Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH LINGUISTIK

LINGUISTIK TRADISIONAL:
1) Linguistik Zaman Yunani;
2) Linguistik Zaman Romawi;
3) Linguistik Zaman Pertengahan;
4) Linguistik Zaman Renaisance.
LINGUISTIK STRUKTURAL (MODERN)
PENJENISAN KATA
Berbagai pendapat tentang penjenisan kata:
I. Versi Tradisional ( S.Takdir Alisjahbana
mengacu pendapat Aristoteles). Ada 10 jenis
kata:
1. Kata Benda (nomina) adalah nama dari
semua benda dan segala yang dibendakan.
Misalnya: Tuhan, angin, meja, rumah dll.
2. Kata Kerja (verba) : adalah semua kata yang
menyatakan perbuatan atau laku. Misalnya: mengetik,
mengutip, meraba, mandi, makan, bekerja, berjalan dll.
3. Kata sifat (Ajektifa) : adalah kata yang menyataakan
sifat atau hal keadaan dari pada sebuah benda atau
sesuatu benda. Misalnya: baru, tebal, tipis, tinggi,
rendah, baik, buruk, mahal, dll.
4. Kata Ganti (Pronomina) : adalah kata yang dipakai
untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan.
Misalnya: Ia, mereka, ini, itu, sesuatu, beliau, dia, dll.
5. Kata Keterangan (Adverbia) : adalah kata
yang memberi keterangan tentang kata kerja,
kata sifat, kata keterangan, kata bilangan atau
seluruh kalimat. Misalnya: pelan-pelan, cepat,
kemarin, tadi, dll.
6. Kata Bilangan (Numeralia): adalah kata yang
meyatakan jumlah benda atau jumlah
kumpulan atau urutan tempat dari pada nama-
nama benda.
7. Kata Penghubung (Konjungsi): adalah kata
yang menghubungkan kata-kata, bagian-
bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-
kalimat. Misalnya: dan, lalu, meskipun,
sungguhpun, ketika, jika , dll.
8. Kata Depan (Preposisi) : adalah kata yang
merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian
kalimat. Misalnya: di, ke, dari, kepada, dll.
9. Kata Sandang (Articula) : adalah kata yang
berfungsi menentukan kata benda dan
membedakan suatu kata. Misalnya: si, sang,
dll.
10. Kata Seru (Interjeksi): adalah kata (yang
sebenarnya sudah menjadi kalimat) untuk
mengucapkan perasaan. Misalnya: aduh, wah,
oh, astaga, wah, dll.
Landasan yang dipakai untuk membagi jenis kata
tersebut (10 jenis kata) : adalah kaidah-kaidah
filsafat yang menekankan pada logika.
Jika disesuaikan kondisi bahasa sekarang, hal ini
merupakan kelemahan, sebab bahasa tidak
selamanya sejalan dengan filsafat.
Kelemahan lain penjenisan kata tersebut, bukan
terletak pada jumlah jenisnya dan juga bukan pada
istilah-istilahnya, melainkan pada penetrapan
kriteria yang tidak konsisten.
Misalnya: kata depan, kata penghubung, kata sandang,
kata ganti, dan kata keterangan, kriteria yang digunakan
adalah fungsi. Jenis kata benda, kata kerja, kata sifat,
kriteria yang digunakan adalah arti.
Keraguan lain yaitu: di, ke, dari, pada, dengan, dim
asukkan kedalam jenis kata depan.
Tetapi di tempat yang lain, gabungan kata itu dengan
suatu kata benda dijadikan kata keterangan.
Oleh karena adanya kelemahan tersebut, Gorys Keraf
membuat penjenisan baru berdasarkan kriteria tertentu.
II. Versi Gorys Keraf . Gorys Keraf
(Penggolongan Menurut Tata Bahasa
Moderen) menggolongkan jenis kata menjadi
4 golongan, yaitu:
1. Kata Benda (Nomina) : adalah segala macam
kata yang dapat diterangkan atau diperluas
dengan : yang + kata sifat. Misalnya: buku yang
tebal, gunung yang tinggi, jembatan yang kuat,
perbuatan yang baik, gadis yang cantik
2. Kata Kerja (Verba) : adalah segala macam kata yang
dapat diperluas dengan kelompok kata: dengan + kata
sifat. Misalnya: membaca dengan teliti, menyanyi
dengan merdu, berjalan dengan cepat, duduk dengan
santai, tidur dengan nyenyak, belajar dengan rajin.
3. Kata Sifat (Ajektiva) : adalah segala kata yang dapat
mengambil bentuk : se + reduplikasi + nya, serta
dapat diperluas dengan : paling, lebih, sekali.
Misalnya: se- kuat-kuat – nya; se- besar-besar- nya,
paling besar; paling kuat; kuat sekali.
4. Kata Tugas (Function Word atau Kata Fungsi): adalah
segala macam kata yang tidak termasuk salah satu jenis
kata di atas (kata benda, kata kerja, kata sifat di atas).
Dilhat dari segi bentuk : pada umumnya kata tugas sulit
mengalami perubahan bentuk atau bahkan tidak mengalami
perubahan bentuk.
Dilihat dari segi kelompok kata: kata tugas hanya memiliki
tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi
kalimat.
Kata tugas : tidak bisa menduduki fungsi-fungsi pokok dalam
sebuah kalimat.
Contoh kata Tugas: di, ke, dari, dan, tetapi,
supaya, bagi, sudah, tidak, sebelum, tentang,
dengan, akan, oleh, terhadap, dll.

Anda mungkin juga menyukai