Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI

POWER POINT :
 Ada gambar disetiap sub bab, kalo bisa video.
 Kasih contoh politik nasional jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
dan yg sudah terealisi
 Bikin semenarik mungkin ya…..

https://www.youtube.com/watch?
v=t5G_RMbzrqE
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

DOSEN :

RIDWAN HARLAN, S.H, S.Psi, M.H

OLEH :

AHMAD NAUFAL 50416389


FIRDA DAFFA UTAMI 52416855
HASBY AL QADRI 53416238
RADITYA 55416923
REVINNA NOVIANTI 56416232
SITI PUTRI BALQIS 57416104
T. MUHAMMAD 57416351

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016

KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang akan membahas tentang Politik dan
Strategi Nasional.
     Makalah ini berguna untuk media pembelajaran baik formal maupun non formal,
sebagai penyusun kami akui banyak kekurangan pada makalah ini. Maka dari kekurangan
makalah ini kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam penyusunan makalah
berikutnya bisa lebih baik.

Jakarta, 26 September 2016


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa yang
merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak peristiwa
proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara
Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik.
          Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik.
Kondisi Indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah beberapa tahun
berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik. Selangkah demi
selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.
         Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, banyak
negara yang terpengaruh oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua negara
tersebut saling berlomba ntuk menunjukkan kepada dunia siapa yang lebih hebat. Untuk
melancarkan usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan pengaruh di beberapa
negara dunia sehingga negara-negara tersebut akan mendukung usaha dan tindak
tanduk mereka.
        Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk mendapatkan
simpati dan empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh karenanya banyak
negara-negara di dunia yang menjadi pengikut mereka. Pada saat itu dunia di bagi
dalam dua kelompok, blok barat dan blok timur. Akan tetapi, bangsa Indonesia tidak
terpengaruh oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan beberapa negara lainnya
berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang tidak memihak salah satu dari
kedua blok tersebut, kelompok tersebut dikenal dengan gerakan negara-negara non-
blok. Pada saat itu Indonesia menganut politik bebas aktif yang berarti tidak terikat
dengan salah satu kelompok yang ada pada saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam
menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan kerja sama antar negara-negara di
dunia di segala bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk
mengembangkan negara dan menjaga keutuhan negara.
Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas
aktif yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah
mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya kami perlu
untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami akan membahas
hal tersebut dalam makalah kami yang kami beri judul “Politik Dan Strategi Nasional”.

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POLITIK, NEGARA, DAN STRATEGI NASIONAL


1. Pengertian Politik
Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar
katanya adalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
negara dan teia berarti urusan. Dan dalam Bahasa Indonesia adalah politik, dan dalam
arti politik mempunyai kepentingan umum warga negara satuan bangsa. Politik
merupakan suatu  rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki.
Dalam Bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Sedangkan
policy, yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah
pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat menjamin terlaksananya suatu
usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.

2. Pengertian Strategi
Kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun
stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi
Athena. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu untuk mendapatkan kemenangan atau tercapainya suatu tujuan
termasuk politik. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,
memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik
untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang
memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada
umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Kata strategi
tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer saja, tetapi telah meluas
ke segala bidang kehidupan. Strategi merupakan seni dan ilmu yang menggunakan dan
mengembangkan kekuatan-kekuatan ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam.

3. Strategi Nasional
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasionaldalam mencapai
sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Yang didalamnya
adalah asas, haluan, usaha, dan kebijaksanaan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaandan pengendalian).

4.   Pengertian Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana
terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan
keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur
negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara
lain.
Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :
- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang
telah berdiam di suatu wilayah tertentu.
- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah
diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut
dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah
yang berkuasa.
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai
tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara
tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa
secara bersama-sama.
B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional harus memahami pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandasan ideologi
pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.Landasan pemikiran
dalam sisitem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangkai acuan dalam
penyusunan politik dan strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara,
cita-cita nasional, dan konsep strategi bangsa indonesia.

C. Penyusunan Politik dan Stategi Nasional


Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran
pemerintah dan lembaga-lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur
politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam
masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang
ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group).
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan
yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastuktur
politik di atur oleh presiden/mandataris MPR. Dalam melaksanakan tugas ini presiden
dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang
merupakan badan koordinasi, seperti dewan stabilitas ekonomi nasional, Dewan
Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan Penerbangan Antariksa
Nasional RI, Dewan Maritim,Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan
Keamanan.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran
yang akan dicapai oleh rakyat indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional,
penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua
lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,
maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena:
1. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
3. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
4. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan tenologi.
5. Semakin kritis dan terbukannya masyarakat terhadap ide baru.
D. Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
a. Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara
nasional dan mencakup :penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah
makropolitik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national
goals) berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti yang
tercantum pada pasal 10 s.d 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak
ini juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara.
2. Tingkat Kebijakan Umum
Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan
puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai
masalah-masalah makro strategis guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan
kondisi tertentu. Hasil-hasilnya yang dapat berbentuk :
a. Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden
dengan persetujuan DPR (UUD 1945, pasal 5 ayat (1) atau peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (Perpu) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa).
b. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang
wewenag penerbitannya berada ditangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat (2).
c. Keputusan atau instuksi presiden,yang berisi kebijakan-kebijakan
penyelenggaraan pemerintah yang wewenang pengeluarannya berada di tangan
presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-
undangan yang berlaku (UUD 1945, pasal 4 ayat (1).
d. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula di keluarkan Makhlumat Presiden.

