8
9
b. Cash Ratio
1) Pengertian Cash Ratio
Cash Ratio (Ratio of immediate solvency) merupakan
Rasio antara Aktiva Lancar (Kas+Efek)
dengan Utang Lancar, untuk menginformasikan kondisi
Keuangan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Utang Lancar yang segera jatuh tempo
dengan dana Kas+Efek.
2) Rumus Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas+Efek)/(Utang Lancar)*100%
c. Quick Ratio
1) Pengertian Quick Ratio
Quick Ratio (Acid Test Ratio) merupakan Rasio antara
Aktiva Lancar (Kas+Efek+Piutang) dengan
kewajiban Utang Lancar, untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan dalam memenuhi
kewajiban Utang Lancar yang segera jatuh tempo
dengan dana Aktiva Lancar (Kas+Efek+Piutang).
2) Rumus Quick Ratio
Quick Ratio = (Kas+Efek+Piutang)/(Utang Lancar)*100%
atau :
Quick Ratio = (Aktiva Lancar) – Persediaan/(Utang Lancar)*100%
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas 200.000 Utang Dagang 560.000
Efek 200.000 Utang Jangka Panjang
Piutang Dagang 160.000 Utang Hipotik 600.000
Persediaan 840.000
2 : 1 = 1.400.000 + 280.000
560.000 + 280.000
2 : 1 = 1.680.000
840.000
2 : 1 = 2 : 1, Jadi jumlah Bahan Baku Kayu Rotan yang dapat dibeli
senilai Rp 280.000,00 , Perusahaan masih Likuid, karena memenuhi
Standar Minimal Current ratio = 2 : 1
2. Rasio Leverage
Rasio Leverage merupakan Rasio Keuangan yang menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan yang berkaitan dengan kewajiban Utang
(Debt).
Ada 5 jenis Rasio Leveragae, yaitu : (1) Debt Ratio, (2) Solvability Ratio,
(3) Debt to Equity Ratio, (4) Long Term Debt to Equity Ratio
dan (5) Time Interest Earned Ratio.
a. Debt Ratio
1) Pengertian Debt Ratio
Debt Ratio merupakan Rasio antara Total Utang
dengan Total Aktiva, untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan tentang berapa bagian dari
Total Aktiva dibelanjai oleh Total Utang.
Analisis Debt Ratio bersumber dari Neraca (Financial Ratios)
2) Rumus Debt Ratio
Debt Ratio = (Total Utang)/(Total Aktiva)*100%
12
b. Solvability Ratio
1) Pengertian Solvability Ratio
Solvability Ratio merupakan Rasio antara Total Aktiva
dengan Total Utang, untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan tentang kemampuan
dana Total Aktiva untuk memenuhi kewajiban Total Utang.
Jika Total Aktiva > Total Utang, maka Perusahaan Solvable,
sedangkan jika Total Aktiva < Total Utang,
maka Perusahaan Tidak Solvable (Insolvable).
Analisis Solvability Ratio bersumber dari Neraca
(Financial Ratios).
2) Rumus Solvability Ratio
Solvability Ratio = (Total Aktiva)/(Total Utang)*100%
c. Debt to Equity Ratio
1) Pengertian Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan Rasio antara Total Utang
dengan Modal Sendiri (Equity), untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan tentang
pemenuhan kewajiban Total Utang yang didanai
dana Total Modal Sendiri.
Analisis Debt to Equity Ratio bersumber dari Neraca
(Financial Ratios).
2) Rumus Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio = (Total Utang)/(Total Modal Sendiri)*100%
d. Long Term Debt to Equity Ratio
1) Pengertian Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio merupakan
Rasio antara Total Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)
dengan Total Modal Sendiri, untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan tentang pemenuhan
kewajiban Utang Jangka Panjang yang dijamin
dengan dana Modal Sendiri.
Analisis Long Term Debt to Equity Ratio bersumber dari
Neraca (Financial Ratios).
2) Rumus Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio = (Utang Jangka Panjang)/(Modal Sendiri)*100%.
13
e. Time Interest Earned Ratio
1) Pengertian Time Interest Earned Ratio
Time Interest Earned Ratio merupakan Rasio antara EBIT
(Laba Sebelum Bunga dan Pajak) dengan
Bunga Utang Jangka Panjang (Interest),
untuk menginformasikan kondisi Keuangan Perusahaan
tentang pemenuhan kewajiban Bunga Utang Jangka Panjang
yang dijamin dengan dana EBIT.
Analisis Time Interest Earned Ratio bersumber dari
Laba – Rugi (Operating Ratios).
2) Rumus Time Interest Earned Ratio
Time Interest Earned Ratio = (EBIT)/(Bunga Utang Jangka Panjang)
Standar Satuan Time Interest Earned Ratio = …kali (x)
Contoh Analisis Rasio Leverage :
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas 200.000 Utang Dagang 560.000
Efek 200.000 Utang Jangka Panjang
Piutang Dagang 160.000 Utang Obligasi 600.000
Persediaan 840.000
a) Jelaskan berapa % dari Total Aktiva yang dibelanjai dengan Total Utang !
b) Berdasarkan Pengalaman, Manajer Keuangan Eyang Subur
menetapkan Standar Minimal Rasio Solvabilitas Perusahaan = > 100%
( > 1)
Jika Manajer Keuangan, Eyang Subur memutuskan membeli secara kredit
1 Unit Gergaji Mesin senilai Rp 250.000,00,
jelaskan apakah Perusahaan masih dalam keadaan Solvabel !
c) Jelaskan berapa % dari Total Modal Sendiri Perusahaan
mampu menjamin kewajiban Total Utang Perusahaan !
d) Jelaskan berapa % dari Modal Sendiri Perusahaan
mampu menjamin kewajiban Utang Jangka Panjang Perusahaan !
e) Jelaskan berapa Rp EBIT yang dicapai Perusahaan
mampu menjamin kewajiban Bunga Utang Jangka Panjang Perusahaan !
Jawab :
a) Debt Ratio = (Total Utang)/(Total Aktiva)*100%
= (1.160.000/3.000.000)*100% = 39%
39% dari Total Aktiva didanai oleh Total Utang
b) Pada Persamaan Dasar Akuntansi :
1) Pembelian Gergaji Mesin secara kredit menyebabkan Aktiva Tetap
bertambah berupa Peralatan
2) Pembelian Gergaji Mesin secara kredit menyebabkan Utang Lancar
bertambah berupa Utang Dagang
Total Aktiva Awal : 3.000.000
Gergaji mesin : (250.000)
Total Aktiva 3.250.000
Perputaran Persediaan
Jawab :
a) Account Receivables Turnover = (Penjualan Kredit)/(Piutang Rata-Rata)
Nilai Piutang 2010 :
Piutang Awal (31 Desember 2009) 7.000.000
Piutang Akhir (31 Desember 2010) 9.000.000
Nilai Piutang 16.000.000
Piutang Rata – Rata : (16.000.000)/2 = 8.000.000
Account Receivables Turnover = (Penjualan Kredit)/(Piutang Rata-Rata)
= (85.400.000)/(8.000.000) = 11x, setiap Rp 1 investasi yang tertanam pada Piutang
dalam 1 Periode berputar untuk menghasilkan Rp 11 Penjualan Kredit
Perputaran Persediaan
Jawab :
a) Penjualan Bruto 25.275.000
Retur Penjualan & Pengurangan Harga 1.550.000
Potongan Penjualan 2.005.500
3.555.500
Penjualan Neto 21.719.500
Harga Pokok Penjualan 7.142.000
Laba Bruto 14.577.500
3) EAT
4) ROI
ROI = (EAT)/(Penjualan Neto)*100%
= (300.000)/(5.000.000)*100%
= 6%, setiap Rp 1 Penjualan Neto menghasilkan Rp 0,6 EAT
Karena Rate of Return dengan Modal Pinjaman (50%) > Rate of Return dengan Modal Sendiri (18%),
maka investasi layak dioperasionalkan.
25
Contoh Kasus Analisis Rasio Keuangan :
Catatan Keuangan PT. “ KERA SAKTI “ tahun 2010 :
Long term debt to equity ratio 50%
Total assets turnover ratio 2,5x
Average collection period 18 hari
Inventory turnover 9x
Gross profit margin 10%
Quick Ratio 100%
Account payable Rp 100.000,00
Common stock Rp 100.000,00
Retained earnings Rp 100.000,00
Credit sales Rp 1.000.000,00
Langkah 9 : Kas :
Quick Ratio = (Aktiva Lancar)/(Utang Lancar)*100%
Quick Ratio = (Kas + Piutang)/(Utang Lancar)*100%
100% = (Kas+50.000)/(100.000)
1 = (Kas+50.000)/(100.000)
= (100.000 – 50.000)*1
Kas = 50.000
Laba – Rugi
Penjualan Neto 1.000.000
Harga Pokok Penjualan 900.000
Laba Bruto 100.000
27
D. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Manfaat Analisis Rasio Keuangan :
1. Bagi Kreditur Jangka Pendek & Jangka Panjang :
Analisis Rasio Likuiditas & Analisis Rasio Leverage sebagai dasar
pemberian Kredit, karena berkaitan dengan kewajiban Debitur
melunasi Piutang.
Analisis Rasio Aktivitas sebagai dasar pemberian Kredit,
karena berkaitan dengan aktivitas Aktiva Debitur
untuk mempercepat Likuiditas.
Analisis Rasio Profitabilitas sebagai dasar pemberian Kredit, karena berkaitan
dengan kemampuan pencapaian Laba, yang dapat digunakan
sebagai sumber dana bagi Debitur dalam melunasi Piutang.
2. Bagi Kreditur Jangka Panjang :
Analisis Rasio Aktivitas dan Analisis Rasio Profitabilitas sebagai dasar
pemberian Kredit Jangka Panjang bagi Debitur.
3. Bagi Investor
Analisis Rasio Aktivitas dan Analisis Rasio Profitabilitas sebagai dasar
keputusan berinvestasi bagi Investor.
4. Bagi Manajer Keuangan
Analisis Rasio Likuiditas dan Analisis Rasio Leverage sebagai dasar
bagi Manajer Keuangan dalam mengelola dana untuk pembiayaan kewajiban
Utang (Debt).
Analisis Rasio Aktivitas sebagai dasar dalam mengelola aktivitas Aktiva
untuk mempercepat Likuiditas.
Analisis Profitabilitas sebagai dasar untuk mengelola Penjualan
dan dana Investasi untuk pencapaian Laba guna memakmurkan
Pemegang Saham (Shareholder).
IKHTISAR
Analisis Rasio Keuangan adalah teknik analisis untuk menjelaskan hubungan antara
akun - akun pada Neraca, Laba - Rugi serta antar Neraca dan Laba - Rugi.
Analisis Rasio Keuangan bertujuan untuk menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan berdasarkan aspek – aspek : Likuiditas, Leverage,
Aktivitas Usaha dan Profitabilitas.
Rasio Likuiditas merupakan Rasio Keuangan yang menginformasikan kondisi
Keuangan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban Utang Lancar
(Current Liabilities) dengan dana Aktiva Lancar (Current Assets).
Ada 3 jenis Rasio Likuiditas, yaitu : (a) Current Ratio, (b) Cash Ratio
dan (c) Quick Ratio.
Perusahaan Likuid jika kewajiban Utang Lancar yang jatuh tempo
dapat dipenuhi dengan dana Aktiva Lancar.
Sedangkan Perusahaan Tidak Likuid (Ilikuid) jika kewajiban Utang Lancar
yang jatuh tempo tidak dapat dipenuhi dengan dana Aktiva Lancar.
Rasio Leverage merupakan Rasio Keuangan yang menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan yang berkaitan dengan kewajiban Utang (Debt).
Ada 5 jenis Rasio Leveragae, yaitu : (1) Debt Ratio, (2) Solvability Ratio,
(3) Debt to Equity Ratio, (4) Long Term Debt to Equity Ratio
dan (5) Time Interest Earned Ratio.
Rasio Aktivitas Usaha merupakan Rasio Keuangan yang menginformasikan
kondisi Keuangan Perusahaan tentang aktivitas – aktivitas usaha
yang berkaitan dengan Perputaran Aktiva untuk mempercepat Likuiditas.
Ada 4 jenis Rasio Aktivitas Usaha, yaitu :
(a) Account Receivables Turnover Ratio, (b) Average Collection Period Ratio
(c) Inventory Turnover Ratio dan (d) Total Assets Turnover Ratio.
28
29
Rasio Profitabilitas (Rentabilitas) merupakan Rasio Keuangan
yang menginformasikan kondisi Keuangan Perusahaan
tentang kemampuan Perusahaan menghasilkan Laba dari Penjualan
maupun Investasi.
Ada 2 jenis Rasio Profitabilitas, yaitu : (1) Rasio Profitabilitas Penjualan
dan (2) Rasio Profitabilitas Investasi.
Rasio Profitabilitas Penjualan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
(a) Gross Profit Margin Ratio, (b) Operating Income Ratio
dan (c) Net Profit Margin Ratio (Sales Margin Ratio).
Rasio Profitabilitas Investasi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
(a) Rate of Return on Total Assets, (b) Rate of Return on Investment
dan (c) Rate of Return on Equity.
EVALUASI PEMBELAJARAN
II. ANALISIS RASIO KEUANGAN
A. (Bobot Nilai : 50)
Pilihlah Satu Jawaban Yang Dianggap Paling Benar !
1. Teknik analisis untuk menginformasikan kondisi Keuangan Perusahaan
berdasarkan aspek – aspek : Likuiditas, Leverage, Aktivitas Usaha
dan Profitabilitas ……
A. Analisis Rasio Keuangan
B. Analisis Capital Budgeting
C. Analisis Break Event Point (BEP)
D. Analisis Cost of Capital
E. Analisis Net Present Value
30
31
5. Diketahui catatan Keuangan Perusahaan : Inventory = 8x
dan Harga Pokok Penjualan Rp 68.000,00.
Besarnya Nilai Persediaan .....
A. Rp 5.800,00
B. Rp 5.600,00
C. Rp 8.500,00
D. Rp 5.850,00
E. Rp 8.550,00
B.