Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MENEMUKAN IDE DAN PELUANG BISNIS”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Ika Purwanti,S.Pd.,MM

Disusun oleh :

1. Elsa Fajar Oktafiana 2001021179


2. Erma Firnanda 2001012004
3. Eva Febria Permatasari 2001021180
4. Kusnul Kotima 2001012080
5. Lutfia Amanda 2001021222
6. Meita Bella Vinanda 2001012143
7. Nurul Istiqomah 2001021194
8. Sefininda Desfia Ardianah 2001012035

Program Studi Akuntansi dan Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah
berjudul “Menemukan Ide dan Peluang Bisnis” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang menemukan ide dan peluang bisnis bagi
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Purwanti,S.Pd.,MM,


selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang
yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna dan dalam
penulisan tidak terlepas dari kekeliruan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Lamongan, 01 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Ide Bisnis ....................................................................................................3

2.2 Sumber Ide Awal Perusahaan ....................................................................5

2.3 Sumber-Sumber Potensial Peluang ............................................................6

2.4 Peluang Seorang Wirausahawan ................................................................9

2.5 Kemampuan Mengidentifikasi Peluang Bisnis ........................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan...............................................................................................12

3.2 Saran..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan nilai tambah


melalui proses pengelolaan sumber daya kreatif dan inovatif. Kreativitas adalah
kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara menyelesaikan masalah
dan menemukan peluang. Dalam memulai bisnis baru, para pengusaha usaha kecil
menengah (UKM) di Indonesia perlu memunculkan ide-ide bisnis yang terbaik
dalam mengembangkan bisnisnya.

Salah satu kunci kesuksesan memulai bisnis adalah adanya kemampuan


menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif, inovatif, dan mempunyai
nilai ekonomi tinggi. Banyak orang yang menganggap gagasan mahal harganya.
Tentunya tidak sembarang ide, hanya ide komersial saja yang masuk dalam
kategori mahal itu. Sebuah ide akan ditulis dalam suatu rencana untuk
membangun bisnis. Tidak sedikit orang yang mempunyai ide cemerlang, namun
tidak tahu bagaimana cara mengimplementasikannya.

Kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia disebabkan lemahnya


kemampuan generasi muda terutama mahasiswa dalam mendeteksi peluang bisnis.
Hal seperti ini jika terus berlangsung selain menghambat lajunya perkembangan
perekonomian juga akan menyebabkan permasalahan sosial yang komplek di
lingkungan masyarakat. Untuk berhasil dalam kehidupan nyata setelah lulus dari
perguruan tinggi tidak hanya berbekal selembar kertas ijazah, tetapi harus
memiliki kemampuan untuk memasarkan pengetahuan, memiliki jiwa
entrerpreneurship, jujur, ulet, kreatif, dan kemampuan memahami dan merespon
pasar. (Anna Marganingsih, 2016)

Enterpreneurship mencakup inisiatif membangun usaha, inovasi, dan


kreativitas, pengumpulan dan pengelolaan sumber daya, independensi dalam
berusaha kemampuan menghitung risiko, sampai dengan bagaimana menciptakan
nilai. Terdapat perbedaan antara wirausaha, pengusaha, dan enterpreneur.

1
Enterpreneurship lebih luas dibandingkan dengan wirausaha dan pengusaha.
Secara konsep wirausaha adalah orang yang mendirikan atau memulai usaha.
Pengusaha adalah orang yang memiliki usaha. Sedangkan enterpreneur adalah
orang yang menciptakan nilai tidak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi
banyak pihak baik dalam tingkat individu, kelompok, maupun organisasi.
(Radianto)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ide bisnis ?

2. Apa saja sumber ide awal perusahaan ?

3. Apa saja sumber-sumber potensial perusahaan ?

4. Apa saja peluang seorang wirausahawan ?

5. Bagaimana kemampuan mengidentifikasi peluang bisnis ?

1.3 Tujuan Penyelesaian

1. Untuk mengetahui apa itu ide bisnis.

2. Untuk mengetahui apa saja sumber ide awal perusahaan.

3. Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber potensial perusahaan.

4. Untuk mengetahui apa saja peluang seorang wirausahawan.

5. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan mengidentifikasi peluang


bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ide Bisnis

Menurut Nurdian Susilowati dan Nisa Ulbarokati Seliro Wangi (2019),


menjelaskan bahwa ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya
suatu pengamatan yang secara rasional di anggap logis dan memiliki nilai manfaat
baru. Lahirnya ide dalam diri seorang wirausaha merupakan langkah awal dari
suatu inovasi bisa dilakukan oleh seorang wirausaha bila orang tersebut mampu
melahirkan ide atau gagasan bisnis dalam pikirannya. Seorang wirausahawan
harus memiliki ide-ide yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah
yang akan membawa wirausahawan melakukan inovasi terhadap bisnisnya.

Menurut PO Abas Sunaryo, Sudaryono dan Asep Saifullah (2010),


wirausaha menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
dapat dicapai bilamana wirausaha menggunakan produk,proses,dan jasa inovasi
sebagai alat untuk menggali perubahan oleh sebab itu inovasi merupakan
instrumen penting untuk memberdayakan segala sumber guna menghasilkan
sesuatu yangb baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan sebagai
penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara
terus menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan menggubah tantangan
menjadi peluang melalui berbagai idenya sehingga pada akhirnya ia dapat menjadi
penggendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat
inovasi,misalnya,menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan
penemuan baru,pengusaha mengendalikan pasar,menciptakan konsumen untuk
produknya. Dengan demikian produsen tidak lagi bergantung dengan konsumen
seperti pada falsafa pemasaran yang konvensional.

Menurut Zimmerer, bagi wirausaha ide dapat menciptakan peluang untuk


menciptakan keadaan riil ide-ide itu menciptakan potensi pasar yang sekaligus
merupakan peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan peluang
usaha wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :
3
1. Mengurangi resiko melalui strategi yang pro aktif.

2. Menyebabkan resiko ke aspek-aspek yang paling mungkin.

3. Mengelola resiko yang mendatangkan manfaat.

Terdapat tiga resiko yang dapat di evaluasi yaitu :

1. Risiko pasar atau persaingan. Risiko pasar terjadi akibat adanya


ketidakpastiaan pasar. Ketidakpastiaan pasar dapat terjadi akibat berbagai
faktor, seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial
politik.

2. Risiko finansial. Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjualan


dan tingginya biaya.

3. Risiko teknis. Risiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.

Menurut Zimmerer (1996), kreatifitas sering kali muncul dalam bentuk ide
untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Banyak ide yang betuk-betul asli akan tetapi sebagian besar peluag
tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide lama.

Terdapat beberapa ide yang dapat menjadi peluang antara lain:

1. Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan cara atau metode
yang lebih baik dalam melayani dan memuaskan pelanggan.

2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.

3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan atau cara


melakukan pekerjaan.

Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan
atau petunjuk dalam perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan
perusahaan. Banyak wirausaha berhasil bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil

4
mengamati dan menerapkan ide orang lain yang kemudian dibuah menjadi
peluang.

2.2 Sumber Ide Awal Perusahaan

Sumber ide adalah segala sesuatu yang berwujud maupun tidak berwujud
yang digunakan untuk mencapai hasil (KBBI, 2001). Menurut Sri Widarwati
(1996) sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan seseorang
untuk menciptakan suatu ide baru. Ide baru tersebut dapat diperoleh melalui
berbagai objek benda-benda yang ada di lingkungan seseorang berada maupun
dari peristiwa nasional dan internasional. Jadi kesimpulannya, sumber ide adalah
segala sesuatu yang terdapat dilingkungan sekitar yang dapat menimbulkan
inspirasi bagi seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Ada empat sumber utama, yaitu :

1. Pengalaman pribadi

Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang
terakhir maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat
kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki
pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.

2. Minat

Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan


menjadi bisnis yang menguntungkan dan menghasilkan ide baru.

3. Penemuan secara tidak sengaja

Dalam sumber yang ketiga ini melibatkan sesuatu yang disebut


serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan
untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.

4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan

5
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh
wirausaha untuk menemukan ide baru, usaha pencarian yang sedemikian
rupa dapat berguna karena merangsang kesiapan pemikiran.

2.3 Sumber-Sumber Potensial Peluang

Agar ide-ide yang potensial dapat menajadi peluang bisnis, wirausaha


harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus-menerus.
Prosex penjaringan ide disebut proses screening, merupakan cara terbaik untuk
menunangkan ide potensial sehingga menjadi produk atau jasa sesungguhnya.
Langkah penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Ketika ide mewujudkan, misalnya dalam bentuk barang dan jasa


baru, produk dan jasa tersebut harus bersaing dengan produk dan jasa yang
sudah ada dipasar. Produk dan jasa tersebut harus menciptaka nilai bagi
pelanggan. Agar berguna, barang dan jasa harus bernilai bagi pelanggan.
Oleh sebab itu wirausaha harus benar-benar mengetahui perilaku
konsumen pasar. Dalam mengamati perilaku pasar, paling sedikit ada dua
unsur yang perluk diperhatikan, yaitu:

1) Perhatikan barang dan jasa yang dihaslkan

2) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa

Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses


perlu menciptakan produk atau jasa unggulan. Misalnya, apakah produk
yang berupa barang dan jasa itu dapat meningkatkan efisiensi bagi
pemakai ? Berapa besarnya ? Apa perbaikan dalam efisiensi itu juga
diketahui oleh pembeli potensial ? Berapa persen target yang ingin dicapai
dari segmentasi pasar tersebut tersebut ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
harus dijawab dalam menciptakan peluang.

Contoh, flashdiks yang juga berfungsi sebagai Web Camera, yang


dapat diberi logo sesuai pesanan pelanggan untuk saran promosi produk

6
atau yang lainnya. Flashdisk ini dapat diperdagangkan atau sebagai hadiah
peluncuran produk baru perusaahan. Bentuk, warna, packing maupun logo
flashdisk bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Apabila
wirausaha fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung pada pelaku
segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada
kemampuan wirausah untuk menganalisis pasar dalam berbagai aspek,
meliputi:

1) Kemampuan menganalisis demografi pasar.

2) Keampuan menganalidis sifat serta tingkah laku pesaing.

3) Kemampuan menganalidis keunggulan bersaing dan kevakuman


pesaing yang dapat dijadikan sebagai peluang.

2. Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing.


Midsalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
pengalaman keberhasilan dalam mengembangakan produk baru, dukungan
keuangan dan keunggulan lain yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing
untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dan mengamati
kelemahan dan risiko dalam menanamkan modal barunya.

Menurut Zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat


menjadi peluang usaha, yaitu :

1) Produk baru harus segera dipasarkan daklam jangka waktu yang


relatif singkat.

2) Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu penggunaan teknik


harus dipertimbangkan sebelumnya.

3) Saat dimana pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan


strategi produknya.

4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.

7
5) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan
posisi pasarnya.

6) Perusahaan baru mremiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk


menghsilkan produk barunya.

3. Analisis Produk dan Analisis Produksi

Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan


kualitas produk yang dihasilkan sudah memadahi. Berapa biaya yang
dikeluarkan dalam membuat produk tersebut ?, dan apakah biaya yang kita
keluarkan lebih efesien daripada biaya yang dikeluarkan pesaing ?.

4. Menaksir Biaya Awal

Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru. Darimana


sumbernya dan digunakan untuk apa ?, Berapa biaya yang diperlukan
untuk operasi, perluasan dan lainnya ?.

5. Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi

Risiko teknik adalah risiko yang berhubungan dengan proses


pengembangan produk yang sesuai dengan yang diharapkan atau
berhubungan dengan objek penentu apakah ide secara aktual dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan
kapabilitas dan karakteristiknya.

Risiko finansial adalah risiko yang timbul akibat adanya


ketidakcukupan finansial, baik dalam pengembangan produk maupun
dalam mempertahankan produk baru tersebut. Analisis kelemahan,
kekuatan, peluang, dan ancaman sangat penting dalam menciptakan
keberhasilan perusahaan.

Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk


mempertahankan posisi di pasar. Risiko pasar meliputi :

8
1) Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang
dikembangkan ?.

2) Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam


mengembangkan produknya.

3) Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan


produk baru dan produk yang diperkenalkannya?.

4) Apakah usaha baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan


pesaing ?.

2.4 Peluang Seorang Wirausahawan

Seiring dengan berkembangnya pembahasan mengenai kewirausahaan,


proses mengidentifikasi peluang dianggap merepresentasikan perilaku
kewirausahaan yang paling khas dan mendasar . Peluang atau opportunity dapat
diartikan sebagai serangkaian tindakan untuk mendapatkan keuntungan dari
perubahan modal yang terjadi.

Pada era modern sekarang ini, ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan
oleh wirausahawan, yaitu :

1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat telah mendorong


percepatan perolehan informasi dan masyarakat terbentuk dengan pola
pikir yang bisa menfilter setiap informasi yang diperoleh dan memilih
mana informasi yang dianggap menarik dan tidak untuk diterapkan.

2. Tingkat income per kapita dan jumlah penduduk semakin bertambah,


semua ini diikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan yang
diinginkan.

3. Tingkat pendidikan masyarakat di seluruh dunia semakin meningkat, ini


dilihat dari jumlah lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak.

