Makalah Budaya Gender - Bu Suci-1
Makalah Budaya Gender - Bu Suci-1
Dosen Pengampu :
Suci Arsitasari, SST.,M.K.M
Disusun Oleh :
1. Wahyu Nor Latifah (21152010001)
2. Dini Apriliana (21152010004)
3. Mirna Nurmala R (21152010006)
4. Eka Aprida Handayani (21152010007)
5. Ananda Nur Amalia F (21152010008)
6. Rizqi Nur Aini M (21152010010)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Karena rahmat dan karena Nya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar. Serta selesai tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai ''Budaya Yang Berpengaruh Terhadap
Gender” mata kuliah Profesionalisme Kebidanan. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu kami meminta kritik dan saran yang dapat
membangun, akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
a. Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN yangkemudian
di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi Gender
b. Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak.
tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat
istiadat (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
c. Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukansecara
social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindaka yang
diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena
perbedaan biologis (WHO, 1998).
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Pengertian budaya terhadap gender.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
a. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gender
a. Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN
yangkemudian di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi Gender
b. Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran fungsi,
hak,tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan
adatistiadat (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
c. Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang
ditentukansecara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta
tindakanyang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat,
bukankarena perbedaan biologis (WHO, 1998),
2. Pengertian Seksualitas
b. Seksualitas Jenis Kelamin (seks) adalah perbedaan fisik biologis yang mudah dilihat
melalui cirri fisik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-laki
danperempuan Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
c. Seksualitas Jenis Kelamin adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara
biologis melekat pada jenis kelamin tertentu handayani, 2002 -4)
1. Sebagian besar masyarakat banyak dianut kepercayaan yang salah tentang apa arti
menjadi seorang wanita, dengan akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.
2. Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berpikir, berperasaan dan
bertindak dengan pola-pola tertentu dengan alasan hanya karena mereka dilahirkan
sebagai wanita/pria. Contohnya wanita diharapkan untuk menyiapkan masakan
membawa air dan kayu bakar, merawat anak-anak dan suami. Sedangkan pria
bertugas memberikan kesejahteraan bagi keluarga di masa tua serta melindungi
keluarga dari ancaman
3. Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin tersebut, semuanya
adalah hasil rekayasa masyarakat. Beberapa kegiatan seperti menyiapkan makanan
dan merawat anak adalah dianggap sebagai "kegiatan wanita".
4. Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain diseluruh dunia,
tergantungpada kebiasaan, hokum dan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut.
5. Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama didalam suatu masyarakat, tergantung
padatingkat pendidikan, suku dan umurnya, contohnya di dalam suatu masyarakat,
wanita dari suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, seslang
wanita lain mempunyai pilihan yang lebih luas tentang pekerjaan yang bisa mereka
pegang.
6. Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya. Sejak anak
berusia muda, orang tua telah memberlakukan anak perempuan dan laki-laki
berbeda.meskipun kadang tanpa mereka sadari
1. Ketidak-setaraan Gender
2. Ketidak-adilan Gender
a. Keadilan dalam status kesehatan yaitu tercapainya derajat kesehatan yang setinggi
mungkin (fisik, psikologi dan social).
Gender mempunyai pengaruh besar terhidap kesehatan laki-laki dan perempuan. Hal
ini semakin dirasakan dalam ruang lingkup kesehatan reproduksi antara lain karenahal
berikut:
3. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan perempuan
Namun keterlibatan, motivasi serta partisipasi laki-laki dalam kespro dewasa ini
sangatkurang
5. Perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga kekerasan domestic) atau
perlakuan kasar yang pada dasarnya bersumber gender yang tidak setara.
Dalam kesehatan masyarakat ada lima tingkatan pencegahan penyakit dari leaveldin Clark
yaitu:
3. Menegkkan diagnose secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosisand promotion)
Peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu adalah
usaha yang dilakukan sebelum sakit (pre pathogenesis) dan disebut pencegahan primer
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN yang
kemudian di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi Gender. Gender adalah
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan
perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat istiadat (BadanPemberdayaan
Masyarakat, 2003)
Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan
secara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang
diharapkansebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena
perbedaan biologis (WHO, 1998).
3.2 SARAN
a. Bagi Mahasiswa
Ali Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006
Depkes RI, 2001. Yang Perlu Diketahui Petugas Kesehatan tentang : Kesehatan
Reproduksi,Depkes, Jakarta.
Http:/Lesa Blogspot.single-parent/kespro.com