Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

POLITIK dan STRATEGI NASIONAL

Disusun Oleh

Yuandri Ika Aditya (341217033)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan saya
kesempatan, untuk menyelesaikan makalah ini makalah ini membahas tentang Politik
dan Strategi Nasional

Makalah ini berguna untuk pembaca untuk media pembelajaran baik formal maupun
non formal sebagai penyusun saya akui banyak kekurangan pada makalah ini, untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan agar dalam penyusunan makalah
berikutnya bisa lebis baik.

17 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 4

1.2. Tujuan 5

1.3. Metode Penulisan 5

BAB II : Pembahasan .

2.1 Pengertian Politik , Strategi , Dan Polstranas 6-7

2.2.Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional 8

2.3 Penyusunan Politik dan Stategi Nasional 8

2.4.Stratifikasi Politik Nasional 9-10

2.5.Otonomi Daerah 10
10-
2.6.Kewenangan Daerah 11
11-
2.7 Politik Dalam Negeri 19

BAB III : Penutup

3.1.Kesimpulan 20

Daftar Pustaka 20

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa yang merdeka
tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak peristiwa proklamasi di
tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama
tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik.

Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik. Kondisi
indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah beberapa tahun berlalu
kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik. Selangkah demi selangkah
Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.

Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, banyak negara yang
terpengaruh oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua negara tersebut saling
berlomba ntuk menunjukkan kepada dunia siapa yang lebih hebat. Untuk melancarkan
usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan pengaruh di beberapa negara dunia
sehingga negara-negara tersebut akan mendukung usaha dan tindak tanduk mereka.

Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk mendapatkan simpati dan
empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh karenanya banyak negara-negara di
dunia yang menjadi pengikut mereka. Pada saat itu dunia di bagi dalam dua kelompok, blok
barat dan blok timur. Akan tetapi, bangsa Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan yang
terjadi. Indonesia dan beberapa negara lainnya berkoordinasi dan membentuk sebuah
kelompok yang tidak memihak salah satu dari kedua blok tersebut, kelompok tersebut
dikenal dengan gerakan negara-negara non-blok Pada saat itu Indonesia menganut politik
bebas aktif yang berarti tidak terikat dengan salah satu kelompok yang ada pada saat itu, dan
aktif yang berarti aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan kerja sama
antar negara-negara di dunia di segala bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi
nasional untuk mengembangkan negara dan menjaga keutuhan negara.

Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif
yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan
makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya kami perlu untuk membahas
tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami akan coba untuk membahas hal
tersebut dalam makalah kami yang kami beri judul “Politik Dan Strategi Nasional”.
1.2 Tujuan

- Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang sosial budaya;

- Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang


pertahanan dan keamanan;

- Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi nasional;

- Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia.

1.3 Metode Penulisan

Saya menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode kepustakaan ini saya hanya
membaca berbagai buku mengenai wawasan nusantara saja dan tidak ada metode
observasi atau pengamatan langsung.
BAB II

PEMBAHASAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

2.1 Pengertian Politik , Strategi , Dan Polstranas

i. Pengetian Politik

Kata” politik”secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar katanya
dadalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia,
berarti urusan.Dalam bahasa indonesia,poloitik dalam arti politics mempunyai kepentingan
umum warga negara satuan bangsa.Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan , cara , dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang di
kehendaki.

Dalam bahasa inggris,politics adalah suatu rangkaian asas (prisip), keadaan, cara, dan alat
yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.Sedangkan policy, yang
dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanana, adalah pertimbangan-
pertimbangan yang di anggap dapat menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau
tujuan yang di kehendaki.

Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,


kekuasaan, pengambilan keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.

a. Negara

Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang di taati oleh rakyatnya.Boleh di katakan negara merupakan bentuk memasyarakat dan
organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.

b. Kekuasaan

kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah


laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.Dalam politik yang perlu di
perhatikan adalah bagaimana kekuasaan itu di peroleh, bagaimana mempertahankannya,
dan bagaimana melaksanakannya.
c. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik.Dalam pengambilan keputusan perlu di


perhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.Jadi, politik
adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum.Kep[utusan yang diambil menyangkut
sektor publik dari suatu negara.

d. Kebijakan Umum

Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seseorang atau
kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dalam pemikirannya
adalah bahwa masyarakat memilih beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara
bersama pula, sehingga perlu rencana yang mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-
kebijakanoleh pihak yang berwenang.

e. Distribusi

Yang dimaksud distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam
masyarakat. Nilai adalah suatu yang diinginkan dan penting.Ia harus membagi secara
adil.Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara
mengikat.

ii. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general”
atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.Karl von
Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan tempuran untuk memenangkan peperangan.Sedangkan perang itu sendiri
merupakan kelanjutan dari perang.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapatkan kemenangan atau
pencapaian tujuan.Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan ( ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkann.

iii. Politik dan Strategi Nasional

Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional.Dengan demikian definisi politik
nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasion
2.2 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional harus memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandasan ideologi pancasila, UUD
1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.Landasan pemikiran dalam sisitem
manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangkai acuan dalam penyusunan politik
dan strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan
konsep strategi bangsa indonesia.

2.3 Penyusunan Politik dan Stategi Nasional

Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah
dan lembaga-lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur
politik”.Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa
Keuangan ( BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut
sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat,
seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, ke;lompok kepentingan
(interest group), dan kelompok penekan (pressure group).Suprastruktur dan infrastruktur
politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastuktur politik di atur
oleh presiden/mandataris MPR.Dalam melaksanakan tugas ini presiden dibantu oleh
berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan
koordinasi, seperti dewan stabilitas ekonomi nasional, Dewan Pertahanan Keamanan
Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan Penerbangan Antariksa Nasional RI, Dewan
Maritim,Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan.

Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan
dicapai oleh rakyat indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggaraan
negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat
dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.

Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang
Hankam akan selalu berkembang karena:

- Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.

- Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam


pemenuhan kebutuhan hidup.
- Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan tenologi.

- Semakin kritis dan terbukannya masyarakat terhadap ide baru.

2.4 Stratifikasi Politik Nasional

Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah sebagai
berikut::

i. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak

a. Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara


nasional dan mencakup :penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah
makropolitik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national
goals) berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.

b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti yang
tercantum pada pasal 10 s.d 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak ini
juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara.

ii. Tingkat Kebijakan Umum

Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan puncak,
yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah-
masalah makro strategis guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
Hasil-hasilnya yang dapat berbentuk :

a. Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden dengan


persetujuan DPR (UUD 1945, pasal 5 ayat (1) atau peraturan pemerintah pengganti
undang-undang (Perpu) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa).

b. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang


wewenag penerbitannya berada ditangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat
(2).

c. Keputusan atau instuksi presiden,yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan


pemerintah yang wewenang pengeluarannya berada di tangan presiden dalam
rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan yang berlaku
(UUD 1945, pasal 4 ayat (1).

d. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula di keluarkan Makhlumat Presiden.

iii.Tingkat Penentu Kebijakan khusus


Kebijakan khusus adalah penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area)
pemerintahan.Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan
strategi, administrasi, sistem, dan prosedur dalam bidang utama tersebut.

iv. Tingkat Penentu Teknis

Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas
dalam bentuk prosedur serta teknik mengimplementasikan rencana, program, dan ku
2egiatan.

v. Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah

a. Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak di


tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah
yuridiksinya masing-masing

b. Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah


dengan persetujuan DPRD.Perumusan hasil kebijakan tersebut di terbitkan
sebagai kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah tingkat 1, atau 2,
keputusan dan instruksinya kepala daerah tingkat 1, atau 2.

2.5 Otonomi Daerah

Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan salah satu
wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi
kepada dua daerah’ yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi
daerah kabupaten/kota.

Perbedaan antara undang-undang yang lama dan yang baru ialah :

- Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat


( Central government looking )

- Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah


( Local government looking ). Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi
daerah sesuai dengan tuntunan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan
pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani

2.6 Kewenangan Daerah


Kewenangan bidang lain, sebagai mana dimaksud poin ( 1 ), meliputi kebijakan tentang
perancanaan nasional dan pengadilan pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistem

administrasi negara dan lembaga perekonmian negara, pembinanaan serata


pemberdayaan sumber daya manusia, pemberdayaan daya alam, teknoinggi yang
strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.

Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, daerah mempunnyai
mempunyai kewenangan yang lebih luas dibandingkan ketika UU No.5 tahun 1974 tentang
pokok-pokok pemerintahan di Daerah dan UU No.5 tahun 1979 tentang pemerintahan Desa
masih berlaku. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 kewenangan daerah mencakup
mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang
politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan bidang lain.

Bentuk dan Susunan pemerintahan daerah:

- DPRD sebagai badan Legislatif Derah ah sebagai dan pemerintahan daerah


sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.

- DPRD Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan


wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila.

DPRD mempunnyai tugas dan wewenang yaitu :

- Memilih gubernur/wakil gubernur , Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali


Kota

- Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari utusan daerah.

- Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil Gubernur,


Bupati/Wakil Bupati,Walikota/ Wakil Wali Kota.

- Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

- Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Gubernur, Bupati,


dan Wali Kota.

- Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati,


dan Wali Kota, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, kebijakan
daerah, dan dan pelaksanaan kerjasama internasional, di daerah. Memberikan
pendapatan dan pertimbangan kepada pemerintah atas rencana perjanjian
internasional yang mennyangkut kepentingan daerah. Menampung dan menindak
lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
2.7 POLITIK DALAM NEGERI

1. Menegasjkan arah politik luar indonesia yang bebas aktif berorensetasi pada
kepentingan nasional ,menitikberatkan pada soladaritas antar negara berkembang yang
mendukung negara kamerdekaan.

2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut


kepentingan dan hajat orang banyak harus mempersatuan lembaga perwakila rakyat.

3. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur luar negeri melakukan depormasi proaktif


dalam segala bidang.

4. Meningkatkan kualitas dipormasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pem


banguanan

melalui kenerja ekonomi regional maupun internasionl.

5. Meningkatkan kesiapan indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi


pedagangan bebas terutama dalam menyonsong pemberilakuan AFTA,APEC DA WTO.

6. Memperluas perjanjian ektradisi degan negara sahabat serta mempelancar prosudur


dipolmatik dalam upaya meleksanakan bagian penyelesaia bagipenyelesaian masalah
perkara pidana .

7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tertangga yang
berbatasan langsung dengan kawasaan ASEAN untuk memelihara kestabilan,
pembanguan dan kesejateraan.

C. penyelengaran negara

1. Membersikan penyelenggaran negara dari pratek koropsi .kolusi ,dan


nipotismedengan memberikan snksiseberat – beratnya sesuai sesuai engan ketentuan
hukum yang berlaku.

2. Memningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejateraan da


prefesionalise serta memberikaan sitem karier berdasarkan prsntasi dengan prinsip
pemberian.

3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat – pejabat pemerintahaan sebelum dan


sesudah memengku abataan dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.

4. Meningkatkan fungsi dan propesionalime birokrasi dalam melayani masyarakat


serta dalam mengelolah kekayaan negara secaa tranparan.
5. Meningkatkan kenerja ksejateraa pegawai negeri sipil ,tentra nasional dan kepolisian
nasioanl republik indonesia.

6. Menetapkan netralissi politik pegawai negeri degan enghargai hak polik.

D. Komuniasi ,informasi,dan media massa

1. Meningkatkan pemenfaatan peranan komunikasi memalu media massa modern dan


tradisional untuk menjelaskan kehidupan bangsa .

2. Meningkatankulitas komonikasi diberbagai bidang melalui pengusaan dan penerapan


teknologi informasi dan komonkasi guna memperkuat dayasaing bangsa menghadapi
tantangan globalisi.

3. Meningkatkan peran pres yang ddengan peningkataan kualitas dan sejahteraan isan pres.

4. Membanguan jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan dakerah dan
serta antar dakerah secara imbal balik daam rangka mendukung pembangun nasional.

5. Memperkuat klembangan ,sumber daya manusia ,serana dan praserana penerangan


khusus dari luar negeri.

E. Agama

1. Memantapkan fungsi peranan,dan kebudayaan agama sebagai landasan moral


,spiritual ,dan etika dalam penyelanggaraan negara serta mengupayahkan agar segala
peraturan perundang –
undangan.

2. Meningkatka kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sitem pendidikan


agama.

3. Menigkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama untuk


enciptakan suasana harmonis dan saling menghormati .

4. Mempermudahkan umat agama dan menjalankan ibadahnya .

5. Meningkatkan peranan dan fungsi lembaga – lembaga keagaman dalam mengatasi


dampat perubahaan yang trjadi disemua aspek kehidupan .
F. Pendidikan

1. Mengupayahkan perluasaan dan pemeratahan kesempatanmemperolah pendidikan yang


bermutu tinggi.

2. Meningkatkan kemampuan akademis,profesionalme, dan jamiaan kesejahteran


bagi para pendidik.

3. Melakukan pembahruan sistem pendidikan ,termasuk pembaruan kurikulum untuk


melayani keagamaan pendidik.

4. Memberdyakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sakolah.

5. Melakukan pembaruan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan


prinsip desentralisasi otonomi keilmuan.

6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat


maupun pemerintah da menetkan sitem pendidikan.

7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secra terata


terpaduh dan menyeluruh.

5.Implemenasi dibidang siosial dan budaya.

a. Kesehatan dan kesejahteran sosial

1. Meningkatka mutu sumber daya manusia dan lngkungan yangsaling


mendukung dan emprolitaskan upaya peningkatan kesehatan.

2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesahatan .

3. Mengembangan sitem jamianan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang
mendapatkan perlindungan ,keamanan dan ksejahteraan .

4. Membngun ketahaan sosial yang mampu memberikan bantuan


penyelamatan dan pemberdayaan.

5. Membanguan aspirasi terhadp penduduk kelanjutan usia dan veteran untuk menjaga
harkat dan martabat .

6. Meningkatkan kepedulianpada penyandang cacat ,orang miskin ,anak – anak


terlantar sera kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapanga perkerjaan.

7. Meningkatkan kualitas penduduk memlui pengendalian kelahiran ,penuruan angka


kematian dan progam KB.
8. Memberatas secara sitematis perdagangan dan penyalahguaan narkotika dan obat
– obatan terlarang.

9. Memberikan akses fisip dan nonfisik guna menciptakan perspektf pnyandan cacat.

b. Kebudayan, kesenian, dan pariwisata

1. Mengembangakan dan membina kebudayan nasional bangsa indonesia yang


bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa .

2. Merumuska nilai – nilai kebudayaan indonesia memberikan rujukan sitem nilai


bagi totalita rilaku kehidupn ekonomi.

3. Mengmbangkan sikap kritis terhadp nilai dan budaya alm rangka memilah – mil ah
nila budaya yag kondusif.

4. Mengembngkankebebasan berkreasi dalm kesenian untuk memberikan inspirasi bagi


kepekaan terhadp totalitas kehidupan dengan mengacu pad etika ,moral dan estetika dan
agama.

5. Mengembangkan dunia perfilam ndonesia secara sehat sebagai media massa yang
kretif untuk meningkatkan moralitas agama dan serta kecerdasan bangsa .

6. Melestarikan apresiasi kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakan


dan memberdayakan sentra – sentra kesenian untuk meransang berkmbangnya
kesnian nasional.

7. Menjadikan kesenian dan kerbudayan tradisional indonesia sebagai wahana bagi


pengembangan periwisata nasional dan mempromasikan keluar negeri.

8. Mengembangkan pariwisata melalui pariwisata melalui pendekatan sitem


yang utuh,terpadu,interdisipliner,dan partisipatoris dan menggunakan kriteria
ekonomis,teknis ,ergonomis,sosia budaya .

c. Kedudukan dan peranan perempuan

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berangsa dan


bernegara memalui kebijakan naional .

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemendirian organiasi perempuan dengan


tetep mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan erta nilai historis perjungan
kaum perempuan .
d. Pemuda dan olahraga

1. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia indonesia


yang perlu memiliki tingkat kesehatan dan kbugaran yang cukup.

2. Meningkatakan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus


dilakukan secara sitematis dan komprehenshif melalui lembaga – lembaga pendidikan .

3. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi mudah dalam mengaktualiasikan


segenap potensi ,bakat, dan mnat mereka dengan memberikaan kesempatan dan kebebasan
mengorganisasikan diri secara bebas .

4. Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi mudah yang


berdaya saing ,unggul, dan mandiri.
5. Melindungi segenap generasi mudah dari bahaya destruktif terutama
penyalahgunaan narkotika,obat – obatan terlarang ,zat adiktif lainya ( narkoba ) memalui
gerakan perberatasan dan peningkatan keadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan
nerkoba.

e. Pembanguan daerah

1. Secaa umum pembanguaan daerah adalah sebag berikut :

a. Mengembangan otonomi yang secara luas ,nyata,dan bertanggung jawab dalam


rangka pembudayaan masyarakat.

b. Melakuan pengajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi,daerah


kabupaten, daerah kota.

c. Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan


memberdayahkan perlaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan pemerataan
pertumbuahan ekonomi dengan eleksaan otonomi daerah.

d. Mempercepat pembanguan perdesan dalam rangka pemberdayaan masyarakat


terutama petani dan nelayaan.

e. Memwujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil


dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui perizian dan
investasi .

f. Memberdayakan dewan perwakilan rakyat daerah guna memantapkan penyelenggaran


otonomi daerah yang luas,nyata dan tanya jawab.

g. Meningkatkan kualitas umber daya manusia didaerah sesuai dengan potensi da


kepentingan daerah memalui penyediaan ngaran pendidikn yang memandai.

h. Meningkatkan pembangunan diseluruh daerah terutama dikawasan timur indonesia.

2. Pengembangan otonomi daerah didalam wadah negara kesatuan republik indonesia


adalah untuk menyesuaikan secara adil dan menyeluruh permasalahannya di daerah yang
khusus .untuk itu langkah – langkah berikut perlu ditempuh :

a. Daerah istimewa Aceh

1. Mempertahankan intergerasi bangsa antara negara kesatuan republik indonesia


dengan menghargai kesetaran san keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat
aceh.

2. Menyelesaikan kasus aceh secara adil dan bermartabat memlaui peyusutan dan
peradilan yang jujur bagi pelanggaran hak asasi manusia .
b. Irian jaya

1. Mempertahankan intergrasi bangsa didalam wadah negara kesatuan republik


indonesia dengan tetap menghargai keseteran dan keragaman kehidupan sosial budaya
masyarakat irain jaya .

2. Menyelesaikan kasus pelangaran hak asasi mansia di irian jaya memalui proses
pengadialan yang jujur dan bermartabat.

c. Maluku

Menugaskan pemerintah untuk segala menyelesaikan komplik sosial yang


berkepanjangan secra adil,nyata,dn menyeluruh serta mendorong masyarakat yang
betikai agar proaktif.

Dalam melakukan rekonsiliasi untuk mempertahankan dan menetapkan intergerasi nasional.

f. Sumber daya alam dan lingkungan hidup

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya

2. Meningkatkan pemanfata potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup .

3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat pada pemerintahan


daerah dalam hal memngelola sumber daya alam secra efektif dan pemeliharan lingkungan
hidup.

4. Mndayagunakan sumber daya alamuntuk sebesar- besarya kemakmuran masyarakat


dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.

5. Penerapan indikator – indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan


keterbaruan sumber daya alam untuk memcegah keruakan permanen.

6. implementasi dibidang pertahanan dan kamanan

1. menata kembali tentara nasional indonesia sesuai paradigma baru secara konsiten
memlalui reposisi,redifinisi , dan reaktualisasi peran tentara nasional .

2. mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang


bertumpu pada kekuatan rakyat dengan tentara nasional indonesia dan kepolisian negara
repulik indonesiasebagai kekuatan utama .

3. meningkatkan kualitas profesionalise tentara nasional indonesia dan


meningkatkan rasio kekuatan komponen utama.
4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahaan dan
keamanan dalm rangka memelihara kestabilitas keamanan regional.

5. Menuntaskan upaya memandirkan kopolisian negara republik indonsia dalam


rangka permisahan dari tentara nasional indonesia secara bertahap.

a. Kaidah Pelaksanaan

Garis – garis besar haluan negara ( GBHN ) tahun 1999 – 2004 yang diterapkan olah
permusyawaratan rakyat dalam sidng umu majalis permusyahwaratan rakyat 1999 harus
menjadi arah pnylengaran negara bagi lembaga – lembaga tinggi negara dan segenap rakyat
indonesia.ada pun kaidah – kaidah pelekanan tersebut :

1. Presiden selaku kepala negara pemerntahan negara menjalankan tugas


penyelengaraan pemerintahan negara dan kewajiban untuk mengarahkan smua potensi
dan kekuatan pemerintah negara

2. Dewan perwakilan rakyat ,mahkamah agung ,bedan pmeriksaan keuangan


dan dewan pertimbangan agung berkewajiban meleksanakan GBHN sesuai dengan
fungsi ,tugas dan wewenangnya berdasrkan uud 1945.

3. Semua lembaga tinggi negara bekewajiban menyampaikanlaporan peleksaan GBHN.

4. GBHN dituangkan dalam program pembanguan nasional lima tahun yang memuat
kebijakan secara terperinci.

5. Program pembanguan nasional lima tahun ( PROPENAS ) dirinci dalam dana


pembanguaan tahuan ( REPETA ) yang memuat anggran belanja negara an ditetapkan
presiden bersama dewan perwakilan rakyat .

b. Keberhasilan politik dan sterategi nasional

Dalm hal ini diatur ketatanegaran selama ini dituangkan dalm bentuk GBHN yang
ditetapkan oleh MPR dimana peleksanaan dileksanakan oleh presiden selaku mandataris
MPR.

Denga dengan demikian penyelengaraan pemerintahan dan setip warga negara


indonesia harus dimiliki :

1. Keimanan dan ketakwaan pada tuhan yang maha esa.

2. Semangat kekeluargaan yang berisi kebersamaan.

3. Kepercayaan diri akan mampu dan kekuatan sendiri yang bersendikan kepribadian
bangsa.

4. Kesadaran,kepatuhan dan ketaatan pada hukum


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dilaksanakan di
segala bidang.

Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia.

Kemudian, Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus
menjadi arah penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap
rakyat Indonesia. Selain itu pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan
oleh tujuh unsur pokok yang telah tertulis dalam pembahasan diatas.
Daftar Pustaka

S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 2001.

Anda mungkin juga menyukai