Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Materi Bab 1

1. Informasi, Tokoh dan Permasalahan dalam Cerita


Setiap cerita berisi informasi dan unsur pembangun, seperti tokoh dan konflik. Tokoh
adalah pelaku dalam cerita. Ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama biasanya
hadir dari awal hingga akhir cerita. Sementara itu, tokoh tambahan berperan untuk
mendukung tokoh utama. Tokoh dalam cerita tidak hanya manusia, tetapi hewan dan
benda pun dapat menjadi tokoh. Tokoh memiliki sifat atau watak tertentu seperti baik hati,
pemaaf, penyabar atau pemarah. Sedangkan, konflik/permasalahan cerita adalah masalah
atau percekcokan yang terjadi diantara dua tokoh.
2. Makna dan Kelas Kata
Makna kata adalah arti kata. Sedangkan kelas kata adalah golongan kata, seperti
a) kata kerja atau verba disimbolkan dengan (v). Kata kerja adalah kata yang
menggambarkan suatu tindakan atau perbuatan.
b) kata benda atau nomina disimbolkan dengan (n). Kata benda adalah kata ganti
orang, benda, tempat, tumbuhan, hewan dan sebagainya.
c) kata sifat atau adjektiva disimbolkan dengan (a). Kata sifat adalah kata yang
digunakan untuk menggambarkan karakter atau sifat seseorang.

Kata Makna Kata Kelas Kata


Ekspresi pengungkapan atau proses menyatakan Kata Benda (n)
maksud, gagasan, perasaan dan
sebagainya
Mencicipi Menyantap (makanan) Kata Kerja (v)
Berinisiatif Mempunyai inisiatif Kata Kerja (v)
Terpingkal- Tertawa gelak-gelak Kata Kerja (v)
pingkal
Musim Masa, waktu (ketika ada suatu Kata Benda (n)
peristiwa)
Renovasi Pembaruan, penyempurnaan (tentang Kata Benda (n)
gedung/bangunan)
Kejadian Peristiwa, sesuatu yang terjadi Kata Benda (n)
Fobia Rasa takut yang berlebihan terhadap Kata Benda (n)
benda atau keadaan
Beraktivitas Melakukan aktivitas atau kegiatan Kata Kerja (v)
Dinamis Penuh semangat dan tenaga Kata Sifat (a)

Kelas Kata Contoh Kata


Kata Kerja atau Menanam, menyiram, memetik, membuang, melihat, menjahit,
verba (v) menyapu, mencari, memancing, mencatat, menggambar.
Kata Benda atau Ekspresi, fobia, musim, meja, kursi, rumah, kertas, mobil, nama
nomina (n) kota (Jakarta, Bali, dll), nama orang (Hamzah, Abyaz, dll), nama
planet (Venus, Merkurius, Saturnus, dll)
Kata Sifat atau Baik, cantik, ramah, rajin, sopan, adil, jahat, sombong, cerdik, jujur,
Adjektiva (a) gagal, sukses, tua, muda, indah, tulus, kuat, lemah, pendek, tinggi.

3. Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif


Kalimat terdiri dari unsur-unsur kalimat yakni subjek (pelaku), predikat (aktivitas),
objek (benda) dan keterangan. Kalimat dapat dibagi menjadi kalimat transitif dan kalimat
intransitif.
a) Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek. Objek diletakkan setelah
predikat. Pada umumnya pola Kalimat transitif adalah S+P+O
(subjek+predikat_objek). Contoh kalimat transitif : Ayah membeli mobil baru.
Ayah = Subjek, Membeli = Predikat, Mobil = Objek, Baru = Keterangan
Citra, Hani dan Cici makan telur gulung bersama.
Citra, Hani dan Cici = Subjek, Makan = Predikat, Telur Gulung = Objek
b) Kalimat intranstif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek. Pada umumnya
pola kalimat intransitif adalah S+P (subjek+predikat). Contoh kalimat intransitif :
Cici dan Citra Kaget ; Cici dan Citra = Subjek, Kaget = Predikat
Ibu Tertidur di Ruang tamu ; Ibu = Subjek, Tertidur = Predikat, di Ruang Tamu =
Keterangan
Tidak terdapat objek di dalam kalimat tersebut.
Kalimat juga dapat dibagi menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Ciri kalimat
aktif menggunakan predikat yang berawalan me- dan ber-. Ciri kalimat pasif
menggunakan predikat berawalan di-.
Rangkuman Materi Bab 2

1. Informasi dari Teks


Informasi dari teks informatif meliputi unsur pembangun cerita. Misalnya judul,
tokoh, sifat tokoh, jalan cerita atau urutan peristiwa dan pesan dalam cerita.
Tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita.
Jenis tokoh dalam cerita terbagi kedalam 3 bagian, diantaranya :
a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang menjadi sentral cerita. Tokoh protagonis
memiliki watak/sifat yang baik, jujur, sabar, bijaksana, dan rajin.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang protagonis dalam cerita. Tokoh antagonis
memiliki watak/sifat yang kurang baik dan menciptakan konflik di dalam cerita.
c. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu yang mendukung tokoh protagonis atau
antagonis.

Jalan cerita merupakan alur atau peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Amanat dalam
cerita merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca, sebagai
akhir permasalahan ataupun jalan keluar yang timbul dalam suatu cerita.

