Anda di halaman 1dari 20

PAPER DASAR AKUNTANSI

ANALISIS PERBANDINGAN DAN RASIO KEUANGAN

Oleh:

Nur Akhlamul Karimah (180321100064)

Indah Alisia Puji Lestari (180321100103)

Mia Arba’in (180321100130)

Muhammad Syifaul Munir (180321100162)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga
mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan
tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut
diperlukan beberapa tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau
indeks yang merupakan perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis
rasio keuangan merupakan alat utama yang dapat digunakan dalam
melakukan analisis terhadap laporan keuangan.
Faktor-faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian analisis
adalah tingkat likuiditas, profitabilitas atau rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas.
Likuiditas dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Analisis Rasio?
2. Bagaimana Analisis Perbandingan Laporan Keuangan?

1.3 Tujuan
1. Mengetauhi Analisis Rasio.
2. Memahami Analisis Perbandingan Laporan Keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Rasio
A.       Analisis Rasio Keuangan
1.    Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan
neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap
suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer
keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh
untuk memperoleh dana.

2.    Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Manfaat Analisis Rasio Keuangan adalah sebagai berikut :
1.         Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan
2.         Perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.
Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk
perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio
perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara
dominan beroperasi.

3.    Kategori Analisis Rasio


Kategori Analisis Rasio sebagai berikut :
1)        Rasio Likuiditas
Menurut Jusuf (2006:50), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi
kewajiban jangka pendek). Pengertian rasio likuiditas menurut Munawir (2004:31)
adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
2)        Rasio Profitabilitas
Menurut Agnes (2005:21), profitability ratio (rasio profitabilitas) adalah suatu
rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut
Munawir (2004:43), rentabilitas atau profitability adalah menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Pengertian profitabilitas (kemampuan mencapai laba) menurut Aliminsyah dan
Padji (2003:206) adalah suatu kemahiran untuk memperoleh hasil dalam dunia
usaha dengan perhitungan yang seksama.
3)        Rasio Solvabilitas
Pengertian rasio solvabilitas menurut Riyanto (2001:224) adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka
pendek maupun jangka panjang). Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila
perusahaan sekiranya saat ini dilikuidasikan.
4)        Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas atau sering disebut rasio efisiensi. Menurut Riyanto
(2001:235) adalah mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
5)        Rasio Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon
investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio
ini.
4.    Macam-macam Analisis Rasio
Dilihat dari sumbernya  rasio dibagi menjadi 3 :
a.    Rasio-Rasio Neraca
Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca
misalnya;  current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio,
current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
b.    Rasio Statemen Rugi-Laba
Rasio-rasio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross
profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.
c.    Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg
berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover,
receivables  turnover dan sebagainya.
5.    Perhitungan Beberapa Analisis Rasio
Contoh :
Neraca
PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Lancar Hutang lancar
Kas 200.000 Hutang dagang 300.000
Efek 200.000 Hutang wesel 100.000
Piutang 160.000 Hutang Pajak 160.000
Persediaan 840.000
Jumlah A.L. 1.400.000 Jumlah H.L. 560.000
Aktiva Tetap Hutang jk. Panjang
Mesin 700.000 Obligasi 600.000
Akum. Penyusutan 100.000
600.000 Modal sendiri
Bangunan 1.000.000 Modal saham 1.200.000
Akum. Penyusutan 200.000 Agio saham 200.000
800.000 1.400.000
Tanah 100.000 Laba ditahan 440.000
Intangibles 100.000
Jumlah A.T. 1.600.000 Juml. Modal sendiri 1.840.000
Jumlah Aktiva 3.000.000 Jumlah pasiva 3.000.000

Statemen Laba – Rugi


PT ABC
Periode 31 Desember 2001
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 4.000.000
Harga pokok penjualan 3.000.000
Laba kotor 1.000.000

Biaya-biaya 570.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak 430.000

Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) 30.000


Keuntungan sebelum pajak 400.000

Pajak penghasilan 160.000


Keuntungan bersih setelah pajak 240.000
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

1)   RASIO LIKUIDITAS Aktiva Lancar Kemampuan untuk


-------------------- membayar hutang yang
a)         Current Ratio
Hutang Lancar segera harus dipenuhi
1.400.000 dengan aktiva lancar.
-------------  = 2,5 : 1 = 250% Setiap hutang Lancar Rp
560.000 1,00 dijamin oleh oleh
aktiva lancar Rp 2,50

Kemampuan membayar
b)        Cash Ratio utang dengan segara
Kas + Efek   =  400.000  = yang harus
dipenuhi  dengan kas
HL                 560.000 yang tersedia dalam
perusahaan dan efek
= 0,71 atau 71% yang segera dapat
diuangkan.
Setiap hutang
Lancar  Rp1,00 dijamin
oleh kas  dan efek Rp
0,71

c)      Quick ratio (Acid Test ratio) Kas +Efek + Hutang          Kemampuan untuk
Hutang Lancar membayar utang  yg
segera hrs dipenuhi
200.000 + 200.000 + 160.000 ·   Dg aktiva lancar yg lebih
560.000 likuid.
= 1 : 1  atau 100% ·   Setiap utang lancar Rp
1,00  dijamin dengan
quick assets 1,00
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

d)     Working Capital to Akti Likuiditas darin


Total    Assets Ratio va Lancar – Ht Lancar total  aktiva dan posisi
Jumlah Aktiva modal kerja neto.
Setiap Rp 1, 00  assets
1. perusahaan Rp 0,28
400.000 – 560.000 terdiri dari  modal kerja
3.000.000 (aktiva lancar)
= 0, 28  : 1 atau 28 %

2)      RATIO LEVERAGE Bagian setiap rupiah


H  Lancar + H JK Panjang modal sendiri yang
a)      Total Debt to Equity Ratio dijadikan jaminan untuk
Jml Modal Sendiri keseluruhan hutang.
63% dari setiap rupiah
modal sendiri menjadi
560.000 + 600.000 jaminan utang.
1840.000
= 0,63 : 1  atau 63 %

Utg Lancar + Utg JK PJ Beberapa bagiam dari


b)   Total debt to total capital Assets  keseluruhan dana
Jumlah Modal/Aktiva yang  dibelanjai dengan
utang. Atau
Berapa bagian dari aktiva
560.000 + 600.000 yang digunakan untuk
3.000.000 menjamin utang.
= 0,39 : 1 atau 39% 39 % dari setiap aktiva
digunakan untuk
menjamin utang

Hutag JK Panjang Bagian setiap rupiah


c)      Long Term Debt  To
modal sendiri yang
Equity ratio
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

dijadikan jaminan  untuk
Modal Sendiri hutang jk panjang.
33 % dari setiap rupiah
modal sendiri
600.000 Digunakan untuk
---------------  = 0,33 : 1  = 33% menjamin hutang jangka
1.840.000 panjang.

EBIT Besarnya jaminan


e)      Times Interest Earned Ratio
Bunga HTG JK panjang keuntungan yang
digunakan untuk
 430.000   =  14,3 X membayar bunga Hutang
30.000 JK PJG

3)      RASIO AKTIVITAS Penjualan Neto       400.000 Kemampuan dana yang


--------------------- =  ------------ tertanam dlm keseluruhan
a)      Total Assts Turn Over Jumlah Aktiva         300.000 aktivaberputar dalam satu
                           =  1,33 periode tertentu, Atau
kemampuan dana yang
diinvestasi- kan untuk
menghasilkan revenue.
Dana yang tertanam
dalam keseluruhan
aktiva  rata-rata dlm  1 thn
berputar 1,33X. Atau
setiap 1 Rupiah setiap thn
dpt meng- hasilkan
Rp1,33
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

Piutang rata-rata X 360 Periode rata-rata yang


c)      Average  Collection Period
Penjualan Kredit dibutuhkan dalam
pengumpulan pihutang
160.000 X 360 Piutang rata-rata
------------------ = 14,4 hari dikumpulkan setiap 15
4.000.000 hari sekali.

