Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU BIOMEDIK

Rangkuman Sistem Pencernaan, Sistem Otot, Sistem Respirasi

DISUSUN OLEH :

- Adinda Sahira 204201516104


- Hulwah Humaida 204201516108
- Meivia Annisa 204201516112

Program studi keperawatan


Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Nasional
Jakarta
2020
BAB I
PEMBAHASAN

1. SISTEM PENCERNAAN
a. struktur organ pencernaan

1. mulut

Bagian mulut merupakan langkah pertama dalam sistem


pencernaan manusia,
bagian mulut seperti lidah, gigi, dan air liur membantu proses
pengunyahan agar makanan lebih mudah dicerna. air liur
mengandung enzim dengan fungsi memecah molekul makanan
agar mudah diserap oleh tubuh

2. Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (Esofagus)

Tenggorokan (Faring) saluran sistem pencernaan yang


terhubung rongga mulut ke mulut ke kerongkongan (esofagus).
Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi
untuk memproduksi suara. Tabung ini memiliki panjang sekitar
25cm. Di bagian esofagus terdapat katup epiglotis yang
mencegah makanan dan minuman masuk ke dalam trakea agar
kamu tidak tersedak.
Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik , yaitu
gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju
lambung.

3. Lambung

Lambung merupakan organ berbentuk seperti kantong yang


terdiri dari dinding berotot. Di lambung, sistem pencernaan
mekanik dimana makanan dan minuman diremas dan diaduk
menjadi bubur makanan (kim) otot oleh otot polos.
Ada tiga bagian lambung yang penting: bagian atas (kardia),
bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pylorus), Di bagian
lambung pencernaan yang terjadi, dimana makanan dicerna
oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung lambung. Getah
lambung mengurung dari :
- Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein
menjadi pepton dan proteosa.
- Renin: enzim untuk menggumpalkan protein susu
(kasein), lalu dicerna oleh pepsin.
- Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk
membunuh kuman dan bakteri pada makananan dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Lipase Gastrik: enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak.

4. Usus halus

Usus halus sistem pencernaan manusia terpanjang dengan


panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm.
Penyerapan nutrisi paling tidak terjadi pada saluran pencernaan
ini. Usus halus yang terdiri dari tiga bagian penting yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dalam sistem
pencernaan makanan:

- Duodenum / Usus 12 jari: Usus dua belas jari adalah bagian


usus setelah lambung. Fungsinya untuk mengalirkan makanan
ke usus halus dan mencerna makanan secara kimiawi.
Ada dua muara saluran yaitu getah. pankreas dan kantung
empedu. Enzim yang disekresikan oleh getah usus halus
merupakan enzim Enterokinase, Tripsin, Erepsin, Disakarase,
dan Lipase.

- Jejunum (Usus kosong): Usus kosong permukaan usus kosong


ada jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
fungsi utama vili adalah Perluas permukaan usus untuk
penyerapan makanan. Hampir 90% penyerapan nutrisi terjadi di
bagian usus halus ini dan selanjutnya diedarkan ke dalam aliran
darah dan limpa.

- Ileum (Usus penyerapan): Bagian akhir pada saluran


pencernaan usus halus. Nutrisi, seperti vitamin B12,garam
empedu, air, dan elektrolit, yang belum diserap oleh jejunum
akan diserap oleh bagian usus halus ileum. Seperti jejunum,
usus ileum juga memiliki vili.

5. Usus besar

Fungsi utama usus besar adalah membusukkan sisa makanan


atau limbah oleh bakteri Escherichia coli agar lebih mudah
untuk dikeluarkan. Di bagian kolon ini juga terjadi penyerapan
udara dan vitamin K. Setelah itu, makanan yang sudah dicerna
akan disimpan di rektum dan dieliminasikan melalui kanalis
anal ke anus dengan gerakan peristaltic.

b. Proses Pencernaan
7 Proses terjadinya pencernaan makanan dalam sistem alat
pencernaan manusia:
1) Makanan masuk melalui mulut. Organ yang ada di
dalam rongga mulut seperti gigi, lidah, dan kelenjar
mulut ikut ambil bagian dalam proses ini. Di dalam
mulut, makanan dikunyah secara mekanik dan kimiawi.
2) Makanan yang sudah dikunyah akan melewati faring
atau persimpangan saluran dari rongga mulut ke
kerongkongan.
3) Setelah melewati faring, makanan kemudian masuk ke
kerongkongan. Di dalam kerongkongan, makanan akan
didorong menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan
peristaltik.
4) Setelah sampai ke lambung, makanan akan diolah
secara kimiawi dan mekanik. Secara kimiawi, makanan
dicerna oleh asam lambung, enzim pepsin, dan renin.
Secara mekanik, makanan akan diremas-remas di dalam
lambung.
5) Dari lambung, makanan akan didorong ke usus halus.
Di dalam usus halus, sari-sari makanan diserap.
6) Dari usus halus, makanan akan didorong ke dalam usus
besar. Fungsi usus besar adalah tempat untuk menyerap
air dan mineral dari sisa-sisa makanan.
7) Makanan yang sudah dicerna akan dikeluarkan melalui
anus.
c. kelenjar syaraf dan hormone yang berperan dalam proses
pencernaan

- Kelenjar
Berikut ini adalah bermacam-macam kelenjar yang termasuk
dalam kelenjar pencernaan:

1. Kelenjar ludah
Fungsi utama kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air
liur. Selain menghasilkan air liur, kelenjar ini juga berperan
dalam menghasilkan enzim pencernaan, seperti lisozim, lipase
lingual, dan amilase. Kelenjar ludah terletak di hampir semua
bagian mulut, mulai dari di bagian atas pipi, di bawah rahang
bagian bawah, dan di bawah lidah.
2. Lambung
Selain sebagai tempat menampung makanan dari
kerongkongan, lambung juga memiliki fungsi lain, yaitu
mengeluarkan enzim yang dapat membantu proses pencernaan.
Enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung, meliputi
pepsin, lipase, asam klorida (HCI), dan gastrin.
3. Kelenjar pankreas
Kelenjar yang juga ikut berperan dalam menghasilkan enzim
pencernaan ialah kelenjar pankreas. Enzim pencernaan yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas meliputi lipase, amilase,
protase, dan tripsin.
4. Usus halus
Usus halus juga turut serta dalam mengeluarkan sekelompok
enzim yang berguna untuk memudahkan proses penguraian
makanan dan membantu penyerapan nutrisinya. Enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh usus halus adalah maltase,
sukrase, dan laktase.
5. Kelenjar empedu
Kelenjar empedu juga memegang peran penting dalam proses
pencernaan makanan. Meski tidak menghasilkan enzim
pencernaan, namun kelenjar empedu mengeluarkan hormon
yang berguna untuk membantu proses pengenceran lemak di
makanan.
- Hormon
Hormon dalam pencernaan manusia sendiri diterangkan sebagai
berikut.
1. Gastrin merupakan hormon yang merangsang sekresi
(pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif) di dalam getah
lambung secara konstan. Hormon ini diproduksi oleh sel G
yang terdapat di dinding lambung.
2. Ghrelin merupakan hormon yang berfungsi untuk
merangsang nafsu makan dan mengurangi pengeluaran energi
dengan menurunkan aktivitas katabolisme lemak. Hormon ini
diproduksi dalam lambung dan usus bagian atas.
3. Motilin merupakan hormon yang berperan dalam
mengendalikan pola kontraksi otot polos pada saluran
pencernaan atas. Motilin menstimulasi getah lambung dan
mensekresi pepsin (enzim untuk menguraikan protein menjadi
pepton).
4. Cholecystokinin merupakan hormon yang fungsinya adalah
untuk merangsang produksi empedu. Hormon ini disekresi oleh
sel epitel mukosa dari usus dua belas jari dan diproduksi oleh
neuron dalam sistem saraf enterik.
5. Enterogastrone merupakan hormon yang merangsang
pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat yang dapat
menetralkan (meningkatkan) pH internal lambung setelah
cairan pencernaan yang sangat asam selesai mencerna
makanan.

d. kelainan pada sistem pencernaan


gangguan sistem pencernaan bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti
bakteri pada makanan, stres, atau infeksi. Beberapa ragam gejala yang
dirasakan mulai dari perut kembung, sensasi terbakar di bagian dada,
sembelit, diare sampai muntah. Biasanya penyakit seperti maag, diare,
dan konstipasi dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan yang
tepat. Banyak juga obat-obatan yang bisa membantu meredakan
gangguan tersebut.

Ada juga penyakit lainnya seperti refluks asam lambung


(GERD), esofagitis, dan penyakit Crohn yang bisa menimbulkan
komplikasi serius tidak jika segera bertindak.

2. SISTEM OTOT
a. Jenis dan struktur otot didalam tubuh

1) 1. Otot polos
Otot polos memiliki bentuk seperti gelendong yang
memanjang dengan ujung yang runcing. Otot ini
memiliki satu inti sel yang berada di bagian tengah.
Otot polos merupakan otot yang dikenal yang bekerja
secara tidak sadar. Otot ini bisa dijumpai pada beragam
bagian tubuh bagian dalam, termasuk di antaranya
adalah kerongkongan, saluran pernapasan, perut, serta
dinding pembuluh darah. Pergerakan dari otot polos
dilakukan berdasarkan adanya impuls. Selain itu, otot
polos juga mampu bekerja secara terus-menerus tanpa
lelah.
2) Otot lurik
hampir secara eksklusif melekat pada kerangka dan
membentuk sebagian besar jaringan otot tubuh. Serat
berinti banyak berada di bawah kendali sistem saraf
somatik dan menimbulkan gerakan dengan kekuatan
yang diberikan pada kerangka yang mirip dengan tuas
dan katrol. Pada otot lurik terdapat tendon. Otot yang
ujung atasnya mempunyai dua tendon disebut otot
bisep. Otot yang ujung atasnya mempunyai tiga tendon
disebut otot trisep.
Ciri-ciri otot lurik antara lain:
- Sel otot lurik berbentuk silinder yang memiliki bagian
gelap dan terang sehingga tampak seperti lurik.
- Memiliki inti banyak.
- Otot bekerja atas kesadaran perintas otakn dan dapat
mengalami kelelahan .
- Otot melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka.
3) Otot jantung adalah otot lurik khusus yang terdiri dari
sel-sel memanjang dengan banyak inti yang terletak di
pusat. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (kemendikbud), otot tersebut tidak berada
di bawah kendali sukarela.
Ciri-ciri otot jantung yakni:
- Sel otot jantung berbentuk serabut lurik yang
bercabang-cabang
- Sel mempunyai satu atau banyak inti sel dan terletak di
tengah serabut.
- Bekerja di lura kesadaran atau tidak diperintah otak.
Tapi dipengaruhi oleh persediaan oksigen yang cukup.

b. Fungsi otot
Otot memiliki fungsi untuk menggerakkan rangka dan juga
menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh. Seperti,
jantung, usus, dan lambung. Kerja otot dapat mengakibatkan
membesar dan mengecilnya rongga dada, tempat paru-paru
berada. Kontraksi otot menyebabkan tulang yang dilekatinya
dapat bergerak.

c. Proses kontraksi otot


Secara mekanisme kontraksi otot adalah terjadinya sliding
filamen, sedangkan rangkaian proses kontraksi secara
sederhana merupakan (1) adanya rangsangan dari otak melalui
akson neuron motorik keserabut otot, (2) asetilkolin yang
berada disynaptic gutter akan berikatan dengan
reseptornyapada sarkolema, sehingga terjadi depolarisasi
membran dan menimbulkan potensial aksi sel otot rangkaserta
menyebabkan ion natrium dan kalium keluar, dan (3) potensial
aksi yang disebarkan dari membran sel akan diteruskan melalui
tubulus T, selanjutnya merangsang terminal sisterna
sarkoplasmik retikulumuntuk melepaskan ion kalsium. Ion
kalsium akan berikatan dengan troponin Cpada filamen aktin
dan mendorong filamen tropomiosin menutup celah-celah
aktivesite filamen aktin, sehingga aktivesite terbuka.

Otot rangka tersusun dari serat-serat yang merupakan


balok penyusun (building bloks) sistem otot. 40% dari berat
badan manusia terdiri dari otot rangka dan 10% terdiri dari otot
polos dan jantung. Mekanisme kontraktil ototrangka tergantung
dari protein miosin, aktin, troponin dan tropomiosin. Ciri
filamen miosin tebal, sedangkan filamen aktin tipis. Sebagian
saling bertautan sehingga menyebabkan myofibril secara
bergantian menunjukan pita terang dan gelap.

d. Distribusi otot didalam tubuh


Nama Kontraksi Bentuk Lokasi
Otot lurik Bergerak Serabut Terdapat
/rangka/ menurut kita Panjang pada otot
motoritas/ serat (involunter)karen (silindris paha, otot
lintang/ a rangsangannya memanjang), betis, otot
musculus melalui syaraf berwarna/ dada, otot.
striated motoric, lurik dengan
pergerakannya garis terang
cepat tetapi, lekas dan gelap,
Lelah, kuat memiliki
mudah banyak inti
Lelah,tidak sel, terletak
beraturan di pinggir.
Otot otonom/ Bekerja diluar Protoplasma Otot otot
polos/visceral kemauan kita nya licin ini terdapat
(otot alat alat (otot tak sadar) tidak di alat alat
dalam/musculu oleh karena mempunyai dalam
s nonstriated rangsangannya garis garis seperti
melalui saraf melintang
ventriculus
otonom, gerakan (polos),
lambat, ritmis bentuk , usus,
dan tidak mudah serabut kandung
Lelah. Panjang kemih,
seperti pembuluh
kumparan darah
(gelondong)
dengan
kedua
ujungnya
meruncing,
inti
berjumlah
satu terletak
di bagian
tengah
Otot jantung/ Dapat bergerak Strukturnya Hanya
sendiri secara sama terdapat
myocardium
otomatis karena seperti otot pada
atau musculus mendapat lurik, jantung
rangsangan dari serabutnya yang
cardiata
susuan otonom, memanjang mempunya
gerakan lambat, (silindris) i fungsi
ritmis, dan tidak gelap terag tersendiri
mudah lemah. secara
berselang
seling dan
terdapat
percabanga
n sel tetapi
kalua
melihat
fungsinya
sama
seperti otot
polos

e. Kelainan pada sistem otot


Kelainan otot dapat terjadi karena bawaan (inherited), seperti
penyakit distrofi otot. Selain karena bawaan, kelainan pada otot
juga bisa karena didapat (acquired), seperti kram otot atau
karena penyakit autoimun. Jenis-jenis penyakit otot sangat
beragam, mulai dari penyakit yang umum terjadi hingga jenis
kelainan yang tergolong langka.
 Kekakuan serta kram biasa pada otot: in adalah masalah
umum pada otot yang dapat terjadi sehari-hari.
 Miopati kongenital: kelainan bawaan yang ditandai
dengan perkembangan kemampuan motorik yang
terlambat, serta kelainan pada wajah dan otot rangka.
Kondisi ini dapat dikenali sejak baru lahir.
 Dermatomiositis: kelainan otot berupa radang berupa
kelemahan otot dan ruam pada kulit.

3. SISTEM RESPIRASI
a. Struktur organ respirasi

1) Hidung dan Rongga Hidung


Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan
dengan gas atau udara untuk bernapas. Fungsi hidung
adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur
keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di
tulang tengkorak dan tersusun dari tulang rawan,
tulang, otot, dan kulit.
Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang
berperan penting dalam proses pernapasan Rongga
hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan,
dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh. Bulu
dan lendir (mucus) di dalam rongga hidung berfungsi
untuk menangkap debu, spora jamur, dan zat asing
udara.
2) Tenggorokan (Faring)

Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah


kita menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ
pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring),
trakea, dan bronkus.

3) Pangkal Tenggorokan (Laring)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung


untuk faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup
epiglottis, yang memisahkan saluran makanan dengan saluran
udara.

4) Trakea

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan


bagi udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa.
Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari
paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat
di depan kerongkongan.

5) Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2


percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati
bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir
di alveolus atau gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus
berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru.

6) Paru-paru

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh


lapisan bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas
diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian,
yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen.
Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.

b. Proses respirasi

Proses respirasi dimulai ketika ketika menghirup oksigen


melalui hidung atau mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses
ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma saat bernapas
sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya
oksigen.
Dari hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh
melalui bagian belakang tenggorokan, melewati laring,
kemudian berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah
pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan pernapasan
berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu
oleh lendir maupun peradangan.
Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran
yang lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung udara
bernama alveoli. Rata-rata manusia memiliki 600 juta alveoli di
dalam tubuhnya yang dikelilingi oleh pembuluh darah yang
dinamakan kapiler. Di sinilah terjadi proses respirasi eksternal,
yakni perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah.
Sisa gas pada respirasi adalah karbondioksida. Gas inilah yang
akan dikeluarkan oleh tubuh melalui proses pembuangan napas
(ekshalasi) yang ditandai dengan kembali mengecilnya otot
diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan
karbondioksida lewat hidung atau mulut.

c. Macam-macam volume udara respirasi

- volume tidal
yaitu volume udara pernapasab biasa,besarnya kuranglebih 500
cc atau 500 ml
- volume cadangan inspirasi
yaitu udara yang masih dapat di masukkan secara maksinal
setelag melakukan inspirasi biasa,besarnya 1.500 cc
- volume cadangan ekspirasi
yaitu udara yg masih dapat dikeluarkab secara maksimal
setelah melakukan ekspirasi biasa,besarnya 1.500 cc
- volume sisa/residu
yaitu volume udara yg masih tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan eksperiment maksimal,besarnya 1.000 cc
- kapasitas vitak yaitu volume udara yg dapat di
keluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan
inspirasi maksimal,besarnya 3.500 cc
- volume total paru paru
yaitu volume udara yg dapat di tampung paru paru semaksimal
mungkin,besarnya 4.500 cc.

d. kelainan pada sistem respirasi


Terganggunya sistem pernapasan, secara tidak langsung juga
dapat mengganggu kinerja tubuh secara keseluruhan. Sebab,
tubuh jadi tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup. untuk
menghindari hal tersebut, perlu tahu jenis kelainan pernapasan
yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa kelainan pada sistem
respirasi :
1) Emfisema
merupakan penyakit yang disebabkan karena alveolus
kehilangan elastisitasnya. Kantong udara pada paru-
parumu juga akan mengalami kehancuran secara
perlahan, sehingga membuat napas menjadi pendek-
pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan
merokok, polusi udara dan polusi asap rokok.
2) kanker paru-paru
merupakan penyakit yang berbahaya. Penyakit ini
disebabkan karena sel kanker yang tumbuh di paru-paru
dan terus tumbuh tidak terkendali. Bila dibiarkan, sel
kanker dapat menyerang bagian tubuh lainya. Kanker
paru-paru juga dapat disebabkan karena kebiasaan
kebiasaan buruk seperti merokok, menghirup asap
kendaraan, minum minuman beralkohol dan kebiasaan
tidak sehat lainya
3) Tuberkulosis (TBC)
TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang
paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding
alveolus. Karena ada bintil-bintil tersebut, proses difusi
oksigen terganggu. Penderita TBC juga sering
mengalami batuk darah.
4) Laringitis
Selain penyakit-penyakit yang sudah disebutkan di atas,
ada juga penyakit pernapasan yang disebut Laringitis.
Penderita laringitis mengalami peradangan yang terjadi
di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi
bakteri, virus atau jamur.
BAB II

DAFTAR PUSAKA

https://dosenbiologi.com/manusia/hormon-sistem-pencernaan-manusia

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/02/130000469/mengenal-kelenjar-pencernaan?
page=all

http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/article/view/25

https://www.sehatq.com/artikel/inilah-penyebab-dan-jenis-kelainan-pada-otot-yang-harus-
diwaspadai

Anda mungkin juga menyukai