2. Homonim Kata
Homonim kata adalah kata yang memiliki kesamaan lafal dan ejaan, tetapi memiliki
lebih dari 1 makna / arti.
Berikut contoh homonim kata :

Kata Makna 1 Makna 2


Bisa Dapat ; mampu Zat racun yang berbahaya
Bulan Penyebutan dalam kalender Satelit dalam suatu planet
Hak Bagian dari sepatu wanita Milik atau kepunyaan
Jangka Jarak waktu Alat untuk menggambar
lingkaran
Jarak Ruang Jenis tumbuhan
Kali Sungai Tempat untuk menyatakan
kelipatan
Rapat Tidak renggang Pertemuan untuk membicarakan
sesuatu
Kabur Tidak dapat melihat sesuatu Melarikan diri
dengan jelas/kurang jelas
Genting Atap Keadaan darurat
Malang Kota Nasib buruk
Palu Ibukota Sulawesi Tengah Alat untuk memukul paku
Tahu Makanan Mengerti atau mengetahui
Tanggal Terlepas Perhitungan hari
Daun Bagian tumbuhan Bagian telinga
Kepala Bagian anggota tubuh Pemimpin

Contoh kalimat :
Kata : Jangka
Kalimat 1 : Kakak menggunakan jangka untuk menggambar lingkaran.
Kalimat 2 : Ibu guru memberi tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu satu minggu.
Kata : Bulan
Kalimat 1 : Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) telah dilaksanakan pada bulan
Agustus lalu.
Kalimat 2 : Tadi malam, terjadi gerhana bulan total.
3. Awalan me-
Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar sehingga
membentuk sebuah kata baru. Contohnya awalan me- . Kata dasar adalah kata yang
belum mendapat imbuhan, seperti ; dengar, tunjuk, hemat, makan, sapu, tanam, buka, foto,
dll. Apabila awalan me- ditambahkan pada kata dasar maka akan terbentuk sebuah kata
kerja (verba). Contoh :

Kata dasar = Lihat, jika ditambahkan awalan me- menjadi melihat.

Kata “Melihat” termasuk kedalam kategori Kata Kerja (verba)

Awalan ‘me-’ bisa berubah bentuk menjadi ‘men-’, ‘mem-’,‘meng-’, ‘meny-’, ‘me-’
atau ‘melebur’ tergantung pada huruf awal pada kata dasar. Berikut aturannya :

a. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf L, M, N, R W dan Y, maka diberi imbuhan
me-. Contohnya, me-lihat, me-makan, me-nalar, me-rasa, me-warnai, me-yakini.
b. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf C, D, J, TR, maka diberi imbuhan men-.
Contohnya, men-cari, men-datang, men-dekat, men-jamur, men-jadi, men-transfer.
c. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf B, F, V dan PR, maka diberi imbuhan
mem-. Contohnya, mem-buka, mem-foto, mem-vonis, mem-proses.
d. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf A, I, U, E, O, G, H, Q dan X, maka diberi
imbuhan meng-. Contohnya : meng-angkat, meng-ingat, meng-uap, meng-eksekusi,
meng-olah, meng-ganggu, meng-hasut.
e. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf S, maka diberi imbuhan meny-. Contohnya
: menyapu (kata dasar : sapu), menyaring (kata dasar : saring).
f. Jika kata dasar yang diawali dengan huruf K, T, S dan P, maka huruf awalnya
dileburkan. Contohnya, mengubur (kata dasar : kubur), menuduh (kata dasar : tuduh),
memaku (kata dasar : paku), memanah (kata dasar : panah), menanam (kata dasar :
tanam), menyapu (kata dasar : sapu).
4. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang menggabungkan 2 kalimat tunggal atau
lebih menjadi satu kalimat menggunakan kata hubung. Konjungsi (kata hubung) befungsi
sebagai penghubung antar kata, antar kalimat.
Jenis-jenis kalimat majemuk setara :
a. Kalimat majemuk setara sejalan/ menggabungkan. Biasanya menggunakan kata
penghubung “dan, lalu, serta, Ketika, sementara”. Contohnya ;
 Ani sedang menggambar dan Ina sedang membaca.
 Beni membantu ibu menyapu serta mengepel lantai.
 Nazwa bermain di depan rumah lalu makan masakan ibunya.
 Kereta bayi itu di dorong oleh ayah, ketika menemani ibu berbelanja.
b. Kalimat majemuk berlawanan/bertentangan. Biasanya menggunakan kata penghubung
“tetapi, sedangkan, melainkan” contohnya ;
 Kenji baru saja sampai rumah, tetapi adiknya tidak ada di rumah.
 Ayah tidak membeli mobil baru, melainkan mobil bekas.
 Meri tidak pernah menabung, sedangkan Ripal selalu menghabiskan uangnya.
c. Kalimat majemuk pemilihan. Menggunakan kata penghubung “atau”. Contohnya ;
 Abi harus membersihkan rumah terlebih dahulu atau tidak diijinkan untuk
menonton konser nanti malam.
 Kamu ingin berlibur ke rumah nenek atau berlibur ke rumah paman?
d. Kalimat majemuk sebab-akibat. Menggunakan kata penghubung “sehingga, karena,
sebab, akibatnya” contohnya ;
 Rani memakan makanan pedas, sehingga ia jadi diare.
 Nita mampu menjadi juara kelas, karena ia selalu belajar dengan tekun.
 Tadi pagi, Jojo bangun kesiangan, sebab ia tidur terlalu malam kemarin.

Anda mungkin juga menyukai