DISUSUN KELOMPOK : 8
NAMA ANGGOTA:
2.Fitri (2019.A.10.0804)
4.Norjannah (2019.A.10.0814)
5.Sidiati (2019.A.10.0825)
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan faktor penting yang harus dibangun oleh setiap negara. Indonesia bahkan menetapkan
kesehatan sebagai hak azasi manusia seperti yang tercantum dalamUndang-Undang Dasar 1945 pasal 8 yang
berbunyi “Setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan”. Rumah sakit adalah bagian yang sangat
penting dari suatu system kesehatan. Rumah sakit menjadi hal utama yang berfungsi sebagai pusat rujukan.
Rumah sakit dapat menjadi unit pelaksana pemerintah dalam memberikan pelayanan public atau pun sebagai
institusi pelayanan swasta. Di Indonesia, sebagian besar rumah sakit dimiliki dan diselenggarakan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Keberadaan sebuah rumah sakit baik swasta maupun milik
pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga rumah sakit di dalam melayani kesehatan harus
memberikan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat. Sebagai perwuju dan dari perlindungan hak dasar,
negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas layanan kesehatan yang layak termasuk ketersediaan
obat. Tanggung jawab yang diamanatkan oleh konstitusi tersebut dituangkan dalamUndang-UndangNomor
36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Pada pasal 36 UU disebutkan bahwa pemerintah menjamin ketersediaan,
pemerataan dan keterjangkauan perbekalan kesehatan. Ketersediaan perbekalan kesehatan ini di lakukan
melalui kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan. Apabila dilihat dari segi kebutuhan akan
fasilitas alat kesehatan di 2 Indonesia semakin meningkat.
Institusi kesehatan terus membutuhkan peralatan dan perlengkapan kesehatan terkini untuk melengkapi
kebutuhan akan alat-alat kesehatan, sehingga diperlukan pasokan alat kesehatan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan akan keberagaman peralatan kesehatan. Penyediaan alat kesehatan di Indonesia
menjadi salah satu bisnis yang diperhatikan karena dapat menjanjikan keuntungan yang besarbagi para
pelakunya. Alat-alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh rumah sakit, puskesmas atau pun para penjual alat
kesehatan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Seiring dengan berjalannya waktu,
jumlah penjual alat kesehatan yang ada terus bertambah. Melihat begitu luasnya pasar-pasar alat-alat
kesehatan ini, maka perusahaan alat-alat kesehatan memerlukan distributor. Dalam menjalankan usahanya,
distributor tidak terlepas dari peranan suplayer sehingga diperlukan kerjasama yang baikantara distributor
dengan supplier serta para pelanggannya. Melihat banyaknya suplayer alat-alat kesehatan di Bandung yang
terus bermunculan menyebabkan perusahaan harus berusaha untuk memimpin perusahaan mereka agar dapat
mempertahankan pelanggan dengan baik di pasaran. Para pengusaha
Saat ini punberlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Hal itu memacu para pelaku
usaha khususnya di alat-alat kesehatan untuk menetapkan kepuasan pelangggan sebagai tujuan utamanya
untuk menjaga kelangsungan perusahaan tersebut. Para suplayer alat-alat kesehatan berkompetisi untuk
mempertahankan setiap pelanggannya agar tidak mudah pindah keperusahaan pesaing sejenis, maka dari itu
perusahaan berlomba
Untuk dapat memuaskan pelayanan, kualitas produk, dan bersaing dari segi harga agar pelanggan tetap
membeli produk di PT. Alkes Sejahtera
VISI
•Menjadikan PT. ALKES SEJAHTERA Divisi kalibrasi sebagai laboratorium kalibrasi peralatan yang
terakreditasi, terdepan, modern, dan mandiri untuk mengembangkan kompetensinya yang berpihak kepada
pelanggan serta diakui Nasional maupunInternasional
•Menjadi perusahaan Distributor Alat Kesehatan yang Terpercaya dan Profesional di Seluruh Indonesia.
•Menjadi perusahaan Distibutor Alat Kesehatan yang Tersebar di seluruh Daerah Indonesia.
MISI
•Membantu memenuhi pelayanan dan distribusi alat kesehatan untuk Rumah Sakit, yang cepat, tepat, efektif
dan efesien.
•Melayani rumahsakit, Dokter, Perawat, Bidan dan Tenaga Medis lainnya dengan Profesional, terpercaya
dan terbaik.
•Membantu memenuhi kebutuhan Alat Kesehatan yang mempunyai keuggulan dengan harga yang
kompetitif.
•Menciptakan personal kalibrasi yang berintegrasitinggi. Jaminanmutu yang dapat di pertanggung jawabkan.
Terjamin ketertelusuran peralatannya. Memenuhi standar-standar yang ada, meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia dengan pelatihan-pelatihan yang ada.
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT PRODUKSI DAN DISTIBUTOR ALAT KESEHATAN
DIREKSI
Dr. Nasrudin
DIREKTUR UTAMA
Dr.Joni
DIREKTUR KEUANGAN
Melita,SST.,M.Tr.Keb
DIREKTUR PERSONALIA
Enjelitasinaga,S.Tr.Keb.,MKM
C. Tujuan Usaha
•Petunjuk Teknis Pedoman Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik merupakan panduan bagi produsen
dalam melaksanakan kegiatan produksinya serta panduan bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan
pembinaan kepada produsen dalam rangka sertifikasi.
•Memberikan pelayanan yang terbai kuntuk Rumah Sakit atau Instasi Pemerintah.
D. Jenis produk
Jenis produk yang ingin saya buat adalah yang sesuai dengan kebutuhan dalam kesehatan sekarang. Yang
terkhusus bagi para orang tua,remaja,lansia dan anak-anak. Kami ingin memberikan jenis produk mulai dari
stetoskop,thermometer,tornquit,infuseset,foley
catheter,spuit(syringedisposable),benangoperasi,gelangpasien,surgicalblade,guntingoperasi,jarumoperasi,ultr
asoundgel,alatbantudengar,alatcekdarah,lancing device dan
bloodlancet,defibrillator,ECG,mesin,anestesi,ventilator,oksigen,concentrator,CPAP,dentalunit,incubatorbayi,
infant
warmer,lampufototerapi,syringepump,infuspumpfetalmonitor,lampuoperasi,mejaoperasi,lampuuv,lampuperi
ksa,tensimeter,audiometer,spirometer,hematodologianalyzer,nebulizer,dll.produkalat Kesehatan ini
memberkan produk yang berkualitas. Produk alat Kesehatan ini akan memberikan kualitas dan design yang
bagus.Sehingga para pembeli akan merasa puas dengan apa yang telah dibelinya.
BAB II
ASPEK PEMASARAN
A. Lingkungan usaha
Sengaja saya memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk. Dengan tingkat perekonomian yang sangat
memadai. Dengan melihat situasi dan kondisi lingkungan yang sangat memungkinkan untuk bersaing secara
sehat dengan melihat situasi dalam Kesehatan yang sangat membutuhkan alat kesehatan karena alat
kesehatan sangatlah penting bagi semua orang yang mengalami sakit.
B. Kondisi pasar
Kondisi pasar yang stabil dan banyak rumah sakit atau pun puskesmas yang membutuhkan alat kesehatan.
Sehingga tidak ada yang namanya hari libur sepi pengunjung. Misalnya di perkotaan palangkaraya jl,
sepakat 7 , sehingga masyarakat akan senantiasa banyak yang akan datang karena membutuhkan alat
Kesehatan. Peluang kesuksesan pun akan semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang selalu ramai baik
dariling kungan setempat maupun dari luar kota.
C. Rencana pemasaran
Rencana pemasaran usaha alat Kesehatan ini melalui berbagai cara yang diantaranya:
ASPEK PRODUKSI
A. Lokasi usaha
Dalam mendirikan alat Kesehatan kita harus mencari tempat yang strategis,karena pada umumnya
Sebagian konsumen banyak seperti orang tua,lansia, anak-anak,bayi,dan balita maka sebaiknya alat
Kesehatan dibangun ditempat kota yang bias mengirimkan barang kemana pun bias mengirimkan keluar kota
maupun luar negeri. Dan tempat saya di kota palangkaraya jl. Sepakat 7 , yang banyak masyarakatnya dan
dekat dengan rumah sakit,puskesmas.
B. Penetapan harga
Harga yang akan dikenaka adalah harga yang diperkirakan terjakau oleh rumah sakit,puskesmas,dan
apotek ,setelah kami tetapkan harga yang terjangkau akhirnya kami tetapkan sebagai harga awal berikut
adalah table harga produk yang ditawarkan.
N Jenis produk
O
1. Termometer Rp.120. 000
2. Stetoskop Rp.100. 000
3. Infus set Rp.33. 000
4. Benangoperasi Rp.5.000
5. Timbanganbayi Rp.280. 000
6. Ventilator Rp.100. 000
7. Spuit Rp.5.000
Pelaksanaan distribusi
Distribusi perusahan kami yaitu distribusi intensif,diusahakan sebanya kmungkin agar dapat menjual produk
sebanyak-banyaknya sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam menghasilkan keuntungan yang
sebanyak-banyaknya.
Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan kami antara lain:
Membuat pamplet-pamplet yang berisi produk alat Kesehatan yang kami produksi
Melakukan iklan-iklan atau di berbagai situs penjualan seperti di Lazada dll.
Untuk sumber-sumber bahan baku atau suplayer kami memilih bahan yang berkualitas karena ini sangat
penting untuk dunia Kesehatan.
Semakin banyak produk yang dihasilkan untuk keperluan rumah sakit atau pun tenaga Kesehatan dalam
memberikan pelayanan maupun puskesmas yang di daerah maka dari itu akan akan bertambah tinggi
permintaan konsumen terhadapalat-alat Kesehatan yang di perlukan.
2. Biaya lain-lain
Listrik Rp.300.000
Asuransi Rp.12.000
Transportasi Rp.100.000
Administrasi Rp.5.500.000
Pajak Rp.750.000
Pemeliharaan Gedung dan peralatan Rp.18.650.000.00
Tenaga kerja Tenaga kerja yang kita gunakan dalam alat Kesehatan ini adalah Sebagian besar laki-
laki dan perempuan . di dalam memilih karyawan juga kita menetukan kinerja yang pas untuk tempat
alat Kesehatan.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Sumber Modal
Saat ini pembagian modal Toko Obat dan Alat Kesehatan Mitra Medika berasal dari Pemilik
dan Pinjaman beberapa Investor. Untuk perkembangan berikutnya yaitu Toko Alat
Kesehatan, kami membuka kesempatan bagi Anda yang berminat untuk menanamkan modal
pada usaha kami.
B.
Sistem penyertaan modal untuk usaha yang kami jalani terdiri dari 2 sistem, yaitu:
Sistem Investor Tunggal adalah Investor yang menanamkan modalnya dengan jumlah
100% dari keseluruhan modal usaha yang dibutuhkan. Maka ketika pembagian hasil perbulannya
Investor berhak menerima 50% keuntungan bersih dari usaha yang kami jalankan.
Contoh : Misalnya keuntungan bersih bulan pertama adalah Rp 30.000.000 maka Investor
berhak menerima bagi hasil sebesar Rp 15.000.000. Nominal
bagi hasil tentu saja fluktuatif, bisa bertambah atau berkurang di bulan berikutnya. Hal ini
tergantung dari tinggi rendahnya tingkat penjualan.
Sistem Investor Jamak adalah investor yang menanamkan modalnya dengan jumlah
kurang dari 100% dari keseluruhan modal usaha yang dibutuhkan. Maka investor akan menerima
pembagian hasil perbulan kurang dari 50% keuntungan bersih dari usaha yang kami jalankan.
Pada Sistem Investor Jamak ini investor terdiri dari 2 orang atau lebih. Adapun
keuntungan 50% tersebut masih harus dibagi sesuai dengan persentase modal yang disertakan
Investor. Modal minimal yang harus disertakan Investor adalah 20% dari jumlah modal yang
kami butuhkan.
Contoh : Misalnya keuntungan bersih bulan pertama adalah Rp 30.000.000 maka Investor berhak
menerima sesuai persentase modal yang disertakannya. Jika Investor hanya mananamkan modal
50% maka Investor tersebut hanya menerima Rp 7.500.000. Nominal bagi hasil tentu saja
fluktuatif, bisa bertambah atau berkurang di bulan berikutnya. Hal ini tergantung dari tinggi
rendahnya tingkat penjualan.
Proyeksi Modal
1 Rp 16.000.000
2 Perizinan dan Administrasi .
1 Rp 200.000.000
5 Tim Survei .
1 Rp 5.000.000
7 CCTV .
1 Rp 200.000.000
8 Mobil .
1 Rp 10.000.000
Keseimpulan
a. kesimpulan
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan
pendirian usaha yang saya rencanakan dapat terealisasi. Usaha ini didirikan
karena tingginya kebutuhan masyarakat akan produk alat kesehatan yang asli dan
berkualitas. Selain itu tujuan pendirian usaha penjualan alat kesehatan agar
masyarakat mudah memperoleh akses pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan
yang mudah dengan harga terjangkau.
Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang
Maha Kuasa. Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan
yang saya lakukan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar pembuatan proposal selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut serta berpartisipasi dan membantu dalam penyusunan
proposal serta pendirian usaha “PT Alkes Sejahtera”.
b. Penutup
Demikian proposal usaha ini saya buat, dengan harapan dapat melaksanakan semua
rencana-rencana serta tujuan yang telah saya buat. Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata
ataupun tulisan. Semua kekurangan datangnya dari saya dan kelebihan datang nya hanya dari
Tuhan Yang Maha Esa,saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Www.Scibd.Com
Anonim, 1988, Panduan Pelayanan Informasi Obat, PT Kimia Farma , Jakarta.
Anonim, 1993, Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Dexa Medica, 6, 1-22-28.
Irawan, H., 2002, Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan, 2-3, Gramedia, Jakarta.