Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KASUS POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu : Bias Lintang Dialog, S.H., M.Kn.

Disusun Oleh :
- Ariq Wafi Robbani (20220510110)
- Enjang Parahianggini (20220520335)
- Mirza Yuniarto (20220510225)
- Nisa Rolani (20220510016)
- Rizky Amanda (20220510098)
- Triwulandari (20220510185)

KELAS MANAJEMEN 11/K


PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS KUNINGAN 2022
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Politik Strategi Nasional Indonesia (Otonomi Daerah dan Good Governance)”.
Penulis mengucapkan terimakasih kasih kepada bapak Bias Lintang
Dialog S.H.,M.Kn. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikannya makalah ini.
Harapan penulis setelah membuat makalah ini, teman-teman dapat
membaca makalah ini sehingga ilmu pengetahuannya bertambah dan dapat
dijadikan sebagai sumber literasi.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca.

Kuningan, 03 Desember 2022

Penyusun

ii
Daftar Isi
Judul ...........................................................................................................................i
Kata pengantar ............................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori ......................................................................................................... 3
2.2 Kajian Empiris .................................................................................................... 7
2.3 Solusi dan Rekomendasi ..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politik strategi nasional merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan nasional.
Politik menjadi suatu proses untuk menentukan tujuan, sedangkan strategi
merupakan cara untuk mencapai tujuan. Politik strategi nasional berperan penting
dalam mewujudkan suatu pemerintahan yang baik.
Salah satu perwujudan dari sistem politik strategi nasional adalah otonomi
daerah. Dalam hal ini otonomi daerah diatur menurut UU No.32 Tahun 2004,
dengan demikian masyarakat suatu daerah memperoleh kebebasan dalam mengatur
dan membangun daerahnya.
Otonomi daerah yang luas dapat menimbulkan kecenderungan pemikiran
yang dapat membahayakan keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
Maka diperlukan Good governance sebagai konsep pada otonomi daerah untuk
mewujudkan pemerintahan yang sehat dan bersih.
Olehkarena itu, ranah good governance tidak terbatas pada Negara atau birokrasi
pemerintah, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang dipresentasikan oleh
organisasi non pemerintah dan sektor swasta.
Semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak saling
berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat, serta terbebas dari gerakan-gerakan
anarkis yang bisa menghambat proses dan laju pembangunan.
1 .2 Rumusan Masalah
a. Apa pentingnya politik strategi nasional bagi suatu Negara?
b. Apa saja faktor penghambat penerapan prinsip good governance dalam
penyelenggaraan otonomi daerah?
c. Bagaimana penerapan otonomi daerah dan good governance di Indonesia?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui peran penting politik strategi nasional Indonesia dalam
menjalankan otonomi daerah dengan prinsip good governance.
b. Untuk mengetahui faktor penghambat penerapan prinsip good governance
dalam penyelenggaraan otonomi daerah.
c. Untuk mengetahui penerapan otonomi daerah dan good governance di Indonesia

iv
1 .4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


a. Sebagai referensi untuk menciptakan sistem politik strategi nasional dalam
mewujudkan tujuan nasiona Indonesia.
b. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung dibawah dunia
Pendidikan untuk menciptakan dan menerapkan Sistem politik strategi nasional
Indonesia dengan baik.
c. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menambah
wawasannya mengenai Sistem politik strategi nasional Indonesia.
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengembangkan dan
meningkatkan sistem Sistem politik strategi nasional Indonesia yang baik.

v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
A. Pengertian Politik
1. Menurut KBBI
Pengertian politik menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah,
-(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan).
-Segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain
-Cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah);
kebijaksanaan
2. Menurut para ahli
 Joice Mitchel
Pengertian politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau
pembuatan kebijaksanaan umum masyarakat seluruhnya.
 Prof. Miriam Budhiarjo
Pengertian politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu
sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan dari tujuan-
tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dalam bahasa
yang lebih mudah dipahami, dapat dikatakan bahwa politik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan negara maupun proses pengambilan
keputusan ketatanegaraan.
 Roger F. Soltau
Definisi politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan
negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu.
B. Pentingnya Politik Startegi Nasional Indonesia
Istilah politik berasal dari bahasa Yunani Polis yang artinya Negara (citystate)
yang terdiri atas adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
Dengan demikian politik dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mewujudkan tujuan
di suatu negara. Sedangkan secara umum strategi adalah cara untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Politik strategi nasional merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan
nasional. Politik strategi nasional berperan penting dalam mewujudkan suatu
pemerintahan yang baik. Salah satu perwujudan dari sistem politik strategi

vi
nasional adalah otonomi daerah. Dalam hal ini otonomi daerah diatur menurut UU
No.32 Tahun 2004, dengan demikian masyarakat suatu daerah memperoleh
kebebasan dalam mengatur dan membangun daerahnya.
Penyusunan politik dan strategi Negara ditingkat suprastruktur dilakukan oleh
Presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami garis-garis besar haluan Negara
(GBHN) yang ditetapkan oleh MPR. Sedangkan di tingkat infrastruktur poltik
dan strategi nasional merupakan sasaran yang hendak di capai yang meliputi
bidang hukum, politik, ekonomi,social budaya, dan hankam.
C. Pengaplikasian politik strategi nasional dalam pemerintahan yaitu:
1. Otonomi Daerah
a. Pengertian Otonomi Daerah
Menurut pakar Sugeng Istianto, otonomi daerah adalah wewenang untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah.
Sementara itu Ateng Syarifudin mengatakan, otonomi daerah sebagai
kebebasan atau kemandirian yang dimiliki daerah tetapi bukan kemerdekaan,
melainkan hanya kebebasan yang terbatas atau kemandirian yang terwujud
melalui pemebrian kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan.
Syarief Saleh mengartikan otonomi daerah sebagai hak untuk mengatur dan
memerintah daerah sendiri, dimana hak tersebut merupakan hak yang diperoleh
dari pemerintah pusat.

b. Tujuan Otonomi Daerah


➢ Dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
➢ Dapat mengembangkan kehidupan yang berasaskan demokrasi
➢ Dapat mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat masyarakat
➢ Dapat mewujudkan pemerataan daerah
➢ Dapat memelihara hubungan yang serasi dan baik antara pusat daerah dan daerah
serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
➢ Dapat mendorong upaya pemberdayaan masyarakat
➢ Dapat menumbuhkan prakarsa sekaligus kreativitas, meningkatkan peran
masyarakat, serta mengembangkan peran dan fungsi dari pihak DPRD

c. Prinsip Otonomi Daerah


1. Prinsip otonomi seluas-luasnya

vii
Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah akan diberikan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus usrusan rumah tangga sendiri berikut pemerintahannya,
kecuali jika terdapat wewenang yang menurut perUU memang menjadi
kewenangan dari pemerintah pusat
2. Prinsip otonomi nyata
Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah diberi kewenangan untuk
menangani urusan pemerintahan yang didasarkan atas tugas, wewenang, dan
kewajiban yang secara nyata sudah ada serta mempunyai potensi untuk dapat terus
tumbuh, berkembang, sekaligus hidup sesuai potensi suatu daerah tertentu.
3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab
Prinsip ini bermakna dalam suatu system penyelenggaraan pemerintahan,
harus pula disesuaikan dan diperhatikanbtentang adanya tujuan dan maksud dari
pemberian otonomi. Tujuan yang ingin dicapai menurut prinsip ini adalah
mampu memberdayakan masing-masing daerahnya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan di masyarakat luas.

d. Asas Otonomi Daerah

➢ Asas desentralisasi. Asas ini bermakna adanya penyerahan wewenang dari


pemerintah pusat kepada daerah-daerah otonomi berdasarkan struktur NKRI.

➢ Asas dekonsentrasi. Asas ini bermakna adanya pelimpahan wewenang dari


pemerintahan pusat kepada Gubernur sebagai repsentasinya di tingkat daerah.

➢ Asas tugas pembantuan. Asas ini bermakna bahwa terdapat sebuah penugasan
yang dilakukan oleh pemerintah puasat kepada suatu daerah otonomi dan oleh
kepala daerah kepada kepala desa dalam rangka melaksanakan tugas tertentu
yang disertai adanya ketentuan tentang pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta
sumber daya manusia.
e. Contoh Penerapan Otonoomi Daerah
➢ Menentukan upah minimum regional (UMR)
➢ Penggunaan anggaran pendapatan dan belanjan daerah (APBD)
➢ Pemberlakuan retribusi daerah

2. Kewenangan Daerah
Di dalam UU No.22 Tahun 1999 secara tegas dinyatakan bahwa
kewenangan daerah adalah mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI.Seperti mengelola
sumber daya nasional yang tersedia diwilayahnya dan bertanggung jawab

viii
memelihara kelestarian lingkungan sesuai peraturan yang ada. Kewenangan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan. Kewenangan bidang
lain meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengemdalian
pembangunan secara besar.
3. Good Governance
a. Pengertian Good governance
• Pengertian Good Governance Menurut World Bank (Bank Dunia)
Good Governance menurut pengertian World Bank adalah suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi
dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif,
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi
tumbuhnya aktivitas usaha. Selain itu Bank dunia juga mensinonimkan Good
Governance sebagai hubungan sinergis dan konstruktif di antara negara, sector dan
masyarakat.
Ciri-ciri Good Governance
United Nation Development Programme (UNDP) menyebutkan ciri-ciri good
governance, yaitu:
➢ Mengikutsertakan semua, transparansi, bertanggung jawab, efektif dan adil.
➢ Menjamin adanya supremasi hukum
➢ Menjamin bahwa prioritas-prioritas politik, sosial dan ekonomi didasarkan
pada konsesus masyarakat.
➢ Memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam
proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi sumber daya
pembangunan.
Prinsip-prinsip Good Governance
Sedarmayanti dalam Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik) menulis
terdapat empat prinsip utama yang dapat memberi gambaran administrasi publik yang
berciri kepemerintahan yang baik, yaitu:

➢ Akuntabilitas: Adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah untuk bertindak


selaku penanggung jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan dan
kebijakan yang ditetapkannya.
➢ Transparansi: Kepemerintahan yang baik akan bersifat transparan terhadap
rakyatnya, baik di tingkat pusat maupun daerah.

ix
➢ Keterbukaan: Menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk
mengajukan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah yang dinilainya tidak
transparan.
➢ Aturan hukum: jaminan kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat
terhadap setiap kebijakan publik yang ditempuh.

b. Faktor Penghambat Penerapan Prinsip Good Governance Dalam


Penyelenggaraan Otonomi Daerah
1. Aspirasi masyarakat yang tidak merata.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembuatan kebijakan atau
program-program.
3. Dalam penerapan transparansi pemerintah kurang memberikan informasi yang
dibuthkan masyarakat, sehingga masyarakat tidak mengetahui kebijakan daerah
yang akan dibuat oleh pemerintah
4. Dalam penerapan akuntabilitas, pemerintah juga kurang melaksanakan
pertanggung jawabannya kepada masyarakat, sehingga banyak program yang
tidak sesuai dengan rencana

2.2 Kajian Empiris


Dalam menjalankan politik strategi nasional, di Indonesia tidak
sepenuhnya berjalan dengan baik. Terdapat beberapa penyimpangan seperti
tindakan korupsi, seperti korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang salah satu
pelakunya adalah menteri sosial, Juliari Batubara. Juliari batubara melakukan
tindakan korupsi sekitar 5,9 trilliun, uang tersebut diduga digunakan untuk
kentingan pribadi. Seharusnya bantuan sosial ini ditujukan untuk
meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi. Atas perbuatannya
Juliari Batubara melanggar pasal 12 A/12 B atau pasal 11 UU nomor 31 tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Juliari Batubara divonis 12
tahun penjara denda Rp. 500 juta oleh majelis hakim pengadilan tindak pidana
koripsi. Selain itu, hakim juga menjatuhkan pidana tambahan untuk membayar
uang pengganti sekitar Rp. 14,59 miliyar. Tindakan korupsi ini tidak sesuai
dengan tujuan politik strategi nasional Indonesia dalam menjalankan tata
pemerintahan yang baik (good governance).

2.3 Solusi Dan Rekomendasi


Agar tidak terjadi penyimpangan seperti contoh kasus di atas maka diperlukan
adanya akses keterbukaan informasi kepada masyarkat dalam mengetahui
kinerja pemerintah.Dan pemerintah harus lebih bertanggung jawab terhadap
tugas yang dijalankanya supaya tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Agar

x
sistem pemerintahan berjalan dengan baik, maka diperlukan implentasi politik
strategi nasional dalam segala bidang, yaitu:

➢ Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum:


1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya
negara hukum.
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui
dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang–
undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif,
termasuk ketidakadilan gender dan ketidaksesuaianya dengan reformasi melalui
program legalisasi.
3. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum,
keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia.
➢ Implemetasi politk strategi nasional dibidang ekonomi.
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan
pertumbuhan ekonomi, nilai–nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup,
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin
kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak–hak
konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya
struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif, yang merugikan
masyarakat.

xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Politik strategi nasional Indonesia ini dapat dikatakan sebagai Negara yang sesui
dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 yang berisi untuk melindugi segenap
bangsa Indonesia dan setumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum
serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. faktor penghambat penerapan prinsip good governance dalam
penyelenggaraan otonomi daerah yaitu partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas
yang harus dilaksanakn pemerintah dengan baik dan tepat sehingga tata pemerintahan
bisa berjalan dengan baik.
3. Seiriing denngan berkembangnya waktu, penerapan good governance di
Indonesia ini sudah mulai terlihat hasilnnya. Mulai muncul transparansi anggaparan
pendapatan serta belanaja Negara (APBN) dan adanya partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan anggaran pemerintahbaik itu secara langsung maupun tidak langsunng.

3.2 Saran
Menurut kami dalam penerapan politik strategi nasional Indoseia harus adanya
partisipasi , transparansi (keterbukaan), akuntabilitas(pertanggung jawaban)
supaya tidak terjadi penyimpangan seperti tindakan pidana korupsi Kami yakin
bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang lebih baik jika berpegang teguh
pada pedoman yang ada yaitu Pancasila dan UUD 1945.

xii
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/WarnetRaha/apa-pengertian-politik-strategi-dan-politik-
strategi-nasional -> Materi Politik strategi nasional Indonesia
https://www.slideshare.net/WarnetRaha/ apa-pengertian-politik-strategi-dan-politik-
strategi-nasional -> Materi Politik strategi nasional Indonesia
https://www.academia.edu/35698364/ Makalah_PKN_Politik_dan_Strategi_Nasional
http://niniandreas.blogspot.com/2015/05 / politik-strategi-nasional-
indonesia_30.html?m=1
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/319529/ penerapan-good-governance-
di-indonesia
https://theconversation.com/amp/ masalah-korupsi-dan-politisasi-bansos-berakar-
pada-budaya-dan-sistem-politik-indonesia-15345

xiii

Anda mungkin juga menyukai