Anda di halaman 1dari 5

1.

Kata Benda

Kata benda adalah kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu nama. Kata
benda merupakan nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat , atau gagasan. Fungsi dasar
kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat, atau
perbuatan).

Kata Benda dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya


Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi :
·         Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb.
·         Nomina turunan, contoh :
                 - menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih
                - menggunakan awalan per- , contoh : pertanda
                 - menggunakan awalan pe- , contoh : penulis
                - menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar
                - menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan
                - menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh

pengumuman
                 - menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan
                - menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan
                 - dsb.

Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi :

· Nomina bernyawa dan tak bernyawa


Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb
Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, dsb

· Nomina terbilang dan tak terbilang


Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb
Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, dsb

2. Kata Kerja (Verba)


Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan
yang bukan merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Ciri kata kerja:
1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
    Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang
2. Dapat diingkari dengan kata tidak
    Contoh: tidak makan, tidak tidur.
3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS
    Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat.

• Macam-macam kata kerja (verba):


a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
b. Verba turunan, terdiri atas:
1. Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
2. Verba bereduplikasi:
Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
c. Verba berproses gabung:
Contoh:  bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.
d. Verba majemuk :
Contoh:  cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
e. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh :  -  Saya menulis surat.
                        S         P           O
                -   Adik membeli balon.
                         S           P          O
f. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)
Contoh :   -  Mereka duduk di taman.    
                             S           P               K
                             -  Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.
                                     S                       P                    K
                             -   Adik sedang mandi.
                                    S               P

• 3. Kata Sifat (Adjektiva)


Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat
orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas
subjek.

• Ciri-ciri kata sifat:


1. Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling
            Contoh:  lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
2. Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali
            Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit sekali.
3. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.

• 2. Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.
Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu.

• Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana.

• Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.

• Pronomina Penanya :
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan.Contoh:
siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
5. Kata Keterangan

Adverbia atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk membatasi dan
memberikan informasi lebih banyak tentang kata kerja, kata keterangan yang lain, atau keseluruhan
kalimat. [3] Atau, kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa
suatu perbuatan dilakukan atau terjadi.

5. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)


Adverbia memberi keterangan pada verba dan adjektiva.
Dilihat dari segi bentuknya, adverbia memiliki bentuk tunggal (monomorfemis) dan bentuk jamak
(polimorfemis)
* Termasuk bentuk monomorfemis adalah : hanya, lebih, segera, agak, akan
*Termasuk bentuk polimorfemis adalah : belum tentu, jarang-jarang, benar-benar, kerapkali, lebih-
lebih, mau tak mau, mula-mula, tidak mungkin

Contoh kalimat menggunakan adverbia monomorfemis :


            - Dosen Bahasa Indonesia itu sangat disiplin
            - Petugas Ukur itu hanya melaporkan hasil pengukurannya kepada
atasannya

Contoh kalimat menggunakan adverbia polimorfemis :


            - Wartawan itu jangan-jangan datang ke acara wisuda meskipun tidak
diundang
            - Mahasiswa yang pandai itu belum tentu bisa berhasil dalam ujian.

6.Kata Bilangan

Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Kata
bilangan tentu, dibagi menjadi dua yaitu kata bilangan utama dan kata bilangan tingkat.

1. Kata Bilangan Utama

Kata bilangan utama yaitu kata bilangan yang menyatakan jumlah angka. Kata bilangan
utama dibagi menjadi 3, yaitu kata bilangan penuh, kata bilangan pecahan, dan kata bilangan gugus
atau pengelompokan bilangan. Berikut penjelasannya,

Kata Bilangan Penuh

Kata bilangan penuh adalah kata bilangan utama yang dapat berdiri sendiri tanpa tambahan
kata lain.

Contoh : satu, dua, tiga, empat, lima, enam puluh ribu, dua puluh lima ribu, satu miliar, lima
triliun, delapan jam, tiga biji, delapan buah, sepuluh kilogram, empat detik …

Kata bilangan penuh dapat dihubungkan langsung dengan kata satuan untuk waktu, uang,
ukuran, berat, isi, dan lainnya.

Contoh dalam kalimat :


Satu atau dua orang wajib mewakili kelas dalam perlombaan lompat karung dalam rangka
perayaan 17 Agustus.

Pemeriksaan kesehatan itu membutuhkan waktu selama dua jam untuk mengetahui
hasilnya.

Hani membeli tiga pasang kaos kaki hanya dengan uang sepuluh ribu saja.

Ibu membeli beras sepuluh kilogram.

Kereta akan berangkat empat menit lagi.

Kata Bilangan Pecahan

Kata bilangan pecahan adalah kata bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut dan
ditambahkan partikel per-

Contoh : ½ = setengah/separuh,  ¾ = tiga per empat,   ¼ = seperempat, …

Kata bilangan pecahan menyatakan pembagian dari bilangan yang utuh.

Contoh dalam kalimat :

Lely membeli setengah kilogram gula di toko.

Tiga per empat dari kue itu adalah milik Andi.

Sepertiga dari tanah itu adalah milik saudara jauh Ayah.

Menjelang natal, harga seperempat bawang merah mencapai Rp.20.000.

Adik menumpahkan separuh botol minyak goreng di dapur.

Kata Bilangan Gugus

Kata bilangan gugus adalah kata yang digunakan untuk sekelompok jumlah satuan benda
atau lainnya.

Contoh : 1 gros = 12 lusin, 1 lusin = 12 biji, 1 kodi = 20 biji, 1 minggu = 7 hari, 1 tahun = 12
bulan, 1 abad = 100 tahun, 1 windu = 8 tahun, …

Kata bilangan gugus digunakan untuk menyatakan jumlah dalam satu kelompok atau
sebutan kumpulan waktu.

Contoh dalam kalimat :

Pakaian itu dijual lebih murah jika pembeliannya satu kodi.

Dia tidak bertemu Ayahnya selama 1 tahun.

Satu minggu adalah waktu yang lama untuk sepasang hati yang sedang menjalin hubungan
jarak jauh.

Manusia tertua di dunia memiliki usia hidup lebih dari satu abad.
Isi satu keranjang apel itu berjumlah 20 buah.

2. Kata Bilangan Tingkat

Kata bilangan tingkat adalah kata yang melambangkan urutan jumlah atau tingkatan sesuatu. Kata
bilangan tingkat memiliki struktur ke + numerik.

Contoh : Kesatu, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Kesepuluh, Keseratus, Keseribu, …

Kata bilangan tingkat digunakan dalam menyatakan urutan orang, barang, tempat, atau lainnya yang
menunjukkan posisi mulai dari teratas atau terbawah.

Contoh dalam kalimat :

Rian berhasil meraih peringkat kedua di kelasnya.

Toko roti itu memberikan kupon gratis untuk pembelian keseratus.

Sudah yang keseribu kalinya pilot itu melanglang buana di angkasa.

Ketiga anak itu sangat nakal.

Anak keempatnya yang menjadi orang sukses di perantauan.

7.Kata Tugas

Kata tugas ialah golongan perkataan selain kata nama, kata kerja dan kata sifat yang
mendukung sesuatu tugas tertentu dalam binaan ayat, klausa dan frasa.

Jenis-Jenis Kata Tugas

Anda mungkin juga menyukai