antiretroviral.
Sel darah merah meningkat pada
Darah dan Plasma) terlampir sampai -2 mEq/L atau digunakan untuk menentukan
(BE) pada kasus -10 sampai -2 mmol/L asidosis metabolic atau alkalosis
Bayi: -7 sampai -1
Anak: -4 sampai +2
mEq/L atau -4 sampai
+2 mmol/L
Remaja dan dewasa: -3
kPa (kilopascals)
Bayi : 27 sampai 41
mm Hg atau 3,6
sampai 5,5 kPa
48 mm Hg atau 4,7
sampai 6.4 kPa
Perempuan : 32
sampai 45 mm Hg
kPa
30 menit: 31 sampai
85 mm Hg atau 4,1
sampai 11,3 kPa
(berkurang seiring
usia): 83 to 108 mm
Hg or 11 to 14,4 kPa
pH Tidak Premature (48 jam ) : Batas nilai yang membahayakan :
atau H+konsentrasi
dari 43 sampai 77
nmol/L
5 sampai 10 menit:
dari 50 sampai
81nmol/L
30 menit : 7,21
sampai 7,38 pH or H+
konsentrasi 41 sampai
61 nmol/L
konsentrasi 32 sampai
54 nmol.L
konsentrasi dari 35
sampai 51 nmol/L
Usia setelah satu hari:
7,35 sampai 7,45 pH
atau H+ konsentrasi
dari 35 sampai 44
nmol/L
TES URIN
Tes Kimia Tidak pH : 4,6 sampai 8,0 Tes kimia bertujuan untuk
terlampir di (rata-rata 6,0) mendeteksi penyakit, mengetahui
Saat istirahat : 50
sampai 80 mg/d
Setelah aktivitas
berat: <250 mg/d
Glukosa
Kuantitatif : <0,5
Kualitatif: negative
Keton negative
Leukosit esterate :
negative
Nitrat negatif
Tes Fisik Tidak Volume Untuk melihat kelainan pada
terlampir Penampilan : jernih urin
pada kasus Warna : kuning
Laki-laki: 800
sampai 1800 mL/d
L/d
Usia setelah remaja
Laki-laki : 800
sampai 1800 mL/d
L/d
Gaya berat spesifik
Secara acak
Bayi baru lahir :
pembatasan cairan
>1.025
Osmolalitas
Secara acak: 50
sampai 1400
mOsm/kg H₂O,
tergantung pada
pemasukan cairan
12 jam setelah
pembatasan cairan
H₂O
Tes Mikroskopik Tidak Jenis sel darah putih: Pemeriksaan mikroskopik
kecil/LPK lainnya
Jumlah sel darah
merah: ≤2 per-
lapang pandang
kecil/L PK
Cast sel darah merah:
negative
Bakteri: negative
Cast: negative
Kristal: negative
Kultur urin dan
sensitivitas (C&S)
Penemuan normal
Negative: < 10,000
bakteri/ mL urine
Positif: > 100,000
bakteri/mL urine
TES FUNGSI GINJAL
Nitrogen urea Tidak Nilai normal serum Batas nilai yang membahayakan : >
terlampir Janin: 21 sampai 40 100 mg/dL indikasi kerusakan
mg/dL
Anak : 5 sampai 18
mg/dL
Dewasa: 10 sampai 20
mg/dL
Kreatinin kinase (CK, Tidak Janin: 70 sampai 380 Digunakan untuk menentukan luas
U/L
Kreatinin Tidak Bayi baru lahir: 0,3 Batas nilai yang membahayakan >
mg/dL
Anak: 0,3 sampai 0,7 Digunakan untuk memperkirakan
mg/dL laju filtrasi glomelurus
Dewasa:
Laki-laki: 0,6 sampai
1,2 mg/dL
Perempuan : 0,5 sampai
1,1 mg/dL
Creatinine clearance Tidak Bayi baru lahir: 40 Digunakan untuk mengetahui
Perempuan : 87 sampai
107 mL/min
Asam urat Tidak Bayi baru lahir : 2,0 Batas nilai yang membahayakan
terlampir sampai 6,2 mg/dL >12 mg/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
dan hiperbilirubin indirect tidak melampirkan pemeriksaan penunjang seperti Foto rontgen,
USG (ultrasonografi) kepala, Skor Ballard, Tes kocok (shake test) seharusnya pada kasus
mendiagnosis pasien.
c. Arm Recoil
Manuver ini berfokus pada fleksor pasif dari tonus
d. Popliteal Angle
Manuver ini menilai pematangan tonus fleksor
telah terjadi.
e. Scarf sing
c. Permukaan Plantar
Garis telapak kaki pertama kali muncul pada
d. Payudara
Areola mammae terdiri atas jaringan mammae
diterima janin.
f. Genitalia
Pada Pria
Testis pada fetus mulai turun dari cavum
rugae.
Jakarta.
2. Foto rontgen Seharusnya pada pasien NKB (Neonatus kurang bulan)
Newborn (PPHN.
Foto rontgen adalah prosedur pemeriksaan medis yang
Sumber :
Hasil :
Positif: bila timbul gelembung udara yang
membentuk cincin didalam tabung reaksi artinya
surfactant terdapat pada paru, dalam jumlah yang
cukup.
Negative : bila tidak terdapat gelembung artinya
tidak terdapat surfactant dan kemungkinan akan
terjadi HMD besar
Ragu : bila terdapat gelembung tetapi tidak
membentuk cincin artinya waspada terhadap
kemugkinan HMD
intrakranial.
Ultrasonografi atau yang sering disebut dengan USG
sebagai berikut:
Adanya kemungkinan pendarahan di otak.
hidrosefalus
Sumber : Hardiono.D. (2013). Deteksi Dini Kelainan
Neurologis pada Bayi Bermasalah. Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-
RSCM LXV
No. Terapi yang ada pada Kasus Kritisi Kasus dari Kelompok
1. Ampisulbac 2 X 80 Mg Pasien mendapatkan terapi obat Ampicilin
Sulbactan karena pada pasien dengan berat badan
2004).
5. Injeksi Vitamin K Pasien mendapatkan terapi injeksi vitamin K
sinar.
kadar bilirubin diperiksa paling sedikit
jam sekali.
bayi anda tetap diberikan asi atau susu
Sumber:
Blood Test.
8. Thermogulasi Pada BBLR membutuhkan bantuan dan waktu
ºC
Hipetermia suhu tubuh di atas 37.5 ºC
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan
alternatif pengganti incubator dalam perawatan
BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain:
merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana
tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi
bayinya, sehingga bayi mendapatkan
kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia),
PMK memudahkan pemberian ASI,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan
dan kasih sayang.
PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu: kontak kulit
ke kulit (skin-to-skin contact), pemberian ASI
atau breastfeeding, dan dukungan terhadap ibu
(support). Literatur terbaru menambahkan satu
komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4
komponen, yaitu: kangaroo position, kangaroo
nutrition, kangaroo support and kangaroo
discharge.
Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan
dengan dua cara:
asupan ASI.
Rumus :
Sumber :