Anda di halaman 1dari 19

KATA DAN MAKNA

KATA
PENGERTIAN KATA
• Kata merupakan satuan bentuk terkecil dari kalimat yang
dapat berdiri sendiri dan membentuk makna.
• Sebuah kata dibentuk dari gabungan huruf-huruf dan akan
diakui sebagai kata apabila bentukkannya membentuk makna.
• Contoh: sepeda, piring, ikan
• Pxcjdlrd, xcfafkf
JENIS-JENIS KATA
• Kata benda (nomina)
• Kata kerja (verba)
• Kata sifat (adjektiva)
• Kata ganti (pronomina)
• Kata keterangan (adverbia)
• Kata bilangan (numeralia)
• Kata sandang (artikula)
• Kata seru (interjeksi)
• Kata depan (preposisi)
1. KATA KERJA (VERBA)
• Kata kerja (KK) merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan sifat
atau kualitas.
• Kata kerja umumnya berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat.
• Kelompok verba:
1. Menyatakan perbuatan/tindakan. Dapat berupa jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan oleh
subjek/pelaku?”
Contoh:
mandi, membaca, membelikan, mencuri, mendekat, memukuli, membersihkan, melihat
2. Menyatakan proses/keadaan yang bukan sifat. Dapat berupa jawaban atas pertanyaan “Apa yang terjadi
pada subjek?”
Contoh:
jatuh, meninggal, mati, kebanjiran, mengering, terbakar, mengecil, terdampar
• Ciri lain: tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan, seperti: paling mati, sangat pagi,
terlalu lihat
• Sebagian verba dapat didampingi oleh pewatas yang mengandung aspek waktu, misalnya: akan, sedang, telah.
Contoh: akan datang, sedang makan, telah tiba
2. KATA SIFAT (AJEKTIVA)
• Kata Sifat (KS) merupakan kata yang berfungsi sebagai atribut bagi nomina (orang, binatang,
atau benda lainnya).
• Kata sifat dapat berfungsi sebagai predikat dan penjelas subjek/penjelas objek yang berupa
nomina.
• Jenis-jenis ajektiva:
- ajektiva keadaan/sifat; misalnya aman, kacau, tenang, gawat
- ajektiva warna; misalnya ungu, hijau, biru
- ajektiva ukuran; misalnya berat, ringan, tinggi besar
- ajektiva jarak; jauh, dekat, rapat, renggang
- ajektiva perasaan/sikap; misalnya malu, sedih, heran, senang
- ajektiva waktu; misalnya cepat, lambat, singkat, sering
- ajektiva indera; misalnya harum, manis, terang, jelas, pahit
CIRI LAIN AJEKTIVA

• Dapat diberi pembanding dengan bantuan adverbia seperti agak, lebih, sangat.
contoh: agak besar, lebih baik, sangat sedih
• Dapat diberi prefiks ter- yang artinya ‘paling’
contoh: terbesar, terindah, termahal
• Dapat diingkarkan dengan kata tidak
contoh: tidak benar, tidak puas, tidak sehat, tidak kuat
3. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)
• Kata keterangan adalah kata yang menerangkan verba, ajektiva, nomina, adverbia lainnya, serta
menerangkan kalimat.
• Adverbia dapat terletak mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan.
• Contoh:
1. Rina sangat mencintai suaminya (sangat menerangkan verba mencintai)
2. Kakekku selalu sedih mendengar lagu itu (selalu menerangkan ajektiva sedih)
3. Mahasiswa itu hampir selalu datang terlambat (hampir menerangkan adverbia selalu)
4. Ayah saja tidak dapat menyelesaikan pertikaian itu (saja menerangkan nomina ayah)
5. Setiap libur panjang, kami selalu ke kebun (selalu menerangkan perposisional ke kebun)
6. Sebenarnya dia tidak ikhlas (sebenarnya menerangkan seluruh kalimat)
4. KATA BENDA (NOMINA)
• Kata benda merupakan kata yang mengacu kepada sesuatu (benda) baik konkret maupun abstrak
• Contoh kata benda konkret: buku, kunci, kendaraan, pohon, nasi, rumah
• Contoh kata benda abstrak: pengetahuan, agama, cinta, kasih, sayang
• Nomina dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan pelengkap dalam kalimat
• Ciri lain nomina:
1. Nomina tidak boleh diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkar nomina adalah bukan.
Contoh: dia suamiku  dia bukan suamiku
2. Kata benda dapat berkombinasi dengan kata sifat
contoh: buku (KB) + mahal (KS) orang (KB) + baik (KS)
pohon (KB) + rindang ( KS) hal (KB) + penting (KS)
anak (KB) + cantik (KS) pikiran (KB) + kacau (KS)
5. KATA DEPAN (PREPOSISI)
• Kata depan (preposisi) merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti oleh
nomina atau pronomina.
• Jenis-jenis kata depan
- menandai tempat; misalnya di, ke, dari
- menandai waktu; misalnya hingga, hampir
- menandai arah tujuan; misalnya ke, kepada, akan, terhadap
- menandai pelaku; misalnya oleh
- menandai alat; misalnya dengan, berkat
- menandai perbandingan; daripada
- menandai maksud dan tujuan, misalnya untuk, agar, guna, bagi
6. KATA SAMBUNG (KONJUNGSI)

• Kata sambung (konjungsi) merupakan kata yang berfungsi dua kata atau dua kalimat.
• Contoh:
- antara hidup dan mati
- Anda pasti berhasil kalau rajin belajar
- oleh Presiden atau Wakil Presiden RI
- Pengetahuannya bertambah setelah banyak membaca
- bukan Amri, melainkan Amrin
- rapat sudah dimulai ketika kami tiba
- terhalang demonstran sehingga pertemuan tertunda
- bersikaplah biasa agar mereka tidak curiga
• Kata sambung dapat dipakai untuk menautkan dua kalimat dalam sebuah alinea dengan cara
memakai konjungtor (kata sambung) pada kalimat kedua, bahkan ketiga.
- Pak Susilo mengidap radang hati. Selain itu, ia juga terkena penyakit diabetes
- Situasi memang sudah membaik. Akan tetapi, kita harus selalu siaga
- Istri saya berbelanja ke Pasar Baru. Setelah itu, ia ke salon. Kemudian ia arisan bersama
teman- temannya
- Ibu tidak sependapat dengan kamu. Meskipun begitu, ibu tidak memaksa kamu untuk
mengikuti saran ibu.
- Konjungtor antar kalimat tidak harus selalu dua kata.
- Contoh: agar, tetapi, bahwa, asalkan, kemudian, ketika, namun, sebab, sambil, selanjutnya,
serta
- Contoh konjungtor lebih dari satu kata: akan tetapi, dengan demikian, setelah itu, walaupun
demikian
7. KATA SERU (INTERJEKSI)
• Kata seru merupakan kata yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati seperti rasa kagum,
sedih, heran, dan jijik
• Contoh:
1. Ayo, maju terus, pantang mundur!
2. Aduh, gigiku sakit sekali!
3. Ih, bau sekali badannya!
4. Cih, tidak sudi aku bertemu dengannya!
5. Wah, cantik sekali gadis itu!
6. Astaga, aku lupa bawa dompet!
8. KATA SANDANG (ARTIKULA)

• Kata sandang merupakan kata yang membatasi makna jumlah orang atau benda.
• Jenis artikula (1) menyatakan makna tunggal, (2) menyatakan makna jamak, (3) menyatakan
makna netral
• Contoh
(1) sang kiyai, sang penari, sang guru, sang anak, sang guru, sang jawara
(2) para petani, para pengacara, para artis, para murid
(3) si hitam manis, si dia, si cantik, si manis
9. KATA GANTI (PRONOMINA)

• Jenis kata yang menggantikan nomina.


• Fungsi pronomina: menghindari pengulangan kata dalam satu kalimat.

Kata Ganti (Pronomina) Jumlah Contoh kata ganti orang

Kata ganti orang pertama Tunggal Saya, aku


Jamak Kami, kita
Kata ganti orang kedua Tunggal Kamu, engkau, Anda,
saudara
Jamak Kalian
Kata ganti orang ketiga Tunggal Dia, beliau, ia
Jamak Mereka, -nya
10. KATA BILANGAN

• Kata yang menyataan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan.
• Jenis kata bilangan
• Tentu. Contoh: satu, dua, tiga
• Tak tentu. Contoh: beberapa, segala, seluruh, setengah
• Himpunan. Contoh: kedua-dua, ketiga-tiga, berpuluh-puluh, berbulan-bulan
• Pisahan. Contoh: setiap, tiap-tiap
• Pecahan. Contoh: satu, setengah, separuh
MAKNA
• Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan objek atau sesuatu (hal) yang diacunya.
• Dua jenis makna
(1) makna leksikal/makna denotasi. Leksikal artinya kamus. Makna leksikal adalah makna yang tertera di
dalam kamus.
contoh: kata belah memiliki makna celah, pecah menjadi dua, setengah, sisi, pihak. Kata sebelah dapat
memiliki makna setengah, arah, di samping
(2) Makna gramatikal/konotasi, makna yang timbul akibat proses gramatikal. Makna gramatikal timbul
bergantung pada konteks, situasi, tempat kata itu berada.
Contoh: setelah insaf, dia tidak mau membicarakan masa lalunya yang hitam
ia menangis menceritakan pertemuan dengan kekasihnya yang mengharu biru
ISTILAH-ISITLAH MAKNA

• Sinonim, ungkapan yang maknanya hampir sama dengan ungkapan lain.


• Hubungan antara bentuk bahasa yang mirip atau sama maknanya (KBBI)
• Contoh: laris dan laku, lahiriah dan jasmaniah, nasib dan takdir
• Antonim, ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungakapan yang lain.
• Hubungan antomin  A><B
• Contoh: mudah >< sukar, atas >< bawah, hitam >< putih
PERUBAHAN MAKNA

• Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada dahulu. Contoh: kata putra dan putri
• Menyempit, cakupan makna dahulu lebih luas dari makna yang sekarang. Contoh: sarjana
• Amelioratif, perubahan makna mengakibatkan nilai makna baru terasa lebih tinggi atau lebih baik dari makna lama.
Contoh: kata istri atau nyonya yang dipakai pada masa sekarang terasa lebih baik dari bini yang dipakai di masa lalu.
Kata pembantu atau ART pada masa sekarang terasa lebih baik dari pada jongos
• Peyoratif, perubahan makna mengakibatkan nilai makna baru terasa lebih rendah nilainya dari makna lama. Contoh:
kata oknum atau gerombolan yang dipakai pada masa sekarang terasa lebih rendah dari bini yang dipakai di masa lalu
• Sinestesia, perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera yang berlainan. Contoh: kata-
katanya manis, pidatonya hambar, aktingnya kaku.
• Asosiasi, perubahan makna terjadi karena persamaan sifat. Kata amplop dapat berarti (1) kertas pembungkus uang, (2)
pembungkus surat, (3) sogokan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai