Disusun Oleh:
1. Maharani Nuke Fauziah (31221231001)
2. Surati (31221231002)
3. Sri Sundari (31221231003)
4. Nikmatul Muvidati (31221231004)
5. Murni Nur Azizah Wati (31221231005)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“EVIDANCE BASED DALAM FAMILY PLANNING ATAU KELUARGA
BERENCANA” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Frisca Dewi Yunadi, S.ST., M.Kes
pada mata kuliah Keluarga Berencana dan Pelayanan kontrasepsi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang EVIDANCE
BASED DALAM FAMILY PLANNING ATAU KELUARGA BERENCANA bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu
Frisca, selaku dosen mata kuliah Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................1
C. Manfaat Penulisan.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Definisi Evidance Based................................................................3
B. Tujuan Evidance Based.................................................................3
C. Manfaat Evidance Based...............................................................4
D. Definisi KB....................................................................................4
E. Tujuan Program KB......................................................................4
F. Manfaat Program KB....................................................................5
G. Evidance Based dalam Family Planning atau Pelayanan
Kontrasepsi....................................................................................5
BAB III PENUTUP ..........................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................13
B. Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya
ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif
tinggi. Esensi tugas program keluarga berencana (KB) dalam hal ini telah jelas
yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi bahan pembangunan demi
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Seperti yang disebutkan dalam UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Evidence based artinya berdasarkan bukti. Bukan berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan inipun
bukan sekedar bukti biasa namun bukti imiah terkini yang bisa dipertanggung
jawabkan.
Keluarga berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun
perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi
setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi baru bisa memilih alat kontrasepsi yang
cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah satu jenis pelayanan
KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan membayar sendiri
berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia.
B. Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui informasi tentang Evidence Based
dalam Family Planning atau Keluarga Berencana.
1
2
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dengan pertimbangan
sebagai berikut:
1. Sebagai informasi mengenai Evidance Based dalam Family Planning atau
Keluarga Berencana.
2. Menjadi pembelajaran bagi penulis agar lebih baik dalam penulisan-
penulisan berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Jenis AKDR yang lain adalah AKDR progestin dengan dua jenis
yaitu prigestase yang mengandung progesterone dan mirena yang
mengandung levonorgestrel. Cara kerjanya menutup jalan pertemuan
sperma dan sel telur, mengurangi jumlah sperma yang bisa masuk tuba
falopi (tempat sel telur), menjadikan selaput lender rahim tipis dan tidak
siap ditempati sel telur, serta meng-inaktifkan sperma. Kontrasepsi ini
sangat efektif dan bisa dipasang selama satu tahun. Keuntungan lainnya
adalah tidak berpengaruh terhadap ASI, kesuburan cepat kembali, dapat
digunakan bersama dengan obat tuberculosis, epilepsi, dan hormon
estrogen untuk wanita perimenopause. Keterbatasannya perlu dilakukan
pemeriksaan dalam, harga dan pemasangan relatif mahal, memerlukan
tenaga kesehatan khusus, menyebabkan amenore pada penggunaan jangka
panjang, menurunkan kadar HDL kolesterol, memicu pertumbuhan mioma
dan kanker payudara, serta meningkatkan resiko rangang panggul. Kontra
indikasi pengguna AKDR progestin adalah hamil (bisa menyebabkan
keguguran), perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya,
keputihan, menderita salah satu penyakit reproduksi, dan menderita
kanker. AKDR progestin bisa dipasang selama siklus haid, 48 jam setelah
melahirkan, enam bulan pertama untuk ibu yang menyusui secara
eksklusif, serta pasca keguguran jika tidak mengalami infeksi. Kerugian
Progestin adalah versi sintetis dari progesterone. Progestin adalah salah
satu hormon yang digunakan dalam terapi penggantian hormon yang
banyak digunakan untuk mengobati gejala-gejala menopause. Akan tetapi,
suntikan progestin juga telah dikaitkan dengan kegagalan perawatan
kesuburan. Peneliti menemukan risiko baru dalam penelitian terhadap
ketiga kelompok wanita tersebut. Semua alat control kelahiran yang
digunakan dalam penelitian ini terbukti efektif dan tidak satupun dari
peserta mengalami perubahan berat badan dan peningkatan kadar
kolesterol atau tekanan darah. Yang mana Skyla dan lilleta efektif selama
3 tahun (Rowe et al, 2016).
3. Tubektomi tanpa sayatan
10
b. Biodegrable,
Contohnya adalah Capronor yang yaitu kapsul polymer yang berisi
hormone levonogestrel. Namun pengembangan penggunaan polimer
biodegradable ini sebagai bahan konsepsi masih sangatlah kurang.
Diketahui sebelumnya bahwa polimer yang digunakan pada implan
kontrasepsi adalah polimer non-biodegradble, namun seiring
perkembangan terdapat penelitian penggunaan polimer biodegradable
sebagai kontrasepsi.
5. Unmet Need
Menurut WHO wanita unmet need adalah mereka yang subur dan
aktif secara seksual tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi, dan
melaporkan tidak menginginkan anak lagi atau ingin menunda anak
berikutnya. Menurut BKKBN tahun 2017 unmet need dimaknai sebagai
wanita usia subur atau yang disebut juga sebagai WUS dengan rentang
usia 15-49 tahun yang tidak memakai alat kontrasepsi dengan alas an ingin
anak nanti atau tidak ingin memiliki anak lagi, atau dalam kondisi hamil
yang kehamilannya tidak diinginkan atau diinginkan nanti (dalam kurun
waktu 2 tahun atau lebih). Konsep unmet need adalah kesenjangan antara
niat reproduksi wanita dengan perilaku kontrasepsi mereka. Unmet need
menjadi salah satu indicator utama sekarang ini untuk memantau program
keluarga berencana yang seharusnya dijaga serendah mungkin dan jika
mungkin dihilangkan. Unmet need terdiri dari 2 kelompok, yaitu :
a. Wanita yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan (unmet need for
spacing), mereka yang ini untuk menunda kehamilan berikutnya dalam
jangka waktu tertentu dan saat ini tidak menggunakan sebuah metode
kontrasepsi
b. Wanita yang bertujuan untuk membatasi kehamilan (unmet need for
limiting), mereka yang tidak menginginkan anak tambahan dan saat ini
tidak menggunakan sebuah metode kontrasepsi.
Adapun dampak unmeet need yaitu :
a. Dampak bagi keluarga
12
PENUTUP
1. Kesimpulan
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya
pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah
tindakan-tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan
bagi pasien, terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan
dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angkakematian ibu dan
angka kematian bayi.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki
mencapai dan membuahi telur Wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang
sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam
rahim.
Pelayanan kontrasepsi yang optimal dapat dicapai dengan
mengimplementasikan layanan yang berbasis bukti ilmiah. Evidence based
dalam pelayanan kontrasepsi berperan dalam menjembatani kesenjangan
antara penelitian/teori keilmuan dengan praktik layanan kontrasepsi di tatanan
klinik.
Dilihat dari aspek etika, agama, dan hukum, penggunaan kontrasepsi
sebetulnya diperbolehkan, tergantung dari metode dan pelaksanaannya.
2. Saran
Diharapkan kepada tenaga kesehatan dengan adanya Evidance Based
dalam Family Planning atau Keluarga Berencana dapat melaksanakan upaya
peningkatan kinerja dan kemampuan pelayanan Kesehatan Masyarakat untuk
berkehidupan yang lebih sehat. Dan untuk Masyarakat dapat menentukan
kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan
perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam
mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran
mengurangi risiko kematian bayi.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Firawati, dkk. (2022). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
Banyumas : Amerta Media.