Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT MIKROBIOLOGI

“GENETIKA MIKROORGANISME”

OLEH :

ANISA ATIKA PUTRI (4193220011)

SILVIA NAZELINA HASIBUAN (4193220031)

TESSA TOGATOROP (4193520022 )

BIOLOGI NONDIK C 2019

Dosen Pengampu :

Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd, M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas CBR yang bertema “Genetika
mikroorganisme”. CBR ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi.

Dalam pembuatan CBR ini, penulis berterima kasih kepada Seluruh pihak yang
sudah memberikan bimbingannya untuk tugas CBR ini sehingga dapat selesai dengan baik
dan berjalan dengan lancar. Adapun CBR ini penulis buat berdasarkan informasi yang ada.

Penulis juga menyadari bahwa tugas CBR ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas CBR ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 13 Oktober 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR................................................................................................


1.2 Tujuan Penulisan CBR...............................................................................................................
1.3 Manfaat CBR..................................................................................................................................
1.4 Identitas Buku...............................................................................................................................

BAB II RINGKASAN BUKU...............................................................................................................

2.1 Pendahuluan..................................................................................................................................

2.2 Deskripsi Isi Buku.......................................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................................

3.1 Kelebihan Buku............................................................................................................................

3.2 Kelemahan Buku..........................................................................................................................

BAB IV PENUTUP................................................................................................................................

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................................

4.2 saran.................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Pentingnya CBR agar kita bisa lebih menambah wawasan dan mengetahui
apa pentingnya CBR itu dan untuk nemambah pengetahuan kita tentang pembuatan
CBR. Khususnya pada buku tentang mikrobiologi dan dengan kita mengkritik buku
maka kita kan terbiasa memahami isi buku karena sebelum mengkritik buku kita
harus mempelajari dan mengetahui apa isi buku tersebut.

1.2. TUJUAN PENULISAN CBR

Selain kita dapat mengetahui apa isi buku tersebut dan menyelesaikan tugas kita
CBR ini juga bisa dapat menambah wawasan dan kita dapat menguasai beberapa
buku tentang mikrobiologi

1.3. MANFAAT CBR


Agar kita dapat menilai sebuah buku dan bisa berpikir kritis tentang buku
tersebut.
1.4. IDENTITAS BUKU
 Penulis : Michael T. Madigan, John M. Martinko, David A. Stahl, dan
David P. Clark
 Judul buku : Biology Of Microorganisms
 Penerbit : Benjamin Cummings PEARSON
 Edisi : ke- 13
 Tahun terbit : 2011
 Kota terbit : San Francisco
 ISBN : 978-0-321-64963-8
BAB II

DESKRIPSI BUKU

2.1. Pendahuluan

Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang dinamis dan berkembang dengan cepat.
Penelaahnya dilakukan oleh beribu-ribu ilmuwan diseluruh dunia. Rekayasa genetika
adalah suatu segi baru studi genetika yang menjanjikan pada masyarakat baik
perkembangan yang menguntungkan maupun kemungkinan timbulnya akibat-akibat yang
membawa bencana. Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli
botani bangsa Austria, Gregor Mendel  pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-
an ia menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya
antara lain terjadi perubahan-perubahan pada warna, bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain
dari kacang polong tersebut.

Ilmu yang mempelajari cara pengekspresian informasi genetis yang terkandung dalam
molekul DNA serta mekanisme pengendalian hereditas pada organisme oleh DNA adalah
genetika . Molekul DNA yang ditemukan dalam sel terdiri dari dua rantai komplementer
yang berbentuk heliks dan saling membelitsehingga disebut heliks ganda atau double
heliks.Masing-masing rantai DNAterdiri dari empat jenis nukleotida, yang dapat dibedakan
menurut jenis basanitrogennya yaitu adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan guanin (G).
Pada masa kini genetika telah mampu menjelaskan cara DNA mengendalikan sifat dan
mempertahankan proses yang penting di dalam sel hidup. Langkah pertama dalam
pengekspresian sifat yang dikandung DNA ialah dengan mencetak molekul RNA
berdasarkan urutan nukleotida pada DNA. Molekul RNAmerupakan polimer rantai tunggal
yang terdiri dari empat macam nukleotida yaitu adenin (A), urasil (U), sitosin (C) dan
guanin (G). (Ristiati, 2000)
Genetika mikrobia telah mengungkapkan bahwa gen terdiri dari DNA, suatu
pengamatan yang melekat dasar bagi biologi molekuler. Genetika bakteri mendasari
perkembangan rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan di bidang kedokteran.
2.2. Deskripsi isi buku

MUTASI

Semua organisme mengandung urutan spesifik basa nukleotida dalam genom


mereka. Mutasi adalah perubahan yang diwariskan dalam urutan dasar genom itu. Mutasi
dapat menyebabkan perubahan bagain baik dan sebagian buruk, tetapi sebagian besar
netral efek dalam suatu organisme. Perubahan genetic juga bisa terjadi melalui
rekombinasi. Rekombinasi menciptakan konmbinasi gen bahkan tanpa adanya mutasi.
Sedangkan mutasi biasanya menghasilkan perubahan yang jauh lebih besar. Seluruh gen,
set gen atau genap segmen DNA yang lebih besar dapat ditransfers antar kromosom atau
elemen genetic lainnya. Secara bersamasama, mutasi dan rekombinasi memicu proses
evolusi. Tidak seperti kebanyakan eukariota, prokariota tidak bereproduksi secara seksual.

Namun, prokariota memiliki mekanisem horizontal pertukaraan genetic yang


memungkinkan transfer gen dan rekombinasi. Untuk mendeteksi pertukaran genetik
antara prokariota menggunakan penanda genetic yang transfernya dapat terdeteksi.
Sebelum membhas genetic pertukanan, oleh karena itu kami akan mempertimbangkan
mekanisme molekuler mutasi dan sifat sifat mikroorganisme mutan.

10.1 Mutasi dan mutan

Mutasi adalah perubahan yang diwariskan dalam urutan dasar asam nukleat dalam
genom suatu organisme atau vitus atau lainnya entitas genetic. Dalam semua sel, genom
terdiri dari merek ganda DNA. Dalam virus, sebaliknya, genom dapat terdiri dari DNA atau
RNA untai tunggal atau ganda. Strain sel apapun atau virus yang mebawa perubahan dalam
urutan nukleotida disebut mutan. Mutan menurut defenisi berbeda dari strain induknya di
genotipnya, urutan nukleotida genom. Derivative mutan bisa diperoleh baik langsung dari
strain tipe liar atau dari lainnya strain yang sebelumnya berasal dari tipe liar, misalnya
mutan lain.
Genotip vs fenotip

Tergantung pada mutasi, strain mutan mungkin tidak berbeda dalam fenotip dari
induknya. Dengan konvensi pada bakteri genetika, genotip suatu organimes ditunjuk oleh
tiga huruf kecil huruf diikuti dengan huruf kpital dan bercetak miring yang menunjukkan
gen tertentu. Contohnya, gen hisC dari Escherichia coli mengkode prostein yang disebut
HisC yang berfungsi dalam biosintesis asam amino histidin. Fenotip suatu organisme
ditandai dengan huruf capital diikuti oleh dua huruf kecil, dengan plus atau minus super
script untuk menunjukkan ada tidaknya protein itu. Contohnya, strain +-Nya dari E. coli
mampu membuat sendiri histidin, sedangkan strain His tidak.

Isolasi Mutans : Screening Vs Selection

Hampir setiap karakteristik suatu organisme dapat diubah oleh mutasi. Namun
beberapa mutasi dapat dipilih, berunding beberapa jenis keuntungan pada organisme yang
memilikinya, sedangkan yang tidak dapat dipilih meskipun mereka mungkin mengarah ke
hal yang sangat jelas perubahannya dalam fenotip suatu organisme.

Isolasi Auxotroph Gizi dan pemilihan penisilin

Meskipun skrining lebih membosankan daripada seleksi, metodenya tersedia untuk


menyaring koloni dalam jumlah besar untuk jenis mutasi tertentu. Misalnya mutan yang
cacat nutrisi bisa dideteksi dengan teknik replica plating.

Mutan dengan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan disebut auxotroph, dan induk
darimana ia berasal disebut prototroph. Metode cerdik yang banyak digunakan untuk
mengisolasi auksotrof adalah pemilihan penisilin. Biasanya, mutan yang membutuhkan
nutrisi spesifik berada pada posisi yang tidak menguntungkan dan karenanya tidak ada
cara langsung mengisolasi mereka. Namun pemilihan penisilin dapat digunakan untuk
memperkaya auksotrofik mutan dalam populasi sel yang termutasi, setelah itu replica
plating jauh lebih efektif.

Penisilin adalah antibiotik yang hanya membunuh sel yang tumbuh. Jika penisilin
ditambahkan ke populasi sel yang tumbuh dalam medium kekurangan nutrisi yang
dibuthkan oleh mutan yang diinginkan sel sel yang tumbuh akan terbunuh, padahal mutan
yang non growing selnya akan bertahan hidup. Pemilihan penisilin sering digunakan
sebagai pembuka un tuk replica plating untuk meningkatkan peluang untuk mendapatkan
mutan auksotrofik.

10.2 Dasar Molekul Mutasi

Mutasi dapat terjadi secara spontan atau diinduksi. Diinduksi mutasi adalah mereka
yang disebabkan oleh agen di lingkungan dan termasuk mutasi yang dilakukan sengaja oleh
manusia. Mutasi spontan adalah yang gterjadi tanpa interverensi eksternal. Sebagian besar
mutasi spontan hasil dari kesalahan sesekalu dalam pasangan pangkalan selama replikasi
DNA. Mutasi yang mengubah hanya satu pasangan basa disebut titik mutasi. Titik mutasi
disebabkan oleh penggantian pasangan basa dalam DNA atau dengan kehilangan aatu
keuntungan dari pasangan basa tunggal.

Penggantian pasangan basa

Jika suatu titik mutasi berada dalam wilayah pengkodean gen itu mengkodekan
polipeptida, setiap perubahan fenotip sel adalah kemungkinan besar hasil dari perubahan
urutan asam amino polipeptida. Perubahan basis pertama atau kedua dari kodon lebih
sering menyebabkan perubahan signifikan pada polipeptida. Tidak semua mutasi missense
tentu menyebabkan protein nonfungsional. Hasilnya tergantung pada dimana subtitusi
terletal di rantai polipeptida dan bagaimana pengat]ruhnya terhadap lipatan dan aktivitas
protein.

Frameshifts dan sisipan atau penghaapusan lainnya.

Penyisipan atau penghapusan dua psangan basa juga menyebabkan frameshift,


namun penyisipan atau penghapusan tiga pasangan basa menambahkan atau menghapus
semutuh kodon. Ini menghasilkan penanbahan atau penghapusan satu asam amino dalam
urutan polipeptida.

Sisipan atau penghapusan juga bisa menghasilkan keuntungan atau kerugian


ratusan atau bahkan ribuan pasangan basa. Perubahan seperti itu tak terhindar
mengakibatkan hilangnya fungsi gen. beberapa penghapusan begitu besar sehingga dapat
mencakup beberapa gen. jika ada gen yang sangat penting dihapus maka mutasi akan
mematikannya.

Mutasigenesis dan Transposon yang diarahkan oleh situs

Mutasi juga dapat secara sengaja diperkenalkan oleh transposon mutagenesis. Jika
elemen transposable menyisipkan dalam gen, hilangnya fungsi gen umunya terjadi. Karena
transposable dapat dimasukkan ke dalam kormosom di berbagai lokasi, transposon banyak
digunakan untuk menghasilkan mutasi.

Kembali Mutasi atau Pembalikan

Mutasi titik biasanya reversible, proses yang dikenal sebagai pengembalian.


Revertant adalah strain dimana fenotip aslinya yang diubah dalam mutan dikembalikan.
Revertant bisa berasal dua tipe. Dalam revertant situs pertama, mutasi yang dikembalikan
aktivitas berada di situs yang sama dengan mutasi asli. Dalam revertant situs kedua, mutasi
berada disitus yang berbeda yaitu di DNA.

Mutasi situs kedua dapat mengembalikan fenotip tipe liar jika mereka berfungsi
sebagai penekan mutasi mutasi yang mengimbangi efek dari mutasi asli. Beberapa kelas
mutasi penekan dikenal ini termasuk :

1. Mutasi ditempat lain di gen yang sama yang mengembalikan fungsi enzim, seperti
mutasi frameshift kedua didekat yang pengembalikan bingkai aslinya.
2. Mutasi pada gen lain untuk mengembalikan fungsi gen yang bermutasi asli
3. Mutasi pada gen lain yang menghasilkan produksi suatu enzim yang dapat
menggantikan yang bermutasi.

Kelas mutasi penekanan yang menarik adalah yang disebabkan oleh perubahan
tRNA. Mutasi yang tidak masuk akal bisa ditekan oleh mengubah urutan anticodon dari
molekul tRNA sehingga mengenali stop kodon. Perubahan tRNA seperti nitu dikenal
sebagai sebuah penekan tRNA dan akan memasukkan asam amino yang dibawanya
menghentikan kodon yang terbaca. Mutasi penekanan tRNA akan mematikan kecuali sel
memiliki lebih dari satu tRNA untuk kodon tertentu. Biasanya,berapapun besar
frameshift mutasi sulit untuk dikembalikan ke alam liar dan mutan membawa mutasi
frameshift secara genetic dengan cukup baik. Karena alasan ini para ahli genetika sering
menggunkannya dalam persilangan genetic untuk menghindari pengembalikan mutan
yang tidak disengaja strain selama studi genetic.

10.3 Tingkat Mutasi

Tingkat dimana berbagai jenis mutasi terjadi bervariasi secara luas. Beberapa
jenis mutasi sangat jarang terjadi hamper mustahil untuk dideteksi, sedangkan yang
lain sering terjadi bahwa mereka mempertahankan stok yang stabil secara genetic.
Selanjutnya semua organisme memiliki berbagai system untuk perbaikan DNA.
Akibatnya, laju mutasi yang diamati tidak hanya bergantung pada frekuensi perubahan
DNA tetapi juga pada efisiensi perbaikan DNA.

Frekuensi mutasi spontan

Untuk sebagian besar mikrooorganisme ,kesalahan dalam replikasi DNA terjadi


pada a frekuensi 10-6 hingga 10-7 per pasangan kilobase selama 1 putaran tunggal
replikasi.Gen khas memiliki sekitar 1000 pasangan basa.Karena itu,frekuensi mutasi
pada gen yang diberikan juga dalam kisaran 10-6 hingga 10-7 per generasi.

Kesalahan basa tunggal saat replikasi DNA lebih mungkin terjadi menyebabkan
mutasi missense daripada mutasi omong kosong karena sebagian besar pergantian
basis tunggal menghasilkan kodon yang menyandikan lainnya asam amino. Jenis yang
paling sering berikutnya perubahan kodon yang disebabkan oleh perubahan basis
tunggal menyebabkan diam mutasi .Ini karena untuk sebagian beasr kodon alternative
untuk asam amino yang diberikan berbeda satu sama lain oleh oerubahn basa tunggal
di posisi ke tiga”diam”.

Mutasi pada genom RNA

Beberapa virus mempunyai genom RNA ,Genom ini bisa juga mengalami
mutasi .Menariknya tingkat mutasi pada RNA genom sekitar 1000 kali lipat lebih tinggi
daripada genom DNA .Mengapa haruskah demikian ?Beberapa polymerase memiliki
aktifitas proofreading seperti itu DNA polymerase ,sehingga membatasi total jumlah
kesalahn polymerase.Namun meski ada bebrapa memperbaiki sistem untuk DNA yang
dapat memperbaiki perubahan sebelum mereka menjadi tetap dalam genop sebgai
mutasi ,sebanding mekanisme perbaikan RNA tidak ada.Ini mengarah ke tinggi tingkat
mutasi untuk genom RNA .Tingkat mutasi yang tinggi ini pada virus RNA memiliki
konsekuensi dramatis.Misalnya ,Genom RNA virus yang menyebabkan penyakit dapat
bermutasi dengan sangat cepat.

