Anda di halaman 1dari 27

Obat Anemia

DIAN LESTARI, SST, M.Bmd


Pengertian Anemia
• pengertian anemia adalah suatu kondisi dimana
jumlah sel darah merah (yang mengangkut
oksigen) tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis tubuh. Sedangkan dalam
kesehatan masyarakat, definisi anemia adalah
konsentrasi hemoglobin di bawah ambang batas
yang diberikan oleh (World Health Organization
2001).
Kriteria
Populasi Hb Non Anemia Hb Anemia (gram / liter)
(gram / liter)
Rendah Sedang Berat

Wanita tidak > 120 110-119 80-109 < 80


hamil
Wanita hamil > 110 100-109 70-99 < 70

Laki-laki > 130 110-129 80-109 < 80

(WHO dan Chan 2011)


Biomarker
Hemoglobin (Hb)
Advantages
BIOMARKER
• Mudah, ekonomis untuk mengukur (dapat dinilai
Limitations Normal Range/Cut-offs

dengan perangkat genggam) • Baik sensitif maupun spesifik untuk status zat besi • Wanita hamil: anemia <11.0 g/dL (1T, 3T) or <10.5 g/dL (2T)*
• alat screening Baik untuk defisiensi zat besi yang • ukuran yang lebih baik dari fungsi bukan status • Bayi baru lahir: anemia <13.0 g/dL (venous), <14.5 g/dL
parah (capillary)
• Bayi 6–24 bulan: anemia <11.0 g/dL
Red blood cell indices (mean • MCV rendah dan peningkatan RDW karakteristik • Akhir temuan, tidak mewakili status zat besi • MCV
cell volume (MCV), red cell besi eritropoiesis kekurangan o Wanita hamil dan menyusui: <82 fl (Femtoliters)
distribution width (RDW)) • klinis Berguna o Bayi (sesuai dengan usianya):
Bayi baru lahir: 100–112 fl
<2 bulan: 85–98 fl
2–12 bulan: 73–84 fl
12–24 bulan: 72–85 fl
• RDW
o Abnormal: <11.5%, >14.5%
Serum or plasma iron • Ukuran besi beredar • Mudah terkontaminasi oleh zat besi dari sumber • Dewasa: <40–50 μg/dL
lainnya • Bayi <24 months: <50–60 μg/dL
• Variasi oleh waktu hari, post-prandial negara
• Tidak mendeteksi zat besi dalam Hb
Serum ferritin (SF) • Indikator Sensitif dari kekurangan zat besi • Meningkatkan dengan respon fase akut (tidak
o Proporsional untuk persediaan hati besi spesifik dengan adanya peradangan) • Wanita Hamil: <12.0 μg/L (1T)
• Respon yang baik terhadap intervensi besi • Kisaran refrensi (Perempuan): 0–230 μg/L (tergantung trimester)
• Bayi baru lahir: <34.0 μg/L (cord blood)
• Bayi 6–24 months: <12.0 μg/L

Transferrin saturation • Marker besi beredar • Tingkat depresi oleh peradangan • Wanita Hamil: <16%
(Tfs) • Bayi <24 months: <10%
TfR:SF ratio • Proporsional untuk besi disimpan atau defisit besi • Rentan terhadap efek peradangan pada SF • Wanita hamil: >500 konsisten dengan kekurangan zat besi atau
• Indikator Sensitif respon terhadap suplementasi • Tidak divalidasi pada anak-anak atau bayi habis toko besi
besi • tergantung Assay (berdasarkan Ramco assay • Dapat digunakan untuk menghitung toko besi tubuh :
untuk TFR) -[log (TfR/ferritin ratio) −2.8229]/0.1207
• nilai negatif didefinisikan sebagai jaringan defisit besi
Total iron binding capacity • Lebih stabil daripada tindakan lainnya • Perubahan hanya dengan menipisnya simpanan • Adults: >400 μmg/dL
(TIBC) • Tindakan situs besi mengikat transferin zat besi
• Tidak biasanya digunakan pada bayi baru lahir
Zinc protoporphyrin (ZPP) • Indikator Sensitif kekurangan zat besi yang parah, • Tidak spesifik tingkat dapat meningkat karena • Wanita Hamil: >70 μg/dL RBCs (1T)
tapi bukan dari besi defisiensi moderat keracunan timbal, peradangan, dan situasi lain • Infants <24 months: >70–80 μg/dL RBCs
• Dapat diukur dengan volume darah yang sangat • tingkat Cut-off tidak mapan untuk populasi bayi
sedikit
Hepcidin • Reflects iron homeostasis • Juga meningkatkan kondisi peradangan • Wanita hamil dan menyusui: tingkat rata-rata pengiriman segera
(Hep) • May be measured in blood or in urine • tingkat normatif tidak didefinisikan dengan baik sebelum dan setelah berkisar 2.5–17.5 μg/dL
• Bayi baru lahir: rata-rata kirsaran di tali pusat: 48.5–69.3 μg/dL
Reticulocyte hemoglobin (CHr) • Mengukur ketersediaan besi untuk sel • Pengujian kadar belum tersedia secara luas Dewasa: 28–35 pg/L
• Tidak terpengaruh oleh peradangan • Bayi <24 bulan: sekitar 23–35 pg/L
HEMOGLOBIN
• Hemoglobin adalah seperangkat protein yang sangat terikat
erat dibentuk oleh pasangan simetris dari dimer dari rantai
polipeptida, α- dan β-globin, ke dalam sebuah unit struktural
dan fungsional tetrameric.
• Fungsi utamanya adalah untuk mengangkut oksigen (O 2 )
dari paru-paru ke jaringan, tetapi mereka juga secara khusus
berinteraksi dengan 3 gas-gas lain, karbon dioksida (CO 2 ),
karbon monoksida (CO), dan oksida nitrat (NO), yang
memiliki peran biologis yang penting. (Schechter N.A , 2008)
• Gambar 2.1 Struktur dari molekul hemoglobin dan representasi
dari konsentrasi yang sangat tinggi dalam eritrosit . (A) Susunan
dari α-heliks di setiap αβ unit satu di sebelah kiri dan satu di
kanan, ditampilkan, 4 kelompok heme dengan atom
besi. . Molekul hemoglobin dalam sel darah merah, yang
ditunjukkan dalam inset di sebelah kanan. (B) Sebuah
representasi dari perubahan struktural kuaterner dalam tetramer
hemoglobin, dalam tampilan top-down, dalam transisi dari
konformasi oxy (kiri) dengan konformasi deoksi (kanan). Atom
besi bergeser relatif terhadap bidang dari kelompok heme dan
rongga sentral antara β-rantai terbuka, memfasilitasi 2,3 BPG
mengikat. Diagram ini didasarkan pada gambar dari Irving M.
Geis. Ilustrasi oleh Alice Y. Chen dalam Schechter N.A , 2008
Macam-macam Anemia berdasarkan
morfologi sel darah merah
2. Anemia Makrositik
Nomokrom
• Ukuran sel darah merah lebih besar dari
normal
• Nomokrom karena hemoglobinnya normal
(MCV tinggi, MCHC normal)
• Penyebab :
• Gangguan atau terhentinya sintesa asam
nukleat DNA seperti yang ditemukan pada
defisiensi B12 dan/atau asam folat.
3. Anemia Mikrositik Nomokrom
• Ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal
• Jumlah hemoglobinnya kurang dari normal (MCV
kurang, MCHC kurang)
• Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesa
hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi,
keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau
gangguan sintesa globin, seperti pada talasemia
(penyakit hemoglobin abnormal konginetal)
3. Anemia Mikrositik Nomokrom
Penyebab utama yang diperkiraan adalah :
• Meningkatnya kehilangan sel darah merah
• Penurunan atau gangguan pembentukan
sel (diseritropolesis)

Untuk menegakkan diagnosa anemia harus


digabungkan pertimbangan morfologi.
Jenis anemia berdasarkan
etiologi dan morfologi
ANEMIA DALAM KEBIDANAN
• Usia eritrosit ± 120 hari dan setiap hari terdapat eritrosit yang
mati dan mengeluarkan kandungan zat besinya yang
diperlukan dalam proses pembentukan eritrosit baru.

• Setiap hari seorang akan kehilangan 1 mg zat besi melalui


lapisan epitel yang mati. Pada wanita dewasa, melalui darah
haid pasien akan kehilangan zat besi sekitar 1 mg perhari.

• Jadi kebutuhan seorang wanita tidak hamil untuk


mempertahankan keseimbangan zat besi adalah 2 mg
perhari.

• Makanan sehari-hari kira-kira mengandung 15 – 20 mg zat


besi dan hanya 14 – 20% yang dapat diabsorbsi.
• Kehamilan adalah situasi dimana kebutuhan zat
besi meningkat dan diperkirakan selama 40
minggu kehamilan kebutuhan zat besi wanita
hamil adalah 750 mg yang terdiri dari :
– 425 mg untuk ibu
– 300 mg untuk janin
– 25 mg untuk plasenta
• Sepanjang masa kehamilan, kebutuhan zat besi
tidak selalu sama dan hal itu mempengaruhi
derajat absorbsi zat besi oleh tubuh wanita
hamil.
• Pada minggu ke 30, absorbsi sekitar 30%
asupan zat besi yang ada ; pada minggu ke 36 ,
absorbsi sekitar 66% asupan zat besi yang ada
( 9 kali lipat aborbsi pada minggu ke 16)
Anemia Fisiologis
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
a.Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah
sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam
rahim.
b.Terjadi hubungan langsung antara arteri dan
vena pada sirkulasi utero-plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron
semakin meningkat
Volume darah

• Volume darah meningkat  jumlah serum


darah
• > pertumbuhan sel darah  hemodilusi.
Puncaknya hamil 32 minggu. Serum darah
(volume darah) bertambah 25-30%
sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
• Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai
tampak sekitar umur hamil 16 minggu,
• Sel darah merah makin meningkat 
mengimbangi pertumbuhan janin
• pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah
anemia fisiologis.
• Sel darah putih meningkat dengan
mencapai jumlah sebesar 10.000/ml.
• Hemodilusi  anemia  laju endap darah
semakin tinggi
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia Defisiensi Besi
• Mengatasi penyebab pendarahan kronik
Misalnya : pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai
• Memberikan preparat Fe
PENATALAKSANAAN TERAPI
• Anemia pada penyakit
kronik/keganasan
• Terapi penyakit dasarnya
• Bila sudah parah dilakukan transfusi darah
merah seperlunya
• Pemberian kobalt dan eritropoetin
PENATALAKSANAAN TERAPI

Anemia Pernisiosa (defisiensi Vitamin B12)


• Pemberian vitamin B12 1000mg/hari selama 5-7 hari, diulang 1
kali tiap bulan
Anemia karena perdarahan
• Perdarahan Akut
• Mengatasi perdarahan
• Mengatasi renjatan dengan transfusi darah atau pemberian
cairan perinfus
• Perdarahan kronik
• Mengobati sebab perdarahan
• Memberikan preparat Fe
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia Hemolitik
• Disesuaikan dengan penyababnya
• Jika disebabkan karena toksis imunologik,
maka diberikan obat sitostatik seperti
klorambusil dan siklofosfamid
Efek Samping Obat: Anemia
• Pemakaian sulfonamide sering merupakan
pencetus hemolisis
• Janin yang mengalami defisiensi G6PD
bila terpapar dengan ibu yang
menggunakan sulfonamide dapat
mengalami hemolisis, hidrops fetalis dan
IUFD
• Efek samping : Kelainan darah reversible
dan ireversibel seperti anemia aplastik (dapat
berlanjut menjadi leukemia), mual, muntah,
diare, neuritis perifer, neuritis optic, eritema
multiforme, stomatitis, glositis,
hemoglobinuria nocturnal, reaksi
hipersensitivitas misalnya anafilaktik syok
dan urtikaria, sindrom grey pada bayi
prematur dan bayi baru lahir, depresi
sumsum tulang
Sediaan Suplemen Besi
• Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling
mudah diabsorpsi maka preparat besi
untuk pemberian oral tersedia dalam
bentuk berbagi garam fero seperti fero
sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat.
Ferrous Fumarate
• Menurut WHO, 2012 Skema pemberian
suplementasi iron sebanyak 30-60 mg, sedangkan
asam folat 0,4mg.
• Ferrous fumarate, senyawa besi yang sedikit efek
samping karena kelarutannya rendah dan tingkat
disolusi lambat setelah pemberian oral (Crichton
R.R., Danielson B.G., Geisser P, 2008 dalam
Geisser & Burckhardt 2011)

12/04/24 Tesis Penelitian Dian Lestari 24


• Iron (II) fumarate , juga dikenal sebagai Ferrous fumarat , adalah garab iron (II) dari asam fumarat
• rumus kimia C 4 H 2 Fe O 4 .
• Ferrous fumarate murni memiliki kandungan besi 32,87%
Sulfas Ferrosus
• Untuk pengobatan anemia defisiensi besi,
pedoman saat merekomendasikan dosis 60
sampai 120 mg unsur besi sulfat besi per hari
untuk durasi minimal 3 bulan pada remaja dan
orang dewasa, termasuk wanita hamil
(Stotzfus RJ, Deryfuss ML., 1998
dalamPalacios Santiago, 2012)
• Menurut WHO, 2012 Skema pemberian
suplementasi iron sebanyak 30-60 mg,
sedangkan asalm folat 0,4mg.
FEROUS FUMARATE

Anda mungkin juga menyukai