Anda di halaman 1dari 21

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Oleh : Kelompok XI
Mahendra
Dwi Septia Nengsih
Rosy Wahyuni
Yani Agustian
Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986).
Menurut Masri Singarimbun, validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur.
Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka dia
harus menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat
pengukur yang valid bila dipakai untuk mengukur berat,
karena timbangan memang mengukur berat.
Jenis-jenis Validitas Menurut Ebel
(dalam Nazirz 1988)
1. Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan
antara skor dengan kinerja.
2. Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas
aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat
evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan kinerja
yang baik dalam pengukuran.
3. Face Validity adalah validitas yang berhuubungan apa yang nampak
dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya
hendak diukur.
4. Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur
dengan faktor-faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau
ukuran-ukuran perilaku lainnya, di mana validitas ini diperoleh dengan
menggunakan teknik analisis faktor.
5. Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung
dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.
6. Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji
coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bhwa
suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusny diukur.
7. Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
suatu alat ukur dengan kinerj seorang di msa mendatang.
8. Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling
dari suatu populasi.
9. Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari
pengukuran dan menilai seberapa jauh pungukuran tersebut merupakan alat
ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan
instruksional.
Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh
mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang
diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan
untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes
tersebut.
Uji validitas dibedakan menjadi 2
1. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan
lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada
kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam
satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor).
2. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan
terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian
validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item
dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan
antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari
beberapa faktor).
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas
suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya
suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,
artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total.
Langkah Langkah Uji Validitas
menggunakan program SPSS.
1. Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan
skor)
2. Klik Analyze -> Correlate -> Bivariate
3. Masukan seluruh item variabel x keVariabels
4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag
5. Klik Ok
Tabel rangkuman hasil uji validitas dari variabel tersebut
dapat dilihat sebagai berikut :
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r
tabel berdasarkan uji signifikan 0.05, artinya bahwa item-
item tersebut diatas valid
Reliabilitas
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua
kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliable.
Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx
mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas
yang dianggap sudah cukup memuaskan jika 0.700.
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini
mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha
antara 0.70 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50
0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka
reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau
beberapa item tidak reliabel.
Jenis-jenis Reliabilitas Walizer (1987)
1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama
atau serupa untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat
anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator
yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data
setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat
memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya
haruslah sama atau hampir sama.
2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang
sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama.
Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih
indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional, paeralatan
pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.
3. Metode pengujian reliabilitasTiga tehnik pengujian realibilitas
instrument antara lain :
a. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)
Teknik paralel disebut juga tenik double test double trial. Sejak
awal peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument
yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun
berdasarkan satu buah kisi-kisi.
b. Teknik Ulang (Test Re-test)
Disebut juga teknik single test double trial. Menggunakan sebuah
instrument, namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan
kedua kemudian dikorelasikan untuk mengetahui besarnya indeks
reliabilitas.
c. Teknik Belah Dua (Split Halve Method)
Disebut juga tenik single test single trial. Peneliti boleh
hanya memiliki seperangkat instrument saja dan hanya
diujicobakan satu kali, kemudian hasilnya dianalisis, yaitu
dengan cara membelah seluruh instrument menjadi dua sama
besar.
Langkah pengujian reliabilitas dengan
SPSS :
1. Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis
2. Masukan seluruh item variabel X ke Items
3.Pastikan pada model terpilih Alpha
4. Klik Ok

5. Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa


ke-11 pernyataan cukup reliabel
Daftar Pustaka
Metode Penelitian Survei, Masri Singarimbun, PT Pustaka
LP3ES Indonesia, Jakarta, 1995.
http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-
d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-
reliabilitas.html

Anda mungkin juga menyukai