DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 MALANG
Mata Pelajaran : PKA- KEWIRAUSAHAAN
Kelas/Program : XII / IS
Semester : I (Ganjil)
Modul : 1 (kesatu)
I. Standar Kompetensi
Mengevaluasi dan mengembangkan usaha
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasikan rasio keuangan
III. Indikator :
a. Mengidentifikasikan struktur kekayaan dan financial
b. Mengidentifikasikan rasio likuiditas
c. Mengidentifikasikan rasio solvabilitas
IV. Materi
A. STRUKTUR KEKAYAAN DAN FINANSIAL
Ratio pengambilan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain, hal tersebut bertujuan memberi gambaran baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan.
1. Struktur Kekayaan
Struktur kekayaan adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap, secara absolute maupun
relative.
Contoh :
Jumlah secara keseluruhan aktiva lancar Rp. 600.000.000,00 dan aktiva tetap
Rp. 1.400.000.000,00. Berdasarkan besarnya aktiva tersebut diatas, maka perimbangan secara absolute
adalah 30 : 70 dan relativenya adalah 30% : 70%
2. Struktur Finansial
Struktur financial adalah yang menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibiayai, yaitu
menyangkut semua sumber pembelanjaan yang tercermin dalam keseluruhan pasiva neraca (total modal
sendiri). Struktur financial pada hakekatnya menunjukkan pula perimbangan absolute dan relative antara
keseluruhan modal asing (jangka pendek dan jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri.
Contoh :
Jumlah modal asing berupa kewajiban jangka panjang Rp. 800.000.000,00, sedangkan jumlah modal sendiri
adalah Rp. 1.200.000.000,00. Berdasarkan angka-angka tersebut berarti perimbangan absolute adalah 4 : 6
dan relative 40% : 60%
Mengenai struktur kekayaan dan struktur financial dapat digambarkan sebagaimana terlihat dalam neraca
sbb :
Aktiva lancar 600.000.000 Modal asing 800.000.000
Aktiva tetap 1.400.000.000 Modal sendiri 1.200.000.000
3. Struktur Modal
Struktur modal menyangkut perimbangan absolute dan relative antara utang jangka
panjang dan modal sendiri.
Contoh :
Jumlah modal asing yang berupa utang jangka panjang Rp. 600.000.000,00, sedangkan
modal sendiri Rp. 1.200.000.000,00 dalam hal ini berarti perimbangan absolute
menunjukkan 30 : 60 dan relativenya 33 1/3 : 66 2/3
B. LIKUIDITAS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Kemampuan membayar atas kewajiban jangka pendek sangat tergantung dari alat pembayaran likuit (cair)
yang dimiliki perusahaan. Besarnya alat pembayaran likuit yang dimiliki perusahaan disebut sebagai daya
bayar atau kekuatan bayar suatu perusahaan, yang akan menjadikan perusahaan mempunyai kemampuan
membayar kewajiban jangka pendeknya.
1. Current Ratio
Rumus :
Current Ratio : aktiva lancar
Utang lancar
Rumus current ratio (ratio lancar) digunakan untuk mengetahui kemampuan membayar utang lancar dengan
aktiva lancar.
Ilustrasi :
Pak Dadang bekerja di PT. Anugerah sebagai staf administrasi. Penghasilan pak Dadang pada bulan
Agustus 2008 sebesar Rp. 2.000.000,00. Pengeluaran rutin bulan
Agustus 2008 meliputi rekening listrik, air, telp., konsumsi, tabungan dan investasi dengan jumlah Rp.
900.000,00. Kesimpulannya, aktiva lancar pak Dadang lebih besar dari utang lancarnya, kondisi
keuangannya disebut likuit.
2. Cash ratio
Rumus :
Rumus ratio kas (cash ratio) digunakan untuk mengukur kemampuan membayar kewajiban yang segera
harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat diuangkan.
Contoh :
Apabila dalam neraca suatu perusahaan terdapat jumlah aktiva lancar sebesar Rp.1.800.000.000,00, yang
terdiri atas kas sebesar Rp. 500.000.000,00, efek
Rp. 200.000.000,00, piutang Rp. 200.000.000,00, sedangkan kewajiban jangka pendeknya Rp.
900.000.000,00, maka cash rationya adalah :
Rumus ratio modal kerja dengan total aktiva (working capital to total assets) yaitu digunakan untuk
mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto.
Contoh :
Apabila besar aktiva lancar Rp. 1.800.000.000,00 dan aktiva tetapnya
Rp. 1.950.000.000,00, sedangkan utang jangka pendeknya sebesar Rp. 900.000.000,00, maka ratio modal
kerja neto kepada total aktiva adalah sebagai berikut :
C. SOLVABILITAS
Pengertian solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek.
Masalah solvabolitas menyangkut kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya, tetapi
para kreditur atau pemegang saham selain tertarik pada kondisi jangka pendek mereka lebih berminat pada
kondisi jangka panjang, karena posisi keuangan jangka pendek betapapun baiknya tidaklah selalu paralel
dengan posisi keuangan jangka panjang.
Dalam literatur anglosaxson, solvabilitas sering disebut sebagai actual solvency, sedangkan perhitungan
solvabilitas, aktiva tidak berwujud (intangible assets) tidak ikut diperhitungkan.
Rumus :
Contoh :
Jumlah aktiva suatu perusahaan terdiri dari aktiva lancar sebesar Rp. 150.000.000,00,
aktiva tetap Rp. 850.000.000,00 dan aktiva tidak berwujud Rp. 50.000.000,00.
Kewajiban terdiri atas utang lancar sebesar Rp. 100.000.000,00, dan utang jangka panjang
Rp. 400.000.000,00. Solvabilitasnya adalah :
Selamat mengerjakan