Anda di halaman 1dari 5

KATEGORI KELAS KATA

3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, Kategori kata dalam tata bahasa formal:
pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi o kata benda;
yang didengar dan atau dibaca o kata kerja;
4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, o kata sifat;
dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis. o kata ganti;
o kata keterangan;
o kata bilangan; dan
o kata tugas.

Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa
kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda
sesuai dengan kelas kata atau jenis katanya.

Berikut adalah macam-macam kelas kata.


1. Kata Benda (Nomina)
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada bentuk suatu benda. Bentuk
benda dapat bersifat abstrak ataupun konkret. Kata benda merupakan
nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat, atau gagasan. Fungsi dasar kata
benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat, atau
perbuatan).
Misal: "Saya senang melihat Mobil itu."
➢ Kata Benda Umum: bunga, hewan
➢ Kata Benda Khusus: mawar, kamboja, sapi, burung
➢ Kata Benda Dasar: tani, kasur
➢ Kata Benda Turunan: Pertanian, masakan
➢ Kata Benda Kolektif/banyak: penonton, murid, guru, peserta

2. Kata Kerja (Verba)


Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan, kejadian,
peristiwa, eksistensi, pengalaman, keadaan, dan pertalian antara dua benda.
Misal: "Adik menangis melihat Ibu.”
➢ Kata kerja dasar
➢ Kata kerja turunan
➢ Kata kerja transitif dan intransitif

X-IBB / Kategori Kata 1


3. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan, membatasi, memberi sifat,
dan menambah suatu makna pada kata benda atau kata ganti.
Misal: "Ada seorang kakek-kakek yang sangat dermawan."
➢ Kata sifat dasar: asam, cantik, tinggi
➢ Kata sifat turunan: secantik, terbaik, gemetar, gemuruh, sepandai-pandainya,
➢ Kata sifat majemuk (pemajemukan), yaitu kata sifat yang terbentuk dari
penggabungan kata yang membentuk makna baru atau makna konotasi yang merujuk
pada sifat suatu benda atau objek. Misal: cerah ceria, baik buruk, serba guna, adidaya,
baik budi, lapang dada, busung lapar, compang camping, gelap gulita, warna warni,
➢ Kata sifat serapan, yaitu kata sifat yang berasal dari bahasa asing dan diserap ke
dalam bahasa Indonesia. Misal: alami, duniawi, alamiah, aktif, struktural, teknis.

4. Kata Ganti (Pronomina)


Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kata ganti menunjuk orang atau benda tanpa memberi/menyebut nama orang atau benda
yang sesungguhnya. Kata ganti mengambil posisi kata benda dan berfungsi seperti kata
benda.
Misal: "Nasywa absen karena ia sakit.", kata ia di sini menunjukkan pronomina.
➢ Kata ganti orang:
Tunggal Jamak
a. Orang pertama saya, aku, daku kita, kami
b. Orang kedua kamu, anda, kau kalian, kamu sekalian
c. Orang ketiga ia, dia, beliau mereka
➢ Kata ganti penanya

a. Penanya waktu: kapan.


b. Penanya tempat: di mana, ke mana.
c. Penanya orang: siapa, apa.
d. Penanya keadaan tertentu: bagaimana, kenapa, mengapa.
➢ Kata ganti pemilik atau kepunyaan
Kata ganti yang tergolong dalam kata ganti pemilik adalah -ku, -mu, -nya, kami,
mereka. Kata ganti ini diletakkan di bagian belakang kata.
➢ Kata ganti penghubung
kata ganti penghubung adalah yang
➢ Kata ganti penunjuk

X-IBB / Kategori Kata 2


a. Penunjuk umum: ini, itu.
b. Penunjuk tempat: sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ.
c. Penunjuk hal/ikhwal: begini, begitu.
➢ Kata ganti tak tentu.
Kata ganti jenis ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih
belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu di
antara: sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.

5. Kata Keterangan (Adverbia)


Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata
sifat, dan kata bilangan, bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat.
Misal: "Kami hidup dengan bahagia."
➢ Keterangan cara. Adverbial ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau
peristiwa yang terjadi
➢ Keterangan alat
➢ Keterangan tujuan
➢ Keterangan sebab
➢ Keterangan akibat
➢ Keterangan tempat
➢ Keterangan waktu
➢ Keterangan syarat

6. Kata Bilangan (Numeralia)


Kata bilangan adalah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, dan
urutan sesuatu yang dibendakan. Numeralia menyatakan beberapa kali perbuatan terjadi.
Misal: sekali, dua kali, dan sebagainya
➢ kata bilangan tentu (takrif) untuk menyatakan jumlah: satu, setengah, ketujuh
➢ kata bilangan tak tentu (tak takrif): beberapa, seluruh, banyak, sebagian, segenap, dan
berbagai.

7. Kata Tanya
➢ Diikuti tanda tanya (?) di setiap akhir kalimat yang dibubuhi kata tanya.
➢ Terletak di awal sebuah kalimat tanya. (meskipun begitu, ada juga beberapa kata
tanya yang bisa diletakkan di akhir kalimat tanya)
➢ Bisa ditambah dengan akhiran -kah.
➢ ADiKSiMBa + Berapa

X-IBB / Kategori Kata 3


8. Kata sandang
➢ Kata Sandang untuk Jumlah Tunggal
Kata sandang tunggal digunakan untuk memberikan arti pada seseorang atau sesuatu
yang tunggal pada kata sesudahnya. Misal: Sang; Sri; Hang; Dang; Hyang.
➢ Kata Sandang untuk Jumlah Jamak
Kata sandang yang digunakan untuk menunjukkan jumlah jamak atau kelompok.
Misal: Para; Kaum; Umat.
➢ Kata Sandang untuk Netral
Kata sandang yang khusus difungsikan untuk menyebut atau menggantikan sesuatu
dengan maksud menyeimbangkan. Artinya, kata sandang ini digunakan untuk
menunjukan jumlah yang netral. Misal: Si; Yang.

9. Kata depan/Preposisi
Kata depan adalah memiliki posisi di depan sebelum kata benda, kata kerja, dan kata
keterangan lainnya (kategori kata).
➢ Jenis-Jenis Kata Depan
a. Kata Dasar: dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, sampai, seperti, untuk, buat,
bagi, akan, antara, demi, hingga, kecuali, tentang, seperti, serta, dan tanpa.
b. Preposisi Gabungan: kepada, daripada, oleh karena itu, antara … dengan, sejak…
sampai
c. Kata Berafiks: bersama, beserta, menuju, menurut, sekitar, selama, seluruh,
bagaikan, terhadap, melalui, dan mengenai.
➢ Kata depan memiliki banyak sekali fungsi. Menyatakan tempat, arah, asal, tujuan,
perbandingan, sebab-akibat, dan lain sebagainya
a. Tempat berada: di, pada, dalam atas dan antara
b. Arah asal: dari
c. Arah tujuan: ke, kepada, akan dan terhadap
d. Pelaku: oleh
e. Alat: dengan dan berkat
f. Perbandingan: dari pada
g. Hal/masal: tentang, mengenai
h. Akibat: hingga, sampai
➢ Aturan Penulisan Kata Depan
a. Kata depan “di, ke, dan dari,” tidak disambung tetapi dipisah dengan kata di
belakangnya ketika menunjukkan arah, tempat, waktu, dan tempat. Contoh kata
depan ini: “di luar, di sana, di siang hari, ke toko, ke luar, dari belakang, dari
Surabaya, dan lain-lain.”
b. Aturan pisah ini dikecualikan untuk kata depan yang sudah lazim seperti “kepada,
daripada, dipukul, dan lain-lain.” Begitu juga ketika kata depan bertemu imbuhan

X-IBB / Kategori Kata 4


dari sebuah kata. Contoh kata depan ini: “dibeli, dibawa, dilepas, keluar, kelepas,
kebawa, daripada, dan lain-lain.”
c. Ketika kata depan akan digunakan pada judul, maka penulisannya harus
menggunakan huruf kecil. Contoh kata depan ini: “Ada Udang di Balik Batu;
Presiden Menyampaikannya Kepada Menteri; dll.”

X-IBB / Kategori Kata 5

Anda mungkin juga menyukai