c. Kata ganti petunjuk Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu
tempat atau benda. Contoh :ini, itu, sana, dan sebagainya.
d. Kata ganti penghubung Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan
anak kalimat dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu : yang, tempat,
waktu.
Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya. Kantor Kabupaten tempat ayahku
bekerja, dikunjungi oleh gubernur. Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat sekali.
e. Kata ganti tanya Kata ganti tanya ialah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang
benda, orang atau tentang suatu hal. Contoh : apa, mana, siapa.
f. Kata ganti tak tentu Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.
5. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan
terhadap selain kata benda. Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang
memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat. Kata
keterangan dapat dibedakan menjadi banyak bagian, diantaranya yaitu :
a. Kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi,
misalnya : disini, disitu, di rumah, dan sebagainya.
b. Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam
waktu yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan sebagainya.
c. Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan sebagainya.
d. Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah
syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
e. Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa
berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau
tingkatan suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Kata bilangan utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah
dalam angka. Contoh :satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
b. Kata bilangan bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan
atau susunan jumlah sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan
sebagainya.
c. Kata bilangan tak tentu ialah kata bilangan yang menyatakan jumlah satuan
sesuatu yang tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian, segerombolan, dan
sebagainya. d. Kata bilangan bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang
menunjuk pada satuan objeknya, yaitu :sehelai, secarik, sekuntung, sebutir,
seonggok, sebuah, sepiring, dan sebagainya.
7. Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian-bagian dalam kalimat
atau menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu paragraf dengan
paragraf yang lain. Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,
yaitu :
1) Kata sambung menyatakan gabungan, contoh : dan, lagi, serta
2) Kata sambung menyatakan pertentangan, contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan, tidak
hanya,dan sebagainya.
3) Kata sambung menyatakan waktu, contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya.
4) Kata sambung menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya
5) Kata sambung menyatakan sebab, contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya
6) Kata sambung menyatakan akibat, contoh : hingga, sampai, dan sebagainya.
7) Kata sambung menyatakan syarat, contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya
8) Kata sambung menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun
9) Kata sambung menyatakan perbandingan, contoh : ibarat, seperti, bak, dan sebagainya
10) Kata sambung menyatakan tingkat, contoh : semakin, kian, dan sebagainya
11) Kata sambung menyatakan penjelas, contoh : bahwa
12) Kata sambung menyatakan cara, contoh : sambil, sembari dan sebagainya
13) Kata sambung menyatakan pengantar kalimat, contoh : alkisah, konon, dan sebagainya
8. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok
kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis hubungannya. Pada umumnya, kata
depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata yang dibendakan dengan jenis kata lain. Adapun
cara penulisan kata depan adalah harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
ata - kata depan yang terpenting dalam bahasa Indonesia adalah :
1. DI, KE, DARI : Ketiga macam kata depan ini dipergunakan untuk merangkaikan kata – kata yang
menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat:
Di Jakarta, di rumah, ke rumah, dari sawah, dari sekolah, dan lain - lain.
2. Bagi kata – kata yang menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama waktu atau kiasan
dipergunkan kata pada untuk menggantikan di, atau kata – kata depan lain digabungkan dengan
pada misanya: daripada, kepada.
Pada suatu hari pada bapak
Pada hari sabtu pada senin
Pada kami kepada teman – teman
3. Selain dari pada itu ada kata – kata depan yang lain, baik berupa gabungan maupun tunggal seperti:
di mana, di sini, di situ, akan,oleh, dalam, atas, demi, guna, buat, berkat, terhadap, antara, tentang,
hingga, dan lain – lain.
Di samping itu ada beberapa kata kerja yang dipakai pula sebagai kata depan, yaitu : menurut,
menghadap, mendapatkan, melalui, menuju, menjelang, sampai.
Ada beberapa kata depan, yang menduduki bermacam – macam fungsi yang istimewa. Oleh sebab itu perlu kita perh
a. AKAN : Kata Depan akandapat menduduki beberapa fungsi:
- Pengantar objek: ia tidak tau akan hal itu.
Ku lupa akan semua kejadian itu.
- Untuk menyatakan future: saya akan pergi ke Surabaya.
Kakek akan tiba hari ini.
- Untuk penguat atau penekan, dalam hal ini dapat berfungsi sebagi penentu: akan hal itu perlu kita perundingka
b. DENGAN : Kata Depan dengan dapat menduduki beberapa macam fungsi, misalnya:
- Untuk menyatakan alat (instrumental):
Ia memukul anjing dengan tongkat.
Adik makan dengan sendok.
- Menyatakan hubungan kesertaan (komitatif):
Ia kepasar dengan ibunya.
- Membentuk adverbial kualitatif:
Perkara itu diselidiki dengan cermat.
- Dipakai untuk menyatakan keterangan komparatif:
Adik sama tinggi dengan Adi.
c. ATAS : arti dan fungsinya:
- Membentuk keterangan tempat, dalam hal ini sama artinya dengan di atas.
Kami menerima tanggung jawab itu di atas pundak kami.
- Menghubungkan kata benda atau kata kerja dengan keterangan:
Kami mengucapkan terima kasih atas kerelaan saudara.
Kami menyesal atas sekalian tindak tanduknya.
- Dipakai di depan beberapa kata dengan arti : dengan atau demi. Misalnya:
Atas nama atas kehendak atas perintah
Atas desakan atas kematian dan sebagainya
d. ANTARA : arti dan fungsinya:
- Sebagai penunjuk arah :
Jarak antara jogja dan solo.
- Sebagai penunjuk tempat: dalam hal ini sama artinya dengan di antara :
Antara murid – murid itu mana yang terpandai?
- Dapat pula berarti kira – kira:
Antara lima jam lalu ia meninggalkan tempat ini.
9. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu menjadikan sebuah kata itu sebagai
kata benda. Contoh : Tuhan sang Pencipta alam.