e)      Average Day’s Inventory Inventory rata-rata X 360 Periode rata-rata


----------------------------------- persediaan berada di
Harga Pokok Penjualan gudang .
Inventory berada di
 840.000 X 360 gudang rata-rata selama
-------------------  = 10 hari 10 hari.
         3.000.000

             Penjualan Netto Kemampuan modal keja


f)       Working Capital Turn over
---------------------------------- perusahaan berputar
        Aktiva lancar – H Lancar dalam satu periode siklus
kas perusahaan
            4.000.000 Dana yang tertanam
             -------------------------- dalam modal
     1.400.000 – 560.000 kerja  berputar rata-rata
    = 4,76 X  atau 4,8 X 4,8 X dalam satu tahun.
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

     Penjualan Neto – Harga Laba Bruto per rupiah


4)      RASIO KEUNTUNGAN       Pokok Penjualan penjualan
a)      Gross Profit Margin     ---------------------------------- Setiap Penjualan
     Penjualan Neto menghasilkan laba bruto
Rp 0,25.
4.000.000 – 3.000.000
--------------------------      X 100 %
4.000.000
= 25%

Penjualan Neto – Harga pokok Laba sebelum Bunga dan


b)      Operating Income Ratio ( Operating Penjualan – Biaya ADM dan Pajak  (net operating
Profit Margin) Umum income) oleh setiap rupiah
---------------------------------------- penjualan
Penjualan Netto Setiap rupiah penjualan
menghasilkan laba
4.000.000 – 3.000.000 –570.000 operasi Rp 0,11.
---------------------------------------
            4.000.000
= 10, 75%

Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM Biaya operasi per rupiah


+ Biaya Penj + Biaya Umum penjualan .
c)      Operating Ratio
--------------------------------------- Setiap rupiah penjualan
Penjualan Neto memerlukan biaya Rp
0,89
3.000.000 + 570.000 Makin besar rasio makin
------------------------- = 89,25 % buruk
4.000.000

Keuntungan Neto  sesudah Pajak Keuntungan neto per


d)     Net Profit Margin -------------------------------------- rupiah penjualan
Penjualan Neto Setiap rupiah penjualan
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

menghsilkan keuntungan
neto sebesar Rp 0,06
240.000
---------------------- = 6 %
4.000.000
EBIT Kemampuan modal yang
e)    Earning Power of Total -------------------------- diinvestasikan dalam
Investmen  rate of return of total JML AKTIVA keseluruhan
assets) Aktiva  untuk
menghasilkan keuntungan
 430.000 bagi semua investor.
------------------ = 14,3 % Setiap satu rupiah modal
  3.000.000 yang diinvestasikan
menghasilkan
keuntungan  Rp 0,14
untuk semua investor.

Earninf After Tax Kemampuan modal yang


f)       Net Earning Power ratio / ----------------------------- diinvestasikan
Return On Investment (ROI) Jumlah Aktiva Dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan
            240.000 keuntungan neto
=   -------------------- = 8%
          3.000.000

Earning After Tax Kemampuan modal


g)      Rate of  Return for ---------------------------- sendiri dalam
the Owners ML Modas Sendiri menghasilkan keuntungan
 (Rate of Return on Net Worth) bagi pemegang saham
          240.000 preferen dan biasa.
=    ----------------  = 13 % Setiap rupiah modal
        1.840. 000 sendiri menghasilkan
keuntungan neto Rp 0,13
yg tersedia bagi
Rasio Keuangan Metode Perhitungan  Interpretasi

pemegang shm
preferen  dan biasa

UKURAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI


KINERJA/RATIOKEUANGAN
```a)      RATIO PROFITABILITAS
Kinerja laba operasi Laba Operasi Laba Operasi Bersih Kemampuan penjualan untuk
Bersih (NOI)/Penjualan           ---------------------------- menghasilkan laba bersih.
                 Penjualan Setiap satu dollar  penjualan
                     $ 700,8 mampu  menghasilkan laba operasi
          =    ----------------  = 15,2 bersih $ 0.13
%
                    $ 4.620,0
2. Hasil pengembalian atas total     Laba Operasi Bersih Kemampuan penggunaan aktiva  untuk
aktiva (ROI)           ---------------------------- menghasilkan laba operasi bersih.
                   Aktiva Setiap satu
dollar  aktiva  mampu  menghasilkan
Laba operasi terhadap total aktiva                      $ 700,8 laba operasi bersih    $ 0.20
          =    ----------------  = 20%
                    $ 3.390,4

               Laba Operasi Bersih Kemampuan penggunaan modal   untuk


3. Laba Operasi Bersih
          ---------------------------- menghasilkan laba operasi bersih.
  terhadap Total Modal                    Total Modal Setiap satu
 (Total Modal / Hutang dollar  modal   mampu  menghasilkan
berbeban bunga atas total laba operasi bersih    $ 0.28
modal bunga + ekuitas
pemegang saham)
                     $ 700,8
          =    ----------------  =
28,2%
                    $ 2.484,0

3. Laba bersih terhadap                     Laba Bersih Kemampuan penjualan


penjualan / Marjin laba           ---------------------------- dalam     menghasilkan laba  bersih.
UKURAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
KINERJA/RATIOKEUANGAN
atas penjualan                    Penjualan Setiap satu dollar  penjualan
mampu  menghasilkan laba  bersih    $
                      $ 470,2 0.28
          =    ----------------  =
10,2%
                    $ 4.620,0

Laba Bersih Mengukur pengembalian nilai buku


---------------------------- kepada pemilik perusahaan.

Hasil pengembalian Equitas pemegang saham Setiap satu dollar Equitas mampu

atas   equitas / Return on Equity                       $ 470,2 menghasilkan laba bersih  $ 0,288

hasil pengembalian atas equitas           =    ----------------  = 28,8


%
                    $ 1.634,4
Laba Bersih Mengukur pengembalian nilai buku
---------------------------- kepada pemilik perusahaan.
5. Hasil pengembalian atas   equitas /
Equitas pemegang saham Setiap satu dollar Equitas mampu
Return on Equity hasil
                      $ 470,2 menghasilkan laba bersih  $ 0,288
pengembalian atas equitas
          =    ----------------  = 28,8
%
                    $ 1.634,4
Perubahan NOI Mengukur perubahan margin
6. Tingkat profitabilitas marjinal ---------------------------- profitabilitas dari beberapa periode.
Perubahan total modal Margin profitabilitas dari periode (lima
                   $ 237,6 tahun terakhir) 18,4%
          =    ----------------  = 18,4
%
                    $ 1292,1
Perubahan NI Marginal return to equity 15,3%
7. Hasil pengembalian Marginal atas ----------------------------
Equitas / Marginal return to equity) Perubahan equitas
                 
                   $ 219,7
          =    ----------------  = 15,3
UKURAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI
KINERJA/RATIOKEUANGAN
%
                    $ 1147,2
b)      Rasio Pertumbuhan Pertumbuhan penjualan,
Laba Operasi bersih, Laba
bersih, Laba per saham da
dividen per saham
c)      Rasio Penilaian

Semakin tinggi risiko tinggi faktor


             Harga pasar per saham diskonto dan semakin rendah rasio P/E,
1. Rasio harga/laba
          ---------------------------- semakin tinggi P/E, maka semakin
Harga pasar per saham terhadap
            Laba per saham bagus sebuah perusahaan.
laba per saham (price /earning
                      $ 69.69
ratio atau P/E ratio
          =    ----------------  = 15,9
%
                     $ 3,85
Mengukur nilai yang diberikan pasar
             Harga pasar per saham keuangan kepada manajemen dan
2. Rasio Harga Pasar terhadap
          ---------------------------- organisasi perusahaan sebagai sebuah
nilai Buku (market –to – book –
            Nilai buku ekuitas perusahaan yang terus tumbuh.
value)
                      $ 69.69
          =    ----------------  = 5,2
%
                    $ 13,41

2.    Ukuran Efisiensi Operasi


Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa
efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang
dimilikinya.
UKURAN
KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE  PERHITUNGAN INTEPRETASI
Sama dengan di atas
               Harga Pokok Penjualan (aspek yang lain)
Perputaran Persediaan
          ----------------------------
UKURAN
KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE  PERHITUNGAN INTEPRETASI
                 Persediaan

                     $ 700,8
          =    ----------------  = 15,2 %
                    $ 4.620,0

3.    Ukuran Kebijakan Keuangan


Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika
dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur.
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE  PERHITUNGAN INTEPRETASI
Menegukur sampai
                   Total Aktiva seberapa jauh investasi
a)      Faktor leverage
          ---------------------------- ekuitas pemegang saham
                    Ekuitas diperbesar oleh
penggunaan penggunaan
                     $ 3.390 hutang dalam membiaya
          =    ----------------  = 2,07 total aktiva.
                    $ 1.6334,4

II.          Analisis Perbandingan Laporan Keuangan


A.           Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan
keuangan agar laporan keuangan bisa diperbandingkan (comparable).

Analisis berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa


perbandingan baik terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada
periode-periodde sebelumnya. Agar perbandingan bisa konsisten beberapa
isu bisa dilihat sebagai berikut:
1.    Laporan Keuangan Yang Disesuaikan Kembali

Ada beberapa situasi dimana perusahaan diharuskan menyesuaikan kembali


laporan keuangan periode yang lalu :

a.    Jika perusahaan pada periode sekarang memutuskan untuk menghentikan


lini bisnis tertentu, maka pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan lini
bisnis tersebut dan laba atau rugi yang diharapkan yang disebabkann
pelepasan lini bisnis yang akan dihentikan tersebut.

b.    Jika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain dalam transaksi yang


masuk pada kategori pooling of interests, maka laporan keuangan lama
(periode lalu) harus menyesuaikan laporan keuangan yang baru seperti kalau
kedua perusahaan teesebut bergabung sejak dulu.

c.    Perubahan-perubahan prinsip akuntansi (misal , perubahan dari LIFO


menjadi  FIFO) mengharuskan perusahaan menyesuaikan kembali laporan
keuangan masa lalunya supaya mencerminkan prinsip yang baru tersebut.

2.    Perbedaan dan perbandingan dalam laporan keuangan antara lain:

a)        Perbedaan Klasifikasi Rekening (Akun)

Seringkali perusahaan melakukan klasifikasi item-item atau rekening


dalam laporan keuangan berbeda satu sama lain.sebagai contoh, barangkali
suatu perusahaan melaporkan biaya depresiasi dan amortisasisecara
terpisah, perusahaan lain mengalokasikan biaya tersebut ke harga pokok
penjualan.

b)        Perbedaan Prinsip-Prinsip Akuntansi

Sumber lain yang menyebabakan data berbeda satu sama lain adalah
penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.dalambatasan yang
telah ditentukan prinsip akuntansi, perusahaan masih mempunyai beberapa
alternatif  penggunaan metode atau prinsip akuntansi yang di pakai uuntuk
pelaporan keuangan.
c)        Perbedaan Penanggalan Laporan Keuangan
Meskipun kebanyakan laporan keuanganmenggunakan Desesmber
sebagai akhir periode, tetapi ada pula perusahaan yang menggunakan
penanggalan akhir periode bulan yang lain.pilihan ini  semakin populer
apabila perusahaan ingin menyesuaikan laporan keuangannya dengan
siklus musiman bisnis.
d)       Perbandingan Dengan Data Historis dan Perbandingan Dengan
Perusahaan Lain.
Rasio-rasio atau data-data keuangan yang telah dihitung untuk suatu
perusahaan bisa dibandingkan dengan data masa lalu dan juga dengan data
keungan perusahaan lain agar diperolehinterpretasi yang lebih baik.
Dalam analisis semacam itu analisis itu analisis harus memperhatikan
faktor-faktor  yang akan berpengaruh besar  terhadap peerilaku data, dan
bisa menjadi dasar interpretasi keuangan perusahaan.contoh:

 Perubahan lini produk yang signifikan, misal melalui akuisisi atau penjualan
anak perusahaan. Kejadian semacam ini tentu akan
mempengaruhi trendata keuangan dan akan mempengaruhi analisis
perbandingan dengan data masa lalu.
 Perubahan prinsip dan metode akuntansi. Perubahan ini akan mempengaruhi
data time series.

Analisis laporan keuangan memerlukan perbandingan karena angka yang


berdiri sendiri sulit dikatakan baik/buruk. Perbandingan biasanya menggunakan
rata-rata industri. Analisis perbandingan laporan keuangan menggunakan
analisis Common size, analisis rasio, dan analisis du pont.
Data laporan keuangan sering digunakan dalam model perbandingan,
seperti :
 Aplikasi cross-sectional: perbandingan antara satu entitas dengan entitas lain
pada titik  waktu yang sama
 Aplikasi time-series: perbandingan dari satu entitas pada titik waktu yang
berbeda.
Analisis cross-sectional digunakan di banyak area, misalnya:
a)      Analisis penilaian untuk merger atau akuisisi di mana laporan keuangan
perusahaan lain digunakan untuk membuat kesimpulan tentang undervaluation
atau overvaluation dari target perusahaan atau divisi
b)      Evaluasi kinerja manajemen dan kompensasi eksekutif di mana satu input
adalah profitabilitas perusahaan dibandingkan dengan tolok ukur perusahaan
yang beroperasi dalam lingkungan kompetitif yang sama
c)       Prediksi kesulitan keuangan menggunakan model berbasis perusahaan dalam
satu industri
d)     Keputusan kebijakan publik tentang kelebihan laba pajak perundang-undangan
di mana satu input adalah profitabilitas perusahaan dalam satu industri
dibandingkan dengan perusahaan dalam industri lain.

3.    Kriteria yang Digunakan Untuk Memilih Perbandingan


Banyak konteks keputusan menggunakan analisis cross-sectional untuk
membandingkan entitas yang "serupa" setidaknya dalam satu atribut.
Pendekatan-pendekatan alternatif untuk mendefinisikan entitas "serupa"
diilustrasikan sebagai berikut :
a.    Kesamaan pada sisi penawaran. Perusahaan dapat dikelompokkan atas dasar
kesamaan kepemilikan bahan baku, proses produksi yang serupa, jaringan
distribusi yang mirip, dan sebagainya. Sisi penawaran ini fokus digunakan dalam
skema Enterprise Standard Industrial Classification (SIC) untuk mendefinisikan
industri; faktor utama yang dipertimbangkan adalah "fisik atau teknologi struktur"
dan "homogenitas produksi." Skema The Enterprise SIC bertujuan untuk
mengelompokkan seluruh perusahaan menjadi dua -, tiga-, dan empat digit
industri.
b.    Kesamaan pada sisi permintaan. Pendekatan ini menekankan "serupa" dalam
hal produk akhir dan kesamaan persepsi pelanggan terhadap produk substitusi.
c.    Kesamaan pada atribut pasar modal. Dari perspektif investasi, saham yang
memiliki atribut yang sama seperti risiko, rasio price-to-earnings, atau kapitalisasi
pasar mungkin menarik.
d.   Kesamaan dalam kepemilikan hukum. Manajerial perlu menggunakan analisis
cross-sectional dalam mengalokasikan sumber daya antara anak perusahaan
yang berbeda (atau jalur bisnis). Anak perusahaan tersebut mungkin sangat
beragam dalam karakteristik sisi penawaran dan sisi permintaan karakteristik.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dal sistem suatu
perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan
dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam
suatu periode.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga
mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada
masa lalu dan sekarang.
Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan
gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu
perusahaan tertentu.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan
keuangan agar laporan keuangan bis diperbandingkan (comparable). Analisis
berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan baik
terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada periode-periodde
sebelumnya.

B.     SARAN
Saran saya sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan
Keuangan dalam sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan
tersebut harus memilih seorang analis yang mampu untuk menganalisis data
perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan atau akan
memperoleh hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Andres Maith, Hendri. 2013. Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja
Keuangan pada PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.Jurnal EMBA.1(3):619-
698.
Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Hutapea, Agnes. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Zenith Publisher.
Jusuf, Permana. ddk, 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai