Anda di halaman 1dari 43

PROFIL PUSKESMAS

BULU

TAHUN 2016

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh seluruh potensi bangsa Indonesia, baik
pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perubahan perilaku
yang mendorong masyarakat lebih sadar, mau dan mampu berperilaku hidup sehat
sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Dalam
fase ini masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat
berperilaku hidup sehat, sehingga masyarakat dapat hidup menolong diri sendiri dan
mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan demikian, upaya promosi
kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas pencapaian
SDGs dalam mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat.
Indikator Program Indonesia Sehat diprioritaskan pada upaya penurunan Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian bayi, Angka Gizi buruk, pengendalian penyakit menular,
serta upaya Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup. Beberapa issue strategis yang
masih menjadi masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya jangkauan, pemerataan, mutu, dan jenis pelayanan kesehatan.
2. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.
3. Rendahnya kondisi Kesehatan lingkungan khususnya sarana sanitasi dasar rumah
tangga.
4. Terjadinya beban ganda penyakit.
5. Terbatasnya sumberdaya kesehatan.
Profil kesehatan Puskesmas sebagai salah satu produk Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) berfungsi sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka
evaluasi tahunan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Profil kesehatan sangat penting
artinya, sebagai sarana penyedia data yang merupakan indikator capaian kecamatan sehat
dan sebagai tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan
kesehatan dari kecamatan bersangkutan. Indikator-indikator yang tersaji dalam profil
kesehatan terdiri dari Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
dan indikator Sustainable Development Goal`s (SDG`s) yang merupakan kesepakatan
global tentang pencapaian di tahun 2030.

2
Profil kesehatan Puskesmas Bulu disusun dengan tujuan untuk menyediakan
data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dan
kewenangannya dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna. Selain itu berfungsi untuk memantau capaian Visi dan
Misi yang telah ditetapkan di Puskesmas Bulu.

3
BAB II

VISI, MISI, KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS BULU

A.VISI
Pembangunan kesehatan di Puskesmas Bulu Kabupaten Temanggung
diselenggarakan dalam upaya mendukung Visi Kementerian Kesehatan RI ”Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”, dan juga sebagai upaya mensukseskan Visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung ”Terwujudnya Masyarakat Temanggung yang Sehat
melalui Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang makin Baik”. Guna mendukung visi tersebut serta mendasarkan
kepada analisis perkembangan situasi dan kondisi, memperhatikan dasar penyelenggaraan
pembangunan dalam RPJMD bidang kesehatan, Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Temanggung, maka ditetapkan
1. VISI :
Terwujudnya masyarakat di wilayah Kecamatan Bulu yang sehat.
2. MISI :
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan.
b. Mendorong kemandirian masyarakatuntuk hidup sehat.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
d. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan di setiap desa.

3. TUJUAN :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan bulu

4. TATA NILAI : CERIA


a. Cermat
Teliti dalam berkarya, teliti dalam bekerja, teliti dalam menjalankan tugas
sehari-hari.
b. Empati
Bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lalu bertindak untuk
memberikan solusi terbaik.
c. Ramah
Hati dan wajahnya senantiasa tersenyum dalam melayani pelanggan baik
pelanggan internal maupun pelanggan external.
d. Integritas
Satunya hati, pikiran dan perbuatan apa yang diucapkan sesuai dengan apa

4
yang dipikirkan dan sesuai pula dengan perbuatannya.
e. Akuntabel
Ucap, sikap, dan tingkah lakunya bisa dipertangghungjawabkan.

5. BUDAYA :
- Bina keluarga bahagia dan sejahtera
- Usahakan hari ini lebih baik dari hari kemarin
- Laku, ucap, sikap, dan perasaan positif agar dibiasakan
- Untuk Tuhan, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara hidup dipersembahkan

Terwujudnya Kemandirian Masyarakat di Bidang Kesehatan adalah upaya agar


masyarakat dapat memutuskan masalah kesehatannya dan mencari solusi yang sesuai
serta berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
Pelayanan yang bermutu adalah peningkatan upaya sesuai standar yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

B.KEBIJAKAN MUTU
Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas Bulu seluruh pegawai berkomitmen untuk :
1. Melaksanakan Lima Citra Puskesmas Bulu dalam pelayanan.
2. Memberikan Pelayanan yang Ramah, Cepat, Tepat, dan Nyaman.
3. Meningkatkan Kompetensi Pegawai.
4. Meningkatkan Pelaksanaan Sarana dan Prasarana secara rutin dan berkala.
5. Membangun rasa kebersamaan diantara pegawai Puskesmas.
6. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat melalui Promosi
Kesehatan.
7. Meningkatkan sistem memejemen ISO 9001:2008 secara efektif, efisien dan
berkesinambungan.

5
BAB III
GAMBARAN UMUM

A. DATA UMUM
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BULU

A. DATA UMUM.
1. Geografi.
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung berbatasan dengan Wilayah :
- Sebelah Utara Kecamatan Kedu.
- Sebelah Timur Kecamatan Temanggung.
- Sebelah Selatan Kecamatan Tlogomulyo.
- Sebelah Barat Kecamatan Parakan.

Tinggi Pusat Pemerintahan Wilayah 700 m diatas permukaan laut dengan komposisi topografi :
- Datar sampai berombak 6 %
- Berombak sampai berbukit 94 %, dengan suhu maksimal 25 C dan minimal 15 C.

Luas Daerah.
- Tanah Sawah : a. Irigasi setengah tehnis : 445,601 Ha.
b. Irigasi sederhana : 756,336 Ha.
c. Tadah hujan/sawah : 195,600 Ha.
- Tanah Pekarangan/kering/Emplasemen : 315,648 Ha.
- Tanah tegalan/kebun : 2100,76 Ha.
- Tanah lain-lain/Hutan : 696,500 Ha.

Kecamatan Bulu terbagi menjadi 19 desa dengan :


- Kantor Desa : 19 buah.
- Balai desa : 19 buah.
- Jumlah dusun : 89 buah.
- Desa binaan : 19 desa.
- Desa Swasembada : 19 desa.

Tabel 3.1 Tabel Wilayah Kerja Puskesmas Bulu

JUMLAH
NO DESA/ KELURAHAN Jumlah RT Jumlah RW KET

1 Bulu 19 4
2 Tegallurung 10 2
3 Campursari 18 6
4 Gandurejo 33 11
5 Tegalrejo 8 490
6 Gondosuli 32 5
7 Ngimbrang 2 1
8 Putat 17 5
9 Danupayan 14 6
10 Mondoretno 10 2
11 Pandemulyo 23 11
12 Pasuruhan 17 5
13 Pakurejo 12 4
14 Malangsari 7 3
15 Pagergunung 14 6
16 Wonosari 16 4

6
17 Bansari 20 4
18 Wonotirto 20 4
19 Pengilon 9 3
JUMLAH 296 88

a.Penduduk
Tabel 3.2 Tabel Penduduk menurut Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk

NO Kelurahan/ Desa KK Bayi Batita Balita


LK PR JML PUS
Miskin 0-1 1-3 3-5

1 Bulu 1377 1410 2787 117 34 68 77 661


2 Tegallurung 833 810 1643 89 15 58 58 461
3 Campursari 1366 1312 2678 126 35 66 73 650
4 Gandurejo 2752 2551 5303 532 83 161 192 1373
5 Tegalrejo 937 981 1918 48 21 42 52 512
6 Gondosuli 2371 2223 4594 318 86 149 159 1154
7 Ngimbrang 1055 1059 2114 63 18 55 43 498
8 putat 200 203 403 8 7 12 14 89
9 Danupayan 1510 1564 3074 139 34 64 54 807
10 Mondoretno 1026 1051 2077 51 33 77 73 507
11 Pandemulyo 1797 1762 3559 240 37 120 106 964
12 Pasuruhan 1409 1244 2653 154 27 74 82 658
13 Pakurejo 1048 1033 2081 238 37 61 68 498
14 Malangsari 570 532 1102 105 18 33 28 251
15 Pagergunung 1293 1163 2456 157 46 65 85 657
16 Wonosari 1174 1133 2307 128 31 50 50 587
17 Bansari 1488 1424 2912 265 44 101 96 789
18 Wonotirto 2044 1963 4007 382 66 86 124 1021
19 Pengilon 468 416 884 78 15 21 24 893
Jumlah 24718 23834 48552 3238 687 1363 1458 13030

1. SUMBER DAYA PUSKESMAS


a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di Puskesmas Bulu untuk membantu upaya pelayanan kesehatan
adalah sebagai berikut:

. ANALISA DATA KESEHATAN


1. Tenaga Kesehatan

7
Data ketenagaan dalam wilayah kerja Puskesmas Bulu th. 2016

TENAGA KEKURAN
NO JENIS TENAGA GAN KET
YG ADA
TENAGA

I PUSKESMAS INDUK

1. Dokter 1
1
2. Dokter Gigi -
2
3. Sarjana/Sarjana Muda

- SKM
1
- AKPER
4
- APK/AKL
1
-AKZI
1
4. Bidan
3
Perawat
5. Perawat Kesehatan (SPK) - 1
6. Perawat Gigi 1
7. Sanitarian (SPPH) -
8. Pembantu Ahli Gizi -
(SPAG)
9. Tenaga Laboratorium -
(SMAK)
10 Pengelola Obat (SMP 1
/terlatih)
11. Pembantu Perawat / bidan 1
RM, sopir, penjaga malam,
12. Lain – lain 3 6
fisioterapi, akuntan, administrasi

II Puskesmas Pembantu
Perawat
1. Perawat Kesehatan / bidan - 2
-
2. Pembantu
III. Bidan di Desa
1. Bidan 17 10 BDD

Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya tenaga administrasi, dokter
umum, perawat, petugas promkes, petugas rekam medis, bendahara, dan kebersihan. Upaya
pemenuhan kebutuhan adalah melalui pengusulan penambahan sumber daya manusia sesuai
kebutuhan dan kualifikasi pendidikan ke Dinas Kesehatan Kab. Temanggung tiap tahunnya

2. Fasilitas Kesehatan.

- Puskesmas Induk = 1 buah


- Puskesmas Pembantu = 2 buah
- Polindes = 8 buah.
- BPS = 11 buah

8
3. Penyakit terbanyak.

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus


1 ISPA 93
2 Diare 25
3 Infeksi Saluran Bawah Nafas 72
BAY I 4 Typhoid 163
5 Scabies 241
6 Infeksi kulit 126

ANAK BALITA 1 ISPA 101


2 Diare 68
3 Infeksi saluran bawah nafas 68
4 Typhoid 178
5 Scabies 213
6 Infeksi Jamur. 154

1 ISPA 1025
2 114
Diare
3 655
Infeksi saluran bawah nafas
4 901
Typhoid
UMUM 5 776
Scabies
6 385
Infeksi kulit
7 1808
Reumatik
8 1283
Tukak Lambung
9 1048
Hypertensi
10 1255
Gigi

b. Sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan di Puskesas Bulu adalah sebagai
berikut :

9
1. Transportasi.
Kondisi jalan yang menuju keseluruh desa di Kecamatan Bulu meski belum
seluruhnya beraspal namun pada umumnya dapat dilalui dengan kendaraan roda 4, walau
keadan hujan sekalipun.
Kendaraan angkutan umum yang digunakan dijalan raya / jalan Kabupaten antara
lain Colt dan untuk jalan kedesa menggunakan Colt dan Ojek roda dua.
Adapun jarak Puskesmas Bulu ke Desa terjauh 11 km lama ditempuh setengah
jam, untuk Ibukota Kabupaten lama dengan jarak 4 km lama ditempuh setengah jam,
sedangkan untuk jarak Ibu kota Propinsi 90 km, lama ditempuh 2 jam.

2. Sarana Komunikasi dan Informasi.


Wartel ada 4 buah.
3. Sarana Pendidikan
- Taman Kanak kanak = 21 buah
- SD Negeri / Inpres = 27 buah
- SD Swasta = 1 buah
- SMP Negeri/MI = 3 buah
- SMP Swasta = 3 buah.
- SMA Negeri/Swasta = -

4. Sarana/Lembaga Ekonomi, tempat ibadah :

 Jenis dan jumlah sarana ekonomi yang ada.


- Pasar = 1 buah
- Perbankan = 2 buah
-KUD = 1 buah

 Tempat Ibadah yang ada.


- Masjid = 59 buah
- Mushola = 86 buah
- Gereja = 1 buah
- Wihara = 1 buah.

B. OBAT DAN BAHAN HABS PAKAI


Pengadaan obat dan bahan habis pakai menginduk pada Instalasi Farmasi di
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.

C. PERALATAN
Pemenuhan dan pengadaan peralatan kesehatan berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten (APBD II) dan kapitasi BPJS.

D. PEMBIAYAN
Sumber pembiayaan puskesmas di kabupaten Temanggung ada 3 yaitu:
a. APBD II (Penerimaan dan belanja rutin)
b. DAK Non Fisik (BOK)
c. Kapitasi BPJS
Dalam pengelolaannya mengikuti peraturan daeerah dan masih menginduk pada
Dinas Kesehatan Temanggung.
10
Tabel 3.1. Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Bulu Tahun 2016

Pendapatan
Realisasi Penyerapan
No Sumber Biaya Puskesmas
Belanja (%)
(Penerimaan)
1 Retribusi dan Tindakan 31.070.000 31.070.000 100
2 Bantuan Operasional Kesehatan 294.272.000 222.876.500 76
3 Kapitasi BPJS /JKN penerimaan 1.550.410.000. 1.388.557.807 89.56
'16)
4 JKN silva 2015 518.543.300 468.500.411 90.3
5 Hibah/Jamkesda 35.027.500 35.027.500 100
6 Persalinan BPJS 40.190.000 40.190.000 100
J U M LAH 1.944.416.718
2.206.310.800
Untuk belanja dari alokasi retribusi& tindakan sebagian ada di Dinas
* Kesehatan

Grafik.3.1. Persentase Pendapatan ( Penyerapan )


di Puskesmas Bulu tahun 2016.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 70% atau sebesar Rp. 1.550.410.000
pendapatan Puskesmas berasal dari Kapitasi BPJS dengan tingkat penyerapan 89.56%.
Sedangkan untuk retribusi tindakan hanya 1% atau Rp 31.070.000dari total
pendapatan dengan tingkat penyerapan 100%.

Grafik.3.2. Persentase Pendapatan Anggaran


di Puskesmas Bulu Tahun 2016.

11
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa serapan tertinggi pada dana Kapitasi BPJS
dengan tingkat serapan 90,3%

E. PERAN SERTA MASYARAKAT

Peran serta masyarakat sangat penting dalam mewujudkan derajat kesehatan


masyarakat dan kemampuan masyarakat untuk menolong diri sendiri dalam bidaang
kesehatan. Peran serta masyarakat dalam bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (
UKBM ) yang dikelola oleh kader kader kesehatan, dan juga adanya peran serta tokoh
masyarakat.
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat tingkat keaktifan kader dari UKBM yang ada
di Masyarakat.
86 Posyandu yang ada tingkat keaktifan kader mencapai 100%, Sedangkan untuk
kader posyandu Lansia dengan tingkat keaktifan 100%.

12
Tabel Data Saranan pendidikan Sekolah Dasar di wilayah Puskesmas Bulu Tahun
2016
NO NAMA SD JUMLAH Jumlah Guru UKS Ket
Tabel 3.2 : Peran Serta masyarakat di Wilayah Puskesmas Bulu Tahun 2016.
TOTAL Kader
Jumlah Kader
Jumlah Murid UKS/DokcilDukun Bayi Tokoh Masyarakat
Jumlah
No Kelurahan / Desa
Posyandu Keterangan
Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Dilatih Aktif %
P L JML
1 SD N Bulu 130 254 1
1 Bulu 4 124 31 31 100% 2 2 100%
2 MI Bulu 2 12 10712 177
100% 1 3 3 100%
2 Tegallurung 70 F.
3 3 SD N Tegallurung7
Campursari 35 48235 100%
885 1 1 1 100 2 2 100%
403
4 MI Tegallurung 9
Gandurejo
4 43 23943 100%
437 2 2 1 100 0 0
198
5 Tegalrejo
5 SD N Campursari
2 10 10
88 100%
173 1
2 2 100%
85
6 Gondosuli 5 25 25 100% 2 2 100 3 3 100%
6 SD 242 440 1
Muhammadiyah 5 198 25 25 100% 1 1 100%
7 Putat
7 SD Santa Maria 1 8
96
8
187
100% 1 1 1 100 3 3 100%
8 Ngimbrang 91
9 8 SD N Gandurejo 16
Danupayan 30 -30 89
100% 1 0 0
89
10 9 SD N Gandurejo 25
Mondoretno -25 25
94 100%
94 1 2 2 100%
10 SD N Gandurejo11
3 55 36
55 93
100% 2 2 1 100 0 0
11 Pandemulyo 57
12 11 SD N Tegalrejo 3
Pasuruhan 18 15618 100%
272 1 3 3 100%
116
13 12 SD N Gondosuli 14
Pakurejo 20 14320 100%
268 1 1 3 3 100%
125
14 Malangsari
13 sd n Gondosuli 2
3 15 10515 100%
186 1
1 1 100%
15 4 81 20 20 100% 1 1 100 0 0
Pagergunung
14 MI Gondosuli 70 128 1
16 Wonosari 4 58 18 18 100% 1 1 100 3 3 100%
17 15 SD N Ngimbrang 4 20 12020 256
100% 1 1 0 0
Bansari 136
18 16 SD N Danupayan4
Wonotirto 20 13720 100%
277 2 2 1 100 1 1 100%
140
19 Pengilon
17 MI Danupayan
3 17 10117 100%
218 1
0 0
JUMLAH 86 117 447 447 100% 29 29 100%
18 SD N Mondoretno 187 371 1
184
19 SD N Pandemulyo 19
34 53 1

20 MI Pandemulyo 124
130 254 1
21 SD N Pasuruhan 70
107 177 1

22 MI Pasuruhan 403
482 885 1
23 SD N Pakurejo 198
239 437 1

24 MI Pakurejo 85
88 173 1
25 SD Malangsari 242 440 1
13
198
26 MI Malangsari 91
96 187 1
SD N Pagergunung
27 - 89 1
1 89
G. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN

Tabel. 3.4. Cakupan Kegiatan Penyehatan Lingkungan di Puskesmas Bulu Tahun 2016.

Jumlah Rumah TPM TTU TEMPAT SAMPAH Jamban Keluarga SAB SPAL
Kelurahan MS MS MS MS MS RUMAH
No /Desa D RS % D % D % D % D % D % D Dg %
SPAL
10
1 Bulu 650 582 89,5 20 20 100 11 11 100 650 629 96,8 650 614 94,5 650 650 0,0 650 562 86,5
8
2 Pendowo 6519 5194 819,4 5 5 100 4 4 100 6519 613 93,3 6519 6019 92,4 6519 648 98,6 6519 563 5,19
8
3 Sanggrahan 615 5319 819,3 6 5 83 2 2 100 615 51919 93,8 615 5195 93,5 615 608 98,9 615 5319 19,3
8
4 Klepu 580 510 819,9 4 4 100 2 2 100 580 534 92,1 580 550 94,8 580 5198 99,19 580 506 19,2
8
5 Kemloko 681 591 86,8 3 3 100 3 3 100 681 6319 93,5 681 624 91,6 681 6194 99,0 681 580 5,2
8
6 Gentan 655 566 86,4 2 2 100 2 2 100 655 611 93,3 655 603 92,1 655 653 99,19 655 5519 5,0
9
19 Kramat 435 3198 86,9 2 2 100 2 2 100 506 460 90,9 506 502 99,2 506 501 99,0 506 483 5,5
Jumlah 8
42193 31938 819,5 42 41 98 26 26 100 4344 4061 93,5 4344 40195 93,8 4344 4312 99,3 4344 31988 19,2
Ket : RS = Rumah Sehat
D = Diperiksa
MS = Memenuhi Syarat

14
H. JADWAL PELAYANAN KESEHATAN
1. Puskesmas Induk
JADWAL PELAYANAN PUSKESMAS BULU

JENIS PELAYANAN
NO PELAYANAN HARI
1. KLINIK UMUM Senin s/d Sabtu
2. KLINIK GIGI Senin s/d Sabtu
3. KLINIK KIA
 HAMIL Senin s/d Sabtu
 KB Senin
 IMUNISASI Selasa
 KLINIK ANAK Senin s/d Sabtu
4. KLINIK REMAJA Senin s/d Sabtu
5. KONSULTASI GIZI Senin
6. KONSULTASI KESEHATAN LINGKUNGAN Senin & Kamis
7. KLINIK PARU Senin & Rabu
8. LABORATORIUM Senin s/d Sabtu
9. APOTIK Senin s/d Sabtu

JAM PLAYANAN
HARI JAM
Senin s/d Kamis 08.00-13.00 WIB
Jumat 08.00-10.30 WIB
Sabtu 08.00-12.00 WIB

2. Puskesmas Pembantu / PKD / Posyandu

JADWAL PELAYANAN POS KESEHATAN DESA


1. PKD BULU Setiap hari kamis
2. PKD TEGALLURUNG Setiap hari kamis
3. PKD CAMPURSARI Setiap hari jumat
4. PKD GANDUREJO Setiap hari senin dan kamis
5. PKD TEGALREJO Setiap hari selasa dan kamis
6. PKD NGIMBRANG Setiap hari senin dan kamis
7. PKD PUTAT Setiap hari senin dan kamis
8. PKD DANUPAYAN Setiap hari rabu dan kamis
9. PKD MONDORETNO Setiap hari selasa dan kamis
10. PKD PASURUHAN Setiap hari senin dan kamis
11. PKD PAKUREJO Setiap hari senin dan kamis
12. PKD MALANGSARI Setiap hari rabu dan jumat
13. PKD PAGERGUNUNG Setiap hari senin dan rabu
14. PKD WONOSARI Setiap hari senin dan rabu
(kecuali minggu I POSYANDU)
15. PKD BANSARI Setiap hari selasa dan kamis
16. PKD WONOTIRTO Setiap hari senin dan rabu
17. PKD PENGILON Setiap hari senin dan kamis

NAMA DAN JADWAL POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BULU


TAHUN 2016

15
JADWAL
NO NAMA DESA NAMA POS PELAKSANAAN
POSYANDU
1 Bulu 1 Wolodono Selasa I
2 Menayu Selasa II
3 Tegaljoho Selasa III
4 Bulu Selasa IV

2 Tegalurung 5 Jetis Rabu II


6 Tegalurung Rabu III

3 Campursari 7 Sejayan I Kamis I


8 Sejayan II Kamis I
9 Gregesan Rabu II
10 Watukarung Rabu II
11 Sewatu Rabu III
12 Tegalsari Rabu IV
13 Dalangan Rabu IV

4 Gandurejo 14 Tompak Selasa I


15 Bebengan Rabu I
16 Luwiyan Selasa II
17 Jambon I Rabu II
18 Jambon II Rabu II
19 Kusikan Selasa III
20 Limbangan Selasa III
21 Sanggen Rabu III
22 Kalisat Jum'at III

5 Tegalrejo 23 Jolopo Senin II


24 Krasak Senin III

6 Gondosuli 25 Gondosuli Rabu I


26 Salakan Rabu II
27 Ngadisari Rabu III
28 Purwosari Rabu IV
29 Plebengan Rabu IV

7 Ngimbrang 30 Kauman Selasa I


31 Gokerten Jumat II
32 Karang Wetan Selasa II
33 Jetis Tanggal 15
34 Karang Lor Selasa III

8 Putat 35 Putat tanggal 20

9 Danupayan 36 Pare Kamis I


Danupayan II /
37 Gowo tanggal 7
38 Kintelan tanggal 10
39 Danupayan I Tanggal 14
40 Kampir tanggal 20
41 Jurang tanggal 22

10 Mondoretno 42 Depok Sabtu I


43 Jojogan Senin II
44 Sayangan Sabtu II
45 Semondo Senin III
46 Cluluk Sabtu III
16
11 Pandemulyo 47 Mulyo Tanggal 1
48 Somokaton Tanggal 2
49 Krembyangan Tanggal 3
50 Kemalangan Tanggal 4
51 Tangkil Tanggal 5
52 Kuncen Tanggal 6
53 Celengan Tanggal 7
54 Papringan Tanggal 8
55 Diwek Tanggal 9
56 Mangir Tanggal 10
57 Pandean Tanggal 11

12 Pasuruhan 58 Sosoran tanggal 16


59 Banyuurip tanggal 21
60 Papringan tanggal 22

13 Pakurejo 61 Pagutan Rabu I


62 Gemawang Rabu II
63 Kuwon Rabu III
64 Jurang Rabu IV

14 Malangsari 65 Tegalsari Selasa I


66 Reban Selasa II
67 Padangan Selasa III

15 Pagergunung 68 Tlodas Selasa I


69 Cepit Selasa II
70 Pongangan Selasa III
71 Petiran Selasa IV

16 Wonosari 72 Dukuh Senin I


73 Dayohan Selasa I
74 Jekaton Rabu I
75 Coyo Kamis I
17 Bansari 76 Balong Rabu I
77 Prangkokan Rabu II
78 Gedangan Rabu III
79 Ndari Rabu IV

18 Wonotirto 80 Tritis Selasa I


81 Kwadungan Selasa II
82 Wunut Selasa III
83 Grubug Selasa IV

19 Pengilon 84 Jetis Selasa I


85 Mlaran Selasa II
86 Pengilon Selasa III

17
I. DATA KHUSUS
1. Angka kematian
(Mortalitas)
Angka kematian di suatu daerah dari waktu ke waktu dapat menggambarkan status
kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan. Selain
itu juga dapat dipergunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan.
a. Angka Kematian Ibu (AKI) : 2
b. Angka Kematian Bayi (AKB) : 6
c. Angka Kematian Balita (AKABA) :
d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) : 6,99

Tabel.3.5. Data Kematian Di Puskesmas Bulu tahun 2016.


Kelompok Usia Jenis Kelamin

No Penyebab Kematian Usia


Bayi 0-1 Balita Sekolah WPUS Lansia Jumlah

L P L P L P L P L P L P

1 Hipertensi 16 11 16 11

2 DM 1 3 3 4 3

3 DC 4 18 14 22 14

4 Asma 1 2 11 4 12 6

5 KLL 3 1 5 1

6 Jatuh 1 0 1 1 1

19 Stroke 1 1 11 4 12 5

8 Jompo 32 25 32 25

9 Angina 0 0

10 Tetanus 0 0

11 Ginjal 1 2 2 2 3

12 Hepatitis/ liver 2 1 9 4 11 5

13 Thypus 0 0

14 Usus buntu 0 0

15 Ca Payudara 0 0

16 Ca hati/ empedu 0 0

119 Ca paru paru 1 1 0

18 Ca cervix/ uteri 0 0

19 Ca kulit 0 0

20 Bronkhitis/ PPOK(PPOM) 0 0

21 Epilepsi 0 0

22 Jiwa 0 0

23 Diare 0 0

24 Aspeksia 0 0

25 Atresia Billier 0 0

26 Sepsis 0 0

219 Lahir mati 0 0

28 Kelainan bawaan 2 1 2 1

29 BBRL 0 0

30 Perdarahan 1 0 1

31 LL 2 0 2

Jumlah 2 3 0 14 6 102 68 120 198

18
2. Angka Kesakitan
(Morbiditas)
Angka kesakitan (morbiditas) adalah keadaan sakit, terjadinya penyakit atau kondisi
yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas merupakan angka kesakitan
baik insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Angka morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu, yang mencerminkan
situasi derajat kesehatan masyarakat yang ada didalamnya.
Selain itu, tingkat morbiditas penyakit menular tertentu yang terkait dengan
komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan kondisi
kesehatan antar negara.
Berikut adalah persentase 10 penyakit terbanyak berdasarkan kunjungan pasien ke
puskesmas Bulu pada tahun 2016.

Grafik 3.3. Persentase10 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan


Di Puskesmas Bulu Tahun 2016

Dari Gambar diatas, dapat dilihat bahwa penyakit tidak menular masih
mendominasi di masyarakat wilayah Puskesmas Bulu jika dilihat dari laporan kunjungan
ke puskesmas dalam setahun terakhir. Namun jika dilihat dari persentasinya, yang paling
besar adalah ISPA, diikuti oleh hipertensi dan gastritis

3. Status Gizi
a. Gizi buruk : 0,46
b. Gizi kurang : 0,8
c. BBLR : 4,2
d. Bumil KEK :4

19
20
Tabel. 3.6.Data kunjungan di Puskesmas Bulu Tahun 2016.

REALISASI KUNJUNGAN PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERDASARKAN JENIS PELAYANAN


TAHUN 2016
JENIS KUNJUNGAN DAN PEMBIAYAAN
KUNJUNGAN
JENIS Total B Total L TOTAL
NO UMUM BPJS JKT
PELAYANAN
B L JML B L JML B L JML
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 BP 3059 3568 2738 4215 5797 7783 2433 3515 2133 3071 4566 6586 138 785 34 129 172 914 5630 7868 4905 7415 10535 15283
2 GIGI MULUT 776 1189 266 287 1042 1476 218 249 201 249 419 498 0 0 0 0 0 0 994 1438 467 536 1461 1974
3 KIA/ KB 186 1664 28 248 214 1912 135 413 40 342 175 755 0 0 0 0 0 0 321 2077 68 590 389 2667
4 IMUNISASI 384 777 758 738 1142 1515 20 28 16 68 36 96 0 0 0 0 0 0 404 805 774 806 1178 1611
5 CATEN 359 359 0 0 359 359 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 359 359 0 0 359 359
6 KIR DOKTER 873 600 0 0 873 600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 873 600 0 0 873 600
7 LABORATORIUM 404 1224 143 93 547 1317 110 296 96 158 206 454 0 0 0 0 0 0 514 1520 239 251 753 1771
8 HAJI 16 18 0 0 16 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 18 0 0 16 18

JUMLAH 6057 9399 3933 5581 9990 14980 316 4501 2486 3888 5402 8389 138 785 34 129 172 914 9111 14685 6453 9598 15564 24283

9 RUJUKAN 54 85 34 35 88 120 261 338 118 156 379 494 37 66 22 31 59 97 352 489 174 222 526 711

10 GANGGUAN JIWA 14 19 19 13 33 32 35 29 52 55 87 84 0 0 0 0 0 0 49 48 71 68 120 116

11 RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21
BAB IV
CAPAIAN UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS BULU
TAHUN 2016

A. UPAYA KESEHATAN WAJIB


1. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KB
Pelaksanaan kegiatan KIA di Puskesmas Bulu pada tahun 2016 berupa promotif,
preventif dan kuratif. Pelayanan dilaksanakan di Puskesmas dan jaringannya serta di
posyandu maupun di desa. Kegiatan antara lain: pemeriksaan kehamilan, persalinan,
MTBM, MTBS, penyuluhan baik ke masyarakat maupun informasi ke kader kesehatan.
Berbagai usaha terus dilakukan untuk menekan AKI dan AKB, dengan terobosan-
terobosan di tingkat kabupaten seperti Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita, pemasangan
Stiker P4K dll.

Grafik 4.1. Cakupan Layanan Kesehatan Ibu


Di Puskesmas Bulu Tahun 2016

Pelayanan kesehatan ibu rata – rata sudah baik. Kunjungan bumil K1 sesuai
sasaran riil mencapai 98%, namun K4 baru mencapai 89% karena belum mencapai
umur K4. Persalinan ada sebanyak 342, semua oleh tenaga kesehatan dengan 3 orang
bersalin di rumah. Ada 1 kematian bulin karena perdarahan. Kunjungan nifas mencapai
100%. Perlu diwaspadai deteksi dini bumil risti sejumlah 138 orang (161,9%) jauh
melebihi estimasi bumil risti 20% jumlah bumil (82 orang).
Di tahun 2016 ada 2 kematian perinatal karena kelainan kongenital 2 kasus, 1
prematur dan 1 afiksia. Lahir mati (iufd) ada 2 kasus. Ada 1 kematian bayi 4 bulan sebab
tidak diketahui (lain-lain). Dengan demikian AKB Puskesmas Bulu senilai 14,62
termasuk kriteria rendah, memenuhi target kabupaten < 14,19

22
Kasus neonatal risti juga sangat tinggi yaitu mencapai 154% lebih dari estimasi
risti neonatal yang hanya 15% dari jumlah neonatal.
Untuk KN mencapai 94,5%. Bayi BBRL ada 14 (4,2%), kunjungan bayi sudah
mencapai 100%. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita mencapai
94,8%. Cakupan pelayanan balita (99,6 %).

Grafik 4.2 : Persentase Peserta KB Aktif


Puskesmas Bulu tahun 2016

Akseptor KB aktif di puskesmas Bulu sudah mencapai 96% dari target SPM 80%.
Peserta KB sebanyak 3.1981 orang mulai dari urutan pemakaian terbanyak suntik 54 %
Implant 16,9%, IUD 13,7 %, Pil 9,6%, MOW 4%, kondom 1,34 %, dan MOP 0.3%.
Tidak ada kegagalan KB atau Drop-out kb di tahun 2016.

Grafik 4.3 Jenis Pelayanan Keluarga Berencana ( KB)


Puskesmas Bulu Tahun 2016

23
Meski secara keseluruhan pencapaian di bidang KIA/ KB baik dan hampir semua
memenuhi target, namun masih terjadi kematian neonatal, bayi lahir mati yang cukup
tinggi, serta meningkatnya faktor-faktor resiko yang mengikuti seperti meningkatnya
kasus bumil risti (utamanya faktor umur, KEK, penyakit penyerta), dan kecenderungan
pernikahan muda akibat KTD / ibu hamil remaja. Dari banyaknya kasus dan
berdasarkan prioritas masalah maka langkah yang direncanakan untuk meminimalkan
kasus dan meningkatkan / mempertahankan cakupan pencapaian kegiatan adalah
sebagai berikut:
 Penjaringan ibu hamil resti
 Validasi dan analisa data
 Peningkatan kualitas pelaksanaan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita
 Peningkatan kondisi gizi mikro bumil - bufas
 Peningkatan kualitas KIE
 Penyuluhan reproduksi sehat
 Peningkatan pembinaan reproduksi remaja
 Refreshing materi KIA dan penanganan APN bagi bidan dan Pembina wilayah
 Peningkatan / Refreshing ilmu tenaga kesehatan
 Peningkatan strata P4K dan penyuluhan tiap desa
 Penggalakan dan pemantauan desa siaga
 Refreshing kader posyandu/kesehatan
 Peningkatan supervisi suportif
 Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

2. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Perbaikan Gizi masyarakat di Puskesmas Bulu meliputi upaya promotif, preventif


dan kuratif baik melalui kegiatan di dalam maupun di luar gedung. Kegiatan di dalam
gedung di antaranya : Konseling, Koordinasi Lintas Program dan sektoral, pelatihan/
refreshing petugas maupun kader. Kegiatan di luar gedung meliputi : Penyuluhan,
Kunjungan rumah, Pembinaan Pemantauan dan Koordinasi dengan sektor lain, distribusi
PPG dan PMT. Pencapaian kegiatan gizi semua sudah di atas target SPM 80%.
Distribusi PPG dan PMT sudah sesuai sasaran, seperti vit.A untuk bayi, Balita dan
Bufas. Pemberian Fe untuk Bumil dan Bufas. Untuk PMT susu diberikan untuk Balita
gizi buruk, gizi kurang dan Bumil KEK. Sedangkan untuk Biskuit diberikan untuk anak-
anak BGM. Pada kunjungan posyandu dicapai Tingkat Partisipasi Masyarakat ( D/S )
89,73%. N/D mencapai 72,70% sekalipun untuk N/S hanya mencapai 65,23%.

24
rafik 4.4. Ditribusi Vitamin A Pada Bayi
di Puskesmas Bulu Tahun 2016

Dari grafik diatas dapt dilihat untuk distribusi Vit A pada bayi usia 6 – 11 bulan,
cakupan 100%, sedangkan vit usia A 12-59 bulan 100%

Grafik.4.5 Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas Bulu Tahun 2016.

25
Cakupan balita mendapat pelayanan sudah mencapai 89,73%, namun demikian masih
dilihat cakupan D/S desa Ngimbrang dan Malangsari baru mencaapai 75% dan desa
Putat dan tegalrejo yang cakupan D/S mencapai 100%. Masih dijumpai balita dengan
status BGM sebanyak 1,01%, dimana persentase teringgi ditemui di desa Pengilon
3.64%
Pemberian ASI Ekslusif mencapai 83.17%. Untuk Konsumsi Garam beryodium
mencapai 100%. Prevelansi GAKY TGR pada bayi baru lahir tidak ada. Hasil survey
kadarzi berada di angka 82.66% menunjukkan masyarakat Bulu cukup sadar akan gizi,
meskipun kurang dapat menggambarkan kondisi riil karena angka ini merupakan hasil
wawancara.
Sekalipun program terlihat sudah berjalan baik, namun masih banyak ditemukan
masalah-masalah di bidang gizi, seperti adanya Bumil KEK 121 dr bumil riil 749 bumil,
balita gizi buruk 2 balita, BBLR 55 bayi,BGM 32 balita. Penyakit-penyakit gizi sangat
berpengaruh terhadap perkembangan bumil dan bayinya, serta dapat membawa ke
masalah - masalah baru seperti meningkatnya kasus risti Bumil, bayi BBRL, prematur,
kecacatan dll. Perubahan kebiasaan/ perilaku serta pengaruh adat/ kebiasaan
memerlukan kesabaran dan usaha terus-menerus. Penyelesaian masalah gizi haruslah
melibatkan Lintas Program dan Lintas Sektor terkait guna pembahasan yang lebih
mendalam.

3. PELAYANAN PENGOBATAN DASAR DAN RUJUKAN


Salah satu fungsi dari Puskesmas adalah pemberian pengobatan dasar kepada
pasien serta mendata jumlah penduduk yang mengalami gangguan kesehatan pada
penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Pelayanan di poli umum
Puskesmas Bulu antara lain adalah pelayanan gawat darurat, pengobatan dasar,
pengobatan pada gangguan jiwa, pelayanan rujukan dan sebagainya. Saat ini pelayanan
di poli umum dilayani oleh 1 dokter umum dan 5 perawat yang bergantian piket jaga tiap
harinya.
Grafik.4.6 Jumlah Kunjungan Umum di Puskesmas Bulu tahun 2016

26
Jumlah kunjungan total 39847 dgn jumlah total kunjungan baru laki 15564 dan
Perempuan 24283 Dari total kunjungan, kunjungan pasien umum sebanyak 62,66 %,
bpjs kunjungan (34.6%).JKT 1086 (2,7 %)

Jumlah kunjungan terbanyak adalah Desa Bulu dengan jumlah kunjungan 3.054
kunjungan. Hal ini dimungkinkan karena lokasi Puskesmas berada di desa Bulu,
sedangkan wilayah dengan jumlah kunjungan paling rendah adalah desa dengan jumlah
kunjungan 486 kunjungaan. Hal ini dimungkinkan karena merupakan desa dengan
jarak yang terjauh dari Puskesmas. Yang menarik disini adalah banyaknya kunjungan
luar wilayah yang menempati urutan kedua dengan jumlah kunjungan 2.941 kunjungan.

4. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas berupa pelayanan rawat jalan.
Di Puskesmas Bulu pada tahun 2016, jumlah kunjungan total pasien rawat jalan adalah
1602 orang atau sekitar 3 % dari jumlah penduduk. Jumlah kunjungan baru 1106 orang
atau 2,27% dari jumlah penduduk. Berdasar kasus, kasus kelainan gusi dan periodontal
yang terbanyak (689 kasus), baru disusul kelainan pulpa (488), caries (404), persistensi
(300), abses (233) dan lain-lain 186 kasus. Kunjungan luar daerah berkisar 36,13%.
Berdasarkan letak geografi dan pola demografi terlihat bahwa kesadaran masyarakat
untuk melakukan perawatan gigi mulut cukup tinggi.
Grafik.4.9. Distribusi Penyakit Kunjungan Bp Gigi
di Puskesmas Bulu Tahun 2016

27
Grafik. 4.8. Sepuluh Besar Penyakit Tidak Menular
di Puskesmas Bulu Tahun 2016

Penyakit Tidak Menular


a. Hipertensi

28
Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa kunjuangan pasien dengan Hipertensi
menempati urutan terbesar untuk penyakit Tidak menular yaitu 13.003 pasien.
Sedangkan persentase terkecil adalah Asma(1372)
Dalam beberapa tahun terakhir nampak peningkatan jumlah penyakit kronis, yang
mungkin dapat disebabkan beberapa faktor sbb:
1. Pola / gaya hidup masyarakat
2. Tingkat kesadaran masyarakat akan kebutuhan kesehatan
3. Masalah kebutuhan hidup / stres

29
Selama kurun waktu tahun 2016 BP Umum Bulu mengadakan program prolanis
bagi peserta BPJS fokus pada penderita hipertensi dan DM tanpa komplikasi sedangkan
untuk penyakit kronis lain masih merujuk ke RS.
Untuk kunjungan jiwa masih sangat kurang dari target yaitu hanya mencapai 3%
dari jumlah kunjungan. Selama ini pencatatan baru dilakukan pada kunjungan berobat /
rujukan di dalam gedung, belum dilakukan program khusus pembinaan kesehatan jiwa.

5. PENGENDALIAN PENYAKIT
a. Penyakit Bersumber Binatang
1) Pemberantasan
Penyakit Malaria
Tidak ada kasus, Temanggung sudah dinyatakan bebas malaria.
2) Pemberantasan
Penyakit Demam
Berdarah Dengue
(DBD)
Pada tahun 2016 penderita DBD ada 7 orang, sehingga Incident rate DBD
mencapai 131,6 jauh di atas target <20, dengan CFR 0 atau tidak ada angka
kematian akibat DBD. Semua sudah tertangani di RS.
Wilayah Puskesmas Bulu merupakan daerah endemis DBD dan sudah dengan
status endogenus (penularan setempat), dengan demikian perlu dilakukan
pengendalian dan pengawasan secara kontinue. Pemantauan jentik berkala
dilakukan secara rutin dengan melibatkan kader dan masyarakat. Selain itu juga
dilakukan pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali secara rutin. Angka ABJ
tahun ini baru mencapai 90,2 di bawah target 95.

Grafik.4.10. Penemuan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)


Di Puskesmas Bulu Tahun 2016

30
3) Penyakit
Chikunguya,
Filaria, Kusta
Wilayah Puskesmas Bulu bukan merupakan daerah endemis Chikungunya, Filaria
dan Kusta. Dan selama Tahn 2016 tidak ditemukan kasus pada penyakit penyakit
tersebut.
b. Penyakit Menular Langsung
1) Pemberantasan
Penyakit
Tuberkulosis Paru
(P2 TB Paru)
2)

Penyakit TB Paru merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di


dunia, karena menjadi penyebab kematian terbesar ke-3 di dunia yang dapat
menyerang semua golongan umur.

31
Penemuan BTA positif masih sedikit, dari target 28 orang baru mencapai
11% nya yaitu sejumlah 4 orang. Sedangkan pengobatan ada 5 orang, 2 orang
penderita BTA positif diperoleh dari rumah sakit. Angka kesembuhan TB 100%,
dan tahun 2016 ini tidak ada dilakukan error rate oleh dinas kesehatan.

3) Pemberantasan
Penyakit Diare
Penemuan penderita diare di Puskesmas Bulu tahun 2016 belum memenuhi
target, angka penemun tingkat Puskesmas sudah mencapai 80,4%. Seara
terperinci dapat dilihat pada grafik per desa berikut.
Grafik.4.11. Angka Penemuan Kasus Diare
di Puskesmas Bulu tahun 2016.

Dari Grafik diats dapat dilihat bahwa angka penemuan kasus diare tertinggi
pada Desa Tegalurung dengan jumlah 280 , sedangkan paling rendah adalah desa
Pandemulyo dengan angka 33 .
4) Pengobatan
Pneumonia.
Dari Penemuan pneumonia masih di bawah target karena pemeriksa masih
banyak yang tidak menghitung nafas pada balita dengan ISPA. Penemuan
pneumonia tertinggi di desa Bulu dan Gondosuli.

32
5) AFP
Tidak ada kasus

6) Penanganan HIV
AIDS

c. Imunisasi
Program Imunisasi di Puskesmas Bulu pada umumnya sudah baik karena
pencapaian UCI Puskesmas sudah mencapai 100%, walau ada beberapa penolakan
orang tua yang dengan alasan agama), beberapa anak tidak diimunisasi karena
kondisi kesehatan dan menjadi binaan puskesmas. Semua cakupan sudah di atas
target.

33
Grafik. 4.12. cakupan Layanan Imunisasi di Puskesmas Bulu tahun 2016

Untuk hasil program BIAS DT/Td th 2016 di puskesmas Bulu juga baik,
kendala pada penolakan dengan alasan agama. Untuk kendala tersebut perlu
pendekatan dan kerjasama dari lintas sektoral dan dukungan dari atas, karena
kecenderungan penolakan yang semakin meningkat setiap tahunnya.

6. PENYEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan lingkungan merupakan program wajib di Puskesmas Bulu yang
penting, terutama berkaitan dengan upaya promotif dan preventif. Puskesmas Bulu
hanya memiliki satu orang tenaga sanitasi yang mengelola bidang Kesehatan
Lingkungan dengan wilayah kerja meliputi 19 desa, sehingga sebagian besar pendataan
dilakukan oleh kader kesehatan. Beban kerja tersebut diharapkan dapat dibagi dengan
tenaga kesehatan yang lain seperti Bidan Desa, Pembina Desa dll agar jangkauan
pelayanan dapat meningkat. Masalah-masalah di bidang kesehatan lingkungan ini
sangat terkait dengan lintas sektor lainnya, sehingga diharapkan kerja sama lintas
sektoral yang lebih baik dan keterpaduan program dalam mengatasi masalah-masalah
yang terjadi di masyarakat. Tahun 2016 dilakukan inspeksi sanitasi dasar sebesar 69%
dari jumlah KK yang ada, dan hasil 4 indikator ( air bersih, jamban, tempat sampah,
spal) prosentasi sehatnya hanya pengelolaan Air yang berada di 91.9% sedangkan
lainnya berada di bawah dari target ( 72.5%). Desa yang melaksanakan sanitasi total
berbasis masyarakat yang ditargetkan 19 desa, masihada 1desa yang belum
melaksanakan, namun belum ada desa yang mencapai predikat Desa STBM dan Desa
ODF.

Grafik. 4.13. Persentase Akses Sarana Sanitasi Dasar


di Puskesmas Bulu Tahun 2016

34
a. Data Kondisi Sarana Air Bersih
Akses air bersih di wilayah Puskesmas Bulu umumya terdiri dari Perpipaan /
PAM,PDAM, sumur dan mata air. Kondisi sarana air bersih yang ada di wilayah
Puskesmas Bulu sebagian terpengaruh oleh kondisi cuaca. Jika pada musim kemarau
maka debit air akan menurun. Dari sekitar 12,170 RT yang diperiksa semuanya
(100%) memiliki akses terhadap air bersih. Namun demikian ada sebagian
masyarakat (8,1%) yang memakai sarana air bersih yang belum terpenuhi persyaratan
kesehatannya.
b. Rumah Sehat
Dari 12.170 rumah yang diperiksa, yang memenuhi syarat sehat sejumlah
8.885 rumah (73 %).
c. Cakupan Jamban dan SPAL
Dari sampel jumlah rumah yang diperiksa terlihat cakupan jamban sehat
mecapai 78,7% dan SPAL yang memenuhi syarat sejumlah 77,3%. Banyak rumah
yang memiliki SPAL terbuka . Pada pemakaian jamban ada kendala pada musim
kemarau kurang air, sehingga perlu diwaspadai penyakit-penyakit yang mungkin
timbul.
d. TTU dan TPM
Dari TTU yang diperiksa 119, sudah memenuhi syarat kesehatan 76,5%
sedangkan TPM yang ada di wilayah Bulu masih ada yang kurang memenuhi
persyaratan kesehatan (cakupan 72,4%) sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
e. Institusi dibina

35
Dari 208 institusi yang diperiksa, sudah memenuhi syarat (77,1%).
f. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Puskesmas Bulu terdiri dari 19 desa. Dari tahun 2009 – 2016 sudah ada 7 desa
yang mendapatkan program pansimas yaitu desa Malangsari (2009), Danupayan
(2009), Gondosuli, Wonosari (2011) dan Wonotirto (2011) , Gandurejo dan
Mondoretno dimana yang terakhir merupakan desa Reguler. Dari monitoring sebelum
dan sesudah implentasi, terlihat ada kemajuan dalam perilaku STOP BABS,
kebiasaan BAB di jamban sehat serta kepemilikan jamban sehat. Tahun 2017 desa
Malangsari akan menjadi desa ODF. Kendala umumnya pada debit air yang kecil, di
musim kemarau air tidak mengalir, dan pemeliharaan yang kurang. Jadi secara
keseluruhan sudah 18 desa melakukan STBM sekalipun belum menjadi desa STBM.
Untuk Wilayah Bulu sebagaian besar penduduk memanfaatkan air perpipaan sebagai
sarana air bersih.

7. PROMOSI KESEHATAN, PERAN SERTA DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
Kegiatan promosi kesehatan tahun 2016 di Puskesmas Bulu meliputi penyuluhan
baik di dalam maupun di luar gedung, mengakomodir kegiatan promosi kesehatan,
menginventarisasi sarana/media promosi kesehatan serta melaksanakan pendataan PHBS
tatanan Rumah Tangga di 19 desa.
Pelaksanaan kegiatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
Bulu dapat diwujudkan dalam bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) sedangkan kegiatannya meliputi: pemantauan dan pembinaan Posyandu balita
di 19 desa sebanyak 86 Posyandu, posyandu lansia sejumlah 40 posyandu, 17 PKD 2
Postu serta 6 Desa Siaga aktif( Bulu,Tegalrejo.Gandurejo,Danupayan, dan Gondosuli).
Adapun kerja sama lintas sektoral dengan BKBPP untuk BKB, BKR, PIK dan BKL.
Dalam beberapa tahun terakhir ini juga digalakkan program Desa Siaga, yang
mana intinya adalah pemberdayaaan desa, memandirikan masyarakat / desa dalam
mengatasi masalah kesehatan di desanya masing-masing, serta meningkatkan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan. Di wilayah Puskesmas Bulu, Belum semua desa adalah
Desa Siaga Aktif.
Kegiatan Posyandu balita dan posyandu balita sudah berjalan baik dan tidak
ditemukan ada permasalahan. Tahun 2016 ada penambahan 1 (satu) posyandu di
kelurahan Bulu sehingga jumlah posyandu di Puskesmas Bulu menjadi 87 pos. Secara
lengkap dapat dilihat pada Grafik berikut :

Grafik 4.12. Strata Posyandu di Puskesmas Bulu tahaun 2016

36
Hasil pendataan strata Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bulu tahun 2016
adalah didapatkan Posyandu Pratama sebanyak 0% 2 Posyandu Madya (1%), 3.
Posyandu Purnama (13%) dan sebagian besar sudah Posyandu Mandiri 24 pos (86%).
Posyandu aktif mencapai 98,8% dan keaktifan kader balita mencapai 95,5%. Semua
kader sudah terlatih, dan secara rutin diadakan rakor dan pembinaan. Desa dengan strata
posyandu Mandiri 100% persen dan tingkat keaktifan 100% yaitu desa bulu dan desa
Tegalrejo, sedangkan wilayah yang masih terdapat posyandu strata pratama adalah desa .
Tingkat keaaktifan posyandu terendah adalah desa Bansari.
Jumlah Polindes / PKD di wilayah kerja Puskesmas Bulu ada 17 PKD yaitu di
desa Danupayan, Ngimbrang, Putat, Malangsari, Wonosari, Pakurejo, Pengilon,
Pasuruhan, Pagergunung, Wonotirto, Tegalrejo, Gandurejo, Campursari.serta 2 pustu di
Di desa Mondoretno, Bansari, Bulu, Tegallurung pelayanan kesehatan masih
meminjam bangunan Balai Posyandu Desa dan Gedung PKK Desa. Diharapkan tahun
2019 dapat dibangun PKD dengan dana APBD / APBDes. Untuk tahun 2016 desa
Mondoretno membangun PKD dengan dana APBDes. Di semua desa sudah terdapat
bidan desa.
Jumlah Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas Bulu ada 6 Ponpes yang
semuanya membutuhkan pembinaan dan pemantauan. Dua pondok berupa sekolah (MTs
& MAN) sedangkan yang 4 lagi murni pondok pesantren.
Penyebaran informasi kesehatan di Puskesmas Bulu dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas, baik melalui Rakor kader, rakor LS, penyuluhan kelompok di
desa maupun sekolah, dll. Penyebaran informasi menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab, diskusi kelompok, bermain peran, demonstasi dll, dibantu dengan media
seperti buku dan leaflet, poster dsb. Penyuluhan selama tahun 2016 sejumlah 300,
dengan prioritas penyuluhan adalah Napza kurang sedikit dari target 30%.
Hasil Rekapitulasi Pemetaan Rumah Tangga Sehat (PHBS) tahun 2015
mencapai 95,42% (Sehat Utama & Paripurna) sedangkan 3 permasalahan utamanya

37
adalah Tidak Merokok (24,9%), JPK (36,46%) dan lantai kedap air (62,319%) tidak
banyak berbeda dengan tahun lalu.
Adapun penyebab permasalahannya adalah sbb:
1. Masyarakat sudah mengerti tentang bahaya merokok, tapi belum bisa untuk
menghentikan kebiasaan merokok maupun menghindari merokok karena berhubungan
dengan adat, kebiasaan dan faktor ekonomi.
2. Masyarakat belum memahami manfaat JPK / BPJS. Dan tidak semua Kepala
Keluarga yang kurang mampu mendapatkan fasilitas BPJS PBI.
3. Kebanyakan lantai dapur masih tanah, di samping faktor ekonomi juga kesadaran
masyarakat tentang pentingnya lantai kedap air masih kurang.

8. PERKESMAS
Pembinaan keluarga risti meliputi kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.
Kegiatan yang dilakukan antara lain kunjungan rumah dan penyuluhan. Adapun
sasarannya adalah keluarga/ individu maupun kelompok dengan bumil risti, bufas risti,
bayi balita risti, anak sekolah/ remaja risti maupun keluarga dengan masalah gizi,
penyakit menular, usila. Dalam pelaksanaannya melibatkan lintas program maupun
lintas sektoral.

B. UPAYA KESEHATAN TAMBAHAN


1. KESEHATAN LANSIA
Di wilayah Puskesmas Bulu kegiatan Lansia meliputi pemeriksaan di dalam
gedung dan di luar gedung. Di dalam gedung dilaksanakan di Puskesmas yang
pemeriksaannya masih dilakukan bersama dengan pasien umum (BP Umum),
Pustu,PKD/ Polindes. Kegiatan di luar gedung dilaksanakan di Posyandu Lansia. Jumlah
Lansia se wilayah Puskesmas Bulu 8.563 anggota posyandu lansia sejumlah 1.241.
Sudah ada di tiap desa, total 40 posyandu lansia dan semuanya aktif.
Dalam pelaksanaan Posyandu Lansia pada tiap desa atau kelurahan ada yang
bersamaan dengan Posyandu Balita, tetapi ada juga yang dilaksanakan dalam waktu
sendiri baik pagi atau sore hari. Posyandu Lansia pada tiap desa ada yang kegiatannya
sudah lengkap (dengan menyediakan sarana medis) tetapi ada pula yang hanya
melakukan pemeriksaan tekanan darah, Tinggi Badan dan Penimbangan Berat Badan
saja. Pembinaan bersama lintas sektor belum maksimal.

38
2. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS dan UKGS) di Puskesmas Bulu meliputi
pelayanan di Puskesmas, PKD, Polindes. Penyuluhan, Screening, serta pemeriksaan
berkala 2 kali/ tahun, pembinaan dokter kecil, pembinaan sekolah sehat.
a. Usaha Kesehatan Sekolah
Di wilayah Puskesmas Bulu, semua sekolah dari jenjang TK sampai dengan
SLTP sudah dilaksanakan Penjaringan kesehatan untuk siswa baru dan pemeriksaan
berkala setiap 6 bulan sekali. Target untuk SD yaitu 100 %, sedangkan TK sampai
SLTP sebesar 80 %, telah tercapai.
b. PHBS Sekolah
Untuk PHBS sekolah umumnya cukup baik walau untuk sarana prasarana masih
kurang. Ada 4 TK berstrata Sehat Madya dan Sehat Utama 10 TK. 2 TK tanpa
jamban dan 1 TK tidak memiliki sarana air bersih. Sedangkan untuk SD/MI yang
berstrata sehat madya 2 sekolah, sehat utama 9 sekolah dan sehat paripurna 19
sekolah. Prioritas masalah adalah pemberantasan jentik nyamuk (hanya 9 SD), dana
sehat sekolah (4 SD) dan pemanfaatan R, UKS (3 SD). PHBS tk SMP/MTs / SMK/

39
MA, dari 8 sekolah ada 2 sekolah Sehat Madya dan 6 sekolah Sehat Utama. Prioritas
masalah ada pada CPTS dan Membasmi jentik nyamuk.
c. Katin Sekolah
Untuk kantin sekolah, semua SD/ MI di wilayah Puskesmas Bulu baru berupa
warung sekolah, belum ada yang berstatus sebagai kantin sehat. Di tahun 2014 ada 2
sekolah yang mendapat bantuan etalase untuk warung sekolah, untuk 2015 tidak ada.
b. Dari hasil pemeriksaan terlihat bahwa kesadaran siswa mengenai kebersihan
perorangan terutama kesehatan gigi dan mulut belum optimal.
c. Semua siswa tingkat SMP di wilayah Puskesmas Bulu berstatus gizi baik. Tingkat
TK gizi normal mencapai 95%, gizi kurang 3% dan gizi lebih 2%. Tingkat SD gizi
baik sejumlah 94,194%, 1,199% berstatus gizi kurang, gizi lebih 3,46%. Masih perlu
pembinaan dalam hal kualitas maupun pola makannya.
d. Penyuluhan kesehatan reproduksi, narkoba, hiv aids dan bahaya merokok
dilaksanakan untuk jenjang SMP sederajat serta di pondok pesantren. Perlu dipikirkan
apakah perlu dilaksanakan di tingkat SD untuk kelas 5-6.
e. Untuk PAUD Puskesmas Bulu melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan
atas dasar permohonan dari masing masing sekolah.

Dari hasil evaluasi cakupan program, terlihat bahwa sebagian besar indikator sudah
tercapai. Adapun beberapa hal yang masih belum mencapai harapan (nilai aktual
dengan nilai harapan) diupayakan dengan beberapa strategi sebagai berikut:
1) Evaluasi pencapaian kinerja melalui Lokmin
2) Perencanaan kegiatan oleh masing-masing pemegang program dengan fokus pada
target yang belum tercapai
3) Meningkatkan koordinasi / kerjasama LP & LS
4) Pendampingan kegiatan
5) Supervisi suportif
6) Pemantauan terus menerus
7) Optimalisasi SDM
8) Mempererat/ memperkuat team work
9) Pembenahan manajemen puskesmas

40
BAB V

PENUTUP

Dari uraian tersebut Puskesmas Bulu berusaha untuk mewujudkan suatu misi dan visi
yang disepakati bersama, satu upaya untuk mewujudkan misi dan visi adalah dengan
melaksanakan manajemen yang baik, meskipun masih banyak hambatan yang harus
dihadapi.
Kami menyadari dalam penyusunan dokumen ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mohon saran dan bimbingan agar pembangunan bidang kesehatan di wilayah Puskesmas
Bulu dapat berjalan dengan lancar, sasaran tercapai sehingga akhirnya dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

41
Bulu, Januari 20119

Kepala Puskesmas Bulu

Drg. IKA YUNI ASTUTI


NIP. 196406181992022002

LAMPIRAN

42
LAPORAN SP3 PUSKESMAS BULU

KECAMATAN BULU TAHUN 2016

43

Anda mungkin juga menyukai