10.5 Mutagenesis

Tingkat mutasi spontan sangat rendah ,tetapi ada berbagai bahan kimia ,fisik
dan biologis yang bisa meningkatlan tingkat mutasi dank arena itu dikatakan
menginduksi mutasi.Agen –agen ini disebut mutagen.beberapa kategori utama mutagen
damn aktivitasnya antara lain :

Mutagen kimia

Beberapa kelas kimia ada mutagen .Analog dasar nukleotida adalah molekul itu
yang menyerupai basis pudin dan pirimidin DNA dalam struktur namun
menampilkamn properti pairing yang salah.Jika basis analog dimasukkan ke dalam DNA
di tempat basis alami ,yang DNA dapat bereplikasi secara nrmal hamper sepanjang
waktu.Namun DNA kesalahan replica terjadi pada frekuensi yang lebih tinggi di atas
situs ini karena pemasangan pasangan yang salah.Hasilnya adalah penggabungan yang
salah mendasarkan ke untai DNA baru dengan demikian penegenalan a mutasi .Selama
pemisahan selamjutnya dari untai ini dalam sel devisi ,mutasi terungkap .Mutagen
kimia lainnya menginduksi modifikasi kimia dalam satu basis atau
lainnya,menghasilkan pasangan basisyang salah satu terkait perubahan .

Kelompok mutagen kima lain,yaitu arcridine,adalah plananr molekul yang


berfungsi sebagai agen interkalasi.Mutagen ini dimasukkan diantara dua pasang basa
DNA dan dorong mereka selain.Acridine biasanya menginduksi mutasi
frameshift,Ethidium bromide,yang sering digunakan untuk mendeteksi DNA dalam
elektroforesis,juga merupakan agen interkalasi dan karenanya sebuah mitagen .nakan
untuk mendeteksi DNA dalam elektroforesis

Radiasi

Kita bisa membelah radiasi elektromagnetik mutagenic menjadi dua kategori


utama,nonionisasi dan ionisasi .Meskipun keduanya radiasi digunakan untuk
menghasilkan mutasi ,radiasi nonionisasi seperti radiasi ultraviolet (UV) memiliki
penggunaan terluas .Basa purin dan pirimidin dari asam nukleat menyerap UV radiasi
kuat ,dan penyerapan maksimum untuk DNA dan RNA berada padan 260 nm
.Membunuh sel dengan radiasi UV terutama karena efeknya pada DNA.Salah satu efek
yang mapan adalah produksi pirimidin dimer,dimana dua basa pirimidin yang
berdekatan (sitosin atau thymine)pada untai DNA yang sa,ma menjadi ikatan kovalen
satu sama lain .Ini menghasilkan baik dalam menghambat DNA pollimerase atau dalam
kemungkinan peningkatan kesalahan baca DNA polymerase yang sangat besar urutan
pada titik ini.

Radiasi pengion

Radiasi pengion adalah bentuk radiasi yang lebih kuat darpada radiasi UV dan
termasuk sinar dengan panjang gelombang pendek seperti Xrays,sinbar kosmik,dan
sinar gamma.Sinar ini menyebabkan air dan zat lainnya terionisasi ,dan bersifat
mutagenetik efek dihasilkan secara tidak langsung dari ionisasi ini.

Sistem perbaikin DNA

Jika DNA yang rusak dapat diperbaiki sebelum sel membelah ,tidak ada mutasi
akan terjadi .Sebagian besar sel memiliki variasi proses perbaikan DNA berbeda untuk
memperbaiki kesalahan atau perbaikan kerusakan.Proses perbaikan DNA dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori ; pembalikan langsung,perbaikan kerusakan untai
tunggal,dan perbaikan kerusakan untgai ganda.
Transfer gen

Tiga mekanisme genetic pertukaran dikenal dalam prokariota: (1) transformasi ,di
mana DNA bebas dilepaskan dari satu sel diambil dari yang lain (2) transduksi,di mana
transfer DNA dimediasi oleh virus ;dan (3) konjugasi ,di mana transfer DNA melibatkan
kontak sel ke sel dan plasmid konjugatif dalam sel donor .

10.6 Rekombinasi Genetik

Rekombinasi adalah pertukaran fisik antara DNA elemen genetik.Pada bagian


ini,kami focus pada rekombinasi homolog ,sebuah proses yang menghasilkan
pertukaran genetic antara urutan DNA homolog dari dua sumber yang berbeda.
Homolog urutan DNA adalah mereka yang memiliki hamper sama urutan .Oleh karena
itu ,pangkalan dapat berpasangan lebih dari panjang dua molekul DNA.Jenis
rekombinasi ini terlibat dalam proses disebut sebagai ”menyeberang “dalam genetika
klasik .

Peristiwa Molekuler dalam Rekombinasi Homolog

Protein RccA ,yang sebelummnya disebutkan sehubungan dengan SOS sistem


perbaikan ,adalah kunci untuk rekombinasi homolog.RccA sangat penting dalam
hamper setiap rekomendasi homolog jalan .Protein mirip RccA telah diidentifikasin
disemua bakteri ,diperiksa serta di Archaea dan kebanyakan Eukarya.Sebuah enzim
yang memotong DNA di tengah untai yang dikenal sebagai endonuclease,mulailah
proses dengan menandai satu untauian molekul DNA pertama.

Pengaruh Rekombinasi Homolog pada Genotipe

Untuk rekomendasi homolog untuk menghasilkan genotype bau ,dua urutan


homolog harus terkait tetapi berbeda secara genetis.Ini jelas merupakan kasus dalam
sel eukariotik diploid ,yang memiliki dua set kromosom ,satu dari masing-masing
orangtua .Dalam prokariota ,molekul DNA yang berbeda ,tetapi proses genetic
rekombinasi setara.Rekombinasi genetic pada prokariota terjadi setelah fragmen DNA
homolog dari donor kromosom di transfer ke sel penerima melalui transformasi
,transduksi ,atau konjugasi.Hanya setelaah transfer peristiwa ,ketika fragmen DNA dari
donor berada di penerima sel ,rekombinasi homolog terjadi .Dalam prokariota ,hanya
sebagian kromosom yang di transfer .Oleh karena itu,jika rekombinasi tidak
terjadi,fragmen DNA kan hilang karena itu tidak dapat mereplikasi secara
independen.Jadi,di prokariota ,transfer adalah hanya langkah pertama dalam
menghasilka organisme rekombinan.

Deteksi rekombinasi

Untuk mendekteksi pertukaran fisik segmen DNA ,sel dihasilkan dari rekombinasi
harus secara fanotip berbeda dari keduanya orantua.Persilangan genetic pada bakteri
biasanya tergantung pada penggunaan strain penerima yang tidak memiliki beberapa
karakter yang dapat dipilih rekombinan akan bertambah ..Sensitivitas proses seleksi
sanagt luar biasa memungkinkan bahkan beberapa sel rekimbinan terdeteksi dalam
polulasi yan besar sel-sel non rekombinan.Hanya membutuhkan tingkat mutasi untuk
karakteristik yang dipilih harus rendah,karena revertant juga akan membentuk
koloni.Masalah ini bisa sering diatasi dengan menggunakan muatan ganda –galur yang
membawa dua mutasi berbeda-dalam persilangan genetic karena itu sangat tidak
mungkin dua mutasi kembali akan terjadi di sel yang sama.

10.8 Prokariota tertentu menunjukkan kompetensi

Suatu keadaan dimana sel dapat mengambil DNA gratis yang dilepaskan oleh
bakteri lain .Penggabungan DNA donor ke dalam sel penerima membutuhkan aktivitas
protein pengikat untai tunggal ,protein RccA ,dan beberapa lainnya enzim hanya enzim
yang kompeten yang dapat di transformasikan.

10.9 Transduksi

Transduksi adalah transfer gen inang dari suatu bakteri ke bakteri lain oleh virus
bakteri.Dalam transduksi umum ,rusak partikel virus secara acak memasukkan fragmen
sel DNA kromosom,tetapi efiiensi transduksi rendah .Secara khusus transduksi ,DNA
dari virus sedang dieksisi salah dan mengambil gen inang yang berdekatan
dengannya,transduksi efisiensi di sini mungkin makin sangat tinggi.
10.10 Konjugasi

Konjugasi adalah mekanisme transfer DNA pada prokariota yang membutuhkan


kontak sel ke sel.Konjugasi dikendalikan oleh gen yang di bawa oleh plasmid tertentu
dan melibatkan transfer plasmid dari sel donor ke penerima sel .Pemindahan DNA
plasmid melibatkan replikasi melalui penggulungan mekanisme lingkaran .

10.11 Kromosom sel donor dapat dimobilisasi untuk transfer ke sel penerima.Ini
membutuhkan F plasmid untuk berintegrasi ke dalam kromosom untuk membentuk
fenotip Hfr.Pemindahan kromosom inang jarang lengkap tetap dapat digunakan untuk
memetakan urutan gen pada kromosom .

10.12 Salinan gen yang cacat dapat dilengkapi dengan keberadaannya salinan
kedua dari gen itu yang tidak dipetakan .Pembangunan merodiploid membawa dua
salinan gen atau gen tertentu memungkinkan untuk tes komplementasi untuk
menentukan apakah ada dua mutasi berada di gen yang sama atau berbeda.Ini
diperlukan saat mutasi dalam gen yang berbeda di jalur yang sama menghasilkan
fenotipe yang sama .Rekombinasi tidak terjadi dalam tes komplikasi.

10.13 Archaea tertinggal dari bakteri dalam pengembangan sistem untuk transfer
gen.banyak antibiotic tidak efektif melawan Archaea,sehingga sulit untuk memilih
rekombinasi secara efektif.

10.14 Transposon dan urutan penyisipan adalah elemen genetic itu dapat
berpindah dari satu lokasi ke molekul DNA inang ke lokasi lain melalui
transposisi,sejenis rekombinasi khusus. Transposisis dapat berupa replikatif atau
konservatif .Transposon sering membawa gen penyundi resistensi antibiotic dan dapat
digunakan sebagai mutagen biologis.
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
 Memiliki penjelasan yang lengkap dalam menjelaskan bagaimana kode
genetika mikroorganisme, mutasi gen dan masih banyak lagi.
 Bahasa yang digunakan sangat efisien dan juga mampu memudahkan
pembaca memahami materi yang mampu digunakan sebagai sumber
referensi yang berkaitan dengan bagaimana kode genetika mikroorganisme,
mutasi gen .
 Buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar, tabel, dan juga grafik yang
menunjang penjelasan dari penyampaian materi.
 Buku ini menggunakan bahasa internasional, yang baik dan mudah untuk
dimengerti.
 Selain itu,buku ini juga disertai gambar dan tulisan yang berwarna yang
dapat menambah nilai estetikanya.
B. KEKURANGAN BUKU :
 Bagi pembaca yaitu khususnya orang-orang yang kurang paham mengenai
bahasa internasional akan sedikit kesulitan memahami isi dari buku ini .Hal
ini dapat mengurangi minat baca mereka.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ilmu yang mempelajari cara pengekspresian informasi genetis yang terkandung


dalam molekul DNA serta mekanisme pengendalian hereditas pada organisme oleh DNA
adalah genetika . Molekul DNA yang ditemukan dalam sel terdiri dari dua rantai
komplementer yang berbentuk heliks dan saling membelitsehingga disebut heliks ganda
atau double heliks.Masing-masing rantai DNAterdiri dari empat jenis nukleotida, yang
dapat dibedakan menurut jenis basanitrogennya yaitu adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan
guanin (G).
Genetika mikrobia telah mengungkapkan bahwa gen terdiri dari DNA, suatu
pengamatan yang melekat dasar bagi biologi molekuler. Genetika bakteri mendasari
perkembangan rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan di bidang kedokteran.

4.2 Saran

Adapun saran yang menunjang buku ini yaitu sebaiknya sebelum membaca buku ini
haruslah dapat menguasai bahasa internasional agar si pembaca lebih mudah dalam
memahami isi dari buku ini.
DAFTAR PUSTAKA

Madigan, Michael T;dkk. 2011. Biology of Microorganisms Thirteenth Edition. Benjamin


Cummings PEARSON: san Francisco.

Anda mungkin juga menyukai