Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nunuk Kartika A

NPM : 21340053P

Jurusan : DIV Kebidanan

MATRIK PENELITIAN KEBIDANAN

N Nama peneliti Judul Desain Variabel yang Responden Hasil


o (tahun) penelitian diteliti Penelitian
1. Erna Kusumawati, Model Pengendalian Faktor Penelitian Batita, Sampel kasus Hasil penelitian menemukan karakteristik batita stunting
Setiyowati Rahardjo, Risiko Stunting pada Anak menggunakan pemberdayaan adalah 50 batita terkena penyakit infeksi (82%), riwayat panjang badan
Hesti Permata Sari Usia di Bawah Tiga Tahun desain kasus kontrol keluarga, penyakit stunting, sampel lahir < 48 centimeter (66%), riwayat pemberian ASI dan
(2015) infeksi, stunting, kontrol adalah 50 batita makanan pendamping ASI kurang baik (66%), riwayat
batita status normal berat badan lahir rendah (8%).

2. Sri Mugianti, Arif Faktor penyebab anak Stunting Desain pada Stunting, Faktor, Populasi dalam Hasil penelitian ini menunjukkan faktor penyebab
Mulyadi, Agus Khoirul usia 25-60 bulan penelitian ini Penyebab, Anak penelitian ini sejumlah stunting yaitu asupan energi rendah (93,5%), penyakit
Anam, Zian Lukluin di Kecamatan Sukorejo Kota menggunakan 155 anak. Teknik infeksi (80,6%), jenis kelamin laki-laki (64,5%),
Najah (2018) Blitar rancangan penelitian sampling pendidikan ibu rendah (48,4%), asupan protein rendah
deskriptif. yang digunakan adalah (45,2%), Tidak Asi Ekslusif (32,3%), pendidikan ayah
menggunakan quota rendah (32,3%) dan ibu bekerja (29%)
sampling dengan besar
sampel
yang diambil 31 anak
3. Farah Okky Aridiyah, Faktor-faktor yang Jenis penelitian ini Stunting, Anak jumlah sampel Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang
Ninna Rohmawati, Mury Mempengaruhi Kejadian adalah analitik Balita, Pedesaan, sebanyak 50 mempengaruhi terjadinya stunting pada anak balita
Ririanty (2015) Stunting pada Anak observasional Perkotaan responden yang berada di wilayah pedesaan dan perkotaan adalah
Balita di Wilayah Pedesaan dan dengan desain pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu
Perkotaan cross-sectional mengenai gizi, pemberian ASI eksklusif, umur
pemberian MP-ASI, tingkat kecukupan zink dan zat
besi, riwayat penyakit infeksi serta faktor genetik
4. Eko Setiawan, Rizanda Faktor-Faktor yang Berhubungan Jenis penelitian ini faktor-faktor, Sebanyak 74 sampel Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi stunting
Machmud, Masrul dengan Kejadian Stunting adalah studi analitik stunting, balita dipilih secara simple sebesar 26,9 persen dan normal sebesar 73,1 persen.
(2018) pada Anak Usia 24-59 Bulan di observasional random sampling Hasil uji Chisquare menunjukkan terdapat hubungan
Wilayah Kerja Puskesmas dengan yang bermakna antara tingkat asupan energi, riwayat
Andalas Kecamatan Padang desain cross- durasi penyakit infeksi,
Timur Kota Padang Tahun 2018 sectional. berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat
pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Tingkat
pendidikan ibu memiliki hubungan paling dominan
dengan kejadian stunting
5. Brigitte Sarah Renyoet Hubungan pola asuh dengan Jenis penelitian Stunting, pola asuh, Jumlah populasi pada Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin perempuan
, Veni Hadju kejadian stunting anak usia 6-23 adalah analitik anak usia 6-23 saat penelitian adalah memiliki persentase status gizi normal mencapai 47,5%
, St. Nur Rochimiwati Bulan di wilayah pesisir dengan rancangan bulan, wilayah sebanyak 209 anak usia dan memiliki masalah stunting sebesar 32,2% pada
(2013) kecamatan tallo kota makassar cross pesisir 6-23 bulan kategori pendek. Jumlah anak stunting di Kecamatan
sectional Tallo adalah 81 anak dengan persentase 54% dan 69
anak atau 46% yang berstatus gizi normal
6. Himatul Khoeroh, dan Evaluasi penatalaksanaan gizi Penelitian ini Stunting; Nutrition; observasi dan Hasil penelitian menunjukkan pada tahap input yaitu
Dyah Indriyanti (2017) balita stunting di merupakan Baby dokumentasi terhadap tenaga kesehatan yang terlibat masih memerlukan
Wilayah kerja puskesmas penelitian kualitatif 6 informan awal yang tambahan, belum ada tenaga gizi.
sirampog terdiri dari kepala
puskesmas, bidan
koordinator KIA,
koordinator gizi, bidan
desa, kader
dan ibu balita sasaran
7. Zilda Oktarina Faktor risiko stunting pada balita Desain penelitian balita, besar melibatkan subjek 1 Hasil penelitian menunjukkan prevalensi balita stunting
dan Trini Sudiarti (24—59 bulan) di sumatera yang digunakan keluarga, stunting 239 balita di Provinsi 44.1%.
(2013) adalah cross Aceh Faktor risiko stunting pada balita (p<0.05) yaitu tinggi
sectional badan ibu (OR=1.36), tingkat asupan lemak (OR=1.30),
jumlah anggota rumah tangga (OR=1.38) dan sumber
air minum (OR=1.36). Faktor dominan yang
berhubungan
dengan kejadian stunting pada balita adalah jumlah
anggota rumah tangga.
8. Iman Surya Pratama*, Implementasi gasing (gerakan Pelaksanaan GASING, PHBS, Kegiatan dilakukan Peningkatan skor pengetahuan (nilai 3 ke 7) diperoleh
Siti Rahmatul Aini, Baiq anti stunting) Melalui phbs dan kegiatan pemeriksaan cacing meliputi: (1) melalui pre-post test. Status gizi pendek diperoleh pada
Fitria Maharani (2019) pemeriksaan cacing menggunakan koordinasi teknis 3.03% berdasarkan indeks TB/U. Hasil pemeriksaan
pendekatan pelaksanaan, (2) telur cacing pada feses 18 siswa negatif. Kegiatan
pembimbingan dan penyuluhan pengabdian mampu
penyelesaian dan pembimbingan meningkatkan pengetahuan jangka pendek sasaran
masalah terkait GASING, dalam implementasi PHBS terkait penanganan stunting.
PHBS dan penggunaan
obat cacing, (3)
pemeriksaan
status gizi meliputi
data antropometri dan
kecacingan.

9. Lidia Fitri Hubungan bblr dan asi ekslusif Jenis penelitian ASI ekslusif, BBLR, Populasi berjumlah 300 Hasil penelitian diperoleh sebanyak 25 orang (33,3%)
(2018) dengan kejadian analitik kuantitatif Stunting orang balita, sampel 75 balita
Stunting di puskesmas lima dengan desain cross responden mengalami stunting, balita dengan BBLR sebanyak 22
puluh pekanbaru sectional. orang (29,3%) dan yang tidak diberikan ASI ekslusif
sebanyak 55 orang (73,3%). Ada hubungan yang
bermakna antara berat badan lahir rendah (BBLR)
dengan kejadian stunting dimana p value 0.000 dan
terdapat hubungan antara pemberian ASI
ekslusif dengan kejadian stunting diperoleh nilai p value
0.021 artinya p<0,05.
10. Frienty Sherlla Mareta Hubungan beberapa faktor Jenis penelitian Stunting, IMD, Subjek terdiri dari 82 Hasil: IMD tidak berhubungan signifi kan dengan
Lubis, Risya Cilmiaty, dengan Stunting pada balita berat adalah BBLR balita yang berusia 12- kejadian stunting (X² = 0,286, p = 0,593), berat badan
Adi Magna (2018) badan lahir Rendah observasional 24 bulan dengan BBLR lahir
analitik di 2 kecamatan di Kota rendah (BBLR) berhubungan signifi kan dengan
dengan Surakarta. kejadian stunting pada a 10 % ( F = 1,561, p = 0,087)
menggunakan
desain penelitian
cross-sectional

Anda mungkin juga menyukai