3.  Tingkat Penentu Kebijakan Khusus


Kebijakan khusus adalah penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area)
pemerintahan.Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan
strategi, administrasi, sistem, dan prosedur dalam bidang utama tersebut.
4. Tingkat Penentu Teknis
Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di
atas dalam bentuk prosedur serta teknik mengimplementasikan rencana, program, dan
kegiatan.
5. Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah
Kekuasaan dalam pembuatan aturan daerah ada dua macam, yaitu :
a. Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah
terletak di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah
pusat di daerah yuridiksinya masing-masing.
b. Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah
dengan persetujuan DPRD.Perumusan hasil kebijakan tersebut di terbitkan
sebagai kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah tingkat 1, atau 2,
keputusan dan instruksinya kepala daerah tingkat 1, atau 2.

E.  Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan
salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk
otonomi kepada dua daerah’ yaitu otonomi terbatas  bagi daerah propinsi dan otonomi luas
bagi daerah kabupaten/kota.
Perbedaan antara undang-undang  yang lama dan yang baru ialah :
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
(Central Government Looking)
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (Local
Government Looking).  Undang-undang  No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah
sesuai dengan tuntunan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan
pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani.
F. Kewenangan Daerah
1.  Kewenangan bidang lain, sebagai mana dimaksud poin ( 1 ), meliputi kebijakan
tentang perancanaan nasional dan pengadilan pembangunan nasional secara makro,
dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonmian
negara, pembinanaan serata pemberdayaan sumber daya manusia, pemberdayaan 
daya alam, teknoinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.
2. Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, daerah
mempunnyai mempunyai kewenangan yang lebih luas  dibandingkan ketika UU No.5
tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di Daerah dan UU No.5 tahun 1979
tentang pemerintahan Desa masih berlaku. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999
kewenangan daerah mencakup mencakup seluruh kewenangan bidang
pemerintahan, kecuali  kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
3. Bentuk dan Susunan pemerintahan daerah
a. DPRD sebagai badan Legislatif  Derah ah sebagai dan pemerintahan daerah
sebagai eksekutif daerah dibentuk  di daerah.
b. DPRD Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana
untuk  melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila. DPRD mempunnyai
tugas dan wewenang  yaitu :
 Memilih gubernur/wakil gubernur , Bupati/Wakil Bupati dan Wali
Kota/Wakil Wali Kota.
 Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari utusan daerah.
 Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil
Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,Walikota/ Wakil Wali Kota.
 Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
 Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
 Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan keputusan
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, kebijakan daerah, dan dan pelaksanaan kerjasama
internasional, di daerah. Memberikan pendapatan dan pertimbangan
kepada pemerintah atas rencana perjanjian internasional yang
mennyangkut kepentingan daerah. Menampung dan menindak lanjuti
aspirasi daerah dan masyarakat.
G. Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang  Mencakup Bidang-Bidang
Pembangunan Nasional
1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004
Visi politik dan strategis nasional yang tercantum dalam GBHN  adalah
terwujudnya masyarakat indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing,
maju, dan sejahterah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan visi bangsa indonesia pada masa depan ditetapkan 12 misi
berikut :
a) Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
b)  Penekanan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
c) Meningkatkan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari  untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d) Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat.
e) Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremesi hukum dan
hak asasi manusia berdasarkan keadilan dan kebenaran.
f) Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan
berdaya tahan terhadap pengaruh Globalisasi.
g) Pemberdayaan masyarakant dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama
pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, melalui  pengembangan sitem ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berbasis pada sumberdaya
alam dan sumber daya manusia, yang produktif mandiri , maju, berdaya saing,
berwaawsan lingkungan, dan berkelanjutan.
h) Pewujudan otonomi daerah dalam rangka  pembangunan daerah dan pemerataan
pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
i) Pewujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada
tercukupnya dasar  yaitu pangan, sandang, papan, kesejahteraan, pendidikan, dan
lapangan kerja.
j) Perwujudan aparatur negara yang berpungsi melayani masyarakat, berdaya guna,
produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.
k) Perwujudan dan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrasi, bermutu,
kreatif, inovasi, bewawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung
jawab, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mengembangkan kualitas manusia indonesia.
l) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan Global.

Anda mungkin juga menyukai