Modul 6
ASPEK KEUANGAN (LANJUTAN)
Palupi Permata Rahmi, SP.,M.Si.
Listri Herlina, S.E., M.A.B
Dedi Gumilar, S.T., M.M
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
1
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
2
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
3
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
4. Manajemen
Laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai
kinerja manajemen perusahaan dalam mencapai target-target yang
telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen
dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pada akhirnya,
laporan keuangan ini juga merupakan penilaian pemilik untuk
memberikan kompensasi dan karier manajemen serta
mempercayakan pihak manajemen untuk memimpin perusahaan
perusahaan pada periode berikutnya.
5. Karyawan
Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Dengan mengetahui ini mereka juga paham tentang kinerja
mereka, sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan
peningkatan kesejahteraan apabila perusahaan mengalami
keuntungan, dan sebaliknya, perlu melakukan perbaikan jika
perusahaan mengalami kerugian.
4
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
2. Laporan laba/rugi
Laporan laba/rugi merupakan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini
tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan
serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua
aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang
berpengaruh langsung atau tidak terhadap kas. Laporan arus kas
harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.
4. Laporan perubahan modal
Merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya perubahan
modal di perusahaan.
5
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Tabel 4.13
PT DEK KALOK E, Tbk.
Neraca
Per 31 Desember 2006
AKTIVA PASIVA
Komponen Tahun Komponen Tahun
Aktiva lancar 2.000 Utang lancar 1.000
Aktiva tetap 7.500 Utang jangka 6.000
panjang
Aktiva lainnya 500 Ekuitas 3.000
Jumlah 10.000 Jumlah 10.000
aktiva pasiva
Tabel 4.14
PT DEK KALOK E, Tbk.
Neraca per 31 Desember 2006
Komponen Jumlah
AKTIVA
Aktiva lancar 2.000
Aktiva tetap 7.500
Aktiva lainnya 500
Jumlah aktiva 10.000
PASIVA
Utang lancar 1.000
Utang jangka panjang 6.000
Ekuitas 3.000
Jumlah pasiva 10.000
6
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
7
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Tabel 4.15
PT DEK KALOK E, Tbk.
Perhitungan Laba/Rugi
per 31 Desember 2006
Komponen Jumlah
1. Pendapatan
Pendapatan usaha 15.000
Pendapatan di luar usaha 3.500
18.500
2. Biaya-biaya
Harga pokok penjualan 11.000
Biaya umum dan administrasi 1.500
Biaya di luar usaha 1.000
13.500
3. Laba bersih sebelum pajak 5.000
4. Pajak 20% 1.000
5. Laba bersih sesudah pajak 4.000
Tabel 4.16
PT DEK KALOK E, Tbk.
Perhitungan Laba/Rugi
per 31 Desember 2006
Komponen Jumlah
1. Pendapatan dan biaya usaha
Pendapatan usaha 15.000
Biaya usaha 12.500
Laba bersih usaha 2.500
2. Pendapatan dan biaya di luar usaha
Pendapatan di luar usaha 3.500
8
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
9
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
10
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
- lisensi; dan
- merek dagang.
4. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain:
a. gedung dalam proses;
b. tanah dalam penyelesaian;
c. piutang jangka panjang;
d. uang jaminan; dan
e. uang muka investasi.
11
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
12
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
13
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Contoh laporan rugi laba PT Kecalok Igak untuk periode 2004, 2005,
dan 2006 dapat dilihat pada Tabel 4.18.
14
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Tabel 4.18
PT Kecalok Igak
Perhitungan Laba/Rugi
per 31 Desember 2004, 2005, dan 2006
(dalam ribuan)
Komponen R/L 2004 2005 2006
Total penjualan 8.650.000 9.950.000 11.550.000
Harga pokok 6.250.000 7.050.000 7.850.000
penjualan
Laba Kotor 2.400.000 2.900.000 3.700.000
Biaya Operasi
Biaya umum dan 1.000.000 1.100.000 1.200.000
administrasi
Biaya penjualan 50.000 70.000 80.000
Biaya lainnya 15.000 25.000 30.000
Total biaya 1.065.000 1.195.000 1.300.000
operasi
Laba Kotor 1.335.000 1.705.000 2.400.000
Operasi
15
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Biaya Bunga
Bunga bank 300.000 300.000 300.000
Bunga obligasi 0 0 0
Total Biaya 300.000 300.000 300.000
Bunga
Earning per
Share
16
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
17
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,4 kali utang lancar, atau
setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,42 rupiah harta lancar
atau 1,4:1
Untuk tahun 2005:
𝑅𝑝 2.030.000
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = = 123 𝑎𝑡𝑎𝑢 1,2 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝 1.650.000
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,23 kali utang lancar, atau
setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,23 rupiah harta lancar
atau 1,23:1
18
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,22 kali utang lancar, atau
setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,22 rupiah harta lancar.
Jika rata-rata industri adalah 180%, maka rasio perusahaan ini
untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 kurang baik.
19
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
20
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
4. Cash Ratio
Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar utang. Hal ini dapat ditunjukkan
dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti
rekening giro. Rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya
bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya.
Rumus untuk mencari cash ratio dapat digunakan sebagai berikut:
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
atau
𝐾𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
21
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Contoh:
Tabel 4.22 Komponen Cash Ratio
Komponen 2004 2005 2006
Total aktiva 1.140.000 2.030.000 2.060.000
lancar
Total utang 815.000 1.650.000 1.695.000
lancar
Kas 150.000 250.000 295.000
Bank (giro) 275.000 720.000 670.000
Jika rata-rata industri adalah 50 kalo, maka rasio perusahaan ini untuk
tahun 2004, 2005, dan 2006 cukup baik karena tidak terlalu jauh dari rata-
rata industri.
Leverage Ratio
Leverage ratio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan
memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat
diperoleh adalah dari sumber pinjaman atau modal sendiri.
22
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
23
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
24
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
25
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
𝑅𝑝 1.790.000
𝐿𝑇𝐷𝐸𝑅 = = 49,72%
𝑅𝑝 3.600.000
26
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
27
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
28
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
𝑅𝑝 350.000 + 𝑅𝑝 550.000
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = = 𝑅𝑝 450.000
2
𝑅𝑝 6.950.000
𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 = = 15,4 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝 450.000
Untuk tahun 2006
𝑅𝑝 550.000 + 𝑅𝑝 660.000
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = = 𝑅𝑝 605.000
2
𝑅𝑝 6.525.000
𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 = = 10,44 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝 605.000
Dari tahun 2004 hingga 2005 rasionya semakin meningkat, ini
berarti semakin baik, karena modal kerja yang tertanam semakin
kecil. Namun tahun 2006 justru semain jelek karena perputarannya
semakin kecil.
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari
rata-rata penagihan piutang (days of receivable). Hasil perhitungan
ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata
tidak dapat ditagih dan rasio ini juga sering disebut days sales
uncollected. Rumus yang digunakan adalah:
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 360
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
Tahun 2004
𝑅𝑝 375.000 𝑥 360
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 = = 23,89 ℎ𝑎𝑟𝑖 ≈ 24 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝 5.650.000
Tahun 2005
29
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
𝑅𝑝 450.000 𝑥 360
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 = = 23,30 ℎ𝑎𝑟𝑖 ≈ 24 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝 6.950.000
Tahun 2006
𝑅𝑝 605.000 𝑥 360
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 = = 34,48 ℎ𝑎𝑟𝑖 ≈ 35 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝 6.525.000
Rasio ini sangat baik untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 karena
kurang dari 60 hari. Artinya perusahaan ini mampu melakukan
penagihan secara cepat atau tepat waktu. Namun untuk tahun
2006 terjadi kelambatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio ini dinyatakan kurang baik apabila melebihi 60 hari. Artinya
perusahaan ini kurang mampu melakukan penagihan, atau
mungkin karena syarat-syarat kredit yang lunak.
30
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Contoh:
Tabel 4.28 Komponen Inventory Turnover
Komponen 2004 2005 2006
Penjualan 5.650.000 6.950.000 6.525.000
kredit
Persediaan
Awal tahun 300.000 225.000 345.000
Akhir tahun 225.000 345.000 285.000
31
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
32
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
33
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
5. Asset Turnover
Asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
penggunaan semua aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva dan
biasanya rasio ini dinyatakan dengan decimal.
Rumus untuk mencari asset turnover sebagai berikut:
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Contoh:
Tabel 4.31 Komponen Asset Turnover
Komponen 2004 2005 2006
Total aktiva 1.140.000 2.030.000 2.060.000
lancar
Total aktiva 4.290.000 6.200.000 7.085.000
Net sales 8.650.000 9.950.000 11.950.000
34
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Jika rata-rata industri adalah tiga kali, maka rasio perusahaan ini
untuk tahun 2004 hingga 2006 kurang baik, artinya perusahaan
menggunakan aktivanya kurang efisien dibandingkan dengan
perusahaan lain.
35
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
36
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Contoh:
Tabel 4.33 Komponen Return on Investment
Komponen 2004 2005 2006
Net sales 8.650.000 9.950.000 11.950.000
EAT 800.000 1.064.000 1.980.000
Total aktiva 4.290.000 6.200.000 7.085.000
37
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
Contoh:
Tabel 4.34 Komponen Return on Equity
Komponen 2004 2005 2006
Net sales 8.650.000 9.950.000 11.950.000
EAT 800.000 1.064.000 1.980.000
Total equity 2.290.000 3.250.000 3.600.000
38
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 6
DAFTAR PUSTAKA
Utama:
Kasmir & Jakfar. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Kedua). Jakarta:
Kencana.
Komplementer:
Husnan, Suad & Suwarsono, Muhammad. (2014). Studi Kelayakan Proyek
(Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Umar, Husein. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi Ketiga). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/viewFile/2321/2178
39
inaba.ac.id