Anda di halaman 1dari 13

PROFILE

Dr. Dewi Sartika. SE. M. Si. Ak. BAGIAN V


Program Studi Akuntansi
RASIO LIKUIDITAS
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unversitas Bina Darma Palembang
Rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
(utang) jangka pendek.
Artinya:

Apabila perusahaan ditagih, perusahaan


akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut terutama utang yang sudah jatuh
tempo.

2 hasil penilaian terhadap pengukuran rasio


likuiditas:
ü Apabila perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya, maka perusahaan
tersebut dalam keadaan likuid.
ü Sebaliknya jika perusahaan tidak
mampu memenuhi kewajiban tersebut,
maka perusahaan dalam keadaan ilikuid.
Contoh
Perusahaan memiliki utang yang segera
jatuh tempo senilai
Rp 1.000.000,

sedangkan Aktiva lancar yang dimiliki


perusahaan sebesar Sebaliknya
RP 1.200.000
maka perusahaan ini dikatakan likuid Jika Aktiva lancar yang dimiliki perusahaan
hanya sebesar
RP 800.000

maka perusahaan ini dikatakan ilikuid

Karena masih kekurangan Rp 200.000 untuk


menutupi utangnya
Mengukur kekuatan perusahaan dalam membayar

1 kewajiban atau utang yang akan segera jatuh tempo.

Mengetahui kapasitas perusahaan dalam membayar

2
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan total
asset lancar.

Mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar


Tujuan dan Manfaat
3
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan asset
sangat lancar.
Rasio Likuiditas
Menaksir skala uang kas perusahaan dalam

4 membayar utang jangka pendek.


Perencanaan finansial di masa depan terutama yang

15
berhubungan dengan perencanaan kas dan kewajiban
jangka pendek.

Mengetahui keadaan dan posisi likuiditas perusahaan

26 masing-masing periode dengan membandingkannya.

Tujuan dan Manfaat


37
Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan,
dari masing-masing komponen yang ada di aktiva
Rasio Likuiditas lancer dan utang lancar

48
Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen
untuk memperbaiki kinerjanya, dengan
melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Jenis-jenis Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar (Current Ratio) 3. Rasio Kas (Cash Rasio)
Rasio lancar digunakan dalam Menunjukan kemampuan perusahaan
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas dan surat
pendeknya yang akan jatuh tempo berharga yang murah
dengan menggunakan total asset lancar 5. Inventory to Net Working Capital diperdangangkan, yang tersedia
yang ada. Rasio yang digunakan untuk didalam perusahaan.
mengukur atau membandingkan
antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.

Inventory to NWC = Inventory


2. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio Current Asset- 4. Rasio Perputaran Kas
atau Acid Test Ratio) Current Liabilities Mengukur tingkat kecukupan modal
persediaan dan persekot biaya kerja perusahaan yang dibutuhkan
dikeluarkan dari total aktiva lancar, untuk membayar tagihan dan
dan hanya menyisakan aktiva lancar membiayai penjualan.
yang likuid saja yang kemudian dibagi
dengan kewajiban lancar.
Quick Ratio = Current Assets- Inventory Rasio Perputaran Kas = Penjualan bersih
Current Liabilities Modal Kerja Bersih
1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Laporan Keuangan PT ANIRA, Tbk


2. Rasio Sangat Lancar (Quick
Ratio atau Acid Test Ratio)
Laporan Keuangan PT ANIRA, Tbk

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006


Total aktiva lancar 1.640 1.340
Total utang lancar 750 750
Sediaan 250 310

Quick Ratio = Current Assets- Inventory


Current Liabilities
3. Rasio Kas (Cash Rasio)

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006


Total aktiva lancar 1.640 1.340
Total utang lancar 750 750
Kas 250 260
Giro (bank) 350 300

Tahun (2005)

Cash ratio = Rp 250 + Rp 350 = 0,8 atau 80%


Rp 750

Tahun (2006)

Cash ratio = Rp 260 + Rp 300 = 0,746 atau 75%


Rp 750
4. Rasio Perputaran Kas

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006


Penjualan bersih 5.950 5.550
Total aktiva lancar 1.640 1.340
Total utang lancar 750 750
Rasio Perputaran Kas = Penjualan bersih
Modal Kerja Bersih
Tahun (2005)

Rasio Perputaran kas = 5.950 = 6,68 kali dibulatkan (7 kali)


1.640-750

Tahun (2006)

Rasio Perputaran kas = 5.550 = 9,4 kali dibulatkan (10kali)


1.340 - 750
5. Inventory to Net Working Capital

Rasio Perputaran Kas = Penjualan bersih


Modal Kerja Bersih
Hasil Pengukuran

Dari pengukuran rasio diatas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan sepeti yang
terlihat dalam tabel berikut ini:

No Komponen Laporan Keuangan 2005 2006 Standar Industri


1 Current ratio 2,2 kali 1,8 2 kali
2 Quick ratio 2,5 kali 2,2 1,5 kali
3 Cash ratio 80% 75% 50%
4 Cash turn over 7%0 10% 10%
5 Inventory to net working capital 11 15% 12%
•Thanks for your
attention

Anda mungkin juga menyukai