Anda di halaman 1dari 3

Desentralisasi yankes

Desentralisasi

Desentralisasi dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pengambilan


keputusan, sehingga dapat menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi setempat, mengakomodasi perbedaan sosial, ekonomi dan lingkungan, serta
meningkatkan pemerataan hdalam penggunaan sumber daya publik (Ribot JC., 2002)

Desentralisasi merupakan tantangan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Saat


ini pemerintah daerah mempunyai peran yang sangat besar dalam penyediaan fasilitas
kesehatan. Yang paling utama adalah perhatian yang sangat besar dari pemerintahan terhadap
kondisi kesehatan melalui peningkatan kelayakan serta akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Sasaran utamanya antara lain peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di puskesmas, rumah sakit, pemenuhan standar mutu pelayanan serta kualitas SDM
yang memadai (Direktorat Litbang KPK, 2008:7)

Hakikat desentralisasi kesehatan

 Sesuai dengan paradigma sehat yang ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatan
yang mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya-
upaya kuratif dan rehabilitatif (Depkes, 2001)
 Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang
akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam
menjaga kesehatannya sendiri melalui kesadaran terhadap pentingnya upaya-upaya
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif

Empat bentuk desentralisasi (Mills dkk, 1990) :

1. Dekonsentrasi
Pemindahan sebagian kewenangan dari pemerintahan pusat ke kantor-kantor daerah
secara administratif. Kantor-kantor daerah tersebut mempunyai tugas-tugas administratif
yang jelas dan derajat kewenangan tersendiri, tetapi mereka mempunyai tanggungjawab
utama ke pemerintahan pusat
2. Devolusi
Kebijakan untuk membentuk atau memperkuat pemerintah daerah yang dalam beberapa
fungsi benar-benar independen dari pemerintah pusat, misalnya pencarian sumber daya
3. Delegasi
Pemindahan tanggungjawab manajerial untuk tugas-tugas tertentu ke organisasi-
organisasi yang berada di luar struktur pemerintahan pusat dan pelaksanaannya secara
tidak langsung di kontrol oleh pemerintahan pusat, misalnya pengadaan dokter PTT yang
merupakan kebijakan pemerintah pusat (termasuk penggajian), sedangkan pengelolaanya
atau penugasan merupakan wewenang Pemda melalui Dinas Kesehatan
4. Privatisasi
Pemindahan tugas-tugas pengelolaan atau fungsi kepemerintahan ke organisasi-organisasi
sukarelawan atau perusahaan swasta for profit maupun non profit

Delapan kebijakan desentralisasi bidang kesehatan :

1. Dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, pemerataan, potensi dan


keanekaragaman daerah
2. Didasarkan : otonomi luas, nyata, bertanggungjawab
3. Desentralisasi kesehatan luas dan utuh di kabupaten dan kota
4. Pelaksanaannya sesuai dengan konstitusi negara, sehingga tetap terjamin hubungan serasi
antara pusat dan daerah serta antar daerah
5. Desentralisasi kesehatan : meningkatkan kemandirian daerah otonom, pemerintahan pusat
memfasilitasi
6. Meningkatkan peran dan fungsi badan legislatif daerah. Dalam hal fungsi legislasi,
pengawasan, anggaran
7. Dekonsentrasi kesehatan diletkkan di provinsi sebagai perlengkap desentralisasi
kesehatan
8. Pendukung desentralisasi kesehatan melaksanakan tugas pembantuan, khusus
penanggulangan KLB, berencana, masalah kegawatdaruratan kesehatan lainnya.

Empat tujuan strategis desentralisasi kesehatan :

1. Terbangun komitmen antara Pemda, legislatif, masyarakat dan stakeholder lainnya guna
kesinambungan pembangunan kesehatan
2. Kapasitas sumber daya manusia meningkat
3. Kesehatan masyarakat terlindung, khususnya miskin, kelompok rentan dan daerah miskin
4. Terwujud komitmen nasional dan global dalam kesehatan daerah dan tertatanya
manajemen kesehatan di era desentralisasi

Bidang Kajian Ekonomi Kesehatan

1. Makro
 Menelaah sektor kesehatan secara menyeluruh serta hubungannya secara timbal
balik dengan sektor-sektor sosial ekonomi lainnya
 Bertujuan : mengkuntifikasi kontribusi sektor kesehatan bagi pembangunan
ekonomi
 Dihitung “benefit” sektor kesehatan dalam ukuran moneter
 Melihat apa pengaruh kebijakan dan pembangunan sektor lain terhadap derajat
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai