Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KOMPERENSIF

MINGGU KE-3

“ ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KOLABORASI PADA NY E USIA


37 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN
ABORTUS INKOMPLIT DI RSHD KOTA BENGKULU
TAHUN 2024”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Kolaborasi


Patologi Dan Komplikasi Masa Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit

OLEH:

SONYA PURNAMASARI
NIM P0 1740523046

PEMBIMBING AKADEMIK:

Renta Handika,M.Keb
NipK. 919970128202307201

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF

“ ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KOLABORASI PADA NY E USIA


37 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN
ABORTUS INKOMPLIT DI RSHD KOTA BENGKULU
TAHUN 2024”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Kolaborasi


Patologi Dan Komplikasi Masa Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit

Oleh:

SONYA PURNAMASARI
NIM P0 1740523046

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Renta Handika,M.Keb Bd.Rhosemala Dewi SKM, STr.Keb


NipK. 919970128202307201 NIP. 1979907052005022003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb


NIP.198012102002122

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat dan berkatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan

kasus yang berjudul asuhan kebidanan holistik pada ny. E umur 36 tahun dengan

Abortus Inkomplit di RSHD Kota Bengkulu tahun 2024.

Laporan kasus ini merupakan salah satu Tugas Praktik Asuhan Kebidanan

yang diajukan untuk memenuhi syarat tugas Program Studi Pendidikan Profesi

Bidan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Diharapkan laporan ini dapat memberikan

informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan pendahuluan ini.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah berperan serta memberikan dukungan sehingga laporan

pendahuluan ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Bengkulu, Februari 2024

Penulis

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI DAN KASUS ................................................. 5
A. Konsep Teori Kehamilan...................................................................... 7
B. Tinjauan Kasus...................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian maternal merupakan masalah kesehatan global yang

menjadi indikator penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu

sekaligus salah satu indikator dalam menggambarkan derajat kesehatan

masyarakat. World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap

harinya 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan dan proses

melahirkan. Abortus merupakan salah satu faktor penyumbang angka

kematian ibu, namun lebih sering dilaporkan dalam bentuk perdarahan bukan

dalam bentuk abortus. Bila abortus ini terjadi, maka harus segera ditangani

untuk mengatasi perdarahan karena perdarahan yang banyak dapat

menyebabkan kematian ibu (Halim, 2017).

Berdasarkan studi WHO satu dari setiap empat kehamilan berakhir

dengan abortus. Estimasi kejadian abortus tercatat oleh WHO sebanyak 40-50

juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Hasil Study Abortion

Incidence and Service Avaibility in United States pada tahun 2016

menyatakan tingkat abortus telah menurun secara signifikan sejak tahun 1990

di negara maju tapi tidak di negara berkembang (Sedgh G et al, 2016). Di

dunia terjadi 20 juta kasus abortus tiap tahun dan 70.000 wanita meninggal

karena abortus tiap tahunnya. Angka kejadian abortus di Asia Tenggara

adalah 4,2 juta pertahun termasuk Indonesia, sedangkan frekuensi abortus

spontan di Indonesia adalah 10-15% dari 6 juta kehamilan setiap tahunnya

1
2

atau 600.000 - 12 900.000, sedangkan abortus buatan sekitar 750.000 – 1,5

juta setiap tahunnya, 2500 orang diantaranya berakhir dengan kematian

(Anshor, 2009).

Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi

masih tertinggal di dalam uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan

jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa,

yang menyebabkan sebagian jaringan plasenta masih terbuka sehingga terjadi

perdarahan terus menerus. Komplikasi abortus yang dapat menyebabkan

kematian ibu antara lain karena perdarahan dan infeksi. Perdarahan yang

terjadi selama abortus dapat mengakibatkan pasien menderita anemia,

sehingga dapat meningkatkan risiko kematian ibu (Sujiyatini dkk,2019).

Salah satu faktor penyebab kejadian abortus pada ibu adalah usia ibu

saat hamil. Usia kehamilan yang aman adalah 20-35 tahun, yang ditinjau dari

sudut kematian maternal, usia ibu saat hamil 35 tahun berisiko terjadinya

abortus inkomplit. Paritas 0 masih kurangnya asuhan obstetric dan paritas

diatas 3 fungsi reproduksi telah mengalami penurunan, selain itu jaringan

rongga panggul dan otot melemah sehingga kemungkinan terjadinya abortus

inkomplit menjadi lebih besar (Wiknjosastro, 2016).

Berdasarkan SDKI 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan

dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 305 per 100.000 kelahiran

hidup. Dimana kematian terbesar terjadi di rumah sakit sekitar 77%. Ibu tidak

dapat diselamatkan salah satunya karena ibu yang dirujukan ke rumah sakit
3

sudah dalam kondisi komplikasi yang berat. Ini terjadi karena identifikasi dan

pemeriksaan pada saat hamil belum maksimal dan harus diperkuat.

AKI Indonesia mengalami 3 kenaikan dari tahun 2017 mencapai 177 per

100.000 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung

kematian ibu tahun 2017 adalah pendarahan 30,3%,hipertensi 27,1%, infeksi

7,3%, partus lama 0%, abortus 0%, lain-lain 40,8%, (Kemenkes RI, 2019).

Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Aceh tahun 2017-2021 mengalami

fluktuasi, namun pada tahun 2021 mengalami peningkatan yang sangat

signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 223 per 100,000 kelahiran hidup.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan

kebidanan menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta

mendokumentasikan hasil asuhannya.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi pengkajian data subjektif pada


kasus Ny. E usia 37 tahun dengan Abortus Inkomplit
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi pengkajian data objektif pada
kasus Ny. E usia 37 tahun dengan Abortus Inkomplit
c. Mahasiswa dapat menganalisis pada kasus Ny. E usia 37 tahun
dengan Abortus Inkomplit.
d. Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan pada kasus Ny. E usia
37 tahun dengan Abortus Inkomplit .
4

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara

langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh

selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan

asuhan kebidanan pada Kolaborasi Patologi Dan Komplikasi Masa

Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan serta

referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan

kebidanan Kolaborasi Patologi Dan Komplikasi Masa Kehamilan

Dengan Abortus Inkomplit. Dapat mengaplikasikan materi yang telah

diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan

kebidanan secara menyeluruh yang bermutu dan berkualitas.

b. Bagi Lahan Praktik

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu

pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan

secara holistik mengenai Kolaborasi Patologi Dan Komplikasi Masa

Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit. Dan untuk tenaga kesehatan

dapat mendukung dalam penerapan ilmu terbaru yang sesuai dengan

evidence based terbaru yang ada untuk bersama-sama melakukan asuhan

yang berkualitas.
5

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan kebidanan

secara holistik dan menyeluruh yang mempertimbangkan aspek bio-

psiko-sosio-kultural-spiritual.

d. Bagi Klien dan Keluarga

Klien mendapatkan asuhan kebidanan holistik dengan standar

pelayanan kebidanan. Jika terjadi kegawatdaruratan pada ibu hamil

akan segera diketahui secara dini. Serta untuk meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan klien.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kasus ini Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny E di RSHD

Kota Bengkulu berjalan sesuai dengan teori. Selain itu dari penatalaksanaan

kasus ini kami dapat:

1. Asuhan kebidanan pada Ny E dilakukan berdasarkan pengkajian dan

pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan

kebutuhan dan kewenangan bidan.

2. Asuhan kebidanan pada Ny E dapat dilakukan berdasarkan data objektif

kebidanan yaitu dengan penanganan ibu abortus inkomplit.

3. Menganalisa asuhan kebidanan pada Ny E untuk mencegah terjadinya

masalah potensial yang akan terjadi.

4. Asuhan kebidanan pada Ny E dengan merencanakan pelaksanakan

tindakan.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Disarankan institusi pendidikan dapat memanfaatkan laporan kasus ini

sebagai bahan kajian terhadap materi serta referensi bagi mahasiswa

dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan mengenai Kolaborasi

Patologi Dan KomplikasiMasa Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit,

dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses

14
15

perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara

menyeluruh yang bermutu dan berkualitas.

2. Bagi Lahan Praktik

Disarankan pada Rumah Sakit agar tetap memberikan pelayanan yang

baik mengenai asuhan kebidanan mengenai Kolaborasi Patologi Dan

Komplikasi Masa Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dengan

memberikan asuhan kebidanan secara holistik mengenai asuhan

kebidanan mengenai Kolaborasi Patologi Dan Komplikasi Masa

Kehamilan Dengan Abortus Inkomplit yang menyeluruh yang

mempertimbangkan aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.

4. Bagi Klien dan Keluarga

Disarankan bagi klien untuk selalu berkonsultasi mengenai

Kolaborasi Patologi Dan Komplikasi Masa Kehamilan Dengan Abortus

Inkomplit dan untuk keluarga disarankan selalu memberikan dukungan

dan materil kepada klien.


DAFTAR PUSTAKA

Agoes Oerip Poerwoko. 2008. Jurnal Media Medika Kesehatan, Efek Misoprostol
Subligual pada Kasus Blinghted Ovum dan Missed Abortion. Media Medika
Kesehatan diakses 19njuli 2022

Anshor. 2009. Jurnal Dinamika Kesehatan, Vol. 12. No. 12. 17 Desember 2013
Anonymous. (2007). Gugur Kandungan, http://www.en.wikipedia.org,diakses 19
juli 2022 Buku Bobak. 2010. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta:
EGC.

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, John C, Hauth, et al. 2014. Obstetri Williams. Edisi
23. Alih Bahasa oleh Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC

Halim R, Sori Muda, Hiswani. 2017. Karakteristik penderita abortus inkompletus di RSUD
Dr. Pirngadi kota Medan. Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan diakses 23
Agustus 2022 Handono,

Budi,dkk. 2009. Abortus Berulang. Bandung: Refika Aditama. Hidayat, A. Alimul Aziz.
2018. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika

Kementrian Kesehatan RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta Diakses
19 Juli 2022 Manuaba,

Ida Ayu Chandranita Dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Kb, Jakarta:
EGC. Maliana, Andesia “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Abortus Inkomplit Di Ruang Kebidanan”Jurnal kesehatan, Volume Vii, Nomor 1,
April 2016. Diakses 02 September 2022 Maryunani,

A,Dan Eka Puspita Sari. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal. Tim.
Jakarta Nanda. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifiksdi 2018-2020.
Edisi11 editor T. Heather Herdman dan Shigemi Kamitsuru. Jakarta. EGC.

16

Anda mungkin juga menyukai