memenuhi tugas
Disusun Oleh:
SEMARANG
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Dalam upaya mencapai tujuan nasionalnya, Bangsa Indonesia telah
memilih dan menentukan konsepsi wawasan nasionalnya. Wawasan
nasional yang merupakan pedoman dalam melakukan kegiatan berbangsa
dan bernegara itu adalah wawasan nusantara.
Wawasan nusantara pada satu sisi adalah sebuah konsepsi yang
dijadikan sebagai pedoman, arah atau kompas untuk mencapai tujuan
nasional. Namun pada sisi lain, untuk mewujudkan wawasan nusantara
sebagai sebuah wawasan bagi bangsa Indonesia juga memerlukan waktu
panjang. Pada posisi ini, wawasan nusantara dipandang sebagai tujuan
yang untuk mencapainya juga dibutuhkan proses.
Untuk mencapai tujuan wawasan nusantara tersebut disusunlah
konsepsi ketahanan nasional yang meliputi segala aspek kehidupan
nasional. Ketahanan nasional akan terwujud melalui aktifitas yang disebut
dengan pembangunan nasional. Pembangunan yang harus dilaksanakan
secara konsisten dan konsekuen itu meliputi seluruh aspek kehidupan
nasional. Dengan pembangunan ini, akan tercapai tujuan nasional bangsa
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4.
Sebagai sebuah proses, pembanguna nasional juga merupakan
kinerja sepanjang masa tiada henti. Hal ini disebabkan sifat dari tujuan
nasional itu semu. Maksudnya titik tolak ukur secara kuantitif dan
kualitatif, kapankah tujuan nasional itu tercapai. Didalam kerangka
meningkatkan Ketahanan Nasional sebagai upaya bangsa Indonesia
mengisi Kemerdekaan, diperlukan kinerja yang lebih praktis. Hal inilah
yang dikenal sebagai Politik Nasional dan Strategi Nasional (Polstranas).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana politik masa orde lama?
2. Bagaimana politik masa orde lama dan arah strategi nasionalnya?
3. Bagaimana politik masa orde baru?
2
4. Bagaimana politik orde baru dan arah strategi nasionalnya?
5. Bagaimana politik masa reformasi?
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan kebijakan politik nasional, penyelenggaraan negara harus
mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan
masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
1. Negara
Merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Atau Negara
merupakan bentuk masyarakat dan organisasi politik yang paling
utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan
Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya.
3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek pertama politik. Dalam
pengambilan keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil
keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.
4. Kebijakan umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih
tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5. Distibusi
Yaitu pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting. Ia harus dibagi
4
secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai secara mengikat.3
Orde lama mulai pada tanggal 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966,
saat diserahkannya Supersemar oleh Presiden kepada Letjen Soeharto.
Ciri-ciri orde lama adalah sebagai berikut:
5
2. Rancangan tersebut diterima jika disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir;
3. Rancangan yang telah diterima oleh konstituante dikirimkan
kepada presiden untuk disahkan oleh pemerintah.
4. Pemerintah harus mengesahkan rancangan itu dengan segera serta
mengumumkan undang-undang itu dengan keluhuran.
Dekrit oleh presiden pada tanggal 5 Juli 1959 tentang kembali pada
UUD 1945. Dalam keadaan seperti itu, yang menurut Kepala Negara
menimbulkan keadaan ketatanegaraan yang membahayakan persatuan dan
keselamatan negara, nusa, dan bangsa. Maka, tindakan Presiden
menegeluarkan Dekrit Presiden tersebut dibenarkan berdasarkan hukum
darurat negara (staatnoodrecht).
Sejak 5 Juli 1959 UUD 1945 berlaku lagi bagi Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Sejak itu telah cukup banyak
pengalaman yang kita peroleh dalam melaksanakan UUD 1945. Apabila
dilihat dari pelaksanaan UUD 1945 dalam kurun waktu antara 1959-1966,
lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPA, BPK belum dibentuk
berdasarkan undang-undang seperti yang ditentukan dalam UUD 1945.
Lembaga-lembaga negara tersebut masih dalam bentuk sementara. Belum
6
lagi jika kita mengupas tentang berfungsinya lembaga-lembaga negara
tersebut telah sesuai atau tidak dengan ketentuan UUD 1945. 5
5
Syahrial Syarbaini, Aliaras Wahid, H.A Djasli, Sugeng Wibowo. Membangun Karakter
dan Keprbadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2006. Hlm. 89
7
4. Pimpinan Lembaga-lembaga negara dijadikan menteri-menteri
negara, sedangkan Presiden sendiri menjadi anggota DPA, yang
semuanya tidak sesuai dengan ketentuan UUD 1945.
Gempa politik yang terjadi pada akhir tahun 1965 dan awal tahun
1966 ini menampilkan Letjen Soeharto (Mantan Panglima Mandala) itu ke
latar depan sejarah bangsa. Karena mengetahui dari Latif, anak buahnya
bahwa Yani dan Nasution akan dibunuh, lalu memanfaatkan keadaan,
6
Op. Cit., Hlm. 90-91
8
dengan mengambil alih pimpinan Angkatan Darat yang lowong dengan
tewasnya Jenderal Ahmad Yani. Lalu mulailah operasi yang gencar dan
sistematis, menumpas G30S/PKI dan Orde Lama.7
7
Inu Kencana Syafiie. Sistem Pemerintahan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta: 2011.
Hlm. 34-35
9
Periode Demokrasi Terpimpin ditandai dengan peningkatan peran
politik Partai Komunis Indonesia (PKI), serta merosotnya peranan partai-
partai politik di luar PKI. Pada 1960, Presiden membubarkan DPR karena
DPR menolak anggaran belanja negara yang diusulkan Presiden. Presiden
Sukarno juga mengangkat ketua DPR sebagai menteri, ikut campur dalam
bidang legislatif dan yudikatif serta membiarkan diri diangkat sebagai
Presiden seumur hidup.
10
memiliki alasan kuat untuk mematahkan PKI secara total sekaligus
mengkooptasi kepemimpinan Sukarno. Sejak peristiwa G-30-S/PKI
tersebut, militer semakin mantab menapaki tangga kekuasaan politik
sampai di anak tangga terakhir.8
1. Bubarkan PKI;
2. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur PKI;
3. Turunkan harga-harga atau perbaiki ekonomi.
8
Anggota IKAPI. Evaluasi Pemilu Orde Baru. Mizan: Bandung. 1997. Hlm. 75-77
11
yang berkuasa apabila dibandingkan menegakkan kedaulatan rakyat sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UUD 1945 itu sendiri.
Pemerintahan Orba telah banyak melakukan penyimpangan dalam
pelaksanaan pemilu, antara lain:
12
sehingga menjadi konstitusional. Demokrasi pun cenderung berhenti di
tingkat slogan dan simbolik, lalu tercegah untuk bekerja di tingkat praksis.
13
tahun 1985 tentang Referendum mengatur tidak memungkinkannya
diselenggarakannya referendum karena mempersyaratkan suara 90% dari
seluruh peserta referendum.9
1. Faktor politik;
1. Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
9
Syahrial Syarbaini, Aliaras Wahid, H.A Djasli, Sugeng Wibowo. Membangun Karakter
dan Keprbadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2006. Hlm. 91-
95
10
http://kibilqueen.blogspot.com/2013/03/perjalanan-orde-lamaorde-baru-
dan.html
11
http://sistempolitikerareformasi.blogspot.com/2012/11/sistem-politik-era-
reformasi.html
14
2. Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintahan masa Orba.
3. Kekuasaan Orba dibawah Soeharto otoriter tertutup.
4. Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
5. Mahasiswa menginginkan perubahan.
2. Faktor ekonomi;
a. Adanya krisis mata uang rupiah.
b. Naiknya harga kebutuhan masyarakat.
c. Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
3. Faktor sosial: adanya kerusuhan tanggal 13-14 Mei 1998 yang
melumpuhkan perekonomian masyarakat.
4. Faktor hukum: belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang
sama diantara warga negara.
Diantara strategi Nasional antara lain:
15
6. Birokrasi sipil mengarah pada terciptanya institusi birokrasi yang
netral dan profesional yang tidak memihak.
7. Militer dan dwifungsi ABRI mengarah kepada mengurangi peran
sosial politik secara bertahap sampai akhirnya hilang sama sekali,
sehingga ABRI beroknsentrasi pada fungsi Hankam.
8. Sistem pemerintah daerah dengan sasaran memperdayakan otonomi
daerah dengan asas desentralisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan dan
menggunakan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan yang
ditentukan oleh politik nasional.
2. Orde lama mulai pada tanggal 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966, saat
diserahkannya Supersemar oleh Presiden kepada Letjen Soeharto.
3.
4.
5.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
16
Anggota IKAPI. 1997. Evaluasi Pemilu Orde Baru. Bandung: Mizan.
http://kibilqueen.blogspot.com/2013/03/perjalanan-orde-lamaorde-baru-dan.html
http://sistempolitikerareformasi.blogspot.com/2012/11/sistem-politik-era-
reformasi.html
Pertanyaan:
17
1. Apa yang dimaksud politik praktis? (Zulfikar Boyke)
2. Contoh program politik yang bersifat revolusioner? (Duwi Ayu Arimbi)
3. Apakah akan ada lagi perubahan politik setelah politik reformasi? (Ainul
Bahar)
18