Disusun Oleh :
2022
A. Teknik Pencaarian Jurnal
C. Kesimpulan Jurnal
Jurnal 1
Berdasarkan hasil analisis multi privat ditemukan 2 (dua) variabel faktor resiko
yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian status gizi yaitu sikap ibu tehadap
makanan buruk dengan OR 6,98 dan sanitasi lingkungan buruk dengan OR 5,03.
Berdasarkan hasil multiprivat ditemukan 10 (sepuluh) variabel faktor resiko yang tidak
berhubungan dengan kejadian gizi kurang dan gizi buruk yaitu tidak diberikan ASI
eksklusif, asupan energi kurang, asupan protein kurang, frekuensi ISPA ≥ 3 kali dalam
dua bulan terakhir, frekuensi diare ISPA ≥ 3 kali dalam dua bulan terakhir, jumla anak
> 2, pendidikan ibu rendah, pendapatan keluarga rendah, akses pemanfaatan yankes
jarang dan frekuensi menonton tv > 2 jam sehari.
Jurnal 2
Tingkat asupan energi dan riwayat penyakit infeksi merupakan faktor risiko
kejadian gizi buruk pada balita di Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala Provinsi
Sulawesi Tengah dengan risiko masing-masing 9,86 dan 2,83. Tingkat asupan protein
dan pola asuh bukan merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk pada balita di
Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk
mengurangi risiko kejadian gizi buruk pada balita di Kecamatan Dampelas dapat
dilakukan dengan cara melakukan pendampingan bagi ibu hamil sehingga jumlah
BBLR dapat berkurang.
D. Daftar Pustaka
Alamsyah, D., Mexitalia, M., Margawati, A., Hadisaputro, S., & Setyawan, H. (2017).
Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita 12-59 Bulan (Studi
Kasus di Kota Pontianak). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 2(1), 46.
https://doi.org/10.14710/jekk.v2i1.3994
Hati Baculu, E. P., Juffrie, M., & Helmyati, S. (2016). Faktor risiko gizi buruk pada
balita di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Gizi Dan Dietetik
Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(1), 51.
https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(1).51-59
E. Lampiran