Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “ Langkah-Langkah Kebidanan
Komunitas”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari ilmu komunitas
kebidanan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 12 April 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi
tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada
dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan
diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau
kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan
kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan
komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani
adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak
memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur
sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
dan lingkungan disekelilingnya.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam
kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan,
lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari
system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak
dan Keluarga Berencana.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang
baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan
manfaatantara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana
untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan
data penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan
dokumenyang syah.
Dalam kebidanan banyak hal penting yang harusdidokumentasikan yaitu
segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi,dan keluarga berencana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertia kebidanan komunitas ?
2. Bagimana langka-langkah kebidanan komunitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu pengertian kebidanan komunitas.
2. Mengetahui langkah-langkah kebidanan komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebidanan Komunitas
1. Pengertian
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu “communitas” yang berarti
kesamaan, juga “communis” yang berarti sama, public, ataupun banyak.
istilah “community” dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”,
istilah yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota suku atau bangsa.
Kebidanan komunitas adalah upaya memberikan asuhan kebidanan
pada masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarkat yang
terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), kleuarga
Berencana (KB), Kesehatan Reproduksi.

B. Langkah-Langkah Kebidanan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga
atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis,
social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan
objektif.Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau
masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif
adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer
adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record
(Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara
atau anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan
spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya.Oleh karena
itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk
pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi :
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan
informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah
komunitas tersebut.Uraikan termasuk data umum mengenai
lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan
komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat
rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi
kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
b) Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin,
status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
c) Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar
atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota,
angka kelahiran.
d) Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik
dan vital statistic antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas,
IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan
komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi,
balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus
di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit
kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya
dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
 Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
 Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu
tubuh.
 Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :ISPA, Penyakit
asthma, TBC paru, Penyakit kulit dan lain- lain.
 Riwayat penyakit keluarga.
 Pola pemenuhan sehari-hari :Pola pemenuhan nutrisi, Pola
pemenuhan cairan dan elektrolit, Pola istirahat dan tidur,
Pola eliminasi, Pola aktivitas gerak, Pola pemenuhan
kebersihan diri.
 Status psikososial :Komunikasi dengan sumber-sumber
kesehatan, Hubungan dengan orang lain, Peran di
masyarakat, Kesedihan yang dirasakan, Stabilitas emosi,
Penelantaran anak atau lansia, Perlakuan yang salah dalam
kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
 Status pertumbuhan dan perkembangan
 Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan
kesehatan
 Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok,
minum kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol,
penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat
terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
2) Data lingkungan fisik
a) Pemukiman
 Luas bangunan
 Bentuk bangunan
 Jenis bangunan
 Atap rumah
 Dinding
 Lantai
 Ventilasi
 Pencahayaan
 Penerangan
 Kebersihan
 Pengaturan ruangan dan perabot
 Kelengkapan alat rumah tangga
b) Sanitasi
 Penyediaan air bersih (MCK)
 Penyediaan air minum
 Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya
dan bagaimana jarak dengan sumber air
 Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
 Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan
sampah, bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun,
atau cara lainnya, sebutkan.
 Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan
 Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya,
sebutkan.
c) Fasilitas
 Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain
 Pekarangan
 Sarana olahraga
 Taman, lapangan
 Ruang pertemuan
 Sarana hiburan
d) Batas-batas wilayah
 Sebelah utara, barat, timur, dan selatan
3) Pelayanan kesehatan dan social
a) Pelayanan kesehatan
 Lokasi sarana kesehatan
 Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
 Jumlah kunjungan
 System rujukan
b) Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)
 Lokasi
 Kepemilikan
 Kecukupan
4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia
5) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
 Sistem keamanan lingkungan
 Penanggulangan kebakaran
 Penanggulangan bencana
 Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah
b) Transportasi
 Kondisi jalan
 Jenis transportasi yang dimiliki
 Sarana transportasi yang ada
6) Politik dan pemerintahan
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal):
Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas, Sumber daya
manusia, tenaga yang tersedia.
c) Jenis bahasa yang digunakan
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
2. Pengolahan Data
Di dalam pengolahan data baik secara manual maupun dengan
komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output.
Tetapi secara ilmiah pengolahan data dapat dibagi menjadi :
a. Editting
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu.
Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan
dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada
interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan
diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang
masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta
menghilangkan keragu-raguan data dinamakan mengedit data.
b. Pengkodean (Coding)
Pengkodean (coding) Memberi tanda terhadap jawaban responden
di dalam kuesioner yang telah disediakan dalam kotak pengisian
jawaban dan dari jawaban tersebut dibuat tanda atau kode.Misal Kode
1 apabila jawaban benar dan 0 apabila salah. Pemberian kode tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengolahannya.
c. Tabulasi (tabulating)
Tabulasi (Tabulating) Adalah kegiatan untuk mengolah data yang
diperoleh dalam tabel yang telah disediakan. Proses tabulasi meliputi
mempersiapkan tabel dengan kolom dan garisnya disusun sesuai
dengan kebutuhan, menghitung banyaknya distribusi frekuensi untuk
tiap kategori jawaban.Penyusunan distribusi frekuensi dengan tujuan
agar data yang ada dapat tersusun rapi, mudah dibaca dan dianalisa.
3. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
a. Menetapkan kebutuhan komunity
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon komunity
d. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan
4. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya
dilakukan intervensi.Namun demikian masalah yang telah dirumuskan
tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.Oleh karena itu perlu diprioritaskan
masalah.
5. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
a. Perhatian masyarakat
b. Prevalensi kejadian
c. Berat ringannya masalah
d. Kemungkinan masalah untuk diatasi
e. Tersedianya sumber daya masyarakat
f. Aspek politis
g. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
menurut Abraham H. Maslow yaitu :
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
6. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial.Masalah actual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association
(ANA). Diagnosa kebidanan mengandung komponen utama yaitu :
a. Problem (Masalah)
b. Etiologi (Penyebab)
c. Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)
7. Perencanaan
Perencanaan kebidanan adalah rencana tindakan kebidanan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa kebidanan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
Rencana kebidanan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana
tindakan kebidanan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan.
a. Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Berfokus pada masyarakat
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Realistik
5) Ada target waktu
6) Melibatkan peran serta masyarakat
b. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan melalui kegiatan :
1) Identifikasi tindakan kebidanan
2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan
melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya
mini
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistic
8) Disusun secara berurutan
8. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah melaksanakan rencan asuhan
kebidanan secara komprehensif. Efektif, efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri, kolaborasi
dan rujukan.
a. Kriteria:
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial –
spiritual – kultural
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien
atau keluarganya
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4) Melibatkan klien dalam setiap tindakan
5) Menjaga privacy klien
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7) Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
8) Melakukan tindakan sesuai standar
9) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
9. Penilaian/ Evaluasi
Penilaian/ evaluasi dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan
untuk melihat kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
a. Kriteria evaluasi:
1) Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4) Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kebidanan komunitas adalah serangkaian perbuatan atau tindakan
untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan kebidanan
dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Tindakan kebidanan tersebut dilaksanakan secara
berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses kebidanan sebagai proses pengumpulan data,
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses kebidanan komunitas adalah metode asuhan kebidanan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
kebidanan, perencanaan tindakan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses kebidanan. Tugas
selama tahap ini termasuk pencatatan kebidanan evaluasi dan revisi rencana
tindakan kebidanan dan intervensi jika perlu.
Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang
pengaruh intervensi yang direncanakan pada keadaan kesehatan klien. Suatu
pernyataan evaluasi terdiri dari dua komponen yaitu :Pencatatan data
mengenai status klien saat itu.
Pernyataan kesimpulan mengindikasikan penilaian bidan sehubungan
dengan pengaruh intervensi terhadap status kesehatan klien.
B. Saran
1. Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan komunitas
dan populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
2. Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar evaluasi
atau penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
3. Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai