Anda di halaman 1dari 2

Ashilo Dzaky Chandra Ariyandi

23202000056
Prodi manajemen

1. Syarat-syarat penyusunan anggaran


1. Realistis : mudah untuk dicapai sesuai dengan kondisi saat ini serta optimis dan tidak
pesimis
2. Luwes : terdapat peluang untuk perubahan dan sesuai dengan kondisi saat ini
3. Kontinyu : anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus serta
bersifat insidental.

2. Gagasan penganggaran yang formal dan sistematis merupakan prinsip penting dalam
perencanaan dan pengembalian (PPL) dalam pengelolaan koperasi. Pernyataan ini berarti
sebagai berikut:
1. Prosedur: Harus ada kerangka anggaran formal. Anggaran harus ditulis dalam format
tertulis yang dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan. Dalam konteks kemitraan, anggaran formal adalah dokumen
tertulis yang berisi perkiraan pendapatan, pengeluaran, alokasi anggaran, dan tujuan
keuangan lainnya. Memiliki anggaran formal akan memfasilitasi komunikasi yang jelas dan
pemahaman bersama antara anggota, manajemen, dan pihak terkait lainnya.
2. Sistematis: Anggaran harus disusun secara sistematis, mengikuti tata cara dan tata cara
yang telah ditetapkan. Proses penyusunan anggaran harus mencakup pemantauan dan
evaluasi yang berkelanjutan, agar dapat memodifikasi dan memperbarui anggaran
berdasarkan evolusi bisnis dan perubahan kondisi pasar. Pendekatan sistematis terhadap
penganggaran memastikan bahwa semua aspek penting dari rencana keuangan kelompok
Anda disertakan, termasuk pendapatan, pengeluaran, investasi, dan keuntungan.
3. Manajemen Keuangan: Anggaran formal dan terstruktur membantu pengelolaan
keuangan yang lebih baik. Anggaran yang jelas memungkinkan tim untuk memantau dan
membandingkan kinerja aktual dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika terdapat
perbedaan, manajemen dapat menyesuaikan tindakan yang diperlukan untuk menjaga
stabilitas keuangan dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

4. Perencanaan yang lebih akurat: Anggaran yang formal dan terstruktur memungkinkan
koperasi membuat perencanaan yang lebih akurat. Dengan memperhitungkan perkiraan
pendapatan dan pengeluaran, koperasi dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih
efisien dan efektif. Anggaran terstruktur juga membantu Anda menetapkan prioritas,
mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan mengantisipasi risiko keuangan.

5. Transparansi dan Akuntabilitas: Pembiayaan formal memberikan transparansi yang


diperlukan kepada anggota koperasi dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Pusat pertanggungjawaban dalam penganggaran


1. Pusat pendapata : kinerja yang dinilai berdasarkan atas pendapatan yang dicapai
2. Pusat biaya : kinerjanya dinilai berdasarkan biaya terkendalikan yang di keluarkan
3. Pusat laba : kinerjanya dinilai atas dasar laba yang diperoleh untuk penilaian kinerja
terhadap suatu pusat laba
4. Pusat investasi : pusat pertanggungjawaban dalam organisasi menilai kinerja manajer
berdasarkan laba dari investasi yang digunakan.
4. enam tujuan utama penyusunan anggaran kas:
A. Perencanaan Keuangan: membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan
dengan lebih baik.
B. Pengendalian Keuangan: Dengan membandingkan realisasi kas dengan anggaran yang
telah disusun, perusahaan dapat mengidentifikasi penyimpangan atau selisih antara
perkiraan dan kenyataan.
C. Pengambilan Keputusan: Anggaran kas menyediakan informasi yang relevan dan penting
untuk pengambilan keputusan yang efektif.
D. Evaluasi Kinerja: Anggaran kas bermanfat untuk mengevaluasi kinerja keuangan secara
teratur.
E. Koordinasi dan Komunikasi: berperan penting dalam koordinasi dan komunikasi antara
berbagai unit bisnis dalam perusahan
F. Pengembangan Rencana Keuangan Jangka Panjang: membantu perusahaan dalam
merencanakan keuangan jangka panjang.

5. Berikut beberapa cara mengetahui cara berinvestasi yang digunakan pengusaha untuk
menjaga stabilitas modalnya.

1. Analisis Keuangan: Investor menggunakan data seperti laba bersih, total ekuitas, laba per
pemegang saham, dan laba operasional untuk memahami kinerja perusahaan dan
membantu mereka mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
2. Pemahaman Pasar: Pengusaha memahami pasar, permintaan, dan pesaing untuk
menentukan keberhasilan bisnisnya dan mengevaluasi peluang investasi.3. Analisis
Sensitivitas: Investor menggunakan analisis sensitivitas untuk memahami bagaimana faktor-
faktor seperti harga, volume, dan biaya transaksi memengaruhi pendapatan dan ekuitas
perusahaan.

3. Analisis Risiko: Perusahaan menggunakan teknik seperti analisis SWOT (Kekuatan,


Kelemahan, Peluang, Ancaman) dan BAT (Baik, Sedang, Terburuk) untuk memahami dan
memitigasi risiko investasi.

4. Portofolio yang Terdiversifikasi: Investor menjaga konsistensi dan diversifikasi portofolio


investasinya untuk mengurangi risiko secara keseluruhan dan menjaga modal.6.
Pembandingan (benchmarking): Investor membandingkan kinerja perusahaan Anda dengan
kinerja industri atau perusahaan yang memiliki posisi serupa untuk menentukan apakah
praktik produksi masih berjalan dengan baik atau perlu diubah.
5. Memahami Ekonomi Keuangan: Investor memahami konsep-konsep seperti nilai saham,
nilai pemilik, dan nilai perusahaan untuk memahami nilai investasi mereka dan membuat
keputusan investasi yang lebih baik.
6. Pemantauan Kinerja: Investor secara teratur memantau kinerja operasi perusahaan untuk
melihat apakah nilai investasinya meningkat atau menurun.Dengan metode ini,.

Anda mungkin juga menyukai