PENANGGUNG JAWAB
Nama : ……………
Alamat :……………………
Hubungan dengan klien :………………………………
C. PENGUKURAN
1. Lingkar Lengan Atas : ……………… Cm
2. Lipat Kulit Triceps : ………………… Cm
3. Tinggi Badan : 155 Cm Berat Badan : 48 Kg
I.M.T ( Indeks Masa Tubuh ) : 21 Kg / m2
Kesimpulan : berat badan ideal
Catatan :
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan mempunyai riwayat sakit yaitu muntah darah kurang lebih ½
gelas sehari selama kurang lebih 1 minggu, berobat ke puskesmas. Kata dokter ada
flek paru. Penyakit tersebut sudah 6 tahun lalu. Sempat berobat rutin 6 bulan dan
dinyatakan sembuh.
Pasien mengatakan tinggal di rumah susun di daerah Jakarta, di dekat kali angke.
Pasien tinggal dengan adiknya yang juga sudah berkeluarga. Mereka tinggal dalam
satu rumah dengan 2 KK. Adik ipar pasien pernah dirawat karena flek paru sekitar 3
tahun lalu. Sudah sembuh.
Pasien mengatakan makan seadanya di rumah dan jarang makan sayur. Pasien sibuk
bekerja sebagai supir truk (1,5 thn) dan jarang makan dirumah, lebih sering makan
di warteg.
Pasien mengatakan sudah 2 minggu mulai merasakan sakit di perut kanan bawah
hilang timbul seperti teriris, pasien mengira sakit karena terlalu sering duduk,
sehingga tidak berobat dan dibiarkan saja. Selama 2 minggu terjadi penurunan berat
badan 6 kg. dari 54 sekarang 48 kg.
Pasien mengatakan dirinya cemas sekali ketika tahu bahwa harus operasi,
karena sebelumnya pasien tidak pernah masuk RS apalagi operasi.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Kebersihan rambut : bersih, tidak ada ketombe, dan rambut tidak rontok
Kulit kepala : berminyak
Kebersihan kulit : bersih dan kering
Higiene rongga mulut : tidak ada bau dan tidak ada sariawan
Kebersihan genetalia : bersih
Kebersihan anus : bersih
Tanda / Scar Vaksinasi : BCG Cacar
Pemeriksaan diagnostik
` Thorax: Pulmonary tuberculosis
a. Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut : berwarna hitam
Hidrasi kulit : kering dan kurang elastis
Palpebrae : tidak edema
Conjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterik
Hidung : simetris dan bersih
Rongga mulut : tampak sisa makanan Gusi :tidak stomatitis
Gigi geligi : : caries (+) Gigi palsu : (-)
Kemampuan mengunyah keras : mampu
Lidah : bersih, warna merah muda Tonsil : T1
Pharing : tidak tampak kemerahan
Kelenjar getah bening leher : tidak teraba adanya massa
Kelenjar parotis : normal Kelenjar tyroid :tidak membesar
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Bayangan vena tidak ada
Benjolan vena
Auskultasi: Peristaltik 8 X / menit
Palpasi : tidak melakukan palpasi
Pemeriksaan Diagnostik
Kerapian 2
b. Pemeriksaan Fisik
J V P : 5-2 cm H2O
Kesimpulan : Normal
Perfusi pembuluh perifer kuku : <3 detik
Thorax dan pernapasan
Auskultasi :
Suara Tambahan : Ronchi
3. Data Obyektif
Pasien tampak meringis kesakitan
Hb : 13,2 gr%
Hematokrit : 39 %
PT
INR : 0,81
APTT
Control : 32,1 Seconds
Electrolite
Clorida: 98 mmol/l
Ureum: 21 mg/dl
Terapi:
Ketorolac IV 3 x 1
Ceftriaxon IV 3 x 1
Ranitidine IV 3 x 1
Ondansentron IV 3x1
1. Nyeri akut b.d proses Setelah dilakukan tindakan 1.identifikasi skala nyeri
inflamasi d.d nyeri skala 6-7 keperawatan diharapkan
masalah nyeri akut dapat
teratasi dengan kriteria hasil: 2.identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,
DS: Badan terasa lemas, frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri
pusing, terasa nyeri seperti
teriris pada perut kanan -keluhan nyeri menurun
bawah, skala nyeri 6 -7, 3.identifikasi nyeri non verbal
Nyeri hilang timbul, -gelisah menurun
berkurang bila diberi obat. -tekanan darah membaik
Leukosit: 17.880
TD: 140/100
5.edukasi cara hypnosis diri
3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan 1.Untuk mengetahui alasan terganggunya
b.d nyeri d.d nyeri skala 6-7 keperawatan dalam 3x24 jam fisik lainnya mobilitas pasien
diharapkan masalah
DS: Pasien mengatakan
gangguan mobilitas fisik
dapat teratasi dengan kriteria 2.Identifikasi toleransi fisik melakukan 2.Untuk memberikan ambulasi yang sesuai
merasa nyeri hebat jika hasil: ambulasi dengan kemampuan pasien
berjalan ke kamar mandi untuk
-nyeri menurun
BAK karena cemas pasien
mengurangi minum agar tidak -gerakan terbatas menurun 3.Identifikasi kebiasaan BAK dan BAB 3.Untuk mengetahui kebiasaan eliminasi
terlalu sering BAK. Nyeri saat pasien
-kelemahan fisik menurun
menekuk kaki seperti saat 4.Untuk membantu pasien untuk BAK agar
-kecemasan menurun 4.Sediakan alat bantu (mis.kateter external
mengganti celana atau naik tidak terlalu banyak bergerak
atau urinal) jika perlu
turun tempat tidur
1. Ansietas b.d persiapan Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor tanda tanda ansietas (verbal dan 1.Respon verbal dan non verbal dapat
operasi d.d pasien cemas keperawatan dalam 2x24 jam non verbal) membantu mengetahui tingkat ansietas
diharapkan masalah ansietas
dapat teratasi dengan kriteria
hasil: 2.Ciptakan suasana teurapetik untun 2.Kepercayaan yang dibangun dapat
DS: Pasien mengatakan menumbuhkan kepercayaan membuat pasien lebih nyaman
dirinya cemas sekali ketika
-perilaku gelisah menurun
tahu bahwa harus operasi, 3.Pahami situasi yang membuat ansietas 3.Dengan memahami perawat dapat
-perilaku tegang menurun
karena sebelumnya pasien mengetahui cara untuk mengurangi
- frekuensi nafas menurun kecemasan
tidak pernah masuk RS
4.Dengarkan dengan penuh perhatian
apalagi operasi
4.Pasien akan merasa lebih diperhatikan dan
- DO: dapat merasa nyaman saat menjelaskan
- Pasien nampak tegang dan 5.Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan kecemasannya
khawatir dengan tindakan
Operasi yang akan ia 5.Pasien akan lebih nyaman untuk bercerita
6.Edukasi pasien mengenai tindakan yang
jalani
- Nafsu makan pasien akan dilakukan secara faktual mengenai
6.Dengan menjelaskan tindakan secara
menurun tindakan yang akan diberikan kepada
detail pasien dapat memahami dan dapat
- Tanda Tanda Vital : pasien
mengurangi kecemasan
TD 140/100mmHg,
N: 96x/mnt, 7.Berikan lingkungan yang nyaman
7.Lingkungan yang nyaman dapat
S: 36.5°C, mengurangi kecemasan
RR: 23x/mnt