Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Barokatunnisa Sumarlin

NIM: D1312101058
Teknik Lingkungan B
Potensi Sosial-Demografi

Potensi Sosial Indonesia


1. Potensi di bidang Suku, budaya serta bahasa indonesia yang beragam.
Potensi sosial indonesia pada sukunya dapat dilihat dari beragamnya suku di Indonesia yang
mencapai ribuan. Suku – suku di indonesi ini juga memiliki kebudayaan tersendiri yang juga beragam
dan berbeda pada tiap sukunya. Contoh keberagaman suku di indonesia adalah adanya suku Jawa,
Betawi, Bali, Madura, Flores, Manggarai dan Sunda di Pulau Jawa dan sekitarnya. Suku asmat di
Papua, suku Banjar dan Dayak di Kalimantan. Suku Bugis, Manado, Ambon di Sulawesi. Suku
Melayu, dan Batak di Sumatera. Semua itu masih suku besar dan merupakan sebagian kecil darii suku
yang ada. Sebagian bahkan masih mempunyai sub-suku seperti Suku Batak yang mempunyai sub-
suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Angkola, dan lain
sebagainya. Nah suku di Indonesi yang mencapai ribuan ini juga kaya akan potensi budaya dan
bahasa tersendiri. Contohnya dalah suku Jawa yang mempunyai kebudayaan tari Jaipong, gamelan,
dan lain sebagainya. Potensi budaya itu itu disertai dengan bahasanya yang sangat beragam seperti
bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Sunda. Demikian juga di daerah lain di indonesia seperti suku
Batak yang mempunyai budaya tarian Tor-tor, gondrang, serta lompat Batu di Nias, yang juga
dilengkapi dengan potensi bahasa daerahnya sendiri yang cukup beragam.
2. Potensi di bidang jumlah penduduk.
Potensi indonesia dalam jumlah penduduk juga sudah menjadi pengetahuan umum, dimana
jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak hingga mencapapai 240 juta bahkan lebih dari tahun
ke tahun jika didasarkan pada survei dari badan pusat statistik. Potensi jumlah penduduk indonesia ini
bisa dimanfaatkan sebagai roda penggerak pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintah
saat ini.
3. Potensi kualitas penduduk.
Jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak seperti yang dijelaskan di atas juga dibarengi
dengan potensi kualitas penduduk indonesia yang dari tahun ke tahun selalu meningkat. Potensi
kualitas penduduk ini dapat dilihat dari fakta bahwa di indonesia hampir tidak pernah lagi ditemukan
penduduk yang buta huruf. Kualitas penduduk ini juga didukung dengan semakin besarnya minat
masyarakat untuk meraih pendidikan setinggi – tingginya yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan juga tidak hanya mengenyam pendidikan
di dalam negeri karena sudah banyak penduduk indonesia yang meningkatkan kualitas dengan
mengenyam pendidikan di luar negeri. Saking banyaknya penduduk yang mengenyam pendidikan di
luar negeri, penduduk yang mengenyam pendidikan di luar negeri ini juga membuat perkumpulan
pelajar di tiap negara, bahkan di tiap kota tempat mereka berada.
4. Potensi dalam mata pencaharian penduduk.
Potensi dalam bidang mata pencaharian penduduk ini dapat dilihat dari banyak atau
beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia, mulai dari sektor agraria seperti pertanian dan
perkebuan, sektor maritim seperti perikanan, sektor parawisata dengan banyaknya lokasi – lokasi
tujuan parawisata bagi turis asing maupun domestik, potensi mata pencaharian di sektor
pertambangan seperti pertambangan emas di Papua, pertambangan Batubara dan batu mulia di
Kalimantan, potensi mata pencaharian di bidang energi seperti energi panas bumi, energi air, udara,
potensi mata pencaharian di sektor perhubungan seperti transportasi darat, udara, air, potensi mata
pencaharian di sektor jasa, dan lain sebagainya.

Potensi demografi Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN? Saat ini jumlah
penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa, diikuti Filipina 101juta jiwa, dan Vietnam 94 juta jiwa.
Sedangkan di dunia, jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat keempat. Dengan jumlah
penduduk yang sedemikian besar Indonesia memiliki potensi pasar mengungguli negara ASEAN
lainnya. Hal tersebut berimbas pada potensi bonus demografi, menjadikan PDB Indonesia berada di
posisi ke-2 di ASIA dengan nilai USD9,1triliun (2045).

Bonus demografi adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja
(usia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di
atas 64 tahun). Tahun 2020 -2030, Indonesia akan memasuki bonusi demografi. Pada rentan waktu
tersebut, diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 70 persen.

Bonus demografi akan mejadi berkah jika angkatan kerja produktif yang mendominasi jumlah
penduduk bisa terserap pada pasar kerja secara baik. Sebaliknya, bonus demografi menjadi bencana
demografi jika angkatan kerja tidak terserap pasar kerja dengan baik. Untuk membahasnya, Kominfo
dan Universitas Gadjah Mada akan mengadakan Demography Forum dengan tema “Bonus
Demografi: Peluang, Tantangan, dan Kebijakan”.
Potensi Sosial-Demografi

 Konsep sosial-demografi kebaharian merujuk kepada kesatuan atau kumpulan manusia, baik
yang mendiami daerah pantai dan pulau-pulau maupun yang berasal dari lingkungan
perkotaan dan pedesaan pedalaman, yang menggantungkan aktivitas dan sumber pendapatan
ekonomi pada pemanfaatan sumberdaya perairan dan jasa-jasa laut, yang dapat ditunjukkan
dengan jumlah jiwa secara eksak atau penaksiran semata.

 Di negara-negara kepulauan di dunia, termasuk Indonesia yang sebagian besar penduduknya


(ditaksir minimal 40 juta jiwa) bermukim di daerah pedesaan pantai dan pulau-pulau.

 Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatra, dan Sulawesi merupakan pulau-pulau yang besar jumlah
penduduk baharinya.

 Mereka menggantungkan sumber pendapatan ekonominya secara langsung atau tidak


langsung pada sektor ekonomi kemaritiman, terutama perikanan dan pelayaran.

 Kebanyakan penduduk desa-desa pesisir pantai dan pulau-pulau masih dalam kondisi miskin
(ekonomi, kesehatan, pendidikan dan keterampilan, teknologi, dan kualitas harkat hidup
manusia).

Kondisi seperti ini mendorong perlunya digalakkan pengembangan atau pemberdayaan dengan
berbagai model dan pendekatan.

Pekerjaan yang berat dan kurang menentu, kondisi geografi, dan ancaman lingkungan alam laut yang
berbahaya lingkungan menjadi stimuli dan pendorong penduduk untuk melakukan respon-respon
adaptif berkehidupan bersama secara kolektif kelompok, organisasi sosial, komunitas desa, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai