TIM PENGAJAR:
Suyadi,SH,M.Hum.
Hj.Krisnhoe Kartika W.SH,M.Hum.
I Ketut Karmi Nurjaya,SH.M.Hum.
Tiga moda pengangkutan
1. Pengangkutan Pada Umumnya :
2. Pengangkutan Darat;
3. Pengangkutan Perairan;
4. Pengangkutan Udara.
HUKUM PENGANGKUTAN
• Hukum ?
• Hukum : → Simorangkir dan Wirjono
Sastropranoto
• Peraturan peraturan yang bersifat
memaksa,yang menentukan tingkah laku
manusia dalam masyarakat yang dibuat
oleh badan badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan tadi
berakibat diambilnya tindakan yaitu dengan
hukum tertentu.
Pengangkutan ?
• Masing masing sarjana mempunyai pendapat yang berbeda
namun intinya sama. Abdul Kadir Muhamad berpendapat
sebagai berikut:
Menurut arti katanya pengangkutan berasal dari kata dasar
“angkut” yang berarti angkat dan bawa, muat dan bawa
atau kirimkan. Mengangkut artinya mengangkat dan
membawa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengangkutan :
proses kegiatan memuat barang atau penumpang ke dalam
pengangkutan, membawa barang atau penumpang dari
tempat pemuatan ke tempat tujuan, dan menurunkan
barang atau penumpang dari alat pengangkutan ke tempat
yang ditentukan.
• Pengangkutan di Darat ?
• Hukum Pengangkutan di Darat?
Pengangkutan Darat
• Pengangkutan Melalui Jalan raya termasuk
perairan darat;
• Pengangkutan dengan Kereta Api.
kum Pengangkutan Darat/ Jalan raya, Perairan Darat
an :
data;
Th. 1992 ttg. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diubah dg UU No.
09
4 Th. 2014 ttg. Angkutan Jalan
0 Th. 2012 ttg. Tt cara Pemrksn Kend Bermtr d jl n Penidkn
LLAJ.
9 Th 2013 ttg Jaringn LLAJ.
5 Th.2012 ttg. Kendaraan.
3 Th. 1964 ttg. Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
ng dan PP No. 17 Th. 1965
4 Th. 1964 ttg. Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan PP No. 18
1. Jalan
2. Terminal/ simpul
Jalan menurut Ps 1 dan Ps 4 UU
No. 38 Tahun 2004
Melipiti :
Jalan umum;
Jalan tol;
Jalan khusus.
Pengelompokan Jalan
• Berdasarkan Ps 6 sesuai peruntukkannya :
Jalan umum;
Jalan khusus.
Jalan umum menurut fungsinya /
Ps. 8 UU No.38 Th 2004
• Dikelompokkan menjadi :
1. Jalan arteri;
2. Jalan kolektor;
3. Jalan local;
4. Jalan lingkungan.
Jalan umum menurut status
Ps 9 UU No.38 Th. 2004
• Dikelompokkan menjadi :
1. Jalan nasional;
2. Jalan propinsi;
3. Jalan kabupaten;
4. Jalan kota;
5. Jalan desa.
sarana Pengangkutan / UU No. 22-
2009
• >Kndraan Brmtor: setiap kndraan yg digrakkn
o/h perlatn mknik brupa mesin selain
kndraan yg berjln diatas rel.
• >Kndraan Tdk Brmtor: setiap kndraan yg
digrakkn o/h tenga mans / hewan.
• >Kndraan Brmtor umum : setiap kndraan yg
digunkan u/k angktan barng/ orng dgn
dipngut bayaran.
• Perusahaan angkutan umum adalah badan
hukum yang menyediakan jasa angkutan
orang dan/ atau barang dengan kendaraan
bermotor umum
Jenis kendaraan :
• 1. Kendaraan Bermotor, terdiri dari :
• a. Sepeda Motor.
• b. Mobil Penumpang.
• c. Mobil Bus.
• d. Mobil Barang.
• e. Kendaraan Khusus ( Kendraan TNI,
Kepolisian, Buldozer, Crene, Untk Cacad).
• 2. Kendaraan Tdk Bermotor.
Asas lalu lintas angkutan jalan
• a. Asas transparan;
• b. Asas akuntabel;
• c. Asas berkelanjutan;
• d. Asas partisipatif;
• e. Asas bermanfaat;
• f. Asas efisien dan efektif;
• g. Asas seimbang;
• h. Asas terpadu; dan i. Asas mandiri.
Tujuan lalu lintas dan angkutan
jalan
a. terwjudnya pelynan LLAJ yg aman, selmat,
tertib, lancr dan terpdu dg moda angktn lain u/k
mendrong pereknmian nasnl, memjukn kesjhtrn
umum, memperkkuh prstuan n kestuan bngsa,
srta mmpu menjjung tinggi martbat bngsa.
b. terwjdnya etika ber LL n budaya bngsa;
c.tewjdnya penegakn hk n kepstian hk bg masy.
ANGKUTAN (UU NO. 22 TAHUN
2009)
Angkutan Orang dan barang : (Ps 137 )
Menggunakan kendaraan bermotor atau tidak
bermotor. (1)
Angkutan orang : kendaraan bermotor berupa
sepeda motor mobil penumpang atau bus;(2)
Angkutan barang : kendaraan bermotor wajib
menggunakan mobil barang.(3)
Mobil barang dilarang digunakan untuk
angkutan orang kecuali Dalam keadaan
tertentu. (4)
Kewajiban Menyediakan Angkutan
umum ( Ps 138 )
• Pemerintah bertangngung jawab
menyelenggarakanAngkutan umum
diselenggarakan dalam upaya memenuhi
angkutan yang selamat,aman , nyaman dan
terjangkau.
• Angkutan 0rang dan atau barang hanya
dilakukan dengan kendaraan bermotor umum.
Penyelenggaraan Angkutan orang
dengan kendaraan umum
1. Dalam trayek;
a. memiliki rute tetap dan teratur ;
b. Terjadwal,berawal,berakhir, dan menaikkan
atau menurunkan penumpang, untuk
angkutan antar propinsi atau antar Negara;
c. Menaikkan dan menurunkan penumpang
pada tempat yang ditentukan untuk
angkutan perkotaan dan pedesaan.
Angkutan orang dengan kendaraan umum tidak
dalam trayek :
1. angkutan orang dengan menggunakan taksi;
2. angkutan orang dengan tujuan tertentu;
3. angkutan orang untuk tjuan pariwisata;
4. angkutan orang dikawasan tertentu.
Angkutan Barang dengan kendaraan Bermotor
Umum (Ps: 160 )
• Terdiri atas :
• angkutan barang umum;
• angkutan barang khusus.
Pengusahaan Angkutan
Ps: 173
• Perusahaan angkutan umum yang
menyelenggarakan angkutan orang dan atau
barang wajib memiliki :
Ijin sesuai sesuai ndengan jenis angkutan yang
diusahakannya .
Pengangkut
Pengaturan :
1. UU No 13 Tahun 1992 Ttg Perkeretaapian dan
diganti dg UU No 23 Tahun 2007 Ttg
Perkeretaapian.
2. PP No 56 Th 2009 Ttg Penyelenggaraan
Perkeretaapian.
3. PP No 72 Th 2009 Ttg Lalu Lintas Dan
Angkutan Kereta Api.
Asas Pengangkutan dengan Kereta
Api
• 1. Azas Manfaat.
• 2. Azas Keadilan.
• 3. Azas Keseimbangan.
• 4. Azas Kepentingan Umum.
• 5. Azas Keterpaduan.
• 6. Azas Kemandirian.
• 7. Azas Trasparansi.
• 8. Azas Akuntabilitas n Berkelanjutan.
Pengertian
Perkeretaapian: satu kesatuan sistem yg terdiri
atas prasarana, sarana, dan sumberdaya
manusia, serta norma, kriteria, persyaratan,
dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi KA.
KA : sarana perkeretaapian dg tenaga gerak,
baik berjln sendiri maupun dirangkaikan dg
sarana perkeretaapian lainnya, yg akan
ataupun sedang bergerak di jln rel yg terkait
dg perjlnan KA.
Pengangkutan Orang
(PS: 130 )
• Pengangkutn org dg KA di lakukn dg
menggunakan Kereta.
• Penyelenggara wajib mengangkut org yg telah
memeliki Karcis – sesuai dg tingkat pelayanan
yg dipilih. Karcis sbg Tanda Bukti terjadinya
perjanjian pengngkutn org.( Ps.132)
Kewajiban Penyelenggara:
• Memeriksa karcis;
• Menindak pengguna jasa yg tdk mempunyai
karcis;
• Menertibkan pengguna jasa KA atau masy yg
mengganggu perjlnan KA;
• Melaksakan pengawsan n pembinaan
terhadap masy yg berpotensi menimbulkan
gangguan terhdp perjln KA.
Pengangkutan Barang :
Pasal 139
• 1. Alat Angkut yg digunakan berupa Gerbong.
• Angkutan barang terdiri dr :
• a.barang umum
• b.barang khusus
• c.bahan berbhaya n beracun
• d.limbah bahan berbahaya n beracun.
2. Penyelenggara wajib mengangkut barang
setelah biaya pengangkutan dibayar – Surat
Angkutan Barang (SAB)– sbg tanda bukti
terjadinya perjanjian pengangkutan barang.
3. Wewenang Penyelenggara :
a.memeriksa kesesuian barang dg SAB;
b.menolak brg yg tdk sesuai dg SAB;
c.melapor kpd yg berwajib – brg trlarang.
Jenis Pengangkutan dengan KA
1. Kereta Api Umum.
Perkeretaapian yg digunakan untk melayani
angkutan org dan/atau barang dg dipungut
biaya.
2. Kereta Api Khusus.
Perkeretaapian yg hanya digunakan untuk
menunjang kegiatan pokok badan usaha
tertentu dan tdk digunakan untk melayani
masy umum.
Tanggung Jawab Penyelenggara