Anda di halaman 1dari 13

JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA

1. Kata Benda (Nomina) 


Kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan.
Menurut wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu : 
Kata benda konkrit Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya
nampak kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh
: buku, kertas, rumah, dan sebagainya. b. Kata benda abstrak 
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak
kelihatan dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya
ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan sebagainya. Ciri-ciri kata benda :
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an
dan –nya.
2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang +
kata sifat. 
2. Kata Kerja (Verba) 
Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja juga
disebut verba. Kata kerja dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Kata kerja transitif
adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh: membeli, menabrak,
menangkap, dan sebagainya. b. Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang
tidak diikuti secara langsung oleh objek. Contoh: menyanyi, menari, berubah,
dan sebagainya.
Ciri-ciri kata kerja: 
• Kata tersebut terbentuk dari imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-
an, memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
• Kata tersebut dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera.
• Kata tersebut dapat diperluas dengan cara menambahkan dengan + kata
sifat. Contoh menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
3. Kata Sifat (Adjectiva) 
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau sesuatu
yang dibendakan. Kata ini disebut pula adjectiva. Menurut bentuknya, kata sifat dibedakan
menjadi : 
a. Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar. Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya. 
b. Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian. Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan
sebagainya. 
c. Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang. Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting,
gelap-gulita dan sebagainya.
d. Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan. Contoh : amoral, kreatif, super, dan sebagainya. 
e. Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh : murah hati, keras kepala,
kepala batu, dan sebagainy
Ciri-ciri kata sifat: 
• Kata tersebut terbentuk dengan tambahan imbuhan ter- yang mengandung arti paling. 
• Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan kata-kata lebih, agak, paling, sangat,
cukup.
• Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi (pengulangan kata) +
nya.Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya. 
4. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti adalah kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau
sesuatu yang dibendakan. Kata ganti dibedakan menjadi : 
a. Kata ganti orang Ialah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama
orang atau nama benda-benda lain. Kata ganti orang dibagi lagi menjadi :
1) Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya, hamba, dan sebagainya
2) Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita.
3) Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau, anda, dan
sebagainya.
4) Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian
5) Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
6) Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka
b.Kata ganti kepunyaan Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan
kepemilikan. Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.

c. Kata ganti petunjuk Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu
tempat atau benda. Contoh :ini, itu, sana, dan sebagainya.

d. Kata ganti penghubung Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan
anak kalimat dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu : yang, tempat,
waktu.
Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya. Kantor Kabupaten tempat ayahku
bekerja, dikunjungi oleh gubernur. Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat sekali.

e. Kata ganti tanya Kata ganti tanya ialah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang
benda, orang atau tentang suatu hal. Contoh : apa, mana, siapa.

f. Kata ganti tak tentu Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya. 
5. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan
terhadap selain kata benda. Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang
memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat. Kata
keterangan dapat dibedakan menjadi banyak bagian, diantaranya yaitu :
a. Kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi,
misalnya : disini, disitu, di rumah, dan sebagainya.
b. Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam
waktu yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan sebagainya.
c. Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan sebagainya.
d. Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah
syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
e. Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa
berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya. 
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau
tingkatan suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Kata bilangan utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah
dalam angka. Contoh :satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
b. Kata bilangan bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan
atau susunan jumlah sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan
sebagainya.
c. Kata bilangan tak tentu ialah kata bilangan yang menyatakan jumlah satuan
sesuatu yang tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian, segerombolan, dan
sebagainya. d. Kata bilangan bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang
menunjuk pada satuan objeknya, yaitu :sehelai, secarik, sekuntung, sebutir,
seonggok, sebuah, sepiring, dan sebagainya. 
7. Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian-bagian dalam kalimat
atau menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu paragraf dengan
paragraf yang lain. Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,
yaitu :
1) Kata sambung menyatakan gabungan, contoh : dan, lagi, serta
2) Kata sambung menyatakan pertentangan, contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan, tidak
hanya,dan sebagainya.
3) Kata sambung menyatakan waktu, contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya.
4) Kata sambung menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya
5) Kata sambung menyatakan sebab, contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya
6) Kata sambung menyatakan akibat, contoh : hingga, sampai, dan sebagainya. 
7) Kata sambung menyatakan syarat, contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya 
8) Kata sambung menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun 
9) Kata sambung menyatakan perbandingan, contoh : ibarat, seperti, bak, dan sebagainya 
10) Kata sambung menyatakan tingkat, contoh : semakin, kian, dan sebagainya 
11) Kata sambung menyatakan penjelas, contoh : bahwa 
12) Kata sambung menyatakan cara, contoh : sambil, sembari dan sebagainya 
13) Kata sambung menyatakan pengantar kalimat, contoh : alkisah, konon, dan sebagainya 
8. Kata Depan (Preposisi) 
Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok
kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis hubungannya. Pada umumnya, kata
depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata yang dibendakan dengan jenis kata lain. Adapun
cara penulisan kata depan adalah harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
ata - kata depan yang terpenting dalam bahasa Indonesia adalah :
1. DI, KE, DARI : Ketiga macam kata depan ini dipergunakan untuk merangkaikan kata – kata yang
menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat:
      Di Jakarta, di rumah, ke rumah, dari sawah, dari sekolah, dan lain - lain.
2. Bagi kata – kata yang menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama waktu atau kiasan
dipergunkan kata pada untuk menggantikan di, atau kata – kata depan lain digabungkan dengan
pada misanya: daripada, kepada.
   Pada suatu hari                        pada bapak
   Pada hari sabtu                        pada senin
   Pada kami                               kepada teman – teman
3. Selain dari pada itu ada kata – kata depan yang lain, baik berupa gabungan maupun tunggal seperti:
di mana, di sini, di situ, akan,oleh, dalam, atas, demi, guna, buat, berkat, terhadap, antara, tentang,
hingga, dan lain – lain.
   Di samping itu ada beberapa kata kerja yang dipakai pula sebagai kata depan, yaitu : menurut,
menghadap, mendapatkan, melalui, menuju,    menjelang, sampai.
Ada beberapa kata depan, yang menduduki bermacam – macam fungsi yang istimewa. Oleh sebab itu perlu kita perh
a.     AKAN : Kata Depan akandapat menduduki beberapa fungsi:
- Pengantar objek:   ia tidak tau akan hal itu.
                                       Ku lupa akan semua kejadian itu.
- Untuk menyatakan future:  saya akan pergi ke Surabaya.
                                                        Kakek akan tiba hari ini.
- Untuk penguat atau penekan, dalam hal ini dapat berfungsi sebagi penentu: akan hal itu perlu kita perundingka
 
b.    DENGAN : Kata Depan dengan dapat menduduki beberapa macam fungsi, misalnya:
- Untuk menyatakan alat (instrumental):
           Ia memukul anjing dengan tongkat.
     Adik makan dengan sendok.
- Menyatakan hubungan kesertaan (komitatif):
  Ia kepasar dengan ibunya.
- Membentuk adverbial kualitatif:
           Perkara itu diselidiki dengan cermat.
- Dipakai untuk menyatakan keterangan komparatif:
           Adik sama tinggi dengan Adi.
 
c. ATAS : arti dan fungsinya:
- Membentuk keterangan tempat, dalam hal ini sama artinya dengan di atas.
Kami menerima tanggung jawab itu di atas pundak kami.
-   Menghubungkan kata benda atau kata kerja dengan keterangan:
Kami mengucapkan terima kasih atas kerelaan saudara.
Kami menyesal atas sekalian tindak tanduknya.
  -   Dipakai di depan beberapa kata dengan arti : dengan atau demi. Misalnya:
Atas nama atas kehendak atas perintah
Atas desakan atas kematian dan sebagainya
d. ANTARA : arti dan fungsinya:
-   Sebagai penunjuk arah :
Jarak antara jogja dan solo.
-   Sebagai penunjuk tempat: dalam hal ini sama artinya dengan di antara :
Antara murid – murid itu mana yang terpandai?
-  Dapat pula berarti kira – kira:
Antara lima jam lalu ia meninggalkan tempat ini.
 
9. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu menjadikan sebuah kata itu sebagai
kata benda. Contoh : Tuhan sang Pencipta alam. 

10. Kata Seru (Interjeksi)


Kata seru adalah kata yang sudah jelas menyatakan suatu maksud tertentu, yaitu seruan yang terdapat dalam kalimat
perintah. Kata seru yang paling sering digunakan adalah partikel lah. Selain partikel lah, macam-macam kalimat seru yang
biasa digunakan dalam bahasa kita adalah ah, oi, hai, wah, cis, gih, aduh, amboi, aduhai, masya Allah, yah, ah, hai,o, oh, cis,
cih, nah, he dll.
 
 
11. Kata Tanya
Kata Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya.
Macam-macam kata tanya :
a. Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh : Apa yang kau lakukan ? 
b. Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang. Contoh : Siapa nama adikmu ? 
c. Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh : Kapan acara itu dimulai ? 
d. Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah. Contoh : Berapa banyak anakmu ? 
e. Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh : Dimana rumah kakekmu ? 
f. Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara. Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ? 
g. Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan. Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
 
 

Anda mungkin juga menyukai