9
4. Peran wirausahawan dengan kemampuan membuka usaha memungkinkan
terbukanaya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran akan
menurun, dan ini otomatis bisa mengurangi beban negara.

2.5 Kemampuan Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Bisa dicapai melalui pelatihan berkelanjutan, sebab hasil beberapa


penelitian ditemukan adanya keterkaitan karakter individu dengan kemampuan
mengidentifikasi peluang bisnis. Maka kemampuan ini disimpulkan
membutuhkan waktu tidak singkat untuk proses pengembangannya agar
dihasilkan kemampuan pengusaha yang dapat menghubungkan informasi yang
ada dan cara efektif menginterpedtasikan peluang bisnis. Dan semua itu bisa
dicapai karena peranan penting karakter individu tersebut selama proses
pengidentifikasian berlangsung.

Setelah berhasil mengidentifikasi peluang, maka selanjutnya


menghadirkan ide bisnis dibantu melalui strategi pemasaran bauran (marketing
mix) sebagai konsep pemasaran modern yang biasa digunakan pengusaha dalam
mengejar maksimum profit. Strategi ini dikenal dengan marketing mix-4P yaitu :

1. Produk (Product). Diproduksi untuk selain memenuhi kebutuhan


konsumen namun juga untuk keinginannya. Melalui produk, kita bisa
menilai, menanggapi maupun memberi kesan terhadap produsennya
(Kotler dan Grey, 2018:168). Hal ini sama saja dengan semakin baik
kualitas suatu produk maka akan baik pula pandangan konsumen terhadap
produsennya.

2. Harga (Price). Disesuaikan dengan pendapatan konsumen, harga bahan


pokok serta keadaan ekonomi saat itu. Artinya, agar tidak terbilang
kemahalan atauterlalu murah, sehingga baik produsen maupun konsumen
tidak merasa dirugikan.

3. Distribusi (Place). Bertujuan agar bisa memudahkan penyediaan


kebutuhan atau keingian akan produk atau jasa pada waktu dan tempat
yang tepat.

10
4. Promosi (Promotion). Kotler dalam Sunyoto (2015;45) mendefinisikan
sebagai suatu upaya dengan pula bantuan media yang ada untuk
memberitahukan keberadaan keunggulan spesifikasi produk pada
masyarakat. Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara
lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan
masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang
akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah suatu kegiatan yang melakukan satu proses, dimana


proses tersebut membutuhkan inovasi baru dan keberanian mengambil resiko serta
mampu memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efesien untuk mendapatkan
profit.

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan


peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Agar ide-ide potensial menjadi
peluang bisnis yang rill, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang secara terus menerus.

3.2 Saran

Saran dari kelompok kami untuk para pembaca yang ingin untuk
berwirausaha, maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah percaya
pada diri anda dan selalu berfikir optimis agar apa yang anda lakukan akan
berhasil. Dengan berwirausaha anda dapat membantu diri anda sendiri dan juga
anda dapat menciptakan ide-ide yang bermanfaat bagi orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anna Marganingsih, S. (2016). PENGARUH PENDEKATAN CHEMO-


ENTERPRENEURSIHP DAN MEDIA EDUTAIMENT TERHADAP
KEMAMPUAN MENDETEKSI PELUANG BISNIS PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI EKONOMI STKIP PERSADA
KHATULISTIWA SINTANG. JURKAMI : Jurnal Pendidikan Ekonomi ,
Volume 1, No 2.

Fahmi, I. (2013). Kewirausahaan : Pedoman Teori, Kasus dan Solusi. Bandung:


CV Alfabeta.

Loengenecre, J. G., & dkk. (2001). Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil.


Jakarta: Salemba Empat.

Radianto, W. E. PENCIPTAAN PELUANG BISNIS. Surabaya: Universitas


Ciputra.

Sunarya, P. A., Sudaryono, & Saefullah, A. (2011). Kewirausahaan. Yogyakarta:


CV ANDI OFFSET.

Susmita, D. A., & Nahwawi, Z. M. (2022). Potensi Binjai Milenial Market


Sebagai Peluang Wadah Memulai Usaha Baru. Jurnal Ilmiah Ilmu
Manajemen , Vol 1 No. 2.

Yohana, C. (n.d.). Pelatihan, Motivasi Kewirausahaan dan Menganalisis Peluang


Usaha, Membuat Rencana Bisnis Bagi Tenaga Kerja Wanita (TKW)
Purna di Desa Cibalong Kecamatan Gunung Guruh, Sukabumi-Jawa
Barat .

13

Anda mungkin juga menyukai