Anda di halaman 1dari 10

Design by SJ

 Likuiditas suatu perusahaan mencerminkan


kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban atau utang lancarnya. Rasio-rasio
likuiditas digunakan untuk mengukur sampai
seberapa baik perusahaan dapat memenuhi
utang jangka pendeknya (utang lancar)
 Rasio-rasio likuiditas yang biasa digunakan
adalah Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio cair
(Quick Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio Lancar (Current Ratio)

Harta Lancar  ....x


Kewajiban Jangka Pendek

Rp 200.000.000  1,33x
Rp. 150.000.000
 Harta Lancar perusahaan tersebut besarnya 1,33x
Utang lancar
 Atau setiap Rp. 1,- utang lancar dijamin dengan Rp.
1,33,- harta lancar
 Harta lancar perusahaan masih diangap mampu bila
digunakan untuk membayar utang lancar
 Harta lancar yang terdiri atas uang tunai, piutang,
persediaan, dan lain-lain, tidak dapat dijadikan
jaminan untuk membayar kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya (kewajiban segera) karena selain
uang tunai atau setara tunai (termasuk yang berada
dibank dalam bentuk giro, deposito, dan surat-surat
berharga) tidak mudah untuk dicairkan dengan nilai
yang pantas, misalnya persediaan. Biasanya, harga
jual persediaan lebih rendah dari nilai bukunya
 Kelemahan utama rasio lancar:
 Rasio ini tidak bisa menjawab apakah pada
waktu yang akan datang, diantara kewajiban -
kewajiban yang terjadwal, perusahaan
mempunyai kemampuan (atas penerimaan kas)
untuk menutup seluruh pembelajaan rutin
operasionalnya serta pembelajaan pembangunan
investasinya (minimal satu bulan mendatang)
 Dari rasio ini tidak dapat diperoleh informasi,
apakah kemampuan likuiditas perusahaan timbul
karena prestasi perusahaan yang sehat, atau
karena telah dilakukannya berbagai jalan pintas
yang tidak sehat untuk sekedar menunjukan
posisi yang likuid
Rasio Cair (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Harta Lancar - (Persediaa n  Pembayaran di muka)


 ...x
Kewajiban Jangka Pendek

Rp 160.000.000
 1,07X
Rp.150.000 .000
 Harta lancar perusahaan setelah dikurangi
persediaan dan pembayaran di muka besarnya
masih lebih besar dari (1,07 x) utang lancarnya
 Atau setiap Rp. 1,- utang lancar dijamin dengan
Rp. 1,07 Harta lancar setelah dikurangi
persediaan dan pembayaran di muka
 Rasio cair memberikan gambaran yang lebih baik
tentang kemampuan harta lancar perusahaan
untuk membayar utang-utang lancarnya karena
harta lancar yang diperhitungkan tidak termasuk
persediaan dan pembayaran di muka(dikeluarkan
dari kelompok harta lancar)
 Rasio cair dapat memberikan gambaran yang
lebih cermat tentang kondisi likuiditas perusahaan
karena lebih mendekati kebenaran dibandingkan
dengan rasio lancar yang masih bersifat umum
Rasio Kas atau Rasio Tunai (Cash Ratio)

Uang Kas dan Bank


 ...x
Kewajiban Jangka Pendek

Rp 90.000.000
 0,6x
Rp. 150.000.000
 Uang kas dan bank yang dimiliki perusahaan
besarnya hanya 0,6x utang lancarnya
 Atau setiap Rp. 1,- utang lancar dijamin
dengan Rp. 0,6 Harta Lancar (Uang kas dan
Bank)
 Pengertian kas disini adalah uang tunai yang
ada ditangan (cash on hand), yang ada
dibank serta surat-surat berharga, baik
dalam bentuk obligasi, saham dan
sebagainya yang setiap waktu dapat dengan
mudah dicairkan (dijual) menjadi uang kas
(tunai)
2002 2003 2004
Harta lancar 3.014 3.000 3.145
Kas 310 280 340
Bank 1.650 1.740 1.775
Persediaan 760 740 810
Pembayaran di 294 240 220
muka
Kewajiban jk 390 425 462
pendek

Anda mungkin juga menyukai