Anggota Kelompok 7 :
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa pendapat diatas dapat kami simpulkan secara garis besar
bahwa Agronomi adalah cabang ilmu pertanian yang berkenaan dengan teori
dan praktek produksi tanaman dan pengelolaan tanah secara ilmiah. Ilmu
agronomi sangat cocok untuk memahami konsep pertanian, dari pemiihan tanah
hingga proses penanaman bibit tumbuhan.
1.Teori Pertanian tentang Tanah yang Lebih Tinggi dari Permukaan Air
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon asl, dan sedikit dari pohon
sidr.” (QS Saba : 16)
Dataran tinggi yang terdapat dalam ayat diatas memiliki hikmah yang
penting, karena tumbuhan yang ditanam di atas tanah yang lebih tinggi dari air
tanah, maka pepohonannya lebih banyak tumbuh dan akarnya tumbuh lebih
dalam dan panjang ke dalam tanah. Oleh sebab itu, berlipat ganda jumlah
pembuluh kapiler yang menghisap ke dalam tanah, maka semakin banyak
mineral yang dihisapnya untuk menyuburkan batang dan daun-daunnya secara
umum.
Tumbuhan yang ditanam di tanah yang sejajar dengan air tanah, maka ia
tidak akan mendapat peredaran udara yang mencukupi dilahan pertanian. Hal
tersebut dapat menyebabkan banyak akarnya yang mati sehingga melemahkan
pepohonan dan tidak mampu menyebar dengan bebas didalam tanah.
2. Jenis-jenis tumbuhan
س َٰى ق ۡلت ۡم َو ِإ ۡذَ علَ َٰى نَّصۡ بِ َر لَن َٰيَمو
َ طعَام َ ِرب لَنَا فَ ۡٱدع َٰ َو ِحد َ َِ َۡق ِل َها َِب ِمن ۡٱۡل َ ۡرض تنبِت ِم َّما لَنَا ي ۡخ ِر ۡج ك
وم َها َوقِثَّآئِ َهاِ عدَ ِس َها َوفَ ص ِل َه ۖا َو
َ َٱهبِطوا خ َۡي ۚر ه َو بِٱلَّذِي أ َ ۡدن ََٰى ه َو ٱلَّ ِذي أَت َۡست َۡبدِلونَ قَا َل َوب
ۡ َّما لَكم فَإ ِ َّن ِمصۡ ًرا
سأ َۡلت ۡۗم
َ ……………….٦١
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan)
dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada
Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan
bawang merahnya”. Musa berkata: “Maukah kamu mengambil yang rendah
sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu
memperoleh apa yang kamu minta”. (Qs. Al-Baqarah : 61).
Ayat diatas menelaskan tentang Bani Isra’il yang mana Allah sudah
menganugerahkan kepada mereka makanan yang terus turun dari langit, yaitu
manna dan salwa, tetapi mereka tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan,
bahkan mereka meminta untuk digantikan dengan makanan-makanan yang
tumbuh dari bumi seperti sayur-sayuran, kacang dal, timun, bawang merah dan
bawang putih. Kemudian Nabi Musa a.s berkata kepada mereka “Adakah kamu
hendak menukar sesuatu yang baik dengan yang hina?”. Menurut Hamka, Nabi
Musa a.s berkata demikian karena mereka masih teringat dengan makanan
mereka sewaktu berada di mesir, dimana adanya timun, bawang putih, bawang
merah dan kacang.
ت َِِٱلث ك ِل ِمن فِي َها لَهۥ ۡٱۡل َ ۡن َٰ َهر ت َۡحتِ َها ِمن ت َۡج ِري َّوأ َ ۡعنَاب نَّ ِخيل ِمن َجنَّة َلهۥ ت َكونَ أَن أ َ َحدك ۡم أ َ َي َود ِ َم َٰ َر
صابَه ۡ
َ َ صا َب َها ٓ ضعَفَآء ذ ِريَّة َولَهۥ ٱل ِك َبر َوأ
َ َ صار فَأ ۗ
َ ٱحت ََرقَ ۡت نَار ِفي ِه ِإ ۡع َٰ
ۡ َٱّلل ي َب ِين َكذَلِكَ ف َّ ت لَكمِ تَتَفَ َّكرونَ لَ َعلَّك ۡم ۡٱۡل ٓ َٰ َي
٢٦٦
“Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma
dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam
kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang
itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu
ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya” (Qs.
Al-Baqarah : 266).
Kesimpulan dari dua ayat diatas adalah, jenis tumbuhan yang dinyatakan
dalam ayat tersebut dal, timun, bawang putih, bawang merah, anggur dan
kurma. Selain itu ayat tersebut juga menerangkan mengenai perkaitan
tumbuhan-tumbuhan tersebut dengan sesuatu kaum.
َ الريَا َح َوأَر
سلنَا ِ اء ِمنَ فَأَنزَ لنَا لَ َواقِ َح َّ َازنِينَ لَه أَنتم َو َما فَأَسقَينَاكموه َما ًء ال
ِ س َم ِ بِخ
“Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang
berpasangan.” (QS. Ar Rahman : 52)
Akan tetapi, pada spesies tertentu, buah dapat dihasilkan tanpa adanya
proses fertilisasi (Pembuahan). Seperti Pisang, Nanas, Jeruk, Anggur, dan lain
sebagainya.
4. Unsur untuk setiap tumbuhan
قدون
ْ توْ الّذي جعل لك ْم من الشّجر اْالخضرنارا ً فاذا انت ْم ّم ْنه
”Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-
tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” (QS Yasiin : 80)
Dalam ayat ini mengandung makna ilmiah pada tanaman hijau yang dapat
menyerap sinar matahari, makna ilmiah ini kurang dipahami oleh kalangan luas
(orang awam) dan juga bagi orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan
kontemporer yanng luas. Pemahaman secara umum dari ayat diatas menyatakan
bahwa pohon yang hijau tidak mudah terbakar, kecuali setelah memlalui proses
pengeringan karena basahnya pohon tersebut.
Tanpa disadari tanpa penelitian secara ilmiah bahwa warna hijau pada
tumbuhan adalah salah satu mukjizat yang telah Allah diberikan kepada alam
ini, jika diteliti secara ilmiah dan mendalam bahwa tumbuhan mempunyai
semacam pigmen hijau (zat warna) yang sering disebut dengan klorofil. Klorofil
terletak di bawah permukaan bagian atas daun, lapisan tersebut merupakan
lapisan-lapisan dari sel-sel khusus yang disebut dengan sel pagar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Shohibul Adib dkk, Profil Para Mufassir Al-Qur’an dan Para
Pengkajinya, Pustaka Dunia, Tangerang Selatan, 2001.
Al-Aridl, Ali Hasan (Terj. Ahmad Arkom), Sejarah dan Metodologi Tafsir,
Rajawali, Jakarta, 1992.
Al-Banna, Gamal, Evolusi Tafsir: Dari jaman Klasik Hingga Jaman Modern,
terj. Novriantoni Kahar, Qisthi Press, Jakarta, 2005.
https://mbarkahyunus.wordpress.com/2017/12/04/ilmu-pertanian-agronomi-
dan-tumbuhan-botani-dalam-al-quran/#_ftn7
http://anaksawahombo.blogspot.com/2015/11/al-quran-dan-ilmu-agronomi-dan-
botani.html