Disusun Oleh :
Syavah Chiesa (1710411008)
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
kesempatan, untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang Politik
dan Strategi Nasional
Makalah ini berguna bagi pembaca untuk media pembelajaran baik formal
maupun non formal sebagai penyusun kami akui banyak kekurangan pada makalah ini,
untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan agar dalam penyusunan
makalah berikutnya bisa lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik.
Kondisi indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah beberapa tahun
berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik. Selangkah demi
selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.
Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, banyak
negara yang terpengaruh oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua negara
tersebut saling berlomba ntuk menunjukkan kepada dunia siapa yang lebih hebat.
Untuk melancarkan usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan pengaruh di
beberapa negara dunia sehingga negara-negara tersebut akan mendukung usaha dan
tindak tanduk mereka.
Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk
mendapatkan simpati dan empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh
karenanya banyak negara-negara di dunia yang menjadi pengikut mereka. Pada saat itu
dunia di bagi dalam dua kelompok, blok barat dan blok timur. Akan tetapi, bangsa
Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan beberapa negara
lainnya berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang tidak memihak salah
satu dari kedua blok tersebut, kelompok tersebut dikenal dengan gerakan negara-negara
non-blok Pada saat itu Indonesia menganut politik bebas aktif yang berarti tidak terikat
dengan salah satu kelompok yang ada pada saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam
menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan kerja sama antar negara-negara di
dunia di segala bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk
mengembangkan negara dan menjaga keutuhan negara.
Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik
bebas aktif yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah
mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya kami perlu
untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami akan coba untuk
membahas hal tersebut dalam makalah kami yang berjudul “Politik Dan Strategi
Nasional”.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang
sosial budaya;
2. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang pertahanan
dan keamanan;
3. Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi nasional;
4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia.
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Politik dan Strategi Nasional, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penyusun
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1
1.2.2
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas politik dan
strategi nasional dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
2.1 Pengertian Politik, Strategi, dan Poltranas
1. Pengetian Politik
Kata ”politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar
katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan
teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai
kepentingan umum warga negara satuan bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian
asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu yang di kehendaki.
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prisip), keadaan,
cara dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Sedangkan
policy, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanana, adalah
pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat menjamin terlaksananya suatu
usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.
2. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan peperangan.
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapai kemenangan atau
pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (Local
government looking). Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah
sesuai dengan tuntunan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan
pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya diharapkan
dapat mewujudkan masyarakat madani
a. DPRD sebagai badan Legislatif Daerah ah sebagai dan pemerintahan daerah sebagai
eksekutif daerah dibentuk di daerah.
v Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Gubernur, Bupati, dan
Wali Kota.
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia pada masa depan ditetapkan 12 misi berikut;
1. Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
5. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremesi hukum dan
hak asasi manusia berdasarkan keadilan dan kebenaran.
10. Perwujudan aparatur negara yang berpungsi melayani masyarakat, berdaya guna,
produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.
11. Perwujudan dan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrasi, bermutu,
kreatif, inovasi, bewawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab,
terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mengembangkan kualitas manusia indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan Global.
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan
menghormati hukum agama dan hukum adat serta memberbaharuiperundang-
undangan warisan kolonian dan hukum nasional yang deskriminatif, termasuk
ketidakadilan gender yang tidak sesuai dengan tuntunan reformasi, melaui program
legislasi.
3. Menegakan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan,
kebenaran, dan supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.
4. Melanjutkan ratifikasi konveksi internasional dalam bentuk undang-undang, terutama
yang berkaitan dengan hak asasi manusia, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
bangsa.
6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan
pihak manapun.
8. Menyelengarakan proses pengadilan secara cepat, mudah, murah, dan terbuka, serta
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan dan
kebenaran.
10. Menyelelsaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi
manusia yang belum ditangani secara tuntas.
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindar terjadinya struktur
pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distirtif yang merugikan masyarakat.
3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketik sempurnaan pasar dengan
menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar melalui,
layanan publik, subsidi dan insentif yang yang dilakukan secara transparan dan diatur
oleh undang-undang.
6. Mengelola kebijakan Makro dan Mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinegis guna
guna menentukan tingkat suku bunga yang wajar, dan tingkat inflasi yang terkendali
serta tingkat kurs ruoiah yang stabil dan realistis.
12. Menata secara efisien, trasparan, profesional, Badan Usaha Milik Negara terutama
yang berkaitan dengan kepentingan umum dan bergerak dalam penyedian fasilitas
publik, industri ketahanan dan keamanan, pengelola aset strategis, dan kegiatan usaha
lainnya yang tidak dilakukan oleh swasta dan koperasi.
14. Mengembangakan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman budaya
bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya
pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang
terjangkau.
15. Menigkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang
relatif murah, ramah lingkungan dan berkelanjutan yang penelolaannya diatur oleh
undang-undang.
17. Meningkatan pembangunan dan memelihara sarana dan prasarana publik, termasuk
trasportasi, telekomunokasi, energi dan listrik, serta air bersih guna mendorong
pemerataan pembangunan, melalui kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau,
dan membuka keterisoasian wilayah pedalaman atau terpencil.
22. Mempercepat penyelamatan dan pemulian krisis ekonomi guna bembangkit sektor ril
terutama pengusaha keci, menengah, koperasi pelalui upaya pengendalian laju inflasi,
stabilitas kurs rupiah pada tingkat yang realistis, suku bunga yang wajar serta
tersedianya likuiditas sesuai dengan kebutuhan.
23. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan mengurangi defisit
angaran melalui peningkatan disiplin anggaran, mengurangi subsidi dan pinjaman luar
negeri, secara bertahap, dan meningkatkan penerimaan pajak yang adil dan jujur serta
penghematan pengeluaran.
24. Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta secara
trasparan agar perbankan nasional dan pengusaha swasta menjadi sehat, terpercaya,
dan adil dalam melayani masyarakat dan kegiatan ekonomi.
25. Melaksanakam restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari likuidasi
berbankan dan perusahaan dalam rangka meningkatkan efiensi dan produktifitas dan
trasparan.
26. Melakukan renegoisasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersama
Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Lembaga Keuangan Internasional lainya,
dan negara donor dengan memperhatikan kemampuan bangsa dan negara.
27. Melakukan neegoisasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan multilaeral secara
proaktif dalam rangka meningkatkan volume dan nilai ekspor terutama dari sektor
industri yang berbasis sumber daya alam, serta menarik investasi finansial dan ivestasi
asing langsung tampa merugikan pengusaha nasional.
28. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.
6. Menigkatkan pendidikn politik secara intensif dan kompratif kepaa masayarakat untuk
megembangkan budaya politik yang demokartis
9. Membangun bangsa dan watak banga dengan menuju bangsa idonia yang maju, bersatu
damai, demokartis sejatra dan lainnya.
10. Menindaklanjuti paradigama baru tentang nasional Indonesia dengan menegaskan
secara konsisten reposi dan redefisi.
b. Politik LuarNegeri
1. Menegasjkan arah politik luar Indonesia yang bebas aktif berorensetasi pada
kepentingan nasional menitikberatkan pada soladaritas antar negara berkembang yang
mendukung negara kamerdekaan.
7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tertangga yang
berbatasan langsung dengan kawasaan ASEAN untuk memelihara kestabilan,
pembanguan dan kesejateraan.
c. Penyelengaran Negara
1. Membersikan penyelenggaran negara dari pratek koropsi, kolusi, dan nipotisme dengan
memberikan sanksi seberat – beratnya sesuai sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Meningkatkan peran pres yang dengan peningkataan kualitas dan sejahteraan isan pres.
4. Membanguan jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan dakerah dan serta
antar dakerah secara imbal balik daam rangka mendukung pembangun nasional.
e. Agama
1. Memantapkan fungsi peranan, kebudayaan agama sebagai landasan moral, spiritual,
dan etika dalam penyelanggaraan negara serta mengupayahkan agar segala peraturan
perundang – undangan.
2. Meningkatka kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sitem pendidikan
agama.
f. Pendidikan
1. Mengupayahkan perluasaan dan pemeratahan kesempatanmemperolah pendidikan
yang bermutu tinggi.
7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secra terata terpaduh
dan menyeluruh.
3. Mengembangan sitem jamianan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang
mendapatkan perlindungan, keamanan dan kesejahteraan.
8. Memberikan akses fisik dan nonfisik guna menciptakan perspektif penyandang cacat.
2. Merumuska nilai – nilai kebudayaan indonesia memberikan rujukan sitem nilai bagi
totalita rilaku kehidupn ekonomi.
3. Mengmbangkan sikap kritis terhadp nilai dan budaya alm rangka memilah – mil ah
nila budaya yang kondusif.
1. Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten
sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara, dan mempertahankan keutuhan
NKRI.
2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang
bertumpu pada kekuatan rakyat dengan tentara nasional Indonesia dan kepolisian
negara repulik Indonesia sebagai kekuatan utama.
4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahaan dan
keamanan dalm rangka memelihara stabilitas keamanan regional.
a. Kaidah Pelaksanaan
Garis – garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) tahun 1999 – 2004 yang diterapkan olah
Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Sidang Umum Majalis Permusyawaratan
Rakyat 1999 harus menjadi arah penyelengaran negara bagi lembaga – lembaga tinggi
negara dan segenap rakyat Indonesia. Karena itu, diperlukan kaidah – kaidah
pelaksanaan tersebut:
1. Presiden selaku kepala negara pemerintahan negara menjalankan tugas
penyelengaraan pemerintahan negara dan kewajiban untuk mengarahkan semua
potensi dan kekuatan pemerintah negara
2. Dewan perwakilan rakyat, mahkamah agung, bedan pmeriksaan keuangan dan dewan
pertimbangan agung berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan fungsi, tugas
dan wewenangnya berdasrkan uud 1945.
4. GBHN dituangkan dalam program pembanguan nasional lima tahun yang memuat
kebijakan secara terperinci.
Dalm hal ini diatur ketatanegaran selama ini dituangkan dalm bentuk GBHN yang
ditetapkan oleh MPR dimana peleksanaan dileksanakan oleh presiden selaku
mandataris MPR.
Denga dengan demikian penyelengaraan pemerintahan dan setip warga negara
Indonesia harus dimiliki:
1. Keimanan dan ketakwaan pada tuhan yang maha esa.
2. Semangat kekeluargaan yang berisi kebersamaan.
3. Kepercayaan diri akan mampu dan kekuatan sendiri yang bersendikan kepribadian
bangsa.
4. Kesadaran, kepatuhan dan ketaatan pada hukum.
5. Pengendalian diri
6. Mental, jiwa, tekad, dan semangat dai pengeabadian, disiplin, dam etos kerja yang
tinggi yang mengutamakan kepentingan negara.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan nilai – nilai luhur budaya
bangsa.
Kasus
Contoh Kasus Politik dan strategi Nasional
Curi start kampanye ketua umum Partai Gerindra
"Yang namanya curi start itu kan kalau kita ada ajakan ya. Kalau di Demokrat kemarin
kan cuma paparkan visi misi saja," kata Edhy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa
(3/6).
"Bagi kita, kita selalu menjaga etika berpolitik. Tidak ada sedikitpun melanggar aturan-
aturan itu," tutupnya.
Saling tuding curi start kampanye dilontarkan oleh kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-
JK. Jokowi disebut curi start karena mengajak memilih nomor dua usai pengundian
nomor urut di KPU pada Minggu (1/6).
Tak terima dituding, kubu Jokowi-JK berbalik menyerang. Prabowo-Hatta justru
disebut melanggar kampanye karena telah memaparkan visi dan misi di hadapan
ratusan kader Demokrat sebelum masuk jadwal kampanye pada 4 Juni nanti.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulam
Referensi
1. S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
2. https://suryanaug.wordpress.com/2015/06/29/politik-dan-strategi-nasional/
3. https://www.slideshare.net/VallenHoven/politik-dan-strategi-nasional-
kewarganegaraan
4. http://yusherestiani.blogspot.co.id/2015/01/politik-dan-strategi-nasional.html