkan peran MPR.
- Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis
danterbuka.
-  Meningkatkan kemandirian partai politik.
- Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif
kepadamasyarakat.
- Memasyarakatan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti diskriminatif
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Menyelenggarakan pemilihan umum secara lebih berkualitas dengan partisipasi
rakyatseluas-luasnya.
4. Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan
- Menata Tentara Negara Indonesia sesuai paradigma baru secara konsiste.
- Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.
- Meningkatkan kualitas keprofesionalan TNI.
- Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral

2.3 Pengertian Strategi Nasional


Strategi nasional adalah pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional. Dalam melaksanakan
politik nasional ini, maka disusunlah strategi nasional, misalnya strategi jangka pendek,
strategi jangka menengah dan jangka panjang. Politik strategi nasional diwujudkan melalui
sasaran-sasaran pada bidang pembangunan nasional yang sudah diarahkan dan ditetapkan
dalam garis-garis besar haluan Negara yang sekarang dituangkan dalam produk perundang-
undangan Negara. Agar strategi nasional dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan, maka harus dirumuskan dan dilakukan pemikiran-pemikiran strategis yang akan
digunakan. Pemikiran strategis tidak lain adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengantisipasi perkembangan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi bahkan
mengganggu pelaksanaan strategi nasional. Untuk mengantisipasinya, maka dalam pemikiran
strategis umumnya dilakukan “telaah strategi” dan “perkiraan strategi”.

2.4 Dasar Pemikiran politik Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD
1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam sistem
manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan
strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan konsep
strategis bangsa Indonesia.

Politik dan dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang
mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945
merupakan “suprastruktur politik”. lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan
Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Mahkamah Agung
(MA). Sedangkan badan-badan yang cakupan pranata politiknya yang ada dalam masyarakat,
seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan, dan
kelompok penekan disebut “infrastruktur politik”. dalam hal ini suprastruktur dan
infrastruktur politik harus adapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik harus
diatur oleh presiden/mandataris MPR. Dalam melaksanakan tugas ini. presiden dibantu oleh
beberapa lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan
koordinasi, seperti Dewan stabilitas Ekonomi nasional, Dewan Pertahanan Keamanan
Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI, dewan
Maritim, Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan.

Proses penyusunan politik dan strategi nasional pada tingkat suprastruktur politik
dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Selanjutnya, presiden menyusun program
kabinet dan memilih menteri-menteri yang akan melaksanakan program tersebut. Sedangkan
proses politik dan strategi nasional pada tingkat infrastruktur politik merupakan sasaran yang
akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara
negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat
dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan strategi
nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi
peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara
terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang
mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan
demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran
rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral
Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.2 Saran

Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik dan strategi
nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar kesesatuan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Dan juga diharapakan para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat
serta sikap mental yang baik agar dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/bagaimana-dasar-pemikiran-penyusunan-politik-dan-strategi-
nasional/56565
https://coecoesm.wordpress.com/2013/06/26/dasar-pemikiran-penyusunan-strategi-politik-
strategi-nasional/
https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/penyusunan-politik-nasional-dan-
strategi-nasional/

Anda mungkin juga menyukai