PENDAHULUAN
1
menggambarkan bagaimana kinerja dan pelayanan yang diberikan di
Puskesmas Tanggetada Kabupaten Kolaka, yang selanjutnya dikaitkan
dengan nilai-nilai dasar ASN.
Sistem pelayanan di poli umum yang ada saat ini masih
mendahulukan pasien berdasarkan urutan pengambilan kartu, sehingga
pelayanan yang seharusnya yang sesuai dengan standar oprasional prosedur
tidak berjalan secara optimal. Sehingga pasien prioritas tidak didahulukan.
Maka dari itu peserta membuat tiga kartu antrian loket dimana
peserta membagi kartu antrian menjadi tiga warna yaitu:
Warna merah untuk pasien lansia > 60 tahun dan pasien dissabilitas.
Warna kuning untuk pasien balita.
Warna hijau untuk pasien umum lainnya dan pasien KIA.
Sehubungan dengan hal tersebut, peserta mengambil isu tentang
“Efektivitas pelayanan pasien prioritas di poli umum melalui
pemberian kartu prioritas pada pasien prioritas”.
2
c. Masyarakat
Pasien prioritas tidak harus menunggu lama
Pasien bisa lebih teratur dan terarah
Pasien bisa terlayani dengan baik
1.3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Kolaka berlangsung 51 hari
mulai tanggal 16 September 2019 sampai 13 November 2019, dengan tahap
kegiatan:
1. Tahap internalisasi nilai-nilai ANEKA serta dan kedudukan ASN,
dilaksanakan tanggal 16 September sampai 3 Oktober 2019 bertempat di
Asrama Haji Kota Kendari.
2. Tahap aktualisasi dilaksanakan tanggal 4 Oktober sampai 10 November
2019 di Puskesmas Tanggetada.
3. Tahap evaluasi pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan tanggal 11 November
2019 sampai 13 November 2019 di Asrama Haji Kota Kendari.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN AGENDA ASN
2.1. Keadaan Geografis
4
Wilayah Kecamatan/Puskesmas Tanggetada dibagi menjadi 14 Desa/Kel.
Jumlah penduduk dari pendataan BPS tahun 2018 sebanyak 16.114 jiwa terdiri dari
8951 jiwa Laki-laki atau 1.80 % dan perempuan 7.163 jiwa atau 2.25 %) dengan
jumlah kepala keluarga 3.228.
Grafik 2.1.
Jumlah Penduduk Kecamatan Tanggetada
Tahun 2018
NO DESA/KELURAHAN JLH PENDUDUK
1. LAMEDAI 734
2. LALONGGOLOSUA 1.150
3. TANGGETADA 1.126
4. ANAIWOI 2.952
5. PALEWAI 1.218
6. PETUDUA 609
7. POPALIA 1.466
9. RAHANGGADA 886
10 ONEEHA 965
14 TINGGO 467
16.411 wa
Jumlah
5
Puskesmas Tanggetada dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi
sebagai berikut “Tanggetada Sehat”
2.2.2. Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Tanggetada memiliki misi sebagai
berikut :
a. Menggerakkan kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
c. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.
d. Menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan.
e. Menjalin kerjasama yang baik dengan lintas sektoral dalam rangka
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2.3. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.3.1. Tugas Pokok
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada beberapa usaha
pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itupun sangat tergantung
kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia. Pelaksanaan
kegiatan pokok diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Oleh
karena itu kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan keluarga sebagai
bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan kegiatan pokok di atas
adalah:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
b. Upaya keluarga berencana
c. Upaya perbaikan gizi
d. Upaya perbaikan lingkungan
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
g. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
h. Upaya kesehatan sekolah
i. Upaya kesehatan olahraga
j. Upaya kesehatan perawatan masyarakat
k. Upaya peningkatan kesehatan kerja
6
l. Upaya kesehatan gigi dan mulut
m. Upaya kesehatan jiwa
n. Upaya kesehatan mata
o. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
p. Upaya pembinaan pengobatan traditional
2.2.2. Fungsi Puskesmas
7
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
KASUBAG
TATA
MUT USAHA
U
SISTEM KEPEG
RUMAH KEUAN
INFO RM AWAI
TANGGA GAN
ASI AN
UKM UKP,
UKM JEJARING
PENGE KEFARMASIAN &
ESENSIAL FASYANKES
MBAN LAB
RUMAH PERSALI
KES. PO LI
G IZI UKS TUNGG NAN/PO
KERJA GIGI
U NED
KESEHA KESEHA
PO LI
KIA - KB UKGS TAN TAN UGD
KIA
LANSIA O LAH
PO LI
P2M /
MTBS/ APO TIK
P2P
DDTK
LABO
GUDAN
RATO
G O BAT
RIUM
R. INSTAL
NIFAS ASI GIZI
8
Nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014, meliputi:
1. Memegang teguh ideoologi Pancasila
2. Setia dan taat mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintah yang sah
3. Mengabdi kepada Negara dan Pemerintah republik Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsif keahlian
6. Menciptakan Lingkungan kerja yang nondeskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
11. Mengutamakan Kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghagai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang harus ditanamkan kepadaa
setiap Aparatur Sipil Negara maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima
nilai dasar tersebut yaitu:
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Istilah akuntabulitas
sendiri berasal dari istilah dalam bahasa inggris “accountability” yang berarti
pertangungjawaban atau keadaan diminta pertanggungjawaban. Akuntabilitas terdiri
dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi) dan akuntabulitas horisontal (pertanggungjawaban kepada
9
masyarakat luas). Untuk mewujudkan organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan
hukum, akuntabilitas program, akuntabilitas kebijakan (LAN RI, 2015: 7).
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015), aspek-
aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang ASN harus memiliki sikap
tanggung jawab dalam menjalankan tungasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015; 10)
menyatakan bahwa akuntabilotas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis)
b. Untuk mencegah korupsi dan meyalahgunakan kekuasaan (peran
konstitusional)
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
Selain itu menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan
hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:
a. Akuntabilitas personal
b. Akuntabilitas individu
c. Akuntabilitas kelompok
d. Akuntabilitas organisasi
e. Akuntabilitas stakeholder.
B. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN, bahkan tidak hanya
sekedar wawasan saja tetapi yang paling penting adalah kemampuan
mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap ASN akan memiliki
orientasi berpikir yang mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara di atas
kepentingan pribadi maupun golongan. Nilai yang berorientasi pada kepentingan
publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN. Pegawai ASN dapat
10
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasa kebangsannya (Widita, 2015).
Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi
ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan diharapkan
dapat dilakukan dengan integrasi tinggi dalam melayani publik sehingga menjadi
pelayan publik yang professional. sehingga ASN dapat dikatakan sebagai aparat
pelaksana yang melaksanakan segala bentuk paraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk palayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak
dibidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(LAN RI: 15:120). Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi
professional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesinal dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integrits
tinggi yang merupakan bagian dari kode etik perilaku yang telah diatur dalam
undang-undang ASN. Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan pada
pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
C. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Nilai-nilai yang
terkandung pada etika publik yaitu tanggungjawab (memberikan dengan ketulusan),
teladan (contoh yang memberi inspirasi), toleransi (sikap saling menghargai), malu
(dorongan positif untuk tidak melakukan perbuatan tercelah), kejujuran (berkata apa
adanya), amanah (sikap dapat dipercaya), sportifitas (kesesuaian dengan peraturan),
disiplin (patuh dan taat pada nilai-nilai), satun (sikap ramah yang berdampak positif),
kemandirian (tidak bergantung pada orang lain)
D. Komitmen mutu
Menjelaskan bahwa karateristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi
11
kepuasan, sedangkan tingkat efisensi diukur dari penghemetan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasi muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan prubahan yang
terjadi disekitarnya. Mengenai inovasi, menyatakan bahwa proses inovasi dapat
terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat
(bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu kekutan organisasi untuk
memenangkan persaingan.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
a) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas orgaisasi tidak
hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kulitas,
ketepatan waktu dan lokasi sumber daya, melainkan juga dukur dari kepuasan
dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar jalur.
c) Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin semata.
d) Mutu
12
Mutu merupakan kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Mutu kerja aparatur dalam memberikan pelayan kepada masyarakat dewasa
ini, masih bnyak yang tidak meindahkan peraturan perundang-undangan.
Padahal target utama kinernja aparatur yang berbasis komeitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
E. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa. Karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang (Widita, 2015).
Ada Sembilan indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik tehadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial terhadap sesama mejadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang kurang
13
mampu, menderita dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dan bahkan akan
menyisihkan sebagian pengahsilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mental kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkan untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayan dengan cara
yang mudah.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyatakat, negara dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka semua
orang tidak akan tergelicir dala perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu yang beretos kerja akan selalu berupaya untuk meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya pelayanan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dengan baik serta tidak mau memperoleh sesuatu tanpa
memalui kerja keras.
g. Sederhana
14
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang memahami dan
memenuhi kebutuhannya dengan dengan cara yang semestinya. Ia tidak
tergoda dalam gelimangan hidup mewah dan menganggap ilmu dan amal
baik sebagai kekayaan yang utama.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter yang kuat akan memiliki keberanian untuk
manyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia mampu berdiri sendiri
dalam kebenaran mekipun semua rekan bahkan keluarganya melakukan
penyimpangan dari yang semestinya serta tidak takut dumusuhi karena
sikapnya yang berani untuk mengungkapkan kebenaran.
i. Adil
Pribadi dengan karakter baik akan menyadari bahwa apa yang diperoleh
adalah sesuai dengan yang telah diperjuangkan serta tidak akan menuntut
lebih adari apa yang telah di peroleh dari hasil usahanya. Keadilan bukanlah
atas kesamaan jumlah dari apa yang diperoleh tetapi keseimbagan atas hak
dan tanggungjawab yang dilaksanakan.
2.5. Kedudukan dan Peran ASN
15
3. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian,
Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Untuk menjalankan kedudukan tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut :
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayanan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
A. Whole of Goverment
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adala pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
C. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa atau
pelayanan administrasif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Isu
Keterangan:
U: Urgency (seberapa mendesak suatu isu yang harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti)
S: Seriousness (seberapa serius suatu isu yang harus dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan)
G: Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditindaklanjuti sebagaimana mestinya)
Angka 5 : Sangat Gawat/ Mendesak/ Cepat
Angka 4 : Gawat/ Mendesak/ Cepat
Angka 3 : Cukup gawat/ Mendesak/ Cepat
Angka 2 : Kurang Gawat / Mendesak / Cepat
Angka 1 : Tidak Gawat / Mendesak / Cepat
17
Berdasarkan tabel USG diatas, dapat dilihat bahwa isu yang paling tinggi
nilainya adalah “Kurang Optimalnya pelayanan pasien prioritas di poli
umum”.
3.2. Analisa dan penetapan Isu
18
3.4. Kegiatan Terkait
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan terhadap Nilai
. Subtansi Mata terhadap VIsi & Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Melakukan Terlaksananya a. Akuntabilitas Dengan Pada kegiatan ini
Koordinasi dan pertemuan koordinasi dan Kerja secara terlaksananya mengandung beberapa
meminta dengan Persetujuan untuk professional koordinasi dan nilai organisasi yakni
persetujuan Pimpinan. melakukan menjalin kerja persetujuan dari Akuntabel & Tanggap
Pimpinan b. Membahas rencana kegiatan sama dengan Pimpinan maka
dalam rencana rencana dan pimpinan dapat meujudkan
kegiatan kegiatan atau Tersedianya b. Etika Publik. misi
gagasan Surat Izin yang Dalam bekerja “Meningkatkan
c. Meminta telah ditanda diperlukan sikap kualitas
bimbingan dan tangani sebagai sopan, santun pelayanan
arahan terhadap bentuk dan ramah bermutu dan
rencana persetujuan dari terhadap terjangkau bagi
kegiatan. Kepala pimpinan masyarakat ”
d. Membuat surat Puskesmas dari c. Nasionalisme
19
rekomendasi rencana Dalam
kegiatan kegiatan. penyusunan
berdasarkan dokumentasi kegiatan ini
hasil menerapkan sila
pertemuan. 4 pancasila
e. Memasukkan yakni dengan
surat proses
rekomendasi musyawarah
kegiatan ke d. Komitmen Mutu
Pimpinan untuk Dalam kegiataan
disetujui dan ini akan
ditandatangani. meningkatkan
efektifitas
kegiatan
e. WOG
Kegiatan ini
terlaksana
20
karna adanya
koordinasi
antara berbagai
pihak
2. Mendesain a. Membuat Tersediannya a. Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan ini
kartu prioritas desain kartu desain kartu Mampu bekerja berkonstribusi mengandung beberapa
dan brosur prioritas prioritas dan dengan penuh terhadap misi nilai organisasi yakni
yang ingin b. Membuat brosur untuk tanggung jawab “Meningkatkan Akuntabel & Tanggap
berobat ke poli desain brosur pasien poli b. Komitmen Mutu kualitas
umum PKM mengenai umum PKM Kegiatan ini pelayanan
Tanggetada pasien prioritas Tanggetada berorientasi pada bermutu dan
c. Mengdokument Dokumentasi nilai efektfitas terjangkau bagi
asikan tahap dan inovatif masyarakat”
kegiatan c. Nasionalisme
Dalam proses ini
mengedepankan
kepentingan public
3. Mencetak a. Mencetak kartu Tersedianya a. Akuntabilitas Pelaksanaan Pada kegiatan ini
kartu prioritas prioritas kartu prioritas Didalam kegiatan kegiatan ini mengandung beberapa
dan brosur b. Mencetak dan brosur di ini, bekerja merupakan bentuk nilai organisasi yakni
21
untuk pasien brosur bagian loket dan dengan tanggung kontribusi terhadap Akuntabel & Tanggap
prioritas yang c. Menyimpan poli umum di jawab misi
berkunjung di kartu prioritas PKM b. Komitmen Mutu “Meningkatkan
poli umum di loket Tanggetada Melakukan kualitas
PKM pendaftran efektif, efisien & pelayanan
Tanggetada pasien Dokumentasi inovatif bermutu dan
d. Mendokumenta c. Nasionalisme terjangkau bagi
sikan pelaksaan Kegiatan ini masyarakat”
kegiatan mengedepankan
kepentingan
public
d. Anti Korupsi
Kegiatan ini
berorientasi pada
transparansi
penggunaaan dana
4. Sosialisasi a. Mensosialisasik Terlaksananya a. Akuntabilitas Kegiatan Ini kegiatan ini mengandung
kartu prioritas an pada petugas sosialisasi dan Didalam kegiatan menujukkan beberapa nilai organisasi
22
dan pembagian PKM. Kategori pembagian ini, bekerja kontribusi pada yakni Akuntabel,
brosur pada pasien yang brosur kepada dengan tanggung misi Obyektif, Santun,
pengunjung mendapat kartu Petugas & jawab & “Meningkatkan Optimis, Ramah &
poli umum prioritas Pasien di PKM professional kualitas Tanggap
PKM b. Mensosialisasi Tanggetada b. Komitmen Mutu pelayanan
Tanggetada pada Dokumentasi Melakukan bermutu dan
pengunjung efektif & efisien terjangkau bagi
PKM serta inovatif masyarakat”
Tanggetada c. Etika Publik
dengan Komunikasi
mebagian dengan sikap
brosur sopan, santun
c. Mendokumenta dan ramah
sikan d. Nasionalisme
pelaksanaan Kegiatan ini
kegiatan ini mengedepankan
kepentingan publik
23
pembagian identitas pasien data pasien Didalam kegiatan menujukkan mengandung beberapa
kartu prioritas yang datang prioritas, ini, bekerja kontribusi pada nilai organisasi yakni
pada pasien berkunjung ke Terlaksananya dengan tanggung misi Akuntabel, Obyektif,
yang PKM pembagian kartu jawab & “Meningkatkan Santun, Optimis, Ramah
berkunjung ke Tanggetada prioritas professional kualitas & Tanggap
PKM b. Petugas kepadan Pasien b. Komitmen Mutu pelayanan
Tanggetada memberi kartu yang masuk Melakukan bermutu dan
prioritas sesuai kategori efektif & efisien terjangkau bagi
kategori pasien prioritas, serta inovasi masyarakat”
yang dianggap mendapatkan c. Etika Publik
prioritas pada kartu prioritas Komunikasi
pasien yang Dokumentasi dengan sikap
berkunjung di sopan, santun
PKM dan ramah
Tanggetada d. Nasionalisme
c. Mengarahkan Kegiatan ini
pasien mengedepankan
menunggu di kepentingan publik
depan poli e. Anti Korupsi
24
setelah Kegiatan ini
mendapatkan berhubungan
kartu prioritas dengan kepedulian
terhadap pasien
PKM Tanggetada
6. Evaluasi a. Menyusun Tersedianya a. Akuntabilitas Laporan hasil Pada kegiatan ini
kegiatan laporan evaluasi Laporan hasil Kegiatan ini kegiatan kontribusi mengandung beberapa
kegiatan kegiatan wujud dari pada misi nilai organisasi yakni
b. Melaporkan Tersedianya Akuntabilitaskar “Meningkatkan Akuntabel & Tanggap
hasil kegiatan hasil ena Laporan kualitas
kepada dokumentasi haruslah bersifat pelayanan
pimpinan Tersedianya Transparan, bermutu dan
c. Membuat laporan kegiatan jelas dan dapat terjangkau bagi
laporan dipertanggungja masyarakat ”
kegiatan wabkan
b. Komitmen
Mutu
Memberikan
perbaikan
25
pelayan secara
menyeluruh dan
berkelanjutan
26
umum PKM
Tanggetada
Mencetak kartu
prioritas untuk
pasien yang
3
berkunjung di
poli umum PKM
Tanggetada
Sosialisasi kartu
prioritas pada
4 pengunjung poli
umum PKM
Tanggetada
Pelaksanaan
pembagian kartu
prioritas pada
5
pasien yang
berkunjung ke
PKM Tanggetada
6 Evaluasi kegiatan
27
BAB IV
Kegiatan aktulisasi diawali dengan melapor dan meminta ijin kepada Kepala
A. Kegiatan I
28
e. Memasukkan surat rekomendasi kegiatan ke Pimpinan untuk disetujui dan
ditandatangani.
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan bertujuan untuk menemui pimpinan dan meminta arahan sekaligus
persetujuan dalam melakukan kegiatan aktualisasi dan habitualisasi di Puskesmas
Tanggetada
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
Akuntabilitas
Kerja secara professional menjalin kerja sama dengan pimpinan
Nasionalisme :
Dalam penyusunan kegiatan ini menerapkan sila 4 pancasila yakni dengan proses
musyawarah
Etika Publik :
Dalam bekerja diperlukan sikap sopan, santun dan ramah terhadap pimpinan
Komitmen Mutu :
Dalam kegiataan ini akan meningkatkan efektifitas kegiatan
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya koordinasi dan persetujuan dari Pimpinan maka dapat
meujudkan misi “Meningkatkan kualitas pelayanan bermutu dan terjangkau bagi
masyarakat ”
Gambar Kegiatan 1 : Melakukan Koordinasi dan meminta persetujuan Pimpinan dalam rencana kegiatan
29
B. Kegiatan II
Deskripsi Kegiatan :
30
bentuk kartu priotas dan brosur yang praktis.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
Akuntabilitas :
Mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam proses kegiatan ini, bertujuan untuk melakukan pelayan optimal, sehingga
disini saya mengedepankan kepentingan publik.Etika Publik :
Komitmen Mutu :
Saya melakukan ini, didasari pada nilai efektifitas dan inovatif, sesuai visi & misi
Puskesmas
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkonstribusi terhadap misi “Meningkatkan kualitas pelayanan
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”
Gambar Kegiatan 2 : Mendesain kartu prioritas dan brosur yang ingin berobat ke poli umum
PKM Tanggetada
31
C. Kegiatan III
Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak kartu prioritas yang sebelumnya di desain praktis
sehingga nantinya pasien mudah untuk menggunakannya
Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak brosur yang sebelumnya di desain praktis
sehingga nantinya pasien mudah untuk membaca dan memahaminya.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
Akuntabilitas :
Didalam kegiatan ini, bekerja dengan tanggung jawab
Nasionalisme :
Kegiatan ini mengedepankan kepentingan public
Komitmen Mutu :
Melakukan efektif, efisien & inovatif
Anti Korupsi :
32
Kegiatan ini berorientasi pada transparansi penggunaaan dana
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi terhadap misi “Meningkatkan
kualitas pelayanan bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”
Gambar Kegiatan 3 : Mencetak kartu prioritas dan brosur untuk pasien prioritas yang berkunjung di poli
33
D. Kegiatan IV
Absensi Sosialisasi
Keterangan Terlaksana
Tahapan Kegiatan :
a. Mensosialisasikan pada petugas PKM. Kategori pasien yang mendapat kartu prioritas
34
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini dilakukan untuk memberitahukan pada petugas PKM dan masyarakat yang
berkunjung di PKM Tanggetada, bahwa sudah tersedia kartu prioritas dan kegunaan dari
kartu prioritas tersebut.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
Akuntabilitas :
Kegiatan ini saya lakukan dengan penuh tanggungjawab & professional sehingga
petugas PKM & pasien memahami fungsi dari kartu prioritas.
Nasionalisme :
Kegiatan ini saya lakukan untuk kepentingan publik, sehingga kedepannya pelayan
menjadi optimal.
Etika Publik :
Sosialisasi yang saya lakukan, menggunakan bahasa dan sikap yang sopan, santun dan
Komitmen Mutu :
Kegiatan ini saya lakukan, sesuai degan nilai efektif dan efisien serta inovasi.
ramah terhadap petugas maupun pasien.
Anti Korupsi :
Kegiatan ini berhubungan dengan kepedulian saya terhadap pasien – pasien PKM
Tanggetada
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegiatan Ini menujukkan kontribusi pada misi “Meningkatkan kualitas pelayanan
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”
35
Gambar Kegiatan 4 : Sosialisasi kartu prioritas dan brosur pada staf PKM Tanggetada dan pengunjung poli
umum PKM Tanggetada
E. Kegiatan V
36
Pelaksanaan pembagian kartu prioritas pada pasien yang
Kegiatan
berkunjung ke PKM Tanggetada
Tanggal 15 Okt 2019 - 29 Oktober 2019
- Tersediannya data pasien prioritas,
- Terlaksananya pembagian kartu prioritas kepada Pasien
Output / Hasil yang
yang masuk kategori prioritas, mendapatkan kartu
diharapkan
prioritas
-
Lampiran - Dokumentasi
b. Petugas memberi kartu prioritas sesuai kategori pasien yang dianggap prioritas pada
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini yang saya lakukan adalah mengaplikasikan penggunaan kartu
prioritas pada pengunjung PKM Tanggetada, dimana yang mendapat kartu tersebut adalah
pasien – pasien yang sesuai dengan kategori prioritas (Lansia, Balita & Dissabilitas)
sehingga pasien dengan kategori tersebut tidak perlu menunngu terlalu saat melakukan
pengobatan di PKM.
37
Komunikasi yang digunakan pada saat pelaksaan kegiatan ini dengan menggunkan sikap
sopan, santun dan ramah
Komitmen Mutu
Kegiatan ini saya lakukan, sesuai degan nilai efektif dan efisien serta inovasi.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegiatan Ini menujukkan kontribusi pada misi “Meningkatkan kualitas pelayanan
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”
Gambar Kegiatan 5 : Pelaksanaan pembagian kartu prioritas pada pasien yang berkunjung ke PKM
Tanggetada
38
F. Kegiatan 6
39
Gambar kegiatan 6 : Evaluasi kegiatan
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASN merupakan suatu profesi yang dituntut bekerja secara professional
sehingga menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas. Dokter sebagai ASN
perlu menanamkan nilai-nilai dasar profesi agar terwujudnya pelayanan kesehatan
yang berkualitas sehingga dengan demikian keberadaan dokter yang
berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya system dan praktik kedokteran
yang berkualitas.
Melalui kegiatan internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA)
diharapkan mampu meningkatkan kinerja ASN dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai pelayan publik yang memiliki kompetensi mampu bekerja
secara profesional demi kepentingan masyarakat, organisasi, bangsa, dan negara.
B. Saran
1. Kepada penyelenggara Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS 2019 untuk
lebih meningkatkan sarana dan prasarana LATSAR agar peserta LATSAR
dapat lebih memaksimalkan belajarnya pada saat LATSAR CPNS.
2. Kepada pembaca secara umum untuk menjadikan laporan ini sebagai
bahan perbandingan pengetahuan agar dapat menyusun laporan yang lebih
berkualitas lagi di masa mendatang.
3. Untuk para peserta LATSAR, agar penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN
yang telah diinternalisasikan, tidak hanya diterapkan pada saat proses off
campus (tahap aktualisasi) tetapi harus tetap diaktualisasikan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari di instansi masing-masing.
41
Lampiran
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
TANGGETADA TENTANG KEWAJIBAN
TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu
42
klinis dan keselatan pasien yang dimaksud dalam
surat ini adalah setiap tenaga klinis wajib melakukan
upaya peningkatan mutu klinis.
Ditetapkan di Tanggetada
Pada Tanggal
Plt KEPALA UPTD PUSKESMAS
TANGGETADA
YUSUF WAWAN,SS,SKM
NIP. 119780418 200502 1 005
43
3. Berperan aktif dalam melaksanakan suatu perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
4. Berperan aktif dalam melaksanakan suatu perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
5. Berperan aktif dalam menindak lanjuti pelaksanaan perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
Ditetapkan di Tanggetada
Pada Tanggal
Plt KEPALA UPTD PUSKESMAS
TANGGETADA
YUSUF WAWAN,SS,SKM
NIP. 119780418 200502 1 005
44
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANGGETADA
Jl. Poros Pomalaa-WatubanggaDesa Palewai kec. Tanggetada
E-mail: puskesmastanggetada@gmail.com Kode Pos 93563
Kepada Yth.
Yth. Petugas Klinis UPTD
Puskesmas Tanggetada
Di –
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan akan diadakan Sosialisasi tentang mutu layanan klinis tentang
penetapan prioritas pelayanan yang akan diperbaiki di Puskesmas Kolaka.
Yang In Shaa Allah akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 14 Oktober 2019
Waktu : 13.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Puskesmas Tanggetada
Demikianlah undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya kami
ucapkan banyak terima kasih.
` YUSUF WAWAN,SS,SKM
Nip. 19780418 200502 1 005
45
PENDAFTARAN
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2
UPTD
YUSUF WAWAN,SS,SKM
Puskesmas
Nip. 19780418 200502 1 005
Tanggetada
46
Kartu antrian berwarna kuning, untuk pasien Manajemen
Terpada Balita Sakit (MTBS)
Kartu antrian berwarna hijau, untuk pasien Umum biasanya dan
Pasien KIA
4. Petugas loket mendaftar pasien rawat jalan yang akan berobat
5. Petugas loket mengidentifikasi pasien berdasarkan kartu rekam medis,
KTP, KK, dan kartu BPJS
6. Petugas loket membuatkan kartu baru bagi pasien baru
7. Mencatat identitas pasien kedalama buku registrasi kunjungan
8. Mencatat tanggal pemeriksaan di rekam medis pasien
9. Petugas loket mengantarkan rekam medis ke Poli yang di tuju pasien
7. Bagan Alir
Pe Petugas loket
Pp Petugas loket mmberikan nomor
menyiapkan membuka loket antrian
kelengkapan loket pendaftaran (merah,kuninh,hijau)
Petugas loket
PPetugas P petugas mencatat mengantarkan rekam medik
tanggal pemeriksaan ke poli yang di tuju
mencatat
identitas pasein di rekam medik
47
diperhatikan Rekam medik
48
FOTO KEGIATAN TAMBAHAN
PEMASANGAN STIKER PASIEN PRIORITAS
49
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Akuntabilitas”. LAN.
Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Nasionalisme”. LAN.
Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Etika Publik”. LAN.
Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Komitmen Mutu”.
LAN. Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Anti Korupsi”. LAN.
Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen ASN”.
LAN. Jakarta.
Tim Penyusun, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Pelayanan Publik”.
LAN. Jakarta.
50