1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang telah melimpahkan karunia dan
nikmatnya terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah ini dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW kepada
keluarganya,sahabatnya dan kepada ummatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “FISIOLOGI HEWAN”.
Kami berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang
konsep didalamnya.
Kami ucapakan terimakasih kepada pembaca dan kami selaku penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,sehingga makalah ini bisa
mencapai kesempurnaan.
penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 4
C. TUJUAN...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
A. SEJARAH SEL............................................................................................................ 5
B. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL................................................................................ 6
C. PERBEDAAN SEL PROKARIOTIK DANEKUARIOTIK....................................... 22
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 26
A. KESIMPULAN............................................................................................................ 26
B. SARAN........................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa saintis turut memberikan konstribusi terhadap konsep sel. Anton van
leewenhoek (1632-1723) seorang pedagang kain, ahli mikroskop berkebangsaan
Belanda merupakan orang pertama yang membuat dan menggunakan mikroskop
untuk mempelajari berbagai objek biologi. Ia berhasil melihat sel darah merah,
spermatozoa, khamir bersel tunggal, protozoa dan bahkan bakteri.
Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke- 16
dan selanjutnya dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Pada pertengahan abad
ke-17 mikroskop sudah memiliki kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuan
4
Inggris Robert Hooke kemudian merancang mikroskop majemuk yang memiliki
sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Ia mengamati irisan-irisan
tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai
“berpori-pori seperti saarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan. Hooke
menyebut pori-pori itu cells karena mirip dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau
penjara. Yang dilihat oleh Hooke adalah dinding sel kosomg yang melingkupi sel-sel
mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon. Ia juga mengamati bahwa dalam
tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi cairan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja struktur sel ?
2. Apa saja fungsi sel ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui struktur sel
2. mengetahui fungsi sel
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH SEL
Robert Hooke merupakan penemu sel pertama kali melalui pengamatan
menggunakan mikroskop. Lahir di Freshwater, Isle of Wight Inggris pada 18 Juli
1635 sebagai ahli kimia dan matematika, arsitek serta filsafat. Pada Tahun 1665,
Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus Suber menggunakan
mikroskop dan menemukan adanya gambaran ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalam pengamatannya. Ruang kosong tersebut disebut dengan istilah Cellulae
yang artinya kamar kecil atau sel. Sedangkan orang yang pertama kali mengamati dan
mendeskripsikan organisme uniselluler atau bersel satu melalui mikroskop adalah
5
Antony Philips Van Leewenhoek berasal dari Negara Belanda dan disebut sebagai
bapak Biologi.
Perkembangan selanjutnya, Robert Hooke menemukan perbedaan antara sel
gabus dengan sel yang masih hidup. Ternyata dalam sel yang masih hidup terdapat
cairan pekat yang dikemudian hari disebut dengan nama protoplasma berasal dari
bahasa yunani “protos” yang berarti pertama dan “plasma” yang berarti hal terbentuk.
Sehingga sel merupakan tempat berongga “cytos” dalam bahasa Yunani dan kantong
yang berisi “cella” dalam bahasa Romawi.
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang
memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas penemuan baru.
Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan
penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Sehingga mikroskop
sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan
sebagai berikut:
Galileo Galilei (abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis
dari mata serangga. Galilei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang
mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Robert Hook (1635-1703)
melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang
disebut dengan nama latin cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel. Anton van
Leeuwenhoek (24 Oktober 1632–26 Agustus 1723), menggunakan lensa-lensa untuk
melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista. Robert Brown (1733-1858) pada
tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram
yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang
tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus. Ahli botani Pada tahun 1838 Matthias
Schleiden dan ahli zoologi Theodor Schwan keduanya tertarik dengan adanya
kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan, mereka
mengajukan konsep bahwa semua organisme tersusun atas sel dan sel merupakan
struktural makhluk hidup. H.J. Dutrochet (1824) menemukan bahwa semua tumbuhan
dan hewan terdiri dari sel berbentuk gelembung yang sangat kecil. Felix Dujardin
(1835) mengemukakan bahwa isi sel tersebut berupa cairan yang oleh Johannes
Purkinje (1840) dan Hugo Van Mohl (1846) menyebutnya dengan istilah
protoplasma. Hugo von Mohl bersama Karl Nugeli (1835) mempelajari peristiwa
pembelahan sel. Mereka berkesimpulan bahwa inti dan plasma sel mengalami
pembelahan untuk menjadi 2 sel anak.
6
R. Virchow (1859) berkesimpulan bahwa semula sel berasal dari sel yang
telah lebih dulu ada dengan istilah omnis cellulae cellula. Lewat pembelahan sel
itulah bahan genetika (hereditas) diwariskan kepada keturunan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. E. Straburger dan W. Flemming (1870) berkesimpulan bahwa
inti sel memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makhluk dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Flemming mengenal istilah mitosis bagi pembelahan sel. O.
Hertwig (1875) membuktikan bahwa inti spermatozoa bersatu dulu dengan inti ovum
untuk terjadinya embrio atau generasi baru. W. Schultze (1860) mengatakan bahwa
protoplasma adalah dasar fisik seluruh kehidupan. Protoplasma dibagi atas unit dalam
sel yang terdiri dari 2 daerah yaitu :
1. Sitoplasma (Plasma sel)
2. Nukleoplasma atau karioplasma
7
Sel Prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran internal
sitoplasma baik pada inti sel maupun pada organel sel sehingga inti sel
tersebar di dalam sitoplasma atau dengan kata lain sel prokariotik merupakan
sel yang tidak memiliki membran baik pada inti sel maupun pada organel
sel.sehingga sel prokariotik tidak memiliki organel sel seperti Mitokondria dan
organel lainnya hanya memiliki ribosom sebagai organel sel prokariotik.
Contoh sel prokariotik terkecil adalah Nanobacterium yang memiliki diameter
200 nanometer. Sedangkan contoh sel prokariotik terbesar adalah
Thiomargarita Namibiensis dengan diameter 0,1 - 0,3 mm.
Kelompok yang tergolong sel prokariotik adalah organisme tingkat
rendah dari filum monera contohnya bakteri dan alga biru (Cyanophyta).
Organel-organel sel yang dimiliki prokariotik sangat sederhana dibandingkan
dengan sel eukariotik. Beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel
prokariotik tapi terdapat pada sel eukariotik antara lain retikulum endoplasma,
kompleks golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Organel sel prokariotik
antara lain meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom,
mesosom, flagela, plasmid, DNA dan RNA. Karakteristik gambaran organel
sel prokariotik sebagai berikut :
8
a. Dinding sel
Tersusun atas polisakarida, lipid dan protein yang berfungsi
sebagai pelindung sel dan memberi bentuk yang konstan. Pada dinding
sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluarnya molekul.
b. Memberan plasma
Tersusun atas lipid bilayer serta protein yang berfungsi sebagai
pelindung sel terhadap lingkungan serta mengatur lalu lintas molekul
dan ion yang keluar masuk ke sel.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan plasma sel yakni cairan yang berada di
dalam sel. Cairan sel ini tersusun atas tersusun atas air, mineral, lemak,
protein, ion dan nukleotida, enzim yang berfungsi sebagai katalisator
dalam proses metabolisme sel, baik anabolisme (pembentukan/sintesis)
maupun katabolisme (penguraian/perombakan).
d. Mesosom
Berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi untuk
menghasilkan energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel
yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Mesosom
merupakan pengganti organel mitokondria yang tidak dimiliki oleh sel
prokariotik. Baik mesosom maupun mitokondria memiliki fungsi yang
sama yaitu untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenine
Tri Phospat). Energi yang dihasilkan oleh mesosom hanya 2 ATP
saja,sangat rendah di bandingkan dengan mitokondria yang dapat
menghasilkan energi hingga 38 ATP. Hal ini karena energi yang
dibutuhkan untuk hidup pada kelompok sel prokariotik sangat sedikit
9
dibandingkan oleh kelompok sel prokariotik.
e. Ribosom
Berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Di dalam Eschericia
coli terkandung 15.000 butir ribosom atau 25 % massa total sel bakteri.
Baik sel prokariotik maupun eukariotik memiliki organel ribosom
karena fungsinya yang sangat penting dalam proses pembentukan
protein yang sangat diperlukan untuk pembentukan DNA, RNA dan
pertumbuhan makhluk hidup.
f. DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan
yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen.
DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yaitu sifat-sifat
yang harus diwariskan kepada keturunannya. Oleh sebab itu, DNA
disebut pula sebagai materi genetik.
g. RNA
RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil
transkripsi DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan transkripsi
membentuk RNA. RNA membawa kodekode genetik sesuai pesanan
DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam
bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
DNA dan RNA Deoksiribo Nucleat Acid (DNA) berfungsi
membawa informasi genetik yakni sifat yang akan diwariskan kepada
keturunannya, sementara Ribo Necleat Acid merupakan senyawa hasil
transkripsi DNA. Baik DNA maupun RNA tersusun atas fosfat, gula
pentosa dan basa nitrogen. Pembahasan perbedaan dua senyawa ini
akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
10
h. Plasmid
Merupakan cincin DNA bakteri berbentuk sirkular (bulat),
dapat bereplikasi serta digunakan untuk pertahanan. Plasmid
digunakan sebagai vektor dalam pembuatan hormon insulin untuk
mengobati penyakit Diabetes mellitus. Teknik rekayasa genetika yakni
pembentukan insulin untuk mengobati Diabetes mellitus oleh bakteri
Eschericia coli lebih detail akan diberikan pada materi berikutnya.
i. Flagella dan Filli
Sel Flagella digunakan sebagai alat gerak sementara filli
sebagai alat untuk menempel pada sel hospes.
2. Sel Eukariotik
Eukariotik berasal dari bahasa yunani, terdiri atas dua kata Eu yang
artinya sejati, dan karyon yang artinya bagian dalam biji, yang mengacu pada
nukleus.Sehingga dapat diartikan bahwa sel eukariotik sebagian besar DNA
berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran
ganda.Sel eukariotik dibatasi oleh membran plasma yang bersifat selektif
permeabel.Membran plasma menyelubungi zat semi cair yang disebut sitosol,
11
tempat organel dan komponen sel.Wilayah diantara nukleus dan membran
plasma pada sel eukariotik adalah sitoplasma.
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel
tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu dengan
yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel. Sel eukariotik
umumnya dimiliki oleh makhluk hidup multiseluler sehingga memiliki organel
yang lebih lengkap dibandingkan dengan sel tipe prokariotik (uniseluler).
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan,jamur .
12
fosfolipid (mengandung fosfat). Fosfolipid merupakan bagian terbesar
penyusun membran, memiliki dua bagian, yaitu kepala dan ekor.
Bagian kepala disebut (polar head), merupakan bagian yang
memiliki kecenderungan untuk bercampur dengan, larut dalam, atau
dibasahi oleh air (hidrofilik). Sedangkan bagian ekor (nonpolar tail)
merupakan bagian yang menolak , cenderung untuk tidak bercampur
dengan, atau tidak mampu larut dalam air (hidrofobik). Selain lipid,
membran plasma juga tersusun oleh protein berjenis glikoprotein.
Protein ini kemudian membentuk dua lapisan yaitu lapisan protein
perifer dan lapisan protein integral.
Sebagai bagian terluar dari sel eukariotik, membran plasma
memiliki beberapa tugas utama diantaranya: menerima rangsangan
berupa zat kimia serta hormon yang berasal dari dalam maupun dari
luar sel, membatasi organel sel agar tidak keluar, sebagai tempat
terjadinya proses oksidasi dan respirasi, serta menyeleksi molekul-
molekul seperti glukosa, asam amino maupun ion yang akan masuk ke
dalam tubuh sel, untuk alasan-alasan inilah membran plasma harus
bersifat selektif permeabel. Pergerakan zat dari dalam ke luar sel atau
sebaliknya dapat bersifat pasif atau aktif. Pasif apabila tidak
membutuhkan energi seluler, seperti difusi dan osmosis. Aktif apabila
membutuhkan energi seluler, seperti endositosis dan eksositosis.
13
Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif
permeabel), artinya ada zatzat tertentu yang dapat melewati
membran dan ada pula yang tidak. Molekulmolekul tersebut
berguna untuk mempertahankan kehidupan sel. Zat-zat yang
tidak berguna dikeluarkan dari sel.
3) Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya, hormon,
racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik, misalnya
tusukan dan tekanan. Bagian sel yang berfungsi sebagai
reseptor adalah glikoprotein.
b. Sitoplasma
Sitoplasma atau plasma sel, meliputi isi sel, kecuali nukleus
(inti sel). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Padatan
sitoplasma terdiri atas organel-organel. Organel adalah bagian sel yang
memiliki fungsi khusus, misalnya ribosom, mitokondria, dan kompleks
Golgi. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol tersusun atas air,
protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-
ion. Sitosol disebut juga sebagai matriks sitoplasma. Sitosol tidak
homogen (serba sama), tetapi merupakan suatu larutan heterogen
(serbaneka) yang kompleks.
Dilihat dari ukuran zat terlarutnya, cairan dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Apabila zat
terlarut berukuran < 0,01 mm disebut larutan, jika berukuran antara
0,01 mm – 0,1 mm disebut koloid, dan jika berukuran > 0,1 mm
disebut suspensi. Sitosol bersifat koloid, terutama karena adanya
protein dan RNA.
Fungsi sitoplasma :
1) Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-
bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim,
ion, gula, lemak, dan protein.
2) Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan
pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi
14
kimia. Misalnya proses pembentukan energi, sintesis asam
lemak, asam amino, protein, dan nukleotida.
3) Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin
berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung
dengan baik. Gerakan organelorganel tertentu sebagai akibat
aliran sitoplasma tersebut dapat diamati dengan mikroskop.
c. Nukleus
Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti
yang mempunyai kontrol keluar masuk nukleus. Nukleus diperlukan
untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan
pertumbuhan.Nukleus mengandung kromosom yang membawa gen
dalam bentuk DNA. Selaput nukleus ini merupakan membran ganda
dan memiliki pori.DNA didalam nukleus terorganisasi dalam struktur
kromosom yang membawa informsi genetik.
15
dan disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan
DNA.
3. Nukleolus
Nukleolus (anak inti) terbentuk saat terjadi proses transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti,
nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi nukleolus bukan merupakan
organel yang tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang
melakukan transkripsi untuk menghilangkan RNA.
Fungsi nukleus :
1) Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme
2) Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3) Mengatur pembelahan sel.
4) Membawa informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA
yang mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat
diwariskan.
d. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel
mengadakan pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya
sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel
hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol berjumlah
sepasang, terletak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nukleus.
16
e. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman
benang atau jala. Oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam
sitoplasma (endoplasma) maka disebut sebagai retikulum endoplasma
(disingkat RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel
hewan maupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih
banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.
RE dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada
membrannya, menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika
membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom,
sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak
ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis protein,
ala RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan. Protein
yang dihasilkan masuk ke lumen (terowongan) RE.
17
dari unit besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Jika
keduanya bergabung, maka akan terbentuk ribosom yang berbentuk
seperti angka delapan.Ribosom berfungsi untuk sitetis protein
berdasarkan instruksi dari gen.Ribosom melakukan sintetis protein dari
dua tempat yakni sitosol dan retikulum endoplasma kasar.Ribosom
dalam sitosol disebut ribosom bebas dan ribosom dalam retikulum
endoplasma disebut ribosom terikat.Ribosom terikat membuat protein
yang disisipkan dalam membran untuk dikemas dalam organel tertentu
seperti lisosom atau diekspor dari sel.
g. Aparatus Golgi
Aparatus Golgi sering disebut sebagai Badan golgi. Pada sel
tumbuh, kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di
antara RE dan membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai
ratusan untuk tiap sel, cenderung bersambung-sambungan pada sel
hewan namun tidak pada sel tumbuhan.Badan Golgi berperan dalam
pembuatan penggudangan ,pemilahan,dan pengiriman produk produk
RE,seperti protein. Pada Pada Aparatus golgi terdiri atas kantong
kantong pipih membran (Sisterna).
Fungsi Golgi:
1) Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk
lipoprotein
2) Sebagai organel sekretori
3) Membentuk glikolipida
4) Membentuk dinding sel tumbuhan
5) Membentuk lisosom
h. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan
membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang
disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu
mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.Lisosom adalah organel
berbentuk gelembung bulat berdiameter antara 0,1-1,2 mikro meter
yang didalamnya tersimpan enzim-enzim hidrolitik seperti protease,
lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna yang lain. Enzim
hidrolitik yang terkandung didalam lisosom ini disebut lisozim.
18
Fungsi lisosom :
1) Eksositosis, yaitu proses pembebasan enzim keluar sel.
2) Autofage, artinya penghancuran bagian sel tidak dikehendaki
(rusak dan tak berfungsi).
3) Autolisis, artinya penghancuran diri sendiri dengan cara
membebaskan isi lisosom ke dalam sel.
i. Badan Mikro
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris
tengah 0,3-1,5 mikrometer. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan
glioksisom.
1) Peroksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Sel yang banyak mengandung peroksisom adalah sel yang
banyak melakukan oksidasi, misalnya sel hati, sel ginjal, dan
sel otot. Peroksida mengandung enzim katalase.
Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida
merupakan senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan
(oksidasi) sel yang bersifat meracuni sel. Enzim katalase juga
berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.
2) Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama
pada jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian
berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan enzim
oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme
lemak yaitu mengubah lemak menjadi gula. Proses
19
metabolisme lemak menghasilkan enzim yang diperlukan untuk
perkecambahan biji.
j. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena
berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada
yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket, pokoknya
macam-macam deh. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa
mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai
sifat plastis, yakni bentuknya mudah berubah. Mitokondria mempunyai
dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur
membran luar mirip dengan membran dalam. Pada membran dalam
terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk kista.
20
panjangnya mencapai 2,5 mikrometer dan diameter 25 nm. Tabung-
tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagi tubulin.
Fungsi mikrotubulus adalah berperan dalam pergerakan sel.
21
gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel
secara tidak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan
gelondong pembelahan dan penampakan kromosom.
Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan
pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis:
a. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahn sel yang terjadi
apabila sel anak mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah
kromosom induknya. fase.fase pembelahan mitosis adalah
profase,metafase, anafase, dan telofase.
b. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induknya. meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu
gemetosit (sel kelamin jantan dan betina). pembelahan kromosom
berlangsung dua kali berururtan tanpa diselengi interfase, yaitu meiosis
I dan meiosis II
22
sel peptidoglikan dan mengandung
senyawa lain peptidoglikan
Tidak memiliki selulosa Memiliki selulosa
6 Pembelahan sel Pembelahan sel binari fisi Pembelahan sel mitosis
dan meiosis
7 Memberan sel Tidak mengandung Mengandung banyak
karbohidrat dan hanya steroid / sterol dan
mengandung sedikit karbohidrat yang
steroid atau sterol berperan sebagai
reseptor
8 Keadaan sitoplasma Tidak terdapat aliran Terdapat aliran
sitoplasma sitoplasma dan
sitoskeleton
9 Kromosom Kromosom tidak Kromosom memiliki
memiliki Histon sehingga Histon, kromosom
DNA tersusun membentuk struktur
membentuk kromosom multiple linear sehingga
sirkular sangat padat
3. Fungsi sel
Sel memiliki banyak fungsi yang penting untuk tubuh makhluk hidup.
berikut fungsi dari sel secara umum :
a. Sel berfungsi sebagai pembentuk dasar struktur organisme.
b. Dinding dan membran sel merupakan komponen utama pembentuk
struktur organisme.
c. Tempat untuk mengangkut dan bertukarnya berbagai zat.
d. Sebagai tempat energi dibuat seperti proses fotosintesis pada tumbuhan
dan respirasi pada hewan.
e. Sel membantu proses reproduksi melalui proses pembelahan mitosis
dan meiosis.
Fungsi sel adalah beragam aktivitas dan proses yang dilakukan oleh sel untuk
menjaga kehidupan dan menjalankan tugas-tugasnya. Sel adalah unit dasar
kehidupan dan memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung organisme
multiseluler, antara lain :
a. Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah salah satu fungsi paling dasar yang
dilakukan oleh sel. Sel membagi diri untuk membentuk sel-sel
24
keturunan baru, baik melalui reproduksi aseksual atau seksual,
tergantung pada jenis organisme dan kondisi.
b. Metabolisme
Sel melakukan berbagai reaksi kimia yang dikenal sebagai
metabolisme.Ini termasuk reaksi anabolik yang membangun molekul
kompleks, seperti sintesis protein, dan reaksi katabolik yang mengurai
molekul kompleks menjadi energi yang digunakan oleh sel.
c. Ekspresi Genetik
Sel mengandung materi genetik (DNA) yang mengatur ekspresi
genetik.Ini mencakup transkripsi, di mana informasi dalam DNA
diubah menjadi RNA, dan translasi, di mana RNA digunakan untuk
memproduksi protein.Ekspresi genetik mengatur pembentukan protein
yang diperlukan untuk fungsi seluler.
d. Transport dan Regulasi
Sel memiliki membran sel yang mengatur transport zat-zat ke
dalam dan keluar sel. Ini mencakup transport pasif (tanpa energi) dan
transport aktif (memerlukan energi). Sel juga mengatur keseimbangan
ion-ion dalam sel yang penting untuk fungsi seluler.
e. Respon Terhadap Lingkungan
Sel dapat merespons perubahan dalam lingkungan
eksternal.Mereka memiliki mekanisme untuk mendeteksi perubahan
seperti suhu, pH, dan tekanan osmotik, dan merespons dengan
mengatur aktivitas seluler untuk mempertahankan homeostasis.
f. Pergerakan Sel
Beberapa sel memiliki kemampuan untuk bergerak.Misalnya,
sel-sel otot dapat berkontraksi untuk menghasilkan gerakan, dan sel-sel
sperma memiliki flagelum untuk bergerak menuju sel telur.
g. Pertahanan dan Perlindungan
Sel memiliki peran dalam pertahanan dan perlindungan
terhadap patogen dan ancaman eksternal.Sel-sel kekebalan, seperti sel
darah putih, adalah contoh bagaimana sel-sel dapat berpartisipasi
dalam respons imun tubuh.
h. Penyimpanan dan Transport
25
Sel juga dapat menyimpan zat-zat penting dan mengangkut
mereka ke tempat-tempat yang diperlukan.Contoh termasuk sel
tumbuhan yang dapat menyimpan nutrisi dalam vakuola.
i. Penghancuran dan Pemulihan
Sel juga dapat terlibat dalam proses penghancuran sel yang
tidak sehat atau rusak, yang dikenal sebagai apoptosis. Ini adalah
bagian penting dari pemeliharaan dan perbaikan organisme.
BAB III
PENUTUP
26
A. KESIMPULAN
Robert Hooke merupakan penemu sel pertama kali melalui pengamatan
menggunakan mikroskop. Lahir di Freshwater, Isle of Wight Inggris pada 18 Juli
1635 sebagai ahli kimia dan matematika, arsitek serta filsafat. Pada Tahun 1665,
Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus Suber menggunakan
mikroskop dan menemukan adanya gambaran ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalam pengamatannya. Ruang kosong tersebut disebut dengan istilah Cellulae
yang artinya kamar kecil atau sel. Sedangkan orang yang pertama kali mengamati dan
mendeskripsikan organisme uniselluler atau bersel satu melalui mikroskop adalah
Antony Philips Van Leewenhoek berasal dari Negara Belanda dan disebut sebagai
bapak Biologi.
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang berarti sel mampu atau
dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil yang
mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Sel juga unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karenanya, sel dapat berfungsi secara autonom selama
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel memiliki banyak fungsi yang penting untuk tubuh makhluk hidup.
berikut fungsi dari sel :
1. Sel berfungsi sebagai pembentuk dasar struktur organisme.
2. Dinding dan membran sel merupakan komponen utama pembentuk struktur
organisme.
3. Tempat untuk mengangkut dan bertukarnya berbagai zat.
4. Sebagai tempat energi dibuat seperti proses fotosintesis pada tumbuhan dan
respirasi pada hewan.
5. Sel membantu proses reproduksi melalui proses pembelahan mitosis dan
meiosis.
Struktur sel terdiri dari sel prokariotik dan sel eukariotik
1. Sel prokariotik, terdiri dari :
a. Dinding sel
b. Memberan plasma
c. Sitoplasma
d. Mesosom
e. Ribosom
27
f. DNA
g. RNA
2. Sel eukariotik, terdiri dari :
a. Memberan plasma
b. Sitoplasma
c. Nukleus
d. Sentriol
e. Retikulum endoplasma
f. Ribosom
g. Aparatus golgi / Badan golgi
h. Lisosom
i. Badan mikro
j. Mitokondria
k. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
DAFTAR PUSTAKA
28
"Molecular Biology of the Cell" oleh Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis,
Martin Raff, Keith Roberts, dan Peter Walter.
"Cell Biology" oleh Thomas D. Pollard, William C. Earnshaw, dan Jennifer Lippincott-
Schwartz.
Alberts, B. (1998). The cell as a collection of protein machines: Preparing the next
generation of molecular biologists. Cell, 92(3), 291-294.
Lodish, H., Berk, A., Zipursky, S. L., et al. (2000).Molecular Cell Biology.4th edition. W. H.
Freeman.
Rodhi Hartono, SKP, NS, M.Biotech & Rudina Azimata Rosyidah, S.Si, M.Biotech.
(2019.Biologi Sel dan Genetika.
Dr. Hj. Tuti Kurniati, M.Pd.(2020). Biologi Sel.
Rahmadina, M.Pd.(2020). Modul Ajar Biologi dan Peranannya Dalam Kehidupan.
29