Anda di halaman 1dari 91

A.

KEBIJAKAN

KRITERIA PASIEN MASUK ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

01/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 12

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Semua pasien yang akan masuk ICCU harus melalui Triage IGD hal ini berlaku untuk
semua pasien yang dating langsung ke IGD (jam kerja / di jam kerja / pada hari libur),
pasien rujukan dari rumah sakit luar (DKI Jakarta / luar DKI / luar Pulau Jawa yang
sudah mendapat persetujuan rawat ICCU dari chief dr.jaga IGD Konsultan Jaga
Kardiologi .

Pasien dari poli klinik jantung yang sudah mendapat persetujuan dari Konsultan
Kardiologi untuk di rawat di ICCU.

Pasien dari ruang rawat penyakit dalam / ruang rawat lain yang sudah mendapat
persetujuan konsultan jaga Kardiologi pada hari tersebut.

Pasien yang diterima masuk ke ICCU adalah pasien yang tercantum dalam indikasi
perawatan ICCU.

Pasien pasca angiografi koroner / PCI (Percutaneous Coronary Intervention) dari poli
klinik jantung / PJT (Pelayanan Jantung Terpadu)

Pasien pasca pemasangan TPM/PPM dari poli kilinik jantung / PJT

Pasien yang sudah mendatangani persetujuan untuk dirawat di ICCU

1
Tersedianya fasilitas ICCU untuk merawat pasien tersebut yaitu adanya termpat tidur
beserta monitornya, obat-obat emergensi, hasil laboratorium yang spesifik dan lain-
lain.

Pada kejadian-kejadian luar biasa, adanya bencana alam, kegiatan besar kegeneraan,
KTT, Pemilu, Pesta Olah Raga Nasional & International disediakan fasilitas ICCU
untuk pesertra mengalami serangan jantung atau terindikasi untuk dirawat di ruang
rawat ICCU.

Sesuai dengan alur masuk dan keluar ICCU.

2
KRITERIA PASIEN KELUAR RUANG RAWAT ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

02/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 34
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Semua pasien yang akan keluar (pindah/pulang) dari ICCU harus mendapat persetujuan dari
Kepala ICCU / Konsultan ICCU yang bertugas pada hari itu / konsultan ICCU yang
menangani pasien tersebut di luar ICCU RSCM.

1. Indikasi pasien pindah dari ICCU :

Sindrom koroner akut yang sudah stabil



Nyeri dada tidak ada
Hemodinamik stabil
Pasien tidak lagi memerlukan alat monitor / obat life support
Pasien dalam kondisi stabil, grafik EKG menunjukkan tidak ada perburukan &
kemungkinan kebutuhan terapi intensif secara mendadak kecil / kurang.
Aritmia yang sudah teratasi.
Tahapan rehabilitasi medis dapat terus dilanjutkan sampai pasien pindah ke
ruang rawat biasa / pulang ke rumah.
Pertimbangan keadaan umum pasien dan keadaan penyakitnya pertimbangan
biaya rumah sakit sehingga harus diambil keputusan untuk memindahkan
pasien tersebut.
Pada pasien dengan pasca angiografi koroner / PCI, keadaan umum stabil,
tanpa adanya komplikasi & perdarahan, hanya perlu 1 atau 2 hari perawatan
ICCU.
Pada pasien dengan pasca pemasangan PPM yang sudah diizinkan pulang oleh
Konsultan Kardiologi.
Pengaturan untuk perawatan di ruang rawat biasa hendaknya dipertimbangkan
sehingga kelanjutan perawatan yang sesuai dengan penyakit pasien tetap
terjamin.

3
Pasien sudah menyelesaikan administrasi RS.

2. Indikasi pasien pulang dari ICCU

Pasien ICCU dapat dipulangkan dengan pertimbangan sebagai berikut :

Pasien telah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Kepala ICCU / Konsultan


Jaga ICCU.

Sesuai kriteria pasien pindah dari ICCU.

Tidak tersedianya tempat perawatan diruang rawat biasa, pasien sudah


melewati masa perawatan kritis ICCU, tahapan rehabiltasi medis dapat
dilanjutkan dirumah dengan mengikuti format program rehabiltasi medik
ICCU, pertimbangan biaya rumah sakit dan biaya kelajutan pengobatan setelah
pasien keluar dari rumah sakit.

Pada situasi dimana pasien / keluarga menginginkan untuk segera keluar dari
rumah sakit dengan berbagai macam alasa, dimana tingkat motivasi sudah
dilakukan sedemikan rupa oleh petugas kesehatan / dr. jaga / konsulen jaga
dengan terlebih dahulu menandatangani surat keluar dari rumah sakit dengan
segala risikonya dan sudah menyelesaikan administrasi rumah sakit.

4
KRITERIA PASIEN KELUAR RUANG RAWAT ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

03/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 5
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN :

Jenis-jenis pasien berikut umumnya tidak sesuai untuk masuk ICCU dan hanya akan
dipertimbangkan pada keadaan-keadaan luar biasa.

Atas persetujuan Kepala ICCU / Konsultan Kardiologi

Pasien-pasien tersebut bila perlu harus dikeluarkan dari ICCU agar fasilitas yang
terbatas terse
but dapat digunakan untuk pasien indikasi perawatan ICCU.

1. Pasien yang telah dipastikan mengalami brain death & komplikasi ireversibel

2. Pasien dari perawatan bedah / perawatan biasa mengalami kejadian untuk indikasi
perawatan ICCU dimana terdapat indikasi / kontra indikasi untuk dilakukannya segala
bentuk tindakan medis dan perawatan ICCU.

3. Pasien dengan kejadian indikasi perawatan ICCU yang tidak jelas dimana terdapat ketidak
sesuaian antara diagnosis, keluhan gambaran EKG, kelainan laboratorium dengan penyakit
primer / penyerta yang lebih dominan.

4. Pada kejadian luar biasa yang berhubungan dengan pemerintahan / kenegaraan.

5
MENERIMA RUJUKAN PASIEN DARI RUMAH SAKIT LUAR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

04/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 6
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENEGERTIAN :

Jenis-jenis pasien berikut umumnya tidak sesuai untuk masik ICCU dan hanya akan
dipertimbangkan pada keadaan-keadaan luar biasa.
Atas persetujuan Kepala ICCU / Konsultan Kardiologi
Pasien-pasien tersebut bila perlu harus dikeluarkan dari ICCU agar fasilitas yang
terbatas tersebut dapat dipergunakan untuk pasien dengan indikasi perawatanICCU.
1. Pasien yang telah dipastikan mengalami brain death & komplikasi irevesibel
2. Pasien pada perawatan bedah/perawatan biasa mengalami kejadian untuk indikasi
perawatan ICCU dimana terdapat indikasi / kontraindikasi untuk dilakukannya segala
bentuk tindakan medis dan perawatan ICCU.
3. Pasien dengan kejadian indikasi perawatan ICCU yang tidak jelas dimana terdapat ketidak
sesuaian antara diagnosis, keluhan gambaran EKG, kelaianan laboratorium dengan
penyakit primer penyerta yang lebih dominan.
4. Pada kejadian luar biasa yang berhubungan dengan pemerintahan / kenegaraan.

6
MENERIMA RUJUKAN PASIEN DARI RUMAH SAKIT LUAR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

05/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 78
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

1. Penerimaan pasien dari rujukan rumah sakit luar dilakukan sesuai prosedur

2. Dokter ICCU yang merujuk pasien harus terlebih dahulu memberitahu dokter / petugas
kesehatan RSCM tentang alasan merujuk pasien ke ICCU secara lisan / tulisan.

3. Menerima pasien baru melalui telepon harus jelas siapa penelepon, alasan pindah
rumah sakit, atas indikasi, persetujuan pasien / keluarga.

4. Pasien keluarga menyetujui untuk memenuhi peraturan yang berlaku di ICCU RSCM

5. Resume tertulis tentang diagnostik pengkajian primer, keadaan pasien secara


kronologis, rekaman EKG, hasil radiologi, hasila laboratorium dan obat-obatan serta
tindakan tindakan yang telah dilakukan harus disertakan menjadi bagian rekam medik
pasien.

6. Pasien rujukan dapat disetujui dirawat di ICCU RSCM berdasarkan :

Kebijakan kriteria pasien masuk ICCU


Sesuai dengan indikasi perawatan ICCU
Kapasitas pada saat pasien akan dipindahkan
Persyaratan administratif telah dipenuhi maka pasien dapat di transfer ke ICCU
RSCM

7. Transportasi menjadi tanggung jawab rumah sakit yang merujuk.

7
8. Dijelaskan agar kedatangan pasien harus melalui IGD RSCM untuk ditriage terlebih
dahulu

9. Sangat penting untuk menyertakan surat IPD (Identitas Pasien Dirawat) dari P3RN
(Pusat Penerimaan Pasien Rawat Inap)

10. Selalu dilakukan timabang terima pasien antara petugas yang mengantar dengan
perawat / dr. jaga yang bertugas pada saat itu.

8
TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

06/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 9
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Pemindahan pasien dalama keadaan kritis dari ruang rawat, ruang intensif, ruang IGD ke

ICCU memerlukan :

1. Personil yang terlatih

2. Fasilitas medis yang memadai

3. Alat dan obat emergensi yang tersedia disesuaikan kondisi pasien dan jarak atau

lamanya transportasi

4. Tersedia alat pelindung personil, pemadam api / kebakaran

5. Selama transportasi, terapi pemantauan dan dokumentasi tetap dilakukan

6. Serah terima tentang kondisi pasien, terapi yang telah diberikan dan sedang diberikan,

dokumen, resume rekam medik diserah terimakan pada petugas ditempat tujuan.

9
MEMINDAHKAN PASIEN KE LUAR DARI ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 10

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Memindahkan pasien keluar dari ICCU RSCM ke RS lain :

1. Memindahkan pasien untuk alih rawat ke rumah sakit lain dilakukan dengan kerja

sama yang baik sesuai standar transportasi pasien kritikal

2. Pemindahan dapat dilakukan oleh pemberi jasa profeisonal dalam evakuasi pasien atau

oleh petugas dari RS tujuan.

3. Sudah mendapat persetujuan konsultan ICCU

4. Menyertakan seluruh rekam medis RS.

10
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

08/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 11

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Format yang sudah adalah izin tindakan tertulis secara umum yang ditanda tangani
oleh pasien / keluarga pasien sehubungan dengan tindakan medis yang akan
dilakukan.

Sebagai dokumen otentik bahwa pasien dan kelurga sudah menyetujui dan
mengerti akan segala resiko meupun keutungan yang akan didapat pada waktu
prosedur dilakukan ataupun sesudah prosedur dilakukan.

Sedang diupayakan bentuk baru dari persetujuan tindakan medis, sehingga secara
detail akan terdokumentasi setiap tindakan medis yang dilakukan satu persatu
seperti :
a. Format izin tindakan pemberian trombolitik
b. Format izin tindakan pemberian heparinisasi
c. Format izin tindakan TPM / PPM dll.
d. Format izin tindakan Cor Angio / PTCA

11
PENGISIAN REKAM MEDIK, PENCATATAN & PELAPORAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

09/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 12

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

Departemen Penyakit Dalam khususnya ruang rawat ICCU memiliki lembar khusus
catatan medik untuk setiap tindakan medis ataupun perawatan ICCU.

Map (status pasien) diisi oleh residen jaga dokter penyakit dalam, konsultan yang
menerima konsul ruangan, residen rehabilitasi medik, lembar ikhtiar pasien baru
masuk, lembar follow up diisi setiap hari atau setiap penggantian dokter jaga penyakit
dalam.

Lembar pengkajian keperawatan, lembar hasil laboratorium, lembar penempelan hasil


laboratorium diisi / dilengkapi oleh perawat.

Lembar IPD, lembar hasil pemeriksaan penunjang, lembar konsul dimasukkan dalam
map status pasien.

Semua data-data dicatat dalam buku antara lain :


- Buku Register Penerimaan Pasien
- Buku Data-data besar ICCU
- Buku Pembagian pasien ICCU
- Buku Data-data kecil ICCU

Bila pasien pindah / pulang, berkas dokumen medik pasien dipindahkan pada bundel
berkas status dokumen medik ICCU, untuk 1 (satu) pasien 1 (satu) dokumen disusun,
disatukan dengan dokumen keperawatan, disimpan dikamar rekam medik ICCU.

12
DOKUMEN KEPERAWATAN PASIEN ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

10/Kebijakan-ICCU/VIII/2008 13

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN 1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

1. Setiap pasien ICCU memiliki satu set dokumen keperawatan ICCU dipasang pada
lembar papan yang digantung disisi bagian kaki tempat tidur pasien.

2. Dukumen tersebut terdiri dari :

Lembar Tindakan Keperawatan dan catatan perkembangan


Lembar Kartu Instruksi Perawatan
Lembar Kartu Instruksi dokter
Lemabr kartu infus dalam 24 jam
Lembar kegiatan EKG strip dalam 24 jam

3. Digunakan sebagai dokumentasi pada setiap indikasi medis / keperawatan yang


dilakukan.

4. Sebagai bahan laporan / timbang terima pada setiap rotasi rotasi penggantian shift jaga
perawat.

5. Dokumentasi pasien ICCU

13
B. S O P

KONSULTASI DI RUANGAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

01/SOP-ICCU/VIII/2008 14 15

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Melakukan konsultasi ke dokter konsulen bagian lain tanpa
PENGERTIAN membawa pasien, disebabkan karena kondisi pasien yang tidak
memungkinkan untuk di bawa keluar ruangan.
Mendapat jawaban untuk mengatasi masalah medis yang dialami
TUJUAN oleh pasien
Konsultasi pada bagian lain yang lebih berwenang
KEBIJAKAN memberikan terapi pada pasien
Kolaborasi dalam menangani penyakit pasien
Untuk penatalaksanaan pengobatan selanjutnya
Di ruang rawat menulis permintaan konsultasi pada lembar
PROSEDUR konsultasi
Mencantumkan hasil laboratorium / hasil pemeriksaan
penunjang lainnya
Pasien dijelaskan tujuan kolaborasi tersebut
Surat konsul dibawa oleh pekarya ICCU / oleh keluarga pasien
bila dianggap perlu untuk penyelesaian administrasi dan
disertai buku ekspedisi
Hubungi via telepon untuk konfirmasi ulang bila dokter belum
datang
Bila dokter datang , perawat mempersiapkan pasien dan status
pasien
Lapor kepada dokter ruang rawat bahwa dokter konsultan
sudah datang
Perawat menemani dokter dalam memeriksa pasien

14
Dokter konsulen menulis hasil pemeriksaan pada lembar
jawaban formulir konsultasi
Setelah selesai pasien dirapihkan kembali
Jawaban konsul disimpan pada lembar berkas status pasien
Catat instruksi hasil konsul pada laporan instruksi perawat
Dokter ruang rawat mengkaji kembali hasil jawaban konsul,
bila tidak ada kontraindikasi yang berhubungan dengan
masalah kardiologi rencana medis dapat dilanjutkan
DOKUMEN TERKAIT Dokumen medis / keperawatan ICCU
Buku ekspedisi konsul ruangan
Bagian administrasi unit yang dikonsulkan
UNIT TERKAIT Departemen lain
Departemen Penyakit Dalam
PJT
Departemen Rehabilitasi Medik

15
MENERIMA RENCANA MEDIK TERTULIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

02/SOP-ICCU/VIII/2008 16

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Menerima rencana medik tertulis adalah suatu tindakan untuk
PENGERTIAN melaksanakan rencana medis yang tertulis dalam rekam medis
sesuai kompetensi yang ada.
Memperlancar rencana medik
TUJUAN Menghindari pemberian intruksi / rencana medik secara lisan
Jika tulisan dokter tidak jelas agar ditanyakan pada dokter
KEBIJAKAN yang bersangkutan
Menulis rencana medik pengobatan dalam rekam medik /
PROSEDUR formulir rekam medik
Melihat dan mencatat kembali program dokter ke dalam buku
visite / lembar kartu intruksi
Melaksanakan rencana medik
Mengecek dan mencatat kembali apa rencana medik yang
telah dilaksanakan
Membuat laporan pasien pada waktu serah terima
DOKUMEN TERKAIT Dokumen medik
Dokumen keperawatan
UNIT TERKAIT Dokter yang memberi intruksi
Visite / ronde dokter

16
PROSEDUR PERSIAPAN PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

03/SOP-ICCU/VIII/2008 17
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Menyiapkan tempat perawatan serta alat yang lengkap sesuai


dengan kebutuhan pasien ICCU

TUJUAN Agar selalu siap menerima pasien

KEBIJAKAN Dilakukan untuk mempersiapkan tempat bagi pasien yang baru


tiba dan akan dirawat di ICCU

PROSEDUR 1. Cuci tangan terlebih dahulu


2. Beri tahu dokter
3. Letakkan bantal dan alat-alat tenun di kursi
4. Bersihkan tempat tidur terlebih dahulu dengan memakai desinfectan
5. Pertama-tama pasang sprei dengan rapih, lalu perlak, stik laken
kemudian pasang selimut dan sarung bantal
6. Meja pasien dibersihkan dan diletakkan di samping tempat tidur
7. Standar infus dibersihkan dengan lap basah kemudian disiapkan /
diletakkan di samping tempat tidur
8. Bed side monitoring EKG diperiksa lalu disiapkan dengan lengkap
9. Siapkan slang O2 yang bersih dan flow meter oxygen

UNIT TERKAIT - IGD


- UPF Jantung
- PJT
- Ruang rawat penyakit dalam

DOKUMEN TERKAIT Pedoman Prosedur Perawatan ICCU

17
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR KHUSUS &
ALAT MEDIS UNTUK PASIEN BARU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

04/SOP-ICCU/VIII/2008 18 19
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Menyiapkan tempat perawatan serta alat yang lengkap sesuai


dengan kebutuhan pasien ICCU

TUJUAN - Agar selalu siap menerima pasien


- Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan
- Siap siaga pada pasien baru dengan keadaan
gawat darurat

KEBIJAKAN Dilakukan untuk mempersiapkan tempat bagi pasien yang baru


tiba dan akan dirawat dii ICCU

PROSEDUR 1. Cuci tangan terlebih dahulu


2. Beri tahu dokter
3. Letakkan bantal dan alat-alat tenun di kursi
4. Bersihkan tempat tidur terlebih dahulu dengan memakai
desinfectan
5. Pertama-tama pasang sprei dengan rapih, lalu perlak, stik
laken kemudian pasang selimut dan sarung bantal
6. Meja pasien dibersihkan dan diletakkan di samping tempat
tidur
7. Standar infus dibersihkan dengan lap basah kemudian
disiapkan / diletakkan di samping tempat tidur
8. Bed side monitoring EKG diperiksa lalu disiapkan dengan
lengkap

18
9. Siapkan slang O2 yang bersih ,flow meter oxygen dan tabung
humidifier O2 yang berisi air aquadest
10. Dekatkan alat EKG & kelengkapannya
11. Siapkan papan beserta dokumen keperawatan lemgkap
12. Siapkan dokumen medis / berkas status pasien & buku register

DOKUMEN TERKAIT - Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT Logistik / Inventaris Ruangan

19
MENERIMA PASIEN BARU DI ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

05/SOP-ICCU/VIII/2008 20 21
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Menerima pasien baru yang datang untuk dirawat dirung ICCU

TUJUAN - Memberikan pertolongan segera pada keadaan gawat darurat


- Memberikan Asuhan Keperawatan
- Mencegah terjadinya penyulit / komplikasi

KEBIJAKAN -Diberikan pada pasien yang baru tiba dan akan dirawat di ruang ICCU
- Sesuai dengan kebijakan kriteria pasien masuk ICCU

PROSEDUR 1. Terimalah pasien dengan ramah dan penuh perhatian


2. Pindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur yang sudah disiapkan
3. Beri tahu dokter
4. Beri O2 sesuai program terapi, biasanya 2 4 liter / menit
5. Buat EKG lengkap 12 19 lead ( sesuai dengan keadaan pasien )
6. Ambil pemeriksaan laboratorium serial CK, CKMB, Troponin T dan
pemeriksaan lainnya
7. Beri informasi tentang prosedur yang akan dilakukan pada pasien
dan keluarga
8. Periksa infus agar berjalan baik dan tetesannya sesuai program
9. Beri obat-obat oral / drip sesuai dengan program pengobatan
10. Kaji masalah perawatan yang ada pada pasien , buat diagnosis
,perencanaan , intervensi dan evaluasi keperawatan
11. Jagalah ketenangan llingkungan agar pasien dapat istirahat dengan
tenang
12. Tulis data-data lengkap pasien di buku register
13. Isi dengan lengkap status keperawatan

20
IPD ( IDENTITAS PASIEN DIRAWAT ),
DOKUMEN TERKAIT status IGD ,
Hasil pemeriksaan penunjang lain ,
hasil laboratorium
dokumen medik pasien dari rumah sakit luar
UNIT TERKAIT IGD ,
Ruang rawat Penyakit Dalam ,
Ruang rawat lain ,
UPF Jantung,
PJT,
Rumah Sakit Luar

21
TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN PERAWAT DARI UNIT LAIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

06/SOP-ICCU/VIII/2008 22 23
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Timbang terima pasien dari perawat yang bertugas di ICCU kepada
unit lain ketika pasien akan dipindahkan

TUJUAN Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara


berkesinambungan

KEBIJAKAN Pasien telah diijinkan oleh dokter yang merawat di ICCU dan
disetujui oleh dokter yang merawat di unit perawatan
selanjutnya
Perawat ICCU wajib membuat catatan resume selama pasien
dirawat sesuai formulir yang ada disertai tanda tangan dan
nama jelas perawat
Perawat ICCU menjelaskan segala permasalahan untuk
ditindaklanjuti di unit perawatan lain

PROSEDUR Perawat Primer (PP) atau perawat yang merawat pasien


menyampaikan masalah-masalah keperawatan dan medis
kepada perawat dari unit perawatan lain meliputi :
- Keadaan umum pasien
- Keadaan kardiovaskular, status neurologi pasien dan
penggunaan oksigen
- Resume dokter
- Resume keperawatan
- Rekaman EKG terbaru
- Foto toraks

22
- Hasil ekokardiografi, angiografi koroner, PCI
- Lembar konsul / rencana tindakan medis selanjutnya
- Format rehabilitasi medik
- Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan
selanjutnya, serta jenis pemeriksaan yang harus
ditindaklanjuti
- Penggunaan alat-alat infasif dan waktu pemasangan
Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan
selama dirawat di ICCU dan rencana tindakan keperawatan
selanjutnya
Menyertakan obat-obatan yang masih dipergunakan (jika
pasien memiliki), waktu / cara pemberian obat tersebut
Resume perawatan ditandatangani oleh kedua perawat yang
melakukan timbang terima pasien

DOKUMEN TERKAIT - Buku panduan implementasi model praktek


keperawatan profesional di rumah sakit
- Berkas dokumen medis pasien

UNIT TERKAIT Unit perawatan terkait

23
PROSEDUR PENGGUNAAN CENTRAL MONITOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07SOP-ICCU/VIII/2008 24 25
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu tindakan monitoring terhadap pasien yang dirawat di ruang


ICCU dengan menggunakan central monitor dimana merupakan
resume dari data-data bedside monitor yang terdapat di tiap
tempat tidur pasien

TUJUAN Memonitor segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsi


kardiovaskuler pasien selama dirawat di ICCU , meliputi :
- Gambaran EKG normal
- Gambaran EKG abnormal
- Nilai tekanan darah
- Nilai detak jantung/menit
- Nilai pernafasan/menit
- Nilai saturasi 02
- Membuat print out dari gambaran EKG
pasien sesuai yang diinginkan

KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien yang dirawat di ruang ICCU

PROSEDUR A.Merekam gambaran jantung ( EKG )


1. Pilih pasien
2. Klik patient window
3. Klik wave review
4. Layar tampak gambar EKG klik di sembarang gambar
5. Tampak gambar yang dikehendaki

24
6. Klik jam yang dikehendaki ( tampak gambar sesuai program )
Bila jam tidak sesuai dengan yang dikehendaki klik tanda <<
atau >>
7.Klik AVR resp. supaya gambar tampak EKG saja
8. Klik strip report
9. Klik OK
10. Bila menghendaki gambar EKG lagi klik jam yang
dikehendaki klik add klik OK
11. Untuk recording hanya bisa 4 gambar

DOKUMEN TERKAIT - Petunjuk teknis penggunaan alat


- Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU
- Dokumen medik / keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT ICU, HCU

25
PROSEDUR PENGGUNAAN BED SIDE MONITOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

08/SOP-ICCU/VIII/2008 26 27

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu tindakan monitoring terhadap pasien yang di rawat di ruang


ICCU dengan menggunakan monitor yang terdapat di samping
tempat tidur

TUJUAN Memonitor segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsi


kardiovaskuler pasien selama dirawat di ICCU , meliputi :
- Gambaran EKG normal
- Gambaran EKG abnormal
- Nilai tekanan darah
- Nilai detak jantung/menit
- Nilai pernafasan/menit
- Nilai saturasi 02

KEBIJAKAN Dilakukanpada pasien yang dirawat di ruang ICCU

PROSEDUR A. Penggunaan bedside monitor


1. Sambungkan kabel ke sumber listrik
2. Tekan tombol on ( ) pada monitor
3. Pasang chest lead sesuai tempatnya, setelah itu akan
tampak gelombang QRS pada layer

26
B. Memasukkan identitas pasien
a. Pilih main set up
b. Pilih admit / discharge ( dengan kursor atau
dengan memutyar speed point ke arah kanan )
c. Tekan speed point
d. Pilih admit patient di bagian bawah
e. Pilih abjad sesuai nama pasien lalu tekan enter
f. Isi selurug data pasien, selalu akhiri dengan enter
g. Bila sudah terisi semua, tekan confirm

C. Mengukur tekanan darah auto


1. Pasang manset
2. Pilih main set up
3. Pilih measurement
4. Pilih NBP
5. Pilih auto
6. Pilih repetition time untuk waktu yang diperlukan (
tiap berapa menit atau jam ) maka monitor akan
mengukur sendiri setiap waktu yang kita setting
7. Catat hasil

D. Mengukur tekanan darah manual


1. Pasang manset
2. Pilih start / stop pada bagian bawah layar
3. Lepaskan manset
4. Catat hasil

DOKUMEN TERKAIT - Petunjuk teknis penggunaan alat


- Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU
- Dokumen medik / keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT - PJT


- HCU
- ICU
- ICU Anak
- Bedah Toraks

27
PROSEDUR PENGGUNAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

08/SOP-ICCU/VIII/2008 28 30

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN EKG adalah pencatatan kegiatan arus listrik dari otot jantung pada
tiap kontraksi. Perubahan kegiatan arus listrik ini dibuat di atas
gulungan kertas yang bergerak dengan kecepatan yang konstan

TUJUAN - Mengetahui adanya kelainan dari irama jantung


- Mengetahui adanya kelainan myocardium, seperti :
infark, hypertrophy atrium,hypertrophy ventrikel
- Mengetahui pengaruh efek obat-obat jantung
terutama digitalis dan quinidine
- Mengetahui adanya gangguan keseimbangan
elektrolit
- Mengetahui adanya perikarditis

KEBIJAKAN Dilakukan :
- Pasien yang baru masuk di ICCU
- Setiap saat bila diperlukan ( bila ada keluhan atau
kelainan )
- Rutin setiap pagi pada semua pasien

PROSEDUR A. Persiapan alat


1. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 2 kabel :
a. Satu kabel untuk listrik
b. Satu kabel untuk pasien

28
2. Plat elektroda
3. Elektroda ekstremitas manset
4. Elektroda dada balon / pompa penghisap
5. Jelly elektroda
6. Kertas EKG
7. Tissue
B. Cara menempatkan elektroda
1. Elektode ekstremitas dipasang pada pergelangan
tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan
2. Pada ekstremitas bawah diletakkan di pergelangan
kaki kanan dan kiri sebelah dalam
3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila
diperlukan dapat dipasang sampai bahu kiri atau
kanan dan pangkal paha kiri atau kanan
Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
Merah ( RA ) : lengan kanan
Kuning ( LA ) : lengan kiri
Hijau ( LF ) : tungkai kiri
Hitam ( RF ) : tungkai kanan sebagai ground
4. Posisi elektroda dada :
V1 Merah : ruang intercostals 4 kanan
sternum
V2 Kuning : ruang intercostals 4 kiri
sternum
V3 Hijau : pertengahan antara V2 & V4
V4 Coklat : ruang intercostals 5 kiri pada
garis tengah clavicula
V5 Hitam : pada anterior aksila sejajar V4
V6 Ungu : sejajar V5 pada garis mid aksila
V7 : sejajar V6 pada garis posterior
aksila
V8 : sejajar V7 pada garis vertical
dari ujung scapula
V9 : sejajar V8 sebelah kiri vertebra
V3R V4R : sama dengan V3 & V4 tetapi
sebelah kanan sternum
Untuk V7, V8, V9 , V3R & V4R sesuaikan warna
kabel pada mesin EKG
5. Hidupkan mesin EKG ( power on ) biarkan
sebentar untuk pemanasan
6. Buatlah rekaman EKG secara otomatis dan bila perlu
secara manual
7. Bila diinginkan otomatis langsung tekan RU,
maka otomatis rekaman jalan dari V1 V6
8. Bila diperlukan manual, maka saat rekaman, lead
harus diganti-ganti

29
9. III R dibuat pada lead III dalam keadaan tarik nafas
panjang
10. Tulis nama pasien, jenis, umur, tanggal dan jam
pembuatan serta nama pembuat EKG
11. Rapihkan alat kembali

DOKUMEN TERKAIT - Pedoman prosedur perawatan ICCU

UNIT TERKAIT - UPF Jantung


- PJT
- ICU
- Ruang Bedah Sentral (OK)

30
MENGUKUR SUHU TUBUH PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

09/SOP-ICCU/VIII/2008 31
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Mengukur suhu adalah menilai jumlah panas yang disimpan dalam
PENGERTIAN tubuh kita

TUJUAN Untuk mengetahui suhu tubuh


Mendeteksi perubahan suhu tubuh
Mendeteksi kelainan suhu
Menentukan tindakan yang akan dilakukan
Dapat dilakukan oleh perawat yang ada
KEBIJAKAN

PROSEDUR Persiapan alat :


- Termometer aksila / termoscan
- Cairan desinfektan
- Tissue / alat pembersih
- Bengkok 1 buah
Persiapan pasien :
Bawa alat kedekat pasien
Jelaskan prosedur
Cuci tangan
Ambil termometer dan turunkan air raksa sampai
kuran dari 42 C
Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin
Bantu pasien untuk buka pakaian bagian depan atas
buka lalu bersihkan
Letakkan pangkal termometer ditengah aksila dan
menempel dikulit dan persilahkan pasien untuk
menjepit termometer
Tunggu kira kira 3 menit

31
Angkat lengan pasien dan ambil termometer
Alat alat dirapihkan dan cuci tangan

DOKUMEN TERKAIT Dokumen medis / keperawatan pasien


Pedoman Prosedur Tekhnik Keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT Logistik / Instalasi Ruangan

32
PERSIAPAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN PCI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

10/SOP-ICCU/VIII/2008 33 34

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Mempersiapkan kondisi medis dan perlengkapan pasien yang
PENGERTIAN akan dilakukan tindakan PCI
Agar tindakan dapat dilakukan sesuai order/ jadwal
TUJUAN
Pda pasien dengan indikasi PCI
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan terdahulu
Memberi rasa aman dan nyaman
Surat ijin tindakan ditandatangani oleh pasien dan keluarga
PROSEDUR Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan , cara &
resiko tindakan
Sertakan hasil pemeriksaan laboratorium ureum / kreatinin ,
elektrolit, GD, DPL, BT/CT,HBSAg
Pasien puasa 4-6 jam sebelum prosedur dilaksanakan
Pasang infus ditangan kiri
Cukur daerah inguinal kiri/ kanan
Beri kompres alkohol beberapa saat sebelum tindakan
dilaksanakan & sebelum pasien didorong kekamar cath lab
Aspilet & Ticlopidin diberikan minimal 3 hari sebelum tindakan
dan disesuaikan dengan program pengobatan dokter
Siapkan obat dan alat kesehatan yang akan dibutuhkan
dikamar cath lab
Sertakan status pasien lengkap , hasil angiografi koroner
sebelumnya , EKG terbaru , RO thorax pada saat pasien
didorong kekamar cath lab
Pasien dodorong setelah ada pemberitahuan dari kamar cath

33
lab
Bila pasien sudah dengan terapi heparinisasi / lovenox
pemberian diteruskan sesuai program

DOKUMEN TERKAIT Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU


Standar Pelayanan Medik Penyakit Dalam ( PAPDI 2004 )
Dokumen medis / keperawatan Pasien ICCU
Hasil angiografi koroner & Hasil pemeriksaan penunjang
lainnya
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Penyakit Dalam
Ruang Rawat lain
PJT
UPF Jantung
Rumah Sakit Luar

34
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM TINDAKAN
KATETERISASI JANTUNG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

11/SOP-ICCU/VIII/2008 35 36
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Mempersiapkan pasien untuk dilakukan koronari angiografhy

TUJUAN Agar prosedur dapat dilakukan sesuai jadwal

KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan ICCU tentang persiapan pasien sebelum


dilakukan kateterisasi jantung

PROSEDUR - Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan,


cara dan resikonya
- Puasa 4 -6 jam sebelum prosedur
- Laboratorium rutin : ureum/kreatinin darah, elektrolit,
gula darah, BT/CT, DPL, HBsAg
- Pasang infuse di tangan kiri
- Cukur daerah penusukan ( inguinal kiri dan kanan,
lengan kiri dan kanan )
- Beri kompres alkohol beberapa saat sebelum pasien
di dorong ke cath lab
- Siapkan obat dan alat kesehatan yang akan
dibutuhkan di ruang cath lab
- Sertakan foto toraks, hasil angiografi koroner
sebelumnya, hasil ekokardiografi dan status lengkap
- Dorong pasien setelah ada pemberitahuan dari ruang
cath lab
- Perhatikan pemberian obat pada pasien yang
menggunakan terapi antiplatelet dan antikoagulan

35
UNIT TERKAIT - Ruang rawat penyakit dalam
- Ruang rawat lain
- PJT
- UPF Jantung
- RS llain / luar

DOKUMEN TERKAIT - Pedoman prosedur tekhnik keperawatan ICCU


- Standar pelayanan medik penyakit dalam
- Dokumentasi medis dan keperawatan pasien

36
PROSEDUR RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

12/SOP-ICCU/VIII/2008 37 38

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,
PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Tindakan darurat ( tindakan penyelamatan) pada cardiac arrest


dan apnoe.

TUJUAN Mengembalikan aliran darah ke jantung sehingga jantung berfungsi


secara optimal

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien :


- Arrest
- Apnoe
- Asistole
- VF

PROSEDUR Baringkan pasien terlentang


a. Airway
Bebaskan jalan nafas, keluarkan gigi palsu, kepala
ekstensi dengan cara mengangkat leher atau
menopang dagu
b. Breathing
Inflasi paru denga air viva 8 10 l/menit O2
c. Circulation
Kompresi jantung luar. Tekanan sternum bagian
bawah 4 5 cm sedalam 2 3 cm dengan rate 60
x/menit. Dengan rate B : C = 1 : 5
d. Drug & defibrillator
Bicnat 1 mg/KgBB

37
SA
Adrenalin
Isuprel
Calsium Gluconas
Defibrilasi segera 200 360 joule
pada VF, boleh diulang sampai
berhasil
Dilanjutkan dengan xylocard bolus
kemudian drip 2 4 mg/menit

Bilakah RJP distop ?


Bila tindakan RJP tidak berhasil dengan kriteria sebagai berikut :
1. Pupil lebar tidak bereaksi
2. Nadi A. Carotis / A. Femoralis tidak teraba
3. Tidak ada nafas spontan
4. EKG zero line

DOKUMEN TERKAIT Pedoman prosedur perawatan ICCU

UNIT TERKAIT - IGD


- ICU
- PJT
- Ruang Rawat Penyakit Dalam
- UPF Jantung

38
PROSEDUR TINDAKAN SUCTION

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

13/SOP-ICCU/VIII/2008 39 40

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Memasukkan selang penghisap steril ke dalam lubang hidung /


mulut sampai ke tenggorokan & saluran nafas

TUJUAN Untuk menghisap secret / lender dari tenggorokan dan saluran


nafas yang menutup jalan nafas

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien penurunan kesadaran atau tidak sadar


yang terdapat secret / lender berlebih atau produktif

PROSEDUR - Siapkan alat-alat dekat pasien


- Jelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan kita lakukan
pada pasien, baik pasien tersebut sadar atau tidak sadar
- Siapkan sarung tangan / pinset
- Masukkan selang suction melalui lubang hidung / gudel
perlahan-lahan tanpa menutup selang udara agar penghisap
tidak berfungsi, masukkan selang sedalam-dalamnya sampai
pangkal selang suction, kemusian tutup selang udara agar
penghisap berfungsi, tarik perlahan sambil diputar sehingga
secret-sekret yang menempel di dinding jalan nafas terhisap.
Lakukan beberapa kali sampai lender bersih atau suara nafas
pasien bersih.
- Lakukan buka tutup selang pada selang udara untuk
menghindari terhisapnya mukosa dinding jalan nafas

39
DOKUMEN TERKAIT Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT - IGD


- ICU
- PJT
- Ruang Rawat Penyakit Dalam
- Ruang Rawat Bedah

40
PROSEDUR PENGGUNAAN DEFIBRILATOR
( DC SHOCK )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

14/SOP-ICCU/VIII/2008 41 42
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu upaya konversi secara elektrik pada aritmia atrial atau
ventrikel memakai DC (Direct Current) Shock yang synchronized
dan DC asynchronized

TUJUAN Menghentikan seluruh gangguan listrik jantung untuk


mempertahankan kehidupan

KEBIJAKAN Diberikan pada pasien dengan indikasi DC Shock :


- Ventrikel Takikardia ( VT )
- Ventrilel Fibrilasi ( VF )
- Supra Ventrikel Takikardia ( SVT )
- Yang menyebabkan gangguan hemodinamik dan
tidak responsif dengan terapi farmakologis
Bila pasien terpasang TPM pastikan dalam posisi off
Dilakukan oleh perawat terlatih atau dokter ruang rawat

PROSEDUR 1. Jelaskan seperlunya pada pasien atau keluarga tentang


prosedur yang akan dilakukan
2. pastikan monitor bedside dan sentral berfungsi baik
3. tentukan perlu tidaknya pemberian premedikasi
4. hidupkan alat DC, pasang sandapan monitor DC
5. pilih jenis konversi synchronized atau asynchronized
6. tentukan level energi
7. berikan gel pada paddles sebanyak mungkin kemudian
ratakan
8. letakkan paddles pada apeks dan sternum sesuai petunjuk

41
pada paddles
9. periksa monitor, pastikan lagi irama jantung
10. tekan tombol charge pada alat DC
11. setelah energi yang diharapkan tercapai, berikan aba-aba
dengan suara yang jelas agar tidak ada orang lain yang masih
menyentuh pasien, tempat tidur maupun peralatan lain
12. berikan tekanan sebesar kurang lebih 10 kg pada kedua
paddles
13. katakan clear dengan suara keras, tekan tombol discharge
pada kedua paddles secara bersamaan
14. periksa monitor, tentukan tindakan selanjutnya, lakukan
penatalaksanaan sesuai dengan grafik jantung pasien atau
lakukan tahapan ACLS selanjutnya
15. bila VT VF menetap, segera recharge DC, lakukan shock
ulang dengan energi 200 300 joule kemudian 360 joule atau
lakukan tahapan diatas.

DOKUMEN TERKAIT - Dokumen medik / keperawatan pasien


- Standar pelayanan medik Penyakit Dalam
- ACLS tahun 2003
- Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT - SKPD


- PJT
- ICU
- HCU
- IGD
- OK
- Bedah Toraks

42
PROSEDUR HEMODINAMIC MONITORING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

15/SOP-ICCU/VIII/2008 43 - 44

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Tindakan pemeriksaan invassive yang dilakukan untuk membantu


menentukan pemberian obat-obatan

TUJUAN Dapat melakukan penilaian secara terus menerus terhadap status


kardiovaskuler dan respon terhadap pengobatan

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien :


- Infark Miokard dengan komplikasi :
Syok kardiogenik
Gagal jantung ( CHF )
Infark ventrikel kanan
- Disfungsi ventrikel
- Tamponade
- Syok
- Edema paru
- Penilaian kebutuhan cairan seperti pada ARF, Sepsis

PROSEDUR Lokasi pemasangan :


- Vena Cubiti
- Vena Subclavia
- Vena Femoralis

1.Bersihkan dengan betadine lalu alkohol daerah yang akan


ditusuk
2.Beri anastesi lokal

43
3.Fungsi vena wire sheat + dilator
4.Masukkan kateter swangauz ( + balon )
V.Cava RA RV PA PAW
- Ujung distal ( PA ) .. pressure
- Ujung prox ( RA ) injeksi C output
- Ujung Thermistor monitor C.O.
- Ujung balon . Spuit

Maintenance :
Infus cairan + heparin
Kadang kadang flush ( bilas tiap jam )

DOKUMEN TERKAIT - Dokumen medik / keperawatan pasien


- Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU
- Petunjuk teknis pengoperasian alat medis

UNIT TERKAIT - ICU


- HCU
- PJT
- ICU Anak
- Bedah Toraks

44
PEMASANGAN ROTATING TOURNIQUET

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

16/SOP-ICCU/VIII/2008 45 46
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Rotaring tourniquet adalah salah satu pertolongan emergensi yang


diberikan pada pasien untuk mengurangi volume sirkulasi yang dilakukan
pada ekstrimitas atas dan bawah

TUJUAN - Untuk mengurangi volume sirkulasi (venous return ) ke


dalam jantung
- Sebagai bantuan sementara sampai dapat pengobatan
yang adekuat

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien :


- Gagal Jantung Akut
- Edema Paru

PROSEDUR 1. Beri informasi pada pasien tentang tujuan tindakan pemasangan


tourniquet
2. Atur posisi pasien semi fowler atau posisi duduk
3. Ukur tekanan darah pasien dan catat
4. Pasang manset tensi meter ( tourniquet ) setinggui mungkin pada
ketiga ekstrimitas, kecuali tempat di mana terdapat infus. Ukuran
yang dipakai = ( diastol + systol ) : 2, dengan catatan bahwa denyut
nadi arteri tetap teraba.
5. Manset dapat dipasang semuanya jika pasien terpasang CVP
6. Tourniquet dirotasi setiap 15 menurut arah jarum jam

- IGD
DOKUMEN TERKAIT - Ruang rawat Penyakit Dalam
- UPF Jantung

UNIT TERKAIT Pedoman prosedur perawatan ICCU

45
PEMAKAIN PERFUSOR / SYRINGE PUMP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

17/SOP-ICCU/VIII/2008 46
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Syringe pump adalah suatu alat untuk mengatur pemberian terapi
PENGERTIAN khusus yang dilarutkan dengan cairan infus
Memberikan dosis obat dengan tepat dalam unit kecil
TUJUAN Mengatur jumlah obat dalam satuan milimeter dalam satuan
waktu tertentu
Dilaksanakan oleh perawat yang bertugas
KEBIJAKAN
Siapkan alat
PROSEDUR Hubungkan alat ke stop kontak listrik
Bila menggunakan syringe pump tentukan split yang akan
digunakan ( 2- 50 cc ) dan lakukan pengecekan ke syringe
pump, jika tidak sesuai maka tekan alat tersebut keangka
sesuai dengan ukuran spuit
Bila menggunakan perfusor tentukan stupa yang dikehendaki
Pastikan spuit terpasang dengan benar pada alat perfusor /
syringe pump
Hubungkan selang perfusor ke line infus / CVP dengan
menggunakan treeway
Hidupkan alat dan tunggu sesaat untuk memastikan alat
berfungsi dengan benar
Cek kembali etiket / label obat yang ditempel pada spuit untuk
menghindari kesalahan pengisian obat
Perhatikan tanda alarm , jika terjadi peringatan kepada
petugas
Kartu instruksi dokter
DOKUMEN TERKAIT Kartu infus

46
UNIT TERKAIT Logistik / instalasi ruangan

TROLLEY EMERGENSI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

18/SOP-ICCU/VIII/2008 47 49
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Meja dorong yang berisi obat-obatan & alat alat kesehatan yang
menunjang hidup pasien ,selalu siap pakai bila ada keadaan gawat
jantung ( cardiac arrest)

TUJUAN Agar dapat bertindak cepat dan tepat pada kondisi gawat darurat
jantung

KEBIJAKAN Tersedianya obatobatan dan alat-alat kesehatan untuk


resusitasi jantung paru
Tersedianya abat-obatan khusus ICCU ( obatobat emergensi)
Tersimpan dan terdokumentasi dengan baik obatobatan dan
alatalat kesehatan
Trolley harus selalu dalam keadaan siap/ lengkap
Setiap habis pakai obat / alat segera diganti / diisi kembali
Setiap pergantian dinas diperiksa kelengkapannya.

PROSEDUR Prosedur trolley emergensi terdiri dari :


Diatas meja disiapkan antaralain :
- Lampu senter
- Connector ETT set
- Alat intubasi berisi gudel , tong spatel, arteri klem
- Xylocain spray

47
- Kapas alkohol
- Betadine
Laci pertama berisi :
- Jarum IntracardiaL 2
- ETT 3
- Butterfly Needle 5
- Selang suction 2
- Infus set 1
- CVP set 1
- Microdrip set 1
- Spuit dan slang perfusor 2
- Dower cateter sesuai ukuran 5
- Urin bag 2
- NGT 2
- Kcl 10
- MgSo4 1
- Glucosa 40 % 10
- Abocath sesuai ukuran 5
- Venplon sesuai ukuran 5
- treeway 5
- Hanscoen 1
- Spuit disposible 20 cc 5
- Spuit disposible 10 cc 5
- Spuit disposible 5 cc 5
- Spuit disposible 2 cc 5
- Spuit disposible 1 cc 5
- Xylocain 2 % 2 flacon
- Heparin 2 falcon
- Sodium Bicnat 100 cc 5 fial
- Xylocain Jelly 1 tube
Laci II berisi :
- SA 0,25 Mg 25 ampul
- Xylocard 100 Mg 5 ampul
- Xylocard 500 Mg 5 ampul
- Oradexon 10 ampul
- Hcl Adrenalin 25 ampul
- Lanoxyn 10 ampul
- Potasium chlorida 5 ampul
- Lasik 20 ampul
- Ca gluconas 10 ampul
- Isoptin 1 ampul
- Protamin Sulfat 2 ampul
- Aminopyllin 5 ampul
- Valium 5 ampul
- Dipenhidramin 5 ampul
- Cordaron 150 Mg 20 ampul

48
- Dopamin 200 Mg 5 Flacon
- Dobutamin 250 Mg 5 Flacon
- NTG 10 Mg 10 ampul

Laci bawah terdiri dari :


- Air VIVA lengkap ( satu set )
- Papan resusitasi
- Tempat sampah

DOKUMEN TERKAIT - Pedoman Prosedur Teknik Keperawatan ICCU


- Buku Emergensi Trolley

UNIT TERKAIT Logistik Bagian Farmasi

49
PROSEDUR ORIENTASI PERAWAT BARU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

19/SOP-ICCU/VIII/2008 50 51

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,
PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Program orientasi yang diberikan kepada perawat baru di unit


ICCU

TUJUAN Memberikan informasi tentang lingkup kerja di unit ICCU

KEBIJAKAN Diberikan kepada perawat baru di unit ICCU

PROSEDUR Program orientasi meliputi


1. Mengorientasikan perawat tentang : Struktur organisasi
Rumah Sakit, Departemen dan unit kerja perawat baru yang
bersangkutan
2. Mengorientasikan tentang : Struktur bagian keperawatan,
falsafah, tujuan dari pelayanan keperawatan
3. Mengorientasikan fasilitas / sarana yang ada di unit ICCU
4. Mengorientasikan kebijakan dan prosedur yang berlaku di unit
ICCU
5. Mengorientasikan system pemberian asuhan keperawatan
yaitu diberikan secara sistematis, berkesinambungan dan
kooperatif ( biopsikososio spiritual )
6. Mengorientasikan jam kerja perawat di unit ICCU
a. Tanpa shift : 08.00 15.30 WIB
b. Shift pagi : 08.00 14.30 WIB
c. Shift sore : 14.00 21.00 WIB
d. Shift malam: 21.00 08.00 WIB
7. Mengorientasikan standar kemampuan dan keterampilan yang
harus dicapai oleh perawat unit ICCU

50
8. Mengorientasikan system penilaian kinerja, meliputi :
a. Kesetiaan
b. Prestasi kerja
c. Tanggung jawab
d. Ketaatan
e. Kejujuran
f. Kerjasama
g. Prakarsa
h. Kepemimpinan
9. Mengorientasikan hak dan kewajiban perawat
Hak perawat :
a. Mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai profesinya
b. Bekerja menurut standar profesi keperawatan
c. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan profesi dan etika
d. Perawat berhak atas privacy
e. Diperlakukan adil dan jujur baik oleh RS maupun pasien
f. Perawat berhak atas informasi atau pemberitahuan
pertama dan menghadapi pasien yang tidak puas
terhadap pelayanannya
g. Mendapat imbalan jasa yang diberikan berdasar
pengajaran atau ketentuan profesi yang berlaku
Kewajiban perawat :
a. Mematuhi peraturan
b. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar profesi dan menghormati hak-hak pasien
c. Memberi kesempatan pada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan dengan keluarga dan dapat
menjalankan ibadah seusai dengan keyakinannya
d. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang
seorang penderita bahkan setelah penderita itu meninggal
e. Membuat rekam keperawatan yang baik secara
berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien
f. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu keperawatan
g. Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secar timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada
pasien
10. Mengorientasikan penanganan darurat rumah sakit sesuai
prosedur pelananan medik RSCM

DOKUMEN TERKAIT - Bagian Sumber Daya Manusia ( SDM )


- Bidang Keperawatan

51
UNIT TERKAIT Surat Keputusan dari SDM

PENANGANAN PELANGGARAN TENAGA KEPERAWATAN DAN


NON MEDIS ICCU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

21/SOP-ICCU/VIII/2008 52 53

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Penanganan pelanggaran disiplin tenaga keperawatan dan non
PENGERTIAN medis adalah menyelesaikan masalah pelanggaran yang dilakukan
oleh tenaga tersebut dengan sebelumnya wajib mempelajari
dengan teliti hasil pemeriksaan serta factor factor yang
mendukung terjadinya suatu pelanggaran

Memperbaiki dan mendidik pegawai ICCU terutama yang


TUJUAN melakukan pelanggaran
Agar pelanggaran yang terjadi tidak terulang lagi
Meningkatkan kinerja tenaga yang ada serta pelayanan yang
dibutuhkan

Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Keperawatan di RSCM


KEBIJAKAN edisi IV , Bidang Keperawatan , Tahun 2001:
a. Teguran lisan : I, II dan III
b. Teguran tertulis : I, II dan III

Bila tenaga perawat dan non medis melanggar disiplin , maka:


PROSEDUR A. Teguran Lisan ( Oleh Kepala Ruangan )
- Teguran lisan I , jika pegawai tidak masuk
tanpa kabar , melanggar peraturan kerja, jam
kerja , tidak melaksanakan tugas dengan baik
- Teguran Lisan II , jika teguran lisan pertama
tidak ada perubahan
- Teguran lisan III,(Oleh Manager Keperawatan)

52
Jika teguran lisan II tidak ada perubahan
B. Teguran tertulis ( Oleh Manajer Keperawatan dan
Kepala ICCU)
- Teguran tertulis I, jika selam 5 hari berturut
turut tidak masuk tanpa kabar / pada pegawai
yang telah mendapat teguran lisan I, II ,III
tanpa ada perubahan
- Teguran lisan II , dilakukan oleh kepala bagian
jika teguran I, tidak ada perubahan
- Teguran tertulis III , jika teguran tertulis I dan II
tidak adaperubahan . Dilakukan oleh Kepala
Departemen ,jika tidak dapat diselesaikan
maka Kepala Departemen membuat laporan
kepada Direktur Utama dengan tembusan
kepada Direktur YanMed dan keperawatan
serta Bidang Keperawatan untuk dilakukan
pembinaan

DOKUMEN TERKAIT Buku Pedoman Pelayanan Keperawatan di RSCM edisi IV Bidang


Keperawatan tahun 2001
Buku Penilaian Pegawai ( DP 3 )

UNIT TERKAIT Direktur Pelayanan Medik dan Bidang Keperawatan


Unit SDM

53
PENGURUSAN JAMINAN RAWAT GAKIN DAN SKTM DI ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

22/SOP-ICCU/VIII/2008 54 - 55

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Pembiayaan jasa dengan presentase kemampuan pasien


atau keluarga ( SKTM)
Pembiayaan jasa yang telah atau akan tergantung oleh
pemerintah

TUJUAN Agar pelunasan yang telah disepakati dan telah dipahami oleh
kedua belah pihak tidak menambah beban administrasi lainnya

KEBIJAKAN Dengan ketepatan pengurusan surat jaminan pada


waktunya , akan memperlancar jalannya program
pengobatan dan program pelayanan perawatan dan yang
lainnya
Obat obatan , laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku ( SKTM / GAKIN )

PROSEDUR Setelah pasien dirawat di ICCU baik dari IGD / Ruang


rawat lain yang belum melengkapi surat surat ketentuan
GAKIN / SKTM , maka keluarga segera mengurus ke MKJ
Petugas administrasi segera memberi motivasi pada
keluarga pasien untuk segera mengurus kelengkapan
surat surat ke MKJ
Surat surat yang akan dikirim ditujukan keteam RS yang
telah ditunjuk oleh MKJ
SKTM, akan diberikan surat surat oleh tim surat

54
penandatangan presentase pembayaran, dan diberi
stampel
Surat keterangan SKTM untuk dilampirkan pada resep dan
pemeriksaan laboratorium lainnya
GAKIN , akan diberi surat surat keterangan dan kelurga
telah mempunyai kartu GAKIN
Pasien akan dipindahkan kekelas yang telah disepakati ,
yaitu kelas III
Pelunasan pembayaran dilakukan diakhir perawatan
Sebagai catatan : Surat SKTM harus sudah disiapkan
dalam waktu 3x 24 jam kecuali hari libur

DOKUMEN TERKAIT Keputusan DIREKSI NO 5123/ TU.K /34/XII / 2003/


TENTANG SOP Pelayanan keluarga miskin ( gakin )
diRSCM

UNIT TERKAIT - Aparat pemerintah terkait


- tim GAKIN RSCM
- keuangan laboratorium
- apotik
- dll yang terkait

55
PENGURUSAN JAMINAN RAWAT ASURANSI KESEHATAN (ASKES )
DI ICCU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

23/SOP-ICCU/VIII/2008 56 57
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Pembiayaan jasa jaminan kesehatan ( ASKES )


Pembiayaan jasa ASKES akan ditanggung oleh PT ASKES
Agar pelunasan yang telah disepakati dan dipahami oleh kedua
TUJUAN belah pihak berjalan sesuai dengan ketentuan

KEBIJAKAN Dengan ketepatan pengurusan surat jaminan pada waktunya ,


akan memperlancar jalannya program pelayanan perawatan di
ICCU
Obat- 0batan , laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya sesuai ketentuan dan standar yang berlaku
Ruang perawatan sesuai dengan kualifikasi ruang perawatan
yang digunakan

PROSEDUR 1. Pasien yang datang dari IGD / SKPD UPF Jantumg ,pada
lembar depan harus ada stempel ASKES
2. Keluarga diberi surat pengantar untuk membuat jaminan
rawat keloket ASKES meliputi :
Nama
No.Register
Diagnosa masuk
Ruang rawat
Untuk dibuat mutasi ke ruang ICCU
3. Jika pasien datang pada sore / malam hari maka
pengurusan dilakukan keesokan harinya
4. Jamian rawat dibuat diloket ASKES dan disetujui tim
pengendali ASKES RSCM

56
5. Jamian dibuat rangkap tiga , lembar putih dan kuning
untuk ruang ICCU , lembar merah dipegang oleh keluarga
untuk mengambil obat dan pemeriksaan lainnya
6. kelurga memberikan foto kopi mutasi, KTP, dan kartu
ASKES masing masing 3 lembar
7. Pemindahan pasien keruang rawat biasa , tempat atau
kelas berdasarkan kelas perawatan yang dijamin loeh PT
ASKES
8. Penyelesaian pembayaran dilakukanpada akhir perawatan

Catatan : Jaminan rawat harus sudah ada 3 x 24 jam ,


kecuali hari libur

DOKUMEN TERKAIT Petunjuk Pelayanan ASKES Sosial

UNIT TERKAIT PT ASKES


Tim Pengendali ASKES RSCM
Laboratorium
Apotik
Departemen pemeriksaan penunjang lainnya
Departemen poliklinik

57
PERSIAPAN PEMASANGAN TEMPORARY PACE MAKER ( TPM )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

24/SOP-ICCU/VIII/2008 58 59
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Adalah suatu teknikmemberikan rangsangan listrik pada jantung


kanan dengan elektroda endokardial perkutan

TUJUAN Menggantikan fungsi jantung yang mengalami gangguan hantaran


listrik atau kelainan irama

Penatalaksanaan siaga pada Infark Miokard Akut ,angiografi


koroner

KEBIJAKAN Pada pasien dengan indikasi TPM

Sesuai dengan kebijakan TPM

PROSEDUR A. Persiapan pasien


1. Beri penjelasan pada pasien tentang tujuan , cara & resiko
tindakan
2. Surat ijin tindakan operasi ( inform consent ) di tandatangani
oleh pasien / keluarga
3. Cukur daerah iguinal kiri & kanan , kompres dengan alkohol
4. Pasang infus di lengan sebelah kiri sebelum pasien dikirim ke
ruang angiografi
5. Periksa laboratorium ureum kreatinin , elektrolit , gula darah,
DPL , BT /CT , HBs Ag
6. Hentikan pemberian infus antikoagulan 4-12 jam sebelum
prosedur

58
7. Aspilet dan tiklopidin ditunda pemberiannya sesuai program
medis
8. Sertakan status lengkap pasien , EKG terbaru , RO Thorax
dan pemeriksaan penunjang lainnya & Obat obatan dan alat
kesehatan kekamar cath lab
9. Dorong pasien setelah ada pemberitahuan

DOKUMEN TERKAIT Pedoman prosedur teknik keperawatan ICCU


Standar pelayanan medik Penyakit Dalam
Dokomen Medik Pasien

UNIT TERKAIT - IGD


- Ruang Rawat Penyakit Dalam
- Ruang Rawat Lain
- PJT
- SKPD
- RS Luar

59
PROSEDUR PEMASANGAN TEMPORARY PACE MAKER ( TPM )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

25/SOP-ICCU/VIII/2008 60 62
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN TPM atau pacu jantung sementara adalah suatu alat elektronik
yang didisain sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk
menggantikan fungsi jantung yang mengalami gangguan hantaran
listrik atau kelainan irama

TUJUAN Menggantikan fungsi jantung yang mengalami gangguan hantaran


listrik atau kelainan irama

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami :


- Heart block pada Akut Miokard Infark ( AMI )
- Adam Stokes Sindrom
- Tachyaritmia
- Bradiaritmia

PROSEDUR B. Persiapan pasien


1.Beri penjelasan pada pasien
2.Minta ijin tindakan operasi ( inform consent )
3.Cukur daerah penusukan, kompres dengan alkohol
4.Pasang infus sebelum pasien dikirim ke ruang angiografi

C. Persiapan alat
1.Alat tenun steril terdiri dari :
- Baju operasi
- Handuk operasi
- Sarung operasi
- Masker dan topi operasi

60
- Duk besar 2 buah
- Duk bolong 1 buah
- Gas steril

2.Alat-lat on steril
- Generatot TPM dan batery
- Mesin EKG
- Defibrilator
- Emergency trolley
- Pisau cukur
- Aquadest 500 cc ( 4 buah )

3. Alat-alat steril kering terdiri dari


- Duk klem 4 buah
- Gunting kecil 1 buah
- Benang jahit / side
- Pisau dan batang pisau
- Jarum kulit
- Pinset anatomi dan chirurgie
- Baskom 2 buah
- Korentang
- Spuit 10 cc dan 5 cc

4. Alat-alat steril basah


- Branule
- Sheat dan dilator
- Elektroda TPM ( Bipolar chateter )
- Threeway
- Guide wire

5. Desinfektan
- Alkohol
- Betadine
- Resiquard / savlon

6.Obat anastesi : Xylocaine 2%

7.Tempat tidur khusus


- C.Arm + monitoring
- Cardiac monitoring

D. Tekhnik pemasangan
Elektrode dapat dimasukkan ke dalam vena melalui :
a. Vena vemoralis
b. Vena Brachialis
c. Vena jugularis
d. Vena Subclavia
Pemilihan dari vena yang akan digunakan tergantung dari orang yang

61
akan memasang. Jika sudah dipilih, tempat tersebut harus dicukur
dengan bersih dan disiapkan sebagaimana prosedur bedah, kemudian
tempat tersebut didesinfektan serta ditutup dengan duk bolong.
Kemudian daerah tersebut diberi anastesi lokal, lalu jarum canule
dimasukkan ke pembuluh darah. Selanjutnya jarum dikeluarkan
sementara canule tetap pada tempatnya, masukkan guide wire, canule
dilepas kemudian masukkan sheat dan dilatornya, keluarkan guide wire
dan dilatornya. Selanjutnya masukkan elektroda dan didorong melalui
sheat menuju atrium kanan permukaan endokardium bagian apek
jantung. Pemasangan elektrode ini haruslah dalam pengawasan
fluoroskopi agar mendapatkan posisi yang tepat. Elektroda dihubungkan
ke generator dimana terdapat terminal, yaitu terminal positif berwarna
merah dan terminal negatif berwarna hitam.
Rate pacemaker kemudian diset sesuai kebutuhan, biasanya 70x/menit.
Setelah posisi ujung kateter sudah baik, lalu difiksasi dan ditutup.
Kemudian output diset 2x treshold dan pada posisi DEMAND.
Kemudian lakukan uji treshold ( ambang rangsang ) dengan cara :
- Naikkan rate lebih tinggi dari basic rate pasien
- Current dimulai dari yang rendah, dinaikkan pelan-pelan sampai
terlihat gambaran pasien pacing rhytm. Current terkecil yang dapat
menimbulkan respon disebut ambang rangsang ( treshold )

UNIT TERKAIT - UPF Jantung


- PJT
- IGD
- Ruang rawat penyakit dalam

DOKUMEN TERKAIT Pedoman Prosedur Perawatan ICCU

62
PROSEDUR PEMASANGAN PPM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

26/SOP-ICCU/VIII/2008 63 64
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Bantuan yang diberikan secara elektromedis yaitu alat pacu


jantung buatan yang ditanam dalam tubuh pasien dengan
kemampuan waktu yang bermacam- macam berkisar antara 2-10
tahun
Untuk memulihkan kehidupan normal yang produktif dan mencegah
TUJUAN komplikasi lebih lanjut

KEBIJAKAN Indikasi pemasangan PPM


- TAVB tanpa infark dengan episode adam stokes atau
Gagal Jantung
- Sick Sinus Sindrom
- TAVB pada infark jantung akut bila dengan TPM
selama 3 minggu belum kembali ke irama sinus
rithme
- Propilaktik Pacing , misalnya bilateral Blok pada AMI
Jenis PPM
Fix Rate ( Ventrikuler Pacing)
Demand ( Ventrikuler Pacing)
Sequential ( AV Pacing )
Atrial Triggered ( Synchronous Pacing )
Tekhnik Pemasangan = dengan menggunakan vena
cephalica / vena jugularis external bila sebelah kanan tidak
dapat maka dapat dilakukan disebelah kiri , menggunakan

63
tekhnik local anestesi

PROSEDUR 1. Beri penjelasan pada pasien / keluarga tentang cara,


tujuan , dan manfaat pemasangan alat tersebut
2. Buat perjanjian waktu tindakan dengan bagian cath lab
3. Pasien / keluarga menandatangani surat persetujuan
tindakan medis
4. Keluarga segera menyelesaikan surat-surat dan
administrasi sesuai dengan cara pembayaran pasien
5. Obat obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan
diresepkan
6. Pemberianj obat anticoagulant dihentikan 3 hari sebelum
tindakan
7. Hasil pemeriksaan laboratorium seperti ureum /creatinin ,
GDS, DPL, BT/CT, HBSAg disertakan kekamar cath lab
8. Cukur daerah dada kiri dan kanan lalu kompres dengan
alcohol
9. Pasien puasa 4-6 jam sebelum tindakan
10. Pasang infuse sebelah kiri
11. Sertakan status lengkap , rekaman EKG , Ro thorax, hasil
Echocardiografi dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya
12. Dorong pasien setelah ada pemberitahuan kekamar cath
lab

DOKUMEN TERKAIT - Dokumen medis / keperawatan pasien


- Pedoman Prosedur Tekhnik keperawatan ICCU

UNIT TERKAIT - PJT,


- UPF Jantung,
- Penyedia alat PPM

64
DOWER CATETER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

27/SOP-ICCU/VIII/2008 65 66

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu tindakan memasukan selang kedalam saluran kemih untuk


mengeluarkan produksi urine

TUJUAN - Untuk mengeluarkan produksi urine


- Untuk mengetahui jumlah output selama 24 jam
o Pada pasien syok kardiogenik
KEBIJAKAN o Pada pasien yang tidak bisa BAK ( Disuria )
o Pada pasien yang bedrest misalnya pada pasien CHF, edema paru ,
pada infark luas dengan penyulit
o Pada pasien yang dianggap memerlukan dower cateter karena kondisi
penyakitnya

PROSEDUR 1. Dilakukan oleh dokter ruang rawat / perawat


2. Bila terdapat penyulit dilakukan konsul bagian Urologi
3. Pasien dijelaskan mengenai prosedur , tujuan , cara dan manfaat dari
pemasangan dower cateter
4. Alat alat disiapkan seperti :
Folley cateter no -16 ( sediakan sesuai ukuran ureter
pasien )
Xylocain jelly 2%
Spuit disposable 10 cc
Nacl 0,9 %
Sarung tangan steril
Bethadine

65
Kain kassa
Senter kalau perlu
Plester
Near bekken
Urine bag
Verband
5. Petugas mencuci tangan
6. Siapkan pasien dengan posisi litotomI
7. Bersihkan bagian genetalia dengan kassa betadin
8. Lakukan anestesi dengan menggunakan Xylocain jelly 2 %
9. Masukkan selang kateter kedalam urethra , pada wanita sedalam 5-7
cm, sedangkan pada pria sedalam 15-17 cm
10. Bila urine keluar sambungkan selang dengan urine bag masukkan
kateter lebih dalam lagi pada pria sampai dengan panglkal kateter
11. Ambil cairan Nacl 0.9 % dengan menggumakan spuit 10 cc , lalu
masukkan kedalm balon udara kateter , isi sampai batas dari petunjuk
pengisian balon udara / sekitar 30 ml Nacl 0,9 % ataupun udara
12. Tarik kembali selang sampai batas udara tersebut / sanmpai
kedalaman selang sesuai ukuran panjang urethra
13. Bersihkan selang kateter dari sisa sisa Xylocain jelly
14. Beri Fiksasi , yakinkan kateter / selang pada posisi tidak terlipat ,
gantung urine bag padasisi tempat tidur pasien
15. Rapihkan kemabali pasien dan alat alat kesehatan
16. Petugas cuci tangan

66
PROGRAM ORIENTASI PEMAHAMAN PENGENDALIAN INFEKSI
BAGI PEGAWAI BARU ,MAHASISWA ( MEDIS DAN
KEPERAWATAN ) DI ICCU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

28/SOP-ICCU/VIII/2008 67 68
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu rencana kegiatan dalam mengenalkan /


mensosialisasikan tindakan tindakan yang berhubungan
dengan pengendalian infeksi
Memberikan suatu pemahaman tentang perlunya
melakukan tindakan tindakan yang berguna untuk
mencegah atau mengendalikan infeksi kepada pegawai
baru , mahasiswa baik medis, atau keperawatan dan
pengunjung pasien

TUJUAN Agar pegawai baru , mahasiswa medis serta keperawatan dan


pengunjung pasien mengerti tentang pentingnya pengendalian infeksi
nosokomial dan manfaat pengendalian infeksi nosokomial

KEBIJAKAN Ditujukan kepada pegawai baru, mahasiswa medis /


keperawatan dan pengunjung yang datang ke ICCU
Setiap pengunjung harus melakukan kegiatan kegiatan
pengendalian infeksi seperti; mencuci tangan sebelum dan
sesudah masuk ICCU , menggunakan sandal khusus, masker
jika diperlukan
Jika ada yang tidak melakukan tindakan pengendalian infeksi

67
nosokomial perawat pengendali infeksi atau perawat yng
bertugas wajib memberitahukan secar lisan
Menyediakan alat - alat keperluan yang menunjang
pengendalian infeksi seperti watafel yang berstandar ,
desinfektan untuk mencuci tangan , ternmasuk hans rub ,
handuk kecil / toilet paper , masker , baju khusus
Memberikan penjelasan mengenai :
PROSEDUR - Pengertian infeksi nosokomial adalah sutu kodisi local/
sistemik sebagai akibat dari reaksi tubuh terhadap
adanya kuman infeksius atau toksinnya yang tidak
dalam masa inkubasi pada waktu masuk rumah sakit
- Proses terjadinya infeksi nosokomial berupa factor
yang mempengaruhi infeksi nosokomial adalah
banyaknya pasien yang dirawat yang menjadi sumber
infeksi bagi lingkungan pasien lainnya , kontak
langsung antara petugas RS yang tercemar kuman
pasien , penggunaan alat yang tercemar kuman, dan
kondisi yang lemah sebagai akibat penyakit yang
diderita
- Semua petugas medis dan non medis , mahasiswa
medis / keperawatan serta pengunjung pasien ikut
bertanggung jawab dalam pengendalian infeksi
- Pentingnya pengendalian infeksi nosokomial dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan RS

Semua pegawai baru, mahasiswa dan pengunjung pasienyang


masuk keruang ICCU harus mencuci tangan pada saat
sebelum dan sesudah masuk ICCU, sehabis melakukan
tindakan , setelah kintak dengan pasien dan melakukan
tindakan lainnya sesuia prosedur cuci tangan yang ditentukan
Menggunakan hands rub atau alcohol rub setiap sebelum dan
sesudah melakukan kontak dengan pasien. Hands rub /
alcohol rub bukan pengganti cuci tangan sehingga setelah
menggunakan hands rub maksimal 5 kali , maka petugas wajib
melakukan cuci tangan
Menggunakan masker jika pengunjung atau petugas
mengalami penyakit infeksi yang beresiko menularkannya
kepada pasien atau jika petugas dan pengunjung dalam
kondisi kesehatan yang lemah
Menggunakan sansdal khusus yang mana sandal tersebut
tidak boleh dibawa keluar rungan ICCU, ganti dengan sepatu
apabila akan meniggalkan rungan

DOKUMEN TERKAIT Petunjuk teknis Pengendalian Infesi Nosokomial

68
UNIT TERKAIT Pengendalian Infeksi Nosokomial RS dan SDM

PROSEDUR PEMERIKSAAN EKOKARDIOGRAFI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

39/SOP-ICCU/VIII/2008 69 71

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu cara pemeriksaan non infasive dengan ultra sound yang
dipantulkan sebagai gambar untuk penunjang dan penegak
diagnosis

TUJUAN Untuk mempelajari pergerakan dan dimensi dari struktur jantung


atau katup, serambi, bilik dan pembuluh darah besar

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien tertentu yang dirawat di ICCU

PROSEDUR 1. Teknik
Dengan menggunakan TRANDUCER yang diletakkan di
intercostals III, IV atau V yang terdapat di daerah dimana
jantung tidak tertutup oleh paru-paru.
TRANDUCER terbuat dari kristal yang dapat merubah energi
listrik menjadi suara dengan frekuensi yang sangat tinggi dan
dapat menerima kembali pantulan suara yang dipantulkan oleh
jantung

69
2. Persiapan alat
a. Alat Ekokardiograficardiogram
b. Tranducer
c. Kabel elektroda
d. Aquasonic jelly
e. Fil Polaroid
f. Kamera
g. Tissue
h. Lain-lain : formulir tindakan & formulir jawaban

3. Cara Kerja
- Beri penjelasan pada pasien
- Pasien dalam keadaan tenang, posisi semi fowler
berbaring ke sebelah kiri lalu diganjal dengan bantal
pada bagian punggungnya
- Pasang manset yang sudah diberi jelly atau
aquasonic lalu hubungkan ke :
Tangan kanan : kabel warna merah
Tangan kiri : kabel warna hijau
Kaki kiri : kabel warna hitam
- Alat Ekokardiografi dipasang atau power on
- Beri aquasonic pada dada sebelah kiri di daerah
intercosta III, IV dan V
- Tranducer juga diberi aquasonic lalu dokter akan
melakukan pemeriksaan Ekokardiografi, dan
merekam foto-fotonya dengan menggunakan
kamera Polaroid.
- Tulis nama , umur, dan tanggal pemeriksaan pada
foto-foto Ekokardiografi tersebut.
- Bersihkan dan rapihkan kembali pasien dan juga
alat-alat
- Tulis tindakan tersebut pada formulir khusus agar
dapat dilihat atau dihitung pada penagihan
pembayaran [ pada saat pasien akan keluar dari
ICCU ].
- Hasail dan foto ditinggal / disimpan di status.
- Tulis di buku Ekokardiografi, tanggal, nama pasien,
nama dokter yang melakukan pemeriksaan
- Pasien dirapihkan kembali
- Alat Ekokardiografi dirapihkan dan diletakkan
disudut ruangan

UNIT TERKAIT - Ruang rawat penyakit dalam


- UPF Jantung

70
- PJT

DOKUMEN TERKAIT Pedoman Prosedur Teknik Keperawatan ICCU


Buku catatan Ekokardiograficardiografi
Dokumen medis/keperawatan ICCU

TATA CARA PEMERIKSAAN RONTGEN TORAKS DI ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

40/SOP-ICCU/VIII/2008 71
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Sinar X ( X-Ray ) unit adalah alat yang menghasilkan energi
PENGERTIAN radiasi dan dipergunakan untuk tindakan radiografi untuk
mendiagnosis gangguan dalam tubuh pasien
Untuk melihat kelainan dasar / penyakit yang mendasari pada
TUJUAN paru dan jantung
Untuk mengevaluasi ketepatan posisi TPM , PPM, CVP kanule
setelah pemasangan
Untuk mengevaluasi dan membandingkan dengan foto yang
sebelumnya
Melihat adanya komplikasi akibat tindakan dan prosedur
invasive yang berhubungan langsung dengan rongga dada
Sesuai kebijakan pemeriksaan Radiologi ICCU
KEBIJAKAN
Dokter ICCU membuat permintaan untuk dilakukan foto
PROSEDUR rontgen dengan membubuhkan stempel ASKES /GAKIN
lengkap ditandatangani sesuai dengan ketentuan pada cara
pembayaran / jaminan pasien
Formulir diserahkan kepada keluarga untuk dibawa diloket
radiologi untuk menyelesaikan administrasi dan pembayaran
Petugas radiologi datang langsung keruang ICCU
Pengambilan hasil dilakukan oleh keluarga / pekarya ICCU

71
DOKUMEN TERKAIT Berkas status pasien , lembar pemeriksaan , follow up dokter
UNIT TERKAIT Departemen radiologi , ASKES , GAKIN, Bagian Keuangan RSCM

MENGAMBIL DAN MENGIRIM PEMERIKSAAN DARAH KE


LABORATORIUM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

41/SOP-ICCU/VIII/2008 72

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Mengambil dan mengirim bahan pemeriksaan untuk mendapatkan
PENGERTIAN hasil sebagai penunjang program pengobatan
Mendapatkan hasil sesuai program
TUJUAN
Sesuai dengan kebijakan pemeriksaan laboratorium
KEBIJAKAN
Melihat program dokter dalam lembar follow up pasien
PROSEDUR Mencatat dalam buku laboratorium
Mengisi formulir laboratorium
Memberitahu dan memotivasi pasien untuk diambil bahan
pemeriksaan
Mengambil darah sesuai prosedur
Mengantar bahan pemeriksaan ke laboratorium dengan
memakai buku ekspedisi
Mencatat hasil laboratorium kedalam lembar penulisan hasil
laboratorium pada status pasien
Melaporkan hasil pemeriksaan pada dokter ruang rawat
Mengadakan timbang terima jika pemeriksaan tidak / telah
dilaksanakan

72
DOKUMEN TERKAIT Formulir buku ekspedisi , lembar follow up dokter, buku
laboratorium ICCU
UNIT TERKAIT Laboratorium RSCM

PERMINTAAN DARAH KEUNIT INSTALASI TRANFUSI DARAH


RSCM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

42/SOP-ICCU/VIII/2008 73
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Memintakan darah ke unit instalasi tranfusi darah RSCM sesuai


golongan darah pasien

TUJUAN Mendapatkan darah dari instalasi tranfusi darah RSCM sesuai


dengan kebutuhan
Pasien indikasi tranfusi
KEBIJAKAN Pasien persiapan operasi jantung

PROSEDUR Dokter menetapkan pasien , tanggal memerlukan darah


Dokter mengisi dan menandatangani formulir permintaan
darah yang akan diminta
Perawat mengambil contoh darah pasien sebanyak 2 ml dan
diberi label pada contoh darah
Dokter dan perawat yang mengambil contoh darah
menandatangani pada formulir permintaan
Formulir permintaan dan contoh darah diserahkan kekeluarga
pasien untuk di bawa ke unit transfusi darah RSCM
Formulir permintaan darah
DOKUMEN TERKAIT Hasil laboratorium
Dokumen medik / keperawatan
Buku panduan transfuse darah RSCM

73
Instalasi tranfusi darah RSCM
UNIT TERKAIT Instalasi tranfusi darah PMI

PENYEDIAAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

43/SOP-ICCU/VIII/2008 74
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Menyiapkan alat kesehatan di ruang rawat
PENGERTIAN
Tersedianya alat kesehatan di ruang rawat
TUJUAN
Mengatasi keadaan emergensi
KEBIJAKAN Pengadaan rutin dilakukan setiap bulan
Asisten Apoteker melakukan control terhadap kebutuhan alat
kesehatan
Membuat permintaan sesuai dengan kebutuhan dengan
persetujuan kepala rungan dan kepal unit ICCU
Asisten Apoteker mencatat semua kebutuhan alat kesehatan
PROSEDUR Melakukan identifikasi jumlah kebutuhan alat kesehatn
Membuat rekap kebutuhan setiap bulan
Permintaan dikirim kebagian farmasi atas persetujuan kepala
ruangan dan kepala unit ICCU
Setelah mendapat persetujuan , bagian farmasi KPRI , asisten
Apoteker melakukan pengambilan barang sesuai dengan jenis
dan jumlah kebutuhan
Setelah tiba di ruang rawat , asisten Apoteker nelakukan
pencatatan kedalam buku daftar alat kesehatan
Menempatkan alat sesuai dengan jenisnya
DOKUMEN TERKAIT Buku ekspedisi

74
Formulir pengadaan alat kesehatan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi RSCM

PEMELIHARAAN BED SIDE MONITOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

44/SOP-ICCU/VIII/2008 75
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,
PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada alat alat kedokteran di


ruang ICCU.

TUJUA N Memelihara dan mempertahankan kondisi alat agar tetap


Berfungsi dan siap pakai.

KEBIJAKAN Pada alat bedside monitor di ruang ICCU.

PROSEDUR Posisi kabel listrik harus tetap terpasang pada sumber


listrik agar alat ready, posisi tombol power OFF .
Atur kabel elektroda ,kabel saturasi O2 , manset NBP, agar
tidak kusut / gantung ditiang infus [ bila perlu ]
Bersihkan atau lap monitor dan kabel setiap hari / bila
tidak sedang dipergunakan
Bila alat error / panas segera matikan powernya untuk
beberapa jam , lalu nyalakan kembali untuk mengetahui
apakah alat bisa berfungsi kembali atau tidak , bila masih
ada kerusakan laporkan pada teknisi alat yang
bersangkutan .

DOKUMEN TERKAIT Buku pemeliharaan atau service alat

UNIT TERKAIT ICU , PJT

75
PEMELIHARAAN CENTRAL MONITOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

45/SOP-ICCU/VIII/2008 76
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada alat alat kedokterandi


ruang ICCU

TUJUAN Memelihara dan mempertahankan kondisi alat agar tetap berfungsi


dan siap pakai.

KEBIJAKAN Pada alat central monitor di ruang ICCU

PROSEDUR - Posisi kabel listrik harus tetap terpasang pada sumber


listrik agar alat ready dan siap pakai.
- Bersihkan alat setiap hari, hindari dari basah atau
benturan dengan benda keras
- Perhatikan ketepatan pengoperasian computer central
monitor.
- Mesin printer OFF , selalu setiap selesai dipergunakan
agar mesin tidak panas.
- Bila central monitor error atau panas, segera matikan
power beberapa saat / beberapa jam.
- Bila masih ada kerusakan laporkan kepada teknisi alat
yang bersangkutan.

76
DOKUMEN TERKAIT Buku pemeliharaan alat atau service alat.

UNIT TERKAIT - ICU


- PJT

PEMELIHARAAN ALAT DEFIBRILATOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

46/SOP-ICCU/VIII/2008 77

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu sistem pemeliharaan yang dilakukan pada alat-alat


kedokteran di ruang ICCU.

TUJUAN Memelihara dan mempertahankan kondisi alat agar tetap berfungsi


dan siap pakai.

KEBIJAKAN Pada alat defibrillator di ruang ICCU.

PROSEDUR - Setiap hari dilakukan charge input listrik selama 2 jam agar alat siap bila
diperlukan.
- Pada saat alat dipergunakan kabel listrik jangan dihubungkan ke arus listrik.
- Setelah dipergunakan segera matikan , alat DC jangan dinyalakan terus
menerus ,kembalikan tombol power keposisi semula [ OFF ].
- Bersihkan kedua PADLE [Padle STERNUM dan Padle APEX ]
dari jelly yang dipergunakan .
- Jangan menggunakan alkohol atau tiren untuk membersihkan alat karena
akan membuat karat.
- Letakkan alat di depan NURSE STATION , sehinggga mudah dijangkau bila
ada Cardiac Arrest pada klien.
- Lakukan pengecekan / test fungsi pada alat setiap hari.

UNIT TERKAIT - IGD

77
- ICU
- HCU
- PJT
- UPF JANTUNG

DOKUMEN TERKAIT Buku Pemeliharaan / service alat.

PEMELIHARAAN ALAT SUCTION

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

47/SOP-ICCU/VIII/2008 78 79

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu sistem pemeliharaan yang dilakukan pada alat-alat


kedokteran di ruang ICCU.

TUJUAN Memelihara dan mempertahankan kondisi alat agar tetap berfungsi


dan siap pakai.

KEBIJAKAN Pada alat suction portable / dinding (cental) di ruang ICCU.

PROSEDUR Suction Portable :


- Setelah alat dipakai kemudian dibersihkan dengan
menggunakan lap.
- Botol penampungan sekresi dibuang isinya, selang
suction maupun selang sambungannya dicuci,
direndam dengan air campur savlon selama 30
menit sampai dengan 1 jam.
- Dikeringkan, lalu diset kembali.
- Botol dipasang, selang sammbungan untuk suction
digulung dimasukkan dalam plastik agar tetap

78
bersih.
- Siapkan selang suction steril didekatnya.
- Letakkan alat disudut ruangan, tutup dengan kain
agar tidak berdebu.

Suction Dinding (Central)


Perhatikan kelengkapan alat suction ; High Controller
Suction.
Selang besar (warbn hitam) panjang 2 buah, kecil 1 buah, botol
2 buah (penampungan) selang suction steril (untuk heparin),
sediakan tiap 1 pasien 1 set alat tersebut dalam kondisi siap
pakai, cek setiap hari.
Botol penampungan sekresi dikosongkan, lalu dicuci,
selang-selang dicuci, kemudian direndam dengan larutan
desinfektan selama 30 1 jam, dibilas & dikeringkan
selanjutnya diset kembali.

2 botol penampungan sekresi, 2 buah selang hitam


panjang, 1 buah selang hitam kecil, diletakkan dibawah
tempat tidur pasien.

Cek alat High Controller Suction, apakah berfungsi baik /


lidak penghisapnya, bila tersedia sukar dengan yang
masih berfungsi baik.

Suction (selang untuk pasien) steril disiapkan emergensi.

UNIT TERKAIT - Ruang rawat penyakit dalam


- IGD
- HCU
- ICU
- UPF Jantung
- PJT

DOKUMEN TERKAIT Buku pemeliharaan / servis alat

79
PEMELIHARAAN ALAT ELEKTROKARDIOGRAFI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

48/SOP-ICCU/VIII/2008 80 81
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu sistem pemeliharaan yang dilakukan pada alat kedokteran


elektrokardiografi di ruang ICCU

TUJUAN Memelihara dan mempertahankan kondisi alat agar tetap berfungsi


dan siap pakai

KEBIJAKAN Pada alat elektrokardiografi di ruang ICCU

PROSEDUR - Sesudah alat dipergunakan di charge 1 2 jam setiap hari


- Bersihkan elektroda dari jelly / kotoran, kemudian digantung di
tiang yang sudah disiapkan, agar posisi kabel tidak tergulung
( untuk mencegah patah / kerusakan pada kabel )
- Bersihkan manset EKG & pomp dengan air agar sisa-sisa
jelly tidak mongering
- Alat EKG dibersihkan dengan lap kering atau tissue agae
tetap bersih
- Perhatikan setiap selesai pemakaian alat EKG tombol harus
pada posisi off
- Letakkan alat EKG beserta mejanya di sudut ruangan dengan
rapih
- Cek kertas EKG sebelum dan sesudah pemakaian

80
- Dorong trolley EKG dengan hati-hati supaya alat tidak
bergetar pada waktu dipergunakan
- Lakukan service secara rutin sesuai dengan kapasitas
pemakaian ( 500 x )

UNIT TERKAIT - Ruang rawat penyakit dalam


- UPF Jantung
- PJT
- ICU
- Ruang Operasi Sentral (OK)

DOKUMEN TERKAIT Buku pemeliharaan / service alat

81
PROSEDUR PENGELOLAAN ALAT TENUN KOTOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

49/SOP-ICCU/VIII/2008 82

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Sutu sistem pengiriman alat tenun kotor ke laundry RSCM

TUJUAN Agar alat tenun kembali bersih dan siap dipakai

KEBIJAKAN Dilakukan pada alat tenun yang kotor

PROSEDUR - Disediakan tempat penampungan tertutup untuk alat tenun kotor


di spoel hook
- Dihitung jumlahnya setiap jenis dari alat tenun ( seperti laken,
stik laken, selimut, handuk, waslap, dll ), ditulis di buku alat
tenun kemudian dikirim ke bagian laundry RSCM menggunakan
kereta pembawa alat tenun kotor
- Setelah bersih, dicek kelengkapannya ( jenis, jumlah, cacat atau
tidak, bersih atau kotor ) sebelum dibawa kembali ke ruangan
- Simpan alat-alat tenun di lemari alat tenun

DOKUMEN TERKAIT - Petunjuk teknis pengendalian infeksi nosokomial


- Buku ekspedisi pengiriman alat tenun kotor
- Formulir penerimaan alat tenun bersih

82
UNIT TERKAIT Instalasi Washrey Pusat RSCM

PROSEDUR PENGELOLAAN NOSOKOMIAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

50/SOP-ICCU/VIII/2008 83 - 84
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu sistem pemgelolaan nosokomial di ruang ICCU

TUJUAN Menjaga dan mengendalikan infeksi nosokomial di ruang ICCU

KEBIJAKAN Dilakukan bagi personil RS, pasien, alat medis dan ruang
perawatan

PROSEDUR A. Laporan Nosokomial


- Dibuat setiap bulan dan dilaporkan ke bagian nosokomial
RSCM
- Laporan dikirim sebelum tanggal 5 setiap bulannya
dengan menggunakan buku ekspedisi nosokomial,
dicatat tanggal pengiriman laporan, bulan
pencatatan laporan dan tanda tangan penerima
laporan

B.Pengendalian infeksi nosokomial di ruang ICCU


1. Untuk petugas

83
- Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
- Menggunakan hand shcoen steril bila melakukan
tindakan invassive
- Menggunakan masker bila perlu
- Memperhatikan teknik septic dan antiseptic dalam
bekerja

2. Untuk pasien
- Perhatikan pemasangan infus ( tanda-tanda infeksi,
tanggal pemasangan, gunakan hypavix steril / tegaderm )
- Ganti verban infus setiap hari atau bila perlu
- Ganti jarum infus yiap 3 hari sekali atau bila perlu
- Jika terdapat tanda-tanda infeksi / phlebitis, ambil sample
abbocath untuk diperiksa bakterinya di bagian nosokomial
- Perhatikan pasien-pasien yang terpasang alat-alat invasive
seperti NGT, kateter, CVP, TPM, PPM, pasca cor angio &
pasca PCI

DOKUMEN TERKAIT - Petunjuk teknis pengendalian infeksi nosokomial


- Laporan bulanan infeksi nosokomial ICCU
- Buku ekspedisi laporan nosokomial

UNIT TERKAIT Pengendali Infeksi RSCM

84
PENGELOLAAN KEBERSIHAN RUANGAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

51/SOP-ICCU/VIII/2008 85 86

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu system penanganan kebersihan di ruang ICCU

TUJUAN Menjaga agar ruang ICCU bersih & nyaman

KEBIJAKAN Ditujukan pada :


- Petugas kesehatan
- Peserta didik
- Pengunjung dan penunggu pasien
- Petugas cleaning service

PROSEDUR A. Untuk petugas kesehatan


- Menggunakan seragam dinas lengkap yang sudah
ditetapkan
- Menggunakan sandal khusus di ruang ICCU

B. Untuk peserta didik


- Menggunakan seragam dinas lengkap
- Menggunakan sandal khusus di runag ICCU
- Dilarang menggunakan sepatu atau sandal dinas dari luar

C. Untuk pengunjung pasien


- Waktu berkunjung ditentukan

85
- Pengunjung dibatasi sebanyak 2 orang untuk setiap pasien
secara bergantian, tergantung kondisi pasien
- Sebelum masuk ruang ICCU sandal / sepatu dilepas dan
disimpan pada rak sepatu yang telah disediakan di depan
pintu masuk
- Pengunjung tidak boleh duduk di tempat tidur pasien
- Disediakan 1 kursi untuk setiap pasien
- Penunggu pasien tidak boleh masuk di luar jam kunjungan
kecuali ada resep atau keperluan untuk mengantar darah ke
laboratrium
- Disediakan ruang tunggu untuk keluarga pasien dengan
fasilitas yang cukup memadai

D. Untuk petugas cleaning service


- Kelengkapan petugas memakai seragam dari perusahaan
dan memakai sandal / sepatu khusus
- Menggunakan hand schoen dan barak short
- Menyapu dan mengepel ruangan sehari 2x, pagi dan sore
atau jika dibutuhkan
- Membersihkan setiap sudut ruangan dari debu
- Melakukan pembersihan ruangan secara besar-besaran
setiap 1 bulan sekali atau bila memungkinkan

E. Untuk tempat penampungan sampah


- Tempat sampah disediakan di setiap ruangan ( ruang
dokter, ruang ganti perawat, kamar mandi, spoel hook, di
bawah wastafel, di bawah meja trolley emergensi dan di
bawah meja nurse station )
- Setiap tempat sampah dilapisi dengan plastic hitam,
dibedakan antara sampah infeksi dan sampah non infeksi
- Tempat sampah yang penuh dibuang tiap hari, pagi dan
sore, ditampung di tempat sampah besar lalu dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir RSCM oleh petugas
- Disediakan tempat pembuangan sampah khusus untuk alat
kesehatan yang tajam, seperti jarum suntik, jarum
abbocath, dll

DOKUMEN TERKAIT - Dokumen ICCU


- Petunjuk teknis pengendalian infeksi nosokomial

UNIT TERKAIT Sanitasi lingkungan RS

86
PROSEDUR STERILISASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

52/SOP-ICCU/VIII/2008 87 88

RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247

PENGERTIAN Suatu sistem untuk mensterilkan alat-alat kesehatan di ruang ICCU

TUJUAN Agar alat-alat kesehatan tetap steril dan siap pakai

KEBIJAKAN Dilakukan pada alat-alat kesehatan habis pakai

PROSEDUR Alat-alat instrument habis pakai harus disterilkan kembali agar siap
pakai untuk setiap saat dengan cara :
1. Bersihkan alat-alat yang sudah dipakai dengan air lalu
direndam dalam larutan savlon & air bersih dengan
perbandingan 1 : 1000 selama 5 30
2. Untuk circle ventilator, setelah dicuci bersih, direndam
dengan larutan byclin selama 30
3. Alat-alat yang sudah direndam tersebut kemudian
dibilas dan dikeringkan
4. Bungkus alat dengan kain linen pembungkus yang
telah disediakan, diikat dengan benang, beri etiket
( tanggal, nama alat, ruangan dan paraf orang yang
membungkus ) kemudian dibawa ke CSSD dengan
buku ekspedisi kemudian dicatat tanggal, nama alat
dan paraf petugas CSSD
5. Setelah alat sudah steril, simpan dalam lemari
penyimpanan alat dan dicek setiap hari, bila perlu
disteril ulang

87
DOKUMEN TERKAIT - Pengendalian Infeksi RS
- CSSD

UNIT TERKAIT Dokumen akreditasi pengendalian infeksi RS

88
PENGELOLAAN BARANG LOGISTIK ICCU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

53SOP-ICCU/VIII/2008 89 90
RUMAH SAKIT
Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR TETAP
1 Agustus 2008

Prof.DR.Dr. Akmal Taher, Sp.U (K)


NIP : 140 105 247
Serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan
PENGERTIAN pengeluaran barang logistic ICCU
Pendistribusian barang - barang logistic keruang rawat ICCU
TUJUAN
Setiap permintaan / penerimaan dan pengeluaran barang
KEBIJAKAN logistic mengacu kepada Pedoman Pengisian Laporan
Persediaan
Sesuai kebijakan terdahulu

PROSEDUR Setiap barang dicatat dalam kartu persediaan


Dari kartu persediaan catatan dipindah kebuku catatan
persediaan sesuai dengan jenis barang secara
teliti,cermat,dan akurat
Pada setiap terjadi mutasi , barang harus dicatat pada kartu
maupun pada buku catatan
Pada setiap akhir bulan setiap tanggal 25 kartu ditutup dengan
memberi garis dan di jumlahkan ,serta dilakukan pengecekan
atas barang yang ada ( secara fisik ) , lalu dicocokkan jumlah
tersebut dengan yang ada dalam kartu
Dibuat laporan perjenis barang ke unit unit terkait
Jenis formulir yang harus diisi :
Formulir / kartu persediaan per jenis barang
Buku persediaan perjenis barang yang ada dalam
setiap unit
Formulir laporan persediaan setiap bulan keunit unit
terkait

89
Jenis persediaan terdiri dari ;
Persediaan barang farmasi :
- Cairan Infus
- Alat alat kesehatan
- Obat- oabatan
- Bahan baku
- Oksigen
Persediaan barang rumah tangga
Persediaan alat alat tulis kantor
Persediaan barang cetak
Persediaan barang alat alat listrik / teknik
Persediaan barang makanan
Persediaan alat tenun
Yang harus dicatat dalam buku persediaan ialah :
Nama barang
Tanggal di terima, tanggal dikeluarkan
Paraf yang mengeluarkan dan yang menerima
Jumlah barang setiap kali mutasi
Harga barang sesuai faktur
Apabila membeli tidak melalui Apotik KPRI maka
Faktur dan kwitansi pembelian di berkas dengan
baik, menjadi dasar harga barang

DOKUMEN TERKAIT Pedoman pengisian laporan barang logistik

UNIT TERKAIT Apotik KPRI , instalasi ruangan/ logistik

90
91

Anda mungkin juga menyukai