Didukung
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta Selatan 12190 | Telp (021) 5152318 0
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 1 – 2015
www.ticmi.co.id
Modul WPPE | MPE
DAFTAR ISI
Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang
memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh
lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem
keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan
dan sistem lembaga keuangan bukan bank
Sistem keuangan pada prinsipnya adalah kumpulan pasar, institusi, peraturan, teknik
dan carabagaimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, jasa-jasa
keuangan dihasilkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas (Peter Rose, 2000).
Peran utama sistem keuangan adalah mengalihkan kelebihan dana dari masyarakat
kepada peminjam yang kemudian akan digunakan dan dibelanjakan untuk kegiatan
investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan.
Sistem Keuangan di Indonesia setelah UU No. 21/ 2011, terdiri dari:
1. Kementerian Keuangan
2. Bank Indonesia
3. Otoritas Jasa Keuangan
4. Lembaga Penjamin Simpanan
3. Fungsi Likuidasi:
Sistem Keuangan menyediakan cara yang aman bagi pemilik dana jika sewaktu-waktu
membutuhkan dana dan/ atau ingin mengkonversi instrumen kekayaan miliknya
menjadi uang tunai dalam waktu singkat
4. Fungsi Kredit:
Sistem Keuangan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk kredit / pinjaman untuk membiayai konsumsi dan investasi bagi pihak yang
membutuhkan
5. Fungsi Pembayaran:
Sistem Keuanganmenyediakan jasa keuangan bank seperti chek, giro bilyet, kartu
kredit, serta non-Bank seperti leasing, asuransi, dana pensiun, pasar modal,
pegadaian, dll.
6. Fungsi Risiko:
Sistem Keuangan mengalihkan risiko tidak terpakainya dana menjadi sebuah investasi
yang memberikan manfaat
Pasar Keuangan:
Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal. Pasar uang terdiri dari dana-
dana yang bersifat jangka pendek atas kelebihan dana masyarakat yang bersifat
sementara serta untuk membiayai keperluan jangka pendek seperti kebutuhan modal
kerja.
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan
berbagai alternatif investasi bagi para investor selain menabung membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan.
3. Pasar Modal merupakan media penghubung para investor dengan perusahaan ataupun
institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti
saham, surat utang, dan lainnya.
hal khusus yang terjadi dalam periode perkembangannya baik dilihat dari sisi peraturan,
ekonomi, dan politik. Beberapa periode tersebut dapat diklasifikasikan seperti berikut:
E. BAPEPAM
Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah Bapepam,
singkatan dari Badan Pelaksana Pasar ModalBapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)
adalah badan pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan
dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal. Bapepam dibentuk dengan tujuan
untuk mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien dan
melindungi kepentingan permodalan di Indonesia.
G. OJK
Sebagai upaya reformasi di sektor keuangan, berdasarkan amanat dari Pasal 34 UU
No. 3/2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23/ 1999 tentang Bank
Indonesia (BI), pemerintah membentuk lembaga pengawas sektor jasa keuangan
yang independen.Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1.
OJK dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan mempunyai tugas
dan fungsi untuk melakukan pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap seluruh kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal,
dan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
Lembaga yang mulai berfungsi pada tanggal 31 Desember 2012 ini berperan dalam
menggantikan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan di Pasar Modal yang selama
ini dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal serta Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK).
H. Tugas OJK
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
4. Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
A. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (UUPM Pasal 1). Berdasarkan PP
45/1995 Pasal 5, pemegang saham bursa minimal 50 Anggota Bursa (AB) dan maksimal
200 AB.
Kegiatan BEI dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bursa Efek Indonesia antara
lain untuk:
1) Meningkatkan sistem atau sarana perdagangan Efek;
2) Meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan terhadap anggota Bursa
Efek;
3) Mengembangkan sistem pencatatan Efek yang efisien;
4) Mengembangkan sistem kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa;
Pengertian kliring yang dimaksud adalah proses penentuan hak dan kewajiban efek
dan/atau dana Anggota Bursa, yang timbul dari transaksi efek yang dilakukannya di
bursa efek. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah merupakan
kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban efek dan/atau dana Anggota Bursa yang timbul
dari transaksi bursa.
Dalam praktiknya, data transaksi efek yang terjadi di Bursa akan dikirim ke LKP untuk
kemudian dilakukan proses Kliring, sehingga Anggota Bursa dapat mengetahui hak dan
kewajiban efek dan/atau dananya masing-masing pada setiap hari bursa, untuk
kemudian diselesaikan pada tanggal penyelesaian.
Bisnis Motif
1. Nir Laba (Non Profit Motive)
2. Tidak membayar dividen (No Dividend Payment)
3. Keuntungan untuk operasional dan pengembangan
Sumber Pendapatan
1. Fee jasa Kliring Transaksi Bursa
2. Fee jasa Pinjam Meminjam Efek
3. Fee jasa pengelolaan Dana Jaminan
Jenis Layanan
1. Layanan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur,
wajar dan efisien
2. Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending and Borrowing)
3. Pelayanan jasa KPEI diberikan kepada Anggota Bursa Efek dan partisipan lainnya
(seperti Bank Kustodian)
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank
kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. Saat ini, PT. Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) merupakan pihak yang telah mendapatkan izin sebagai LPP untuk
menjalankan fungsi Penyimpanan dan Penyelesaian efek.
Pemegang Rekening
(Perusahaan Efek & Bank Kustodian)
Untuk jasa sebagai berikut:
1. Penyimpanan Efek untuk Efek tanpa warkat
2. Pemindahbukuan Efek untuk transaksi bursa & transaksi di luar bursa
3. Penerimaan hasil Corporate Action
4. Laporan-laporan: laporan saldo & mutasi Efek, informasi CorporateAction
Kustodian Sentral
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa:
1. Jasa penitipan kolektif atas Efek
2. Jasa administrasi: menerima dividen, bunga, dan hak- hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.
Fasilitas AKSes
1. Fasilitas yang diberikan kepada investor untuk dapat langsung
melihat portofolio yang dimilikinya ke dalam sistem KSEI.
2. Fasilitas AKSes adalah sarana informasi yang disediakan untukpara
investor di website KSEI, yang memberikan akses langsung bagi
investor untuk melihat dan memonitor posisi dan mutasi portofolio
Efeknya yang tersimpan di Sub Rekening Efek di KSEI.
3. Website http://akses.ksei.co.id dengan jaminan standar
keamananyang ketat.
4. Diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2009.
5. Tujuan untuk memberikan perlindungan dan transparansi informasi atas
kepemilikan portofolio Efek nasabah (investor).
D.2.Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK
dan dapat melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek, dan atau Manajer Investasi serta kegiatan lain sesuai ketentuan OJK.
Kewajibannya:
a. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk
kepentingan sendiri.
b. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau
menjual efek wajib memperhatikan keuangan nasabah dan maksud serta
tujuan investasi dari nasabah.
c. Membubuhi jam, hari dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan.
d. Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa
setelah dilakukan transaksi.
e. Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek atau uang dari nasabah.
f. Menyelesaikan amanat jual / beli dari pemberi amanat.
g. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan pemodal.
h. Memberikan saran kepada para pemodal.
Kewajibannya:
a. Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi
b. Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan
lain yang bersifat material antara perusahaan efek dengan emiten.
2. Bank Kustodian
Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya (UUPM Pasal 1).
Jasa yang diberikan meliputi:
a. Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga
(Efek)
b. Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat
c. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk kepentingan
pihak yang diwakilinya.
3. Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang (Pasal 1
UUPM). Kegiatan usaha sebagai wali amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum
dan pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah, dan wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam-LK (Pasal 50 UUPM).
4. Pemeringkat Efek
Pihak yang melakukan penilaian kemampuan membayar kembali surat utang
serta menyediakan jasa informasi mengenai perusahaan di pasar modal. Di
samping itu fungsi lainnya adalah melakukan:
1. Analisis peringkat
2. Studi Industri
a. Analisis risiko bisnis
b. Posisi pasar dan strategi bisnis
c. Diversifikasi
d. Struktur biaya
e. Manajemen
f. Dan faktor kunci sukses lainnya
3. Analisis risiko keuangan
a. Kebijakan keuangan
b. Keuntungan
c. Struktur modal
d. Kualitas aset
e. dll
2) Fungsi Pembukuan dan Keuangan, dilakukan dengan ketentuan antara lain sebagai
berikut:
a. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh
transaksi Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum;
b. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh
transaksi dan kegiatan sehubungan dengan Dana Perlindungan Pemodal sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan terpisah dari pencatatan dan
pembukuan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
c. memastikan bahwa pencatatan dan pembukuan dalam (a) dan (b) tersebut
terselenggara dan tersimpan dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
d. menyusun laporan keuangan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan ketentuan catatan atas
laporan keuangan paling sedikit wajib memuat hal-hal sebagai berikut:
i. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan direktur
dan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
ii. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal; dan
iii. pengeluaran biaya berupa gaji, manfaat lain, dan fasilitas yang diberikan
kepada direktur dan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal
e. melakukan kegiatan perbendaharaan, antara lain menerima dana dan memungut
iuran Dana Perlindungan Pemodal dan mengeluarkan biaya yang terkait dengan
Dana Perlindungan Pemodal;
Sebagai pusat referensi, TICMI menyediakan data pasar modal sejak tahun 1977 seperti
prospektus, financial report, annual report, pengumuman dan interim report. TICMI juga
memiliki perpustakaan yang koleksinya terdiri dari 2.994 buku dan terbuka untuk umum
(dapat dibaca di tempat). Sedangkan perpustakaan digital TICMI (Ridmi) memiliki 306
koleksi buku dan aplikasi ini dapat diunduh secara gratis untuk Android dan Desktop
Komputer Windows (IOS menyusul).
Sebagai pusat edukasi, TICMI memiliki berbagai program yang terbuka bagi masyarakat
luas seperti :
1. Sekolah Pasar Modal
Program ini merupakan program sosialisasi dan edukasi pasar modal bagi para calon
investor yang diselenggarakan secara rutin setiap Selasa, Kamis dan Sabtu oleh TICMI
mulai November 2016. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi yang
tepat mengenai investasi saham dan mekanisme untuk menjadi investor saham. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, TICMI dibantu oleh Anggota Bursa yang memberikan edukasi
tentang penggunaan aplikasi online trading, serta Bank untuk membantu pembuatan
Rekening Dana Nasabah. Diharapkan para peserta secara langsung dapat merasakan
pengalaman bertransaksi saham dengan menggunakan aplikasi online trading di
perangkat masing-masing.
4. Program Moduler
Program ini merupakan program edukasi bagi masyarakat umum mengenai topik-topik
yang berkaitan dengan pasar modal. Program ini mulai dilaksanakan sejak tahun 2017.
Program pelatihan serta ujian sertifikasi profesi pasar modal di TICMI, diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja professional yang handal di Pasar Modal
Indonesia. Dalam pelaksanaannya, hingga kini TICMI telah menyelenggarakan Program
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pasar Modal untuk :
1. Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE)
2. Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran (WPPE Pemasaran)
3. Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran Terbatas (WPPE Pemasaran Terbatas)
4. Wakil Manajer Investasi (WMI)
5. Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE)
6. Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM)
Untuk dapat dinyatakan lulus dalam Ujian Kecakapan Profesi Pasar Modal, setiap peserta
wajib melampaui nilai minimum yang disyaratkan.
Secara total, jumlah peserta program pelatihan serta ujian sertifikasi pasar modal semua
program sampai dengan tahun 2017 mencapai 7.566 orang, sementara jumlah
lulusannyamencapai 4.176 orang atau dengan kata lain memiliki tingkat kelulusan
rata-rata sebesar 55% dari jumlah peserta.
Terdiri dari :
a. Akuntan, melakukan audit atau pemeriksaan dan memberikan pendapat terhadap
Laporan keuangan.
b. Konsultan Hukum, membuat laporan legal audit dan memberikan pendapat hukum.
c. Penilai, melakukan penilaian atas aset perusahaan.
d. Notaris, membuat akta otentik dan legalisasi dokumen perusahaan.
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Semua profesi yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib terlebih dahulu
terdaftar di OJK. Setiap profesi penunjang pasar modal wajib mentaati kode etik dan
standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing, dan dalam
melakukan kegiatan usaha di pasar modal, profesi penunjang pasar modal wajib
memberikan pendapat atau penilaian yang independen.
F. Investor
1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas, yaitu
formulir Pembukaan Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor
(RDI).
2. Memberikan dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan
NPWP serta fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam
formulir Pembukaan Sub Rekening Efek.
3. Setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham.
Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda (dimulai dari
Rp100.000,-).
4. Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi !!!
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al Quran sebagai
sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber
hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah
satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan
diantara sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal
syariah dikembangkan dengan basis fiqih muamalah. Terdapat kaidah fiqih muamalah yang
menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di
Indonesia.
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar
modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan
Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di
pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada
awal September 2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad
yang digunakan adalah akad mudharabah.
Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan institusional
yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut. Perkembangan tersebut
dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada tanggal 14 Maret 2003. MoU
menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI untuk
mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia.
Sejak tahun 2001, telah terdapat 14 fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah
Nasional – MUI tentang Pasar Modal Syariah di Indonesia. Investasi di pasar saham
telah mendapatkan pengakuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa
Fatwa No.80/DSN-MUI/III/2011
Indeks Syariah
a. Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
B. Dasar Hukum
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, kegiatan di Pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksananaannya (Peraturan
Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain).
Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek
Sejalan dengan definisi tersebut, maka produk syariah yang berupa efek harus tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu efek tersebut dikatakan sebagai
Efek Syariah. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan
Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud
dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha
yang menjadi landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip - prinsip
syariah di Pasar Modal
Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam–LK
meliputi:
1. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.
2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.
3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah
diterbitkan oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.
4. Reksa Dana Syariah.
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
6. Efek Beragun Aset Syariah.
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah
dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan
berdasarkan prinsip syariah.
8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan
oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu
anggotanya
9. Efek syariah lainnya.
Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar modal Indonesia